Terima kasih

"Baiklah tapi kenapa kau bisa mabuk semalam" ucap Leo yang tidak mau menyerah untuk mengetahui alasan Ardana mengirimkan pesan itu semalam

Ardana yang terus di paksa untuk jujur akhirnya menyerah dengan berkata "baiklah aku akan jujur tapi kau jangan mentertawakanku"

"Iya aku tidak akan mentertawakan mu" ucap Leo menyakinkan Ardana jika dia tidak akan mentertawakan apa yang akan di sampaikan Ardana padanya

"Semalam aku merasa sangat bahagia saat melihat dia tersenyum dan memperlihatkan wajah memohonnya padaku". jawab Ardana jujur tapi apa yang di katakan ardana tidak membuat Hati Leo puas

"Kau mengirim ku pesan seperti semalam hanya karena dia tersenyum dan meminta izin padamu" ucap Leo tak habis pikir

"Kau tidak tau saja perasaan ku saat itu seperti apa, kau tau semalam aku melihatnya seperti anak kucing yang sangat manis" Ucap Ardana dengan wajah yang berseri seri karena dia berbicara sambil membayangkan kejadian semalam

"Aku jadi merinding melihat mu seperti ini" ucap Leo saat melihat ekspresi wajah Ardana

"Apa terlihat jelas" tanya Ardana pada Leo

"Ya kau terlihat sangat mencintainya, jadi apa saran dokter" ucap Leo mengalihkan topik pembicaraan mereka

"Aku di suruh menjauhinya, dan sekarang aku sedang berpikir kedipisi mana dia harus aku pindahkan, apa kau punya ide?" tanya Ardana kemudian setelah memberi tahu Leo apa yang telah di sarankan dokter padanya

"Aku juga tidak tau karena semua dipisi sudah di tempati oleh para pekerja yang sangat tidak di ragukan lagi keahlian mereka".

Keheningan pun tercipta karena mereka saling terdiam satu samalain sampai suara perut Leo yang belum di isi berbunyi pertanda jika Leo harus segera pergi untuk makan siang

***

Sore telah tiba dan Alina yang sudah pulang langsung menghampiri Hana yang sedang memasak di dapur

"Harum sekali masakan mu Han, aku jadi ingin makan sekarang" ucap Alina setelah dia sampai di area dapur

"Jika kau mau makan sekarang ya tinggal makan" ucap Hana sambil menyalin makanan yang sudah masak

"Ya tapi jika aku makan sekarang nanti malam aku akan merasa lapar lagi dan pasti jika aku terlalu banyak makan tubuhku ini akan gemuk" ucap Alina sambil mengngembungkan pipinya

"Ya kalau setiap hari tapi jika sesekali tidak apa-apa bukan" ucap Hana memprovokasi tapi Alina tetap pada pendiriannya untuk menahan rasa laparnya hingga nanti malam

"Oh iya ini KTP mu sudah jadi" ucap Alina setelah mengambil KTP Hana yang ada di dalam tasnya

Hana mengambil Kartu identitasnya dengan senyum bahagia karena apa yang sempat dia yakini tidak akan pernah dia dapatkan kini bisa dia dapatkan bahkan hanya dalam hitungan jam

"Terimakasih Lin" ucap Hana sungguh-sungguh

"Ya sama-sama tapi kamu harus tau betapa susahnya membuat Kartu tanda pengenalmu itu".

"Ya karena itulah aku meminta bantuan dari mu, sekali lagi terima kasih Alina aku berhutang banyak padamu dan entah dengan apa aku harus membalas semua kebaikan mu selama ini" ucap Hana sambil meneteskan air matanya

"Hei jangan menangis, dan ingat jangan pernah berpikir untuk embalas semua kebaikan ku karena aku melakukan semua itu dengan ihlas tanpa berharap balasan dari mu".

Hana yang merasa terharu dengan sikap Alina langsung memeluk Alina dan lumayan Lama Hana memeluk sahabat baiknya itu

"sudah jangan bersedih lagi" ucap Alina pada Hana yang masih memeluk dirinya dengan air mata yang terus menggenang di kedua bola mata Hana

"Terimakasih atas semua kebaikan yang telah kau lakukan untuk ku selama ini, jika bukan karena bantuanmu mungkin aku tidak akan ada di titik ini terimakasih" ucap Hana dan setelah itu barulah dia melepaskan pelukannya

"Kau seperti akan pergi jauh saja Han" ucap Alina asal bicara setelah Hana melepaskan pelukannya

"Ya kau benar aku memang akan pergi jauh dari mu dan kakak mu" ucap Hana dalam hati sambil menghapus sisa air matanya

"Ya sudah kau lanjutkan lagi pekerjaanmu, aku mau bersih bersih dulu" ucap Alina yang memang ingin segera membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket.

***

Pagi telah datang dan Alina sudah bersiap untuk berangkat kebutiknya, sementara itu Hana baru selesai membuat sarapan untuk dirinya dan Alina

"Mungkin ini adalah sarapan terakhir yang akan aku lakukan dengannya" ucap Hana sambil melihat makanan yang sudah dia buat

Hana menyuruh bibi untuk memanggil Alina agar segera sarapan dan kini mereka sudah duduk di kursi yang sudah biasa mereka tempati.

Hana sesekali melihat kursi yang biasa di tempati Ardana dan hal itu di lakukan Hana sejak semalam tepatnya saat makan malam

"Kau merindukan kakak ku Han?" tanya Alina yang tau jika Hana terus melihat kursi yang biasa di tempati sang kakak

"Iya mungkin, rasanya ada yang hilang, karena ketegangan yang biasa aku rasakan saat makan sudah tidak terasa lagi".

"Dasar, aku pikir kau menyukai kakakku" ucap Alina yang kesal karena pemikirannya beberapa detik yang lalu ternyata salah

Hana tersenyum saat mendengar ucapan Alina lalu dia berkata dalam hati sambilntersenyum pada Alina "andai kamu tau jika memang benar aku ini menyukai kakakmu entah apa yang akan kamu lakukan pada kami Lin, biarlah rasa suka ini aku bawa pergi tanpa kanu harus tau".

Alina selesai sarapan begitu juga Hana dan Hana yang ingin melihat Alina berangkat kerja langsung mengikuti Alina

"Ya sudah Hana aku berangkat dulu, sampai jumpa nanti sore". ucap Alina yang akan masuk kedalam mobilnya

"Iya hati-hati di jalan" ucap Hana sambil melambaikan tangannya

"Sampai jumpa lagi Alina aku pasti akan sangat merindukan mu dan kakak mu itu". ucap Hana lagi setelah melihat mobil Alina melewati gerbang rumahnya

Hana kembali kedalam rumah tersebut untuk mengambil pakayan yang sudah di berikan Alina padanya dan tak lupa Hana pun menyimpan dua buah surat di atas nakas yang berada di kamar Ardana

Surat yang dia buat untuk Alina dan juga Ardana. surat untuk Alina adalah surat permohonan maaf atas dirinya yang telah pergi sementara surat yang Hana buat untuk Ardana Adalah surat pengunduran dirinya dari perusahaan milik Ardana.

Hana menatap bangunan yang lumayan luas yang sudah beberapa hari terakhir dia tempati, lalu setelah puas dia melangkah menuju taksi yang sudah menunggunya di luar gerbang rumah Alina dan Ardana

"Non mau kemana?" tanya satpam yang sudah dari tadi menunggu Hana mendekatinya untuk mempertanyakan hal tersebut

"Saya mau ke rumah dulu pak" ucap Hana yang memang ingin pergi kerumahnya dulu mengambil barang-barang yang perlu dia bawa untuk memulai kehidupan yang baru dengan identitas barunya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!