"Apa kakak ku melihat mu saat di gendong oleh pujaan hati mu itu" selidik Alina dan Hana yang tidak ingin Alina tau siapa orang yang dia sukai berkata
"Aku tidak tau karena saat itu fokus ku hanya pada dia" Ucapnya sambil membayangkan wajah Ardana yang entah mengapa saat itu ketampanannya bertambah berkali-kali lipat dari biasanya
"Hais menyebalkan kau senang sekali membuatku penasaran" ucap Alina kesal karena tidak bisa menebak siapa orang yang di maksud Hana
Alina tidak berpikir jika orang tersebut adalah kakaknya karena selama ini dia tidak pernah melihat sikap Hana yang mencerminkan jika Hana menyukai kakaknya
Ya memang Hana pandai menyembunyikan perasaannya dan dia juga tau saat sedang apa saja dia bisa melihat seorang Ardana dengan rasa suka dan kagum tanpa takut ada orang lain yang melihatnya dan saat itu adalah saat dia sedang menunggu sang bos membubuhkan tanda tangannya diatas semua berkas yang sering dia bawa dan di luar itu Hana tidak pernah memandang Ardana dengan pandangan tersebut
Apakah Ardana merasakan tatapan Hana? jawabannya ya Ardana tau tatapan Hana berbeda tapi dia mengabaikan tatapan itu karena pernah sekali dia bertanya kepada Hana kenapa dia melihatnya terus dan Hana menjawab "Lantas saya harus melihat kemana?" dan Ardana membenarkan jawaban Hana karena ya memang sudah seharusnya Hana melihat dirinya
Hana yang melihat Alina terdiam langsung berkata "Sudahlah jangan terlalu di pikirkan nanti juga kau akan tau tapi untuk sekarang maaf aku masih belum ingin memberitahu mu siapa dia".
"Apa bedanya nanti atau sekarang?" tanya Alina dan Hana menjawab "kalau aku memberitahu mu sekarang kau akan melakukan segala cara agar aku bisa bersama dengannya dan aku tidak mau itu" ucap Hana yang tidak berniat untuk memiliki Ardana
Alina yang menghargai keputusan Hana hanya bisa diam dan setelah beberapa menit terdiam Alina pun berkata "Hana"
"Ya ada apa?" jawab Hana sambil melihat Alina
"Apa kamu membutuhkan bantuan ku?"
"Tidak, memangnya kenapa? kamu bertanya seperti itu?" tanya Hana
Alina menyandarkan tubuhnya di sofa lalu menatap langit-langit ruang tamu dan dia pun berkata "Han aku ingin sekali menebus kesalahan ku yang telah membuat mu celaka dengan membantumu melakukan sesuatu".
Awalnya Hana tidak ingin menyuruh Alina melakukan sesuatu untuknya tapi dia berpikir dua kali karena Alina akan terus merasa bersalah jika tidak bisa menembus kesalahannya dengan berbuat baik padanya dan setelah mendapatkan sebuah ide Hana pun berkata
"Bantu aku mendapatkan sebuah KTP Atas nama Hana adirama, bagai mana apa kau sanggup melakukannya?" tanya Hana
"Itu gampang, dengan uang apa yang tidak bisa" ucap Alina yakin dan dia tidak merasa curiga kenapa Hana ingin membuat KTP baru atas nama Hana karena dia berpikir jika Hana memang harus membuat KTP baru jika ingin menjadi seorang wanita.
***
Siang telah berganti malam dan Hana yang berjalan menuju kamar Ardana menggunakan tongkat tidak luput dari tatapan Alina dan Ardana yang sangat mengkhawatirkan keadaannya dan setelah melihat Hana masuk Alina langsung bertanya pada sang kakak tentang siapa yang menggendong Hana dan Ardana berkata
"Kakak tidak tau memangnya kenapa dengan orang yang menggendong Dia" ucap Ardana yang malah balik bertanya
"Ah tidak apa-apa aku hanya ingin tau saja siapa orangnya karena Hana tidak memberi tahuku siapa yang telah membantunya itu".
"Kenapa dia tidak memberi tahu jika aku yang menggendongnya, tapi baguslah jadi Alina tidak akan menjadikan hal tersebut sebagai bahan untuk menggoda ku" ucap Ardana dalam Hati lalu dia pun berkata lagi pada Alina
"Ya sudah kakak masih ada pekerjaan jadi kakak masuk kamar duluan, maklum lah sekertaris kakak sedang sakit jadi ya pekerjaannya yang biasa di kerjakan dia kakak bawa kerumah untuk kakak kerjakan" ucap Ardana menjelaskan takut Alina salah paham tentang dirinya yang lebih cepat masuk kamar di banding biasanya.
"Sampai segitunya ngejelasin aku juga tidak akan berpikir macam-macam kak, walau pun aku tau kakak menyukai Hana tapi Hananya tidak, jadi jangan cemaskan hal itu". ucap Alina dan Ardana pun pergi menuju kamarnya
Ardana yang melihat Hana belum tidur membiarkan Hana begitu saja walau dalam hatinya dia ingin sekali bertanya kenapa Hana belum tidur.
Ardana mengambil berkas yang akan dia periksa dan Hana yang melihat itu berkata "Pak, apa boleh aku membantu".
"Tidak perlu" jawab Ardana tanpa melihat Hana
"Tapi saya belum mau tidur". ucap Hana yang memang tidak ingin tidur karena jika dia tidur di siang hari maka malamnya dia akan sulit tidur
Ardana pun berpikir sejenak sebelum mengijinkan Hana untuk membantunya "Baiklah" ucap Ardana Lalu membawa beberapa berkas untuk di periksa oleh Hana.
hana menerimanya dengan senyum yang sangat lebar sampai membuat Ardana terpesona dan dengan cepat Ardana mengalihkan pandangan matanya
"Oh iya pak bagai mana jika besok saya mulai bekerja lagi toh yang sakit kaki saya bukan tangan saya, jujur saya bosan jika tidak melakukan apapun di saat orang orang sedang sibuk sibuknya". ucap Hana dengan wajah memelas
"Dasar" ucap Ardana sambil menyentil kening Hana karena merasa gemas dan Hana yang kaget mendapat perlakuan tersebut menatap Ardana dengan tatapan penuh tanya kenapa bisa bos nya menyentil keningnya dan dia juga bertanya-tanya kenapa yang di lakukan Ardana membuat hatinya terasa menghangat
Ardana yang ditatap langsung berkata "Tidak boleh karena kamu akan merepotkan saya".
Hana yang kekeh ingin bekerja berkata dengan wajah sedihnya "Saya mohon pak, saya janji tidak akan merepotkan pak Ardana karena saya sudah bisa berjalan dengan tiga kaki".
Ardana terdiam lalu dia berkata "Terserah, tapi awas saja jika sampai kamu merepotkan saya lagi" Ucap Ardana dan Hana yang mendengar ucapan Ardana yang seperti mengijinkannya untuk berkerja langsung tersenyum dan berkata dengan manisnya "Aku janji".
"Kau lama-lama seperti anak kucing" ucap Ardana namun sangat pelan sambil mengucek rambut Hana karena gemas dan sikap Ardana malam ini terlihat seolah lupa jika Hana itu adalah Farhan.
Mungkin karena penampilan Hana membuat Ardana perlahan melupakan jika Hana ini adalah Farhan, atau mungkin Ardana mulai berdamai dengan perasaannya dan sekarang dia memilih untuk memperlihatkan rasa sukanya pada Hana
Sementara Hana yang di perlakukan seperti itu tidak mempermasalahkan sikap Ardana padanya karena dia sangat menyukai apa yang di lakukan Ardana saat ini.
"Jika sikapnya seperti ini terus aku bisa berharap lebih, dan itu artinya aku harus mempercepat rencanaku untuk segera meninggalkan kota ini sebelum perasaan ku terlalu dalam pada pak Ardana" ucap Hana dalam hati sebelum dia memeriksa berkas yang baru saja di berikan Ardana padanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments