Setelah selesai membantu Ardana Hana pun memutuskan untuk mencoba tidur karena jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, sementara Ardana masih sibuk dengan pekerjaannya yang entah kapan akan selesai dan sebelum tidur Hana berkata "Saya tidur duluan pak".
"Hemm" jawab Ardana yang masih fokus menatap laptopnya dan setelah melihat Hana tertidur Ardana pun mengambil ponselnya untuk mengabari Leo
"Leo sepertinya aku tidak jadi memilih salah satu dari wanita yang fotonya kamu kirimkan kemarin karena aku sekarang memilih untuk tidak menolak Hana di hati ku lagi, aku lelah berperang terus dengan hati ku, dan mungkin inilah alasan kenapa aku tidak bisa mencintai seorang wanita"
Dan Leo yang menerima pesan dari Ardana tidak bisa membaca pesan tersebut karena dia sudah berada di alam mimpi.
Ardana yang melihat pesannya belum terbaca akhirnya meletakan ponselnya lagi "pasti dia sudah tidur".
Ardana yang kini merasakan kantuk memilih untuk bergabung bersama Hana yang telah tertidur lebih dahulu dan sebelum tidur Ardana menatap wajah Hana terlebih dulu dan saat dia melihat wajah Hana tiba-tiba Ardana ingin sekali mencium bibir Hana tapi dia tidak melakukannya karena dia tidak boleh melakukan hal tersebut tanpa seijin Hana dan untuk menyalurkan rasa tersebut Ardana lebih memilih untuk mencium kening Hana
Ardana mencium kening Hana sebentar karena takut membangunkan Hana tapi walau sebentar itu sudah cukup membuat Hatinya tersa senang dan senyuman pun terlukis di wajahnya.
***
Pagi telah menyapa dan seperti kemarin Hana lebih dulu bangun dan bersiap untuk pergi ke kantor dan saat Hana tengah mencari sesuatu tiba-tiba Ardana memeluknya dari belakang dan dis berkata "Kenapa kau sekarang terlihat sangat cantik Farhan, tapi aku suka"
dan hal yang di lakukan Ardana membuat Hana merinding setengah mati dan dengan kuat Hana mencoba melepaskan pelukan Ardana tapi tidak bisa
"Pak anda kenapa apa anda salah minum obat atau anda sedang mabuk" pertanyaan yang sebenarnya tidak masuk akal tapi karena merasa aneh dengan sikap Ardana jadi Hana mengucapkan perkataan tersebut
Ardana yang mendengar ucapan Hana tidak menjawab karena dia sedang menikmati rasanya memeluk orang yang dia suka selama satu tahun belakangan ini dan ternyata rasanya menenangkan
"Sungguh menenangkan" ucap Ardana dan Hana yang di peluk benar benar tidak habis pikir dengan apa yang di lakukan Ardana padanya
Setelah puas akhirnya Ardana melepaskan pelukannya dan kini dia membalik tubuh Hana agar bisa menatap Hana dan tatapan Ardana kini tertuju pada bibir Hana yang terlihat seksi walau tanpa lipstik
Ardana yang memang menginginkan bibir itu dari semalam langsung mencium bibir Hana tanpa ragu tidak perduli jika Hana itu adalah seorang Farhan.
Setelah merasa puas Ardana pun melepaskan ciumannya dan saat itu juga Ardana mendapatkan tamparan dari Hana yang tidak terima dengan apa yang di lakukan Ardana pada dirinya
dan setelah mendapatkan tamparan tersebut Ardana bangun dari mimpinya yang entah di sebut mimpi buruk atau mimpi Indah karena dia bisa memeluk dan mencium Hana
Ardana terbangun dengan tangan yang memegang dadanya "Ah Syukurlah cuman mimpi, aku pikir aku sudah gila" ucap Ardana merasa lega karena semua yang terjadi barusan hanya sebuah mimpi saja
Ardana yang merasa tenggorokannya terasa kering langsung menurunkan kakinya dari tempat tidur dan tanpa sengaja dia melihat jika celananya sudah basah
"Oh ya ampun aku sudah benar-benar gila, hanya karena bermimpi seperti itu aku sampai seperti ini, ini tidak bisa di biarkan aku harus melakukan sesuatu" Ucapnya dalam hati lalu melangkah untuk membersihkan diri
Sementara Hana yang masih tertidur tidak merasa terganggu dengan aktifitas yang di lakukan Ardana karena jam masih menunjukan pukul tiga pagi
Ardana yang sudah selesai langsung memakai pakayan yang tadi dia bawa kedalam kamar mandi dan karena jam masih menunjukan pukul tiga pagi jadi Ardana memilih untuk tidur kembali tapi tidak di kamarnya melainkan di ruang keluarga
Ardana sudah siap untuk tidur tapi saat memejamkan matanya sosok Hana kembali menari-nari di dalam benaknya dan itu mengingatkannya akan mimpinya tadi
"Aku sudah gila aku harus pergi kedokter hari ini ini" ucap Adana dalam Hati
Jam sudah menunjukan pukul empat tiga puluh dan Hana yang sudah biasa bangun di jam segitu langsung membuka matanya dan saat menyadari jika Ardana tidak ada Hana berkata
"Kemana pak Ardana apa semalam dia tidak tidur di sini" ucap Hana lalu dia turun dari tempat tidur dan membereskan tempat tidur tersebut sebelum dia mandi dan melakukan aktifitasnya yang lain
Hana sudah selesai mandi dan berpakayan langsung menuju kamar Alina namun saat melewati ruang keluarga dia tidak sengaja melihat Ardana tengah tidur di atas sofa yang ada di sana.
"Oh pak Ardana tidur di sana, tapi kenapa dia bisa tidur setenang itu di sana padahal semalam dia tidur samgat rusuh atau jangan jangan kemarin dia sengaja agar aku tidak betah tidur di kamar yang sama dengannya". Dan saat Hana sibuk dengan pikirannya Alina tiba-tiba datang dan berkata sambil menepuk bahunya
"Hei sedang melihat apa?"
"Itu kakak mu ternyata dia tidur di sana semalam, dan aku merasa aneh kenapa dia bisa tidur di sana dengan tenang tanpa terjatuh sementara kemarin malam dia tidur sangat rusuh".
"Ah sudah lah biarkan saja dia yang penting dia tidak menggangu kita" ucap Alina sambil mengajak Hana masuk ke kamarnya untuk di pakaikan rambut palsu
"Hana hari ini aku akan membuatkan KTP untuk mu dan aku membutuhkan fotomu".
"oh ya sudah ayo foto aku mumpung aku masih seger" ucap Hana dan Alina pun langsung mengambil foto Hana
Alina melihat foto hana lalu dia nerkata "Hana kenapa ya aku merasa jika kita akan berpisah, aku merasakan ini dari semalam".
"Ah kau ini itu cuman perasaan mu saja memangnya kita mau berpisah karena apa? apa kau mau pergi kerumah nenek mu untuk menemui ayah dan mamah mu?" ucap Hana asal bicara
"Entahlah, tapi ngomong-ngomong kamu mau kemana sudah rapih begini?" tanya Alina yang baru ingat jika Hana masih belum bisa berjalan dengan benar karena sejak tadi pikirannya terus di sibukkan dengan memikirkan perasaannya yang mengatakan jika dia akan berpisah dengan Hana.
"Aku ingin pergi ke kantor aku bosan jika tidak melakukan apapun, dan Kakak mu sudah mengijinkannya".
"Lo kok bisa padahal kemarin dia menyuruh mu untuk istirahat selama tiga hari?".
Hana tersenyum dan Alina pun berkata lagi "kau pasti memaksa untuk bekerja ya" dan Han mengangguk
"Hais dasar keras kepala tapi terserah lah yang jelas jika terjadi sesuatu aku tidak mau kau repotkan" Alina berkata demikian agar Hana mengurungkan niatnya untuk pergi bekerja
Namun Hana yang sudah yakin jika dia bisa bekerja jadi dia langsung berkata "Tenang saja aku pasti bisa".
"Terserah kau saja, ya sudah ayo kita sarapan pasti kakak ku sudah menunggu kita" ajak Alina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments