Waktu pulang kerja telah tiba dan saat Ardana sedang membereskan barang-barangnya terdengar suara pesan masuk
Ardana langsung melihat pesan tersebut dan ternyata itu pesan dari sang adik yang memintanya untuk membawa pulang Hana karena dia ada urusan dengan Hana
Awalnya Ardana menolak tapi dengan alasan yang sangat menyakinkan Ardana pun setuju untuk membawa Hana bersamanya.
Ardana yang sudah keluar dari ruangannya langsung menghampiri Hana dan dia berkata dengan dinginnya "Kamu ikut saya pulang".
Hana yang sedang fokus membereskan barang bawaannya sangat kaget karena dia tidak menyadari kehadiran Ardana dan tiba-tiba saja suaranya terdengar dengan nada yang dingin
"Kenapa saya harus ikut tuan?". tanya Hana dengan sedikit rasa takut karena dia tidak sengaja melihat tatapan Ardana padanya yang entah mengapa sampai saat ini dia sulit mengartikan tatapan itu.
"Alina menyuruhku membawamu pulang" ucap Ardana lagi
Hana yang dari tadi tidak melihat ponselnya langsung mengambil ponsel tersebut untuk memastikan jika apa yang di ucapkan Ardana itu benar atau tidak karena entah mengapa saat melihat tatapannya hari ini padanya dia merasa takut
Dan saat Hana mengaktifkan data selulernya terdengar suara pesan masuk yang sepertinya cukup banyak
Hana membuka pesan tersebut dan benar jika Alina menyuruhnya untuk ikut bersama Ardana pulang karena ada hal yang ingin ia bicaraka
Hana pun membalas pesan dari Alina "Kenapa harus kerumah kalian kenapa tidak seperti biasa saja kau yang datang kerumah ku".
Hana terus menatap layar ponselnya tanpa peduli dengan Ardana yang masih setia berdiri menunggunya berbalas pesan dengan Alina.
Ardana yang tau jika Hana tidak memperhatikannya menggunakan kesempatan tersebut untuk melihat Hana
Hana yang sadar sedang di perhatikan memilih untuk tetap fokus pada ponselnya dan membiarkan Ardana melakukan apa yang ingin dia lakukan.
dan setelah mendapat balasan dari Alina Hana langsung bangkit dan berkata "Iya pak". tanpa mau melihat wajah Ardana
Ardana tidak berkata apa-apa lagi dan dia langsung melangkah pergi setelah mendengar ucapan Hana dan Hana pun mengekor di belakangnya
Banyak pasang mata yang membicarakan mereka dan mereka berbicara "Mereka sangat serasi tapi sayang nona Han bukan wanita tulen".
dan banyak lagi ucapan parakaryawan yang samar samar terdengar di telinga Hana dan Ardana tapi mereka bersikap seolah tidak mendengar ucapan-ucapan mereka, terbukti dengan mereka melangkah tanpa melihat siapa yang sedang membicarakan mereka.
Mobil Ardana sudah menanti kedatangan mereka dan setelah sampai di dekat mobil Ardana dan Hana lekas masuk Ardana langsung masuk dan duduk di belakang sementara Hana masuk dan duduk di depan di samping pak supir.
Hening tanpa ada suara saat perjalanan menuju rumah Ardana karena memang tidak ada yang ingin mereka bicarakan walau sebenarnya dalam hati mereka kini sedang memikirkan satu sama lain
Hana memikirkan tentang sikap Ardana padanya yang entah mengapa membuatnya takut apa lagi saat dia melihat dirinya di tatap dengan tatapan yang tidak terbaca itu.
"Aku memang menyukainya tapi kalau caranya melihatku seperti itu rasanya aku tidak ingin berharap jika dia bisa menjadi milik ku" ucap Hana dalam hati yang memang sejak awal dia juga menyukai Ardana tapi karena sadar dia siapa jadi dia bisa menguasai perasaannya itu
Dan tanpa Hana sadari Ardan yang duduk di belakang terus memperhatikannya dan Ardan mengerutkan keningnya saat melihat Hana menggelenkan kepalanya beberapa kali
"Sebenarnya dia sedang memikirkan apa sampai terus menggelengkan kepalanya", ucap Ardan dalam hati dengan mata yang terus memperhatikan Hana
Mobil Ardana sampai di halaman rumah Ardana dan Alina yang sudah menunggu kedatangan Hana langsung menuju halaman rumah saat mendengar suara mobil sang kakak
"Akhirnya kalian sampai juga" ucap Alina sambil menggandeng tangan Hana dan gerak gerik Alina tidak lepas dari tatapan Ardana yang merasa heran lantaran adiknya itu benar-benar memperlakukan Hana layaknya seorang perempuan tulen.
Alina langsung mengajak masuk Hana tanpa memperdulikan tatapan sang kakak
"Hana kamu duduk dulu aku ambilkan minum". ucap Alina dan dia langsung pergi kedapur untuk mengambil minum sementara Ardana langsung pergi kekamarnya
Alina kembali dengan membawa tiga minuman dingin untuk dirinya Hana dan sang kakak namun setelah sampai di ruang tamu Alina celingukan mencari keberadaan sang kakak dan Hana yang tau jika Alina mencari keberadaan kakaknya langsung berkata
"Dia sudah masuk kedalam kamarnya ".
"Oh aku kira dia masih di luar, ya sudah ini minuman untuk mu saja" ucap Alina sambil memberikan dua minuman untuk Hana
Hana hanya melihat dua minuman yang di berikan Alina langsung mengerutkan keningnya
"Sudah cepat di minum pasti tenggorokan mu itu sudah tersa kering bukan setelah dari tadi menggurutu dalam hati".
Hana hanya tersenyum karena yang di katakan Alina benar, dan Hana pun langsung meminum air dingin yang di berikan Alina.
Setelah tenggorokannya tidak tersa kering lagi Hana berkata "Jadi apa yang ingin kau bicarakan sampai aku harus ikut kakak mu yang dingin itu kemari".
"Kau ini kau dan kakak ku itu sama dinginnya". ucap Alina dan Hana yang tidak mau membahas sifat dinginnya langsung berkata "Jadi".
"Iya iya, aku menyuruhmu kemari karena aku ingin mengajak mu menjadi model untuk semua pakayan yang sudah ku buat dan aku akan memasang semua foto mu itu di semua medsos milikku, bagai mana?".
"Berapa bayaran yang akan aku dapat?" tanya Hana langsung tanpa basa basi
"Kerja juga belum sudah bertanya berapa gajih, emm bagai mana kalau aku menggajih mu satu bulan tiga puluh hari". ucap Alina bercanda
"Lin aku serius" ucap Hana
"Iya aku tau, gajih mu sesuai UMR dan jika pendapatanku semakin meningkat kamu akan mendapatkan uang bonus bagai mana kamu mau atau tidak?" ucap Alina dan Hana hanya diam karena sedang menimbang-nimbang apakah dia akan menerima tawaran Alina atau tidak
"Tetima saja lumayan, lagi pula kamu cuman di foto dengan gaya yang di sarankan juru foto".
"Baiklah" ucap Hana kemudian yang menyetujui ajakan Alina karena dengan uang tambahan dari Alina tabungannya akan cepat terkumpul dan dia bisa secepatnya pergi dari ibu kota dan memulai hidup baru di kota lain dengan identitas barunya sebagai seorang perempuan
"Baiklah kalau begitu ayo ikut aku karena mulai sekarang kamu mulai bekerja" ajah Alina dan Hana pun mengekor dari belakang
Pertama-tama Alina menyuruh Hana membersihkan dirinya terlebih dahulu dan setelah itu Alina mengajak Hana bertemu orang yang akan memotretnya dan setelah berbincang bincang akhirnya mereka pun memulai pemotretan dengan wajah Hana yang telah di beri makeup oleh Alina
Alina tersenyum lebar setelah melihat hasil foto Hana yang iya yakini akan membuat omset penjualan pakayannya akan meningkat pesat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments