meminta Ijin

"Lin, aku pamit pulang" ucap Hana setelah selesai membersihkan makeupnya

"Lo ko pulang" ucap Alina

"Ya pulang lah kan kamu yang bilang jika pekerjaanku sudah selesai". jelas Hana

"Iya tapi maksudku apa kau tidak mau menginap saja, ini sudah sangat larut aku takut jika terjadi sesuatu pada mu nanti saat di jalan". ucap Alina khawatir apalagi sekarang Hana sudah tidak berperan lagi sebagai seorang laki-laki

"Tenang saja aku akan baik-baik saja" ucap Hana agar Alina tidak merasa khawatir namun Alina tetap saja merasa khawatir dan dengan memanfaatkan kelemahan Hana Alina berkata

"Han bagai mana jika kamu tinggal di sini saja sekalian agar kamu tidak perlu mengontrak lagi kan lumayan uang yang biasanya kamu gunakan untuk mengintrak bisa kamu simpan".

Hana yang mendengar jika uang yang biasa dia gunakan untuk membayar uang kontrakan bisa iya tabung langsung meng iyakannya dan dia berkata "Kau memang pandai membujuk ku Lin".

"Tentu karena aku tau jika kau sangat suka menabung dan satu lagi jika kau tinggal di sini kau tidak perlu memikirkan biaya makan mu dan uang yang biasa kau pakai untuk biaya makan bisa kau tabung juga" jelas Alina agar Hana semakin yakin untuk tinggal dengannya

Hana semakin melebarkan senyumannya karena jika seperti ini uang tabungannya akan semakin banyak dan Itu artinya tidak lama lagi dia akan membuka lembaran baru dalam hidupnya.

Namun saat melihat Ardana Hana menjadi takut jika sang bos tidak mengijinkannya untuk tinggal di sana dan karena hal itu Hana berkata "Lin apa kakak mu tidak akan keberatan jika aku tinggal di sini?"

"Oh iya aku lupa bertanya padanya tunggu sebentar aku akan bertanya padanya tapi aku yakin dia pasti akan setuju" ucap Alina sambil mengedipkan sebelah matanya pada Hana dan Hana yang tau Alina akan merayu sang kakak andai sang kakak tidak mewujudkan keinginannya dan sudah Hana pastikan jika Ardana pasti setuju.

Alina yang tadi melihat sang kakak menuju dapur langsung menghampirinya dan mengajak Ardana duduk "Mas duduk dulu ada yang ingin aku sampaikan".

Ardana yang masih mempunyai pekerjaan tidak langsung duduk dan malah menyuruh Alina langsung bicara saja

Alina mengiyakannya dan dia langsung berkata "Kak aku ingin Hana tinggal di sini bersama kita"

Ardana yang baru saja meminum air langsung tersedak karena mendengar ucapan Adiknya yang ada-ada saja

"Heh kau gila walau pun sekarang dia berpenampilan seperti wanita tapi tetap saja dia itu laki-laki, aku tidak mengijinkannya" tolak Ardana

Alina tak habis akal dan dia kini berkata "Lalu kenapa kakak mengijinkan juru kamera dan asistennya untuk tinggal di sini?".

"Karena karyawan mu yang sudah terbukti tidak akan berbuat hal yang tidak-tidak padamu, dan kamu juga tidak akan berbuat yang aneh-aneh padanya, sedangkan Farhan oh salah Hana dia sahabat mu dan kamu tau tidak ada persahabatan santara wanita dan laki-laki dan aku takut kalian berbuat sesuatu saat aku lengah" jelas Ardana panjang lebar

"jika seperti itu alasannya biar Hana tinggal di sini dan dia akan tidur di kamar kakak jadi kakak akan tau semua pergerakan kami".

"Alina aku tegaskan sekali lagi jika Dia tidak boleh tinggal di rumah ini titik, apapun alasannya".

"Ya sudah jika seperti itu" ucap Alina yang menurunkan volume suaranya lalu dia berkat lagi "Tapi jangan salahkan aku jika Hana akan bekerja tidak seperti biasanya karena dia setiap hari akan kemari melakukan pemotretan dan itu akan membuatnya kurang istirahat dan pasiti hal itu juga akan berpengaruh pada pekerjaannya yang lain".

Ardana yang baru tau jika Alina sudah mempekerjakan Hana sebagai modelnya pun langsung berkata "Kau menjadikan nya modelmu?".

"Ya tentu saja kak, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini, sebentar aku tunjukkan hasil pemotretan hari ini" ucap Alina sambil membuka layar ponselnya dan dia langsung memberikan ponselnya pada sang kakak yang kini sudah duduk

Ardana melihat semua hasil pemotretan yang di lakukan Hana dan dia sangat kagum atas hasil pemotretan tersebut yang membuat Hana terlihat seperti seorang model profesional

Alina yang melihat sang kakak sedang fokus melihat hasil pemotretan hari ini berkata "Bagus bukan jika seperti ini aku yakin akan bisa menaikkan omset penjualan ku".

Setelah puas melihat foto foto tersebut Ardana berkata "Ya jika seperti ini pasti ada banyak orang yang akan melirik hasil karya mu, aku mendukung jika kau mempekerjakannya tapi aku tetap tidak mengijinkan dia tinggal di sini" kekeh Ardana

Ardana bukan khawatir jika Alina berbuat sesuatu dengan Hana saat dia lengah tapi sebenarnya dia takut dirinyalah yang akan lepas kendali jika dari pagi siang sore dan sampai akan menutup mata terus melihat Hana

Ardana terdiam memikirkan solusi yang tepat untuk keinginan sang adik dan setelah lama berpikir Ardana berkata "Begini saja bagai mana kalau kamu carikan dia rumah kontrakan yang dekat dengan rumah kita, jadi dia tidak akan terlalu lelah".

"Kalau pindah kontrakan pasti dia tidak mau karena aku tadi bilang padanya jika dia mau tinggal di sini dia tidak perlu membayar kontrakan juga tidak perlu memikirkan biaya makan". ucap Alina beralasan padahal mungkin Hana setuju dengan saran Ardana

"Kalau begitu biar kakak yang membayar uang kontakannya atau jika ada yang mau menjual rumah biar kakak beli dan kamu bisa menjadikannya sebagai tempat pemotretan dan kantor kamu, dan kamu juga bisa menjadikan rumah tersebut senagai tempat tinggal para karyawan".

"Itu ide yang sangat bagus kak, tapi untuk malam ini boleh ya dia menginap di sini, aku khawatir jika dia pulang sendiri, mungkin jika pak supir belum pulang aku bisa menyuruhnya untuk mengantar Hana terlebih dulu".

Ardana yang juga tidak tega membiarkan Hana pulang sendiri akhirnya mengijinkan Hana untuk menginap

Alina yang tidak mungkin menyuruh Hana tidur di kamar karyawannya karena mereka laki-laki kini dia meminta sang kakak untuk mengijikan Hana tidur di kamar sang kakak dengan alasan jika kasur yang berada di kamar karyawannya tidak cukup besar untuk menampung tiga orang sekaligus dan dia juga tidak mungkin mengajak Hana tidur dikamarnya karena Ardana pasti melarangnya karena biarpun bentuknya wanita tapi ardana taunya jika Hana adalah seorang laki-laki yang berpenampilan seperti wanita.

Ardana menyetujui karena dia meras jika itu adalah pilihan terbaik untuk malam ini dan disinilah Hana di kamar Ardana dan dia sedang bersiap untuk tidur sementara sang pemilik kamar merasa tidak tenang bahkan hanya untuk menaiki kasur saja dia enggan dan berakhir dia memilih untuk tidur di sofa yang ada di dalam kamarnya.

Lama Ardana mencoba memejamkan matanya namun tidak bisa karena dia tidak biasa tidur di sofa dan pada akhirnya dia memilih tidur di atas kasurnya dengan Hana yang sudah tertidur pulas.

Hana bisa langsung tidur karena dia sudah sangat lelah dan dia juga tidak mau berinteraksi dengan atasannya karena dia takut jika otaknya berpikir kemana-mana dan itu akan membuatnya merasa canggung saat berada di kamar yang sama dengan Ardana.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!