Pilihan Hana

Hana sampai di rumah kontrakannya dan dia langsung mengambil barang barang yang perlu dia bawa dan setelah selesai dia langsung pergi kerumah pemilik rumah kontrakan tersebut, untuk mengembalikan kunci rumah dan juga untuk berpamitan.

Setelah dari rumah pemilik kontrakan Hana langsung pergi keterminal bus yang akan mengantarnya menuju kota Bandung

Hana memilih kota Bandung karena sudah beberapa kali dia pergi ke kota itu saat masih bersekolah jadi dia sudah tidak terlalu asing dengan kota Bandung

Hana berangkat dengan bibir yang terus tersenyum menandakan jika dia merasa bahagia.

Hana yang ingin memulai kehidupan barunya langsung mengeluarkan kartu sim dari ponselnya dan membuangnya begitu saja

Hana sampai di Kota Bandung dan dia langsung turun sambil membawa semua barang bawaannya namun baru beberapa langkah dia menjauh dari bus tiba-tiba ada orang yang mengambil paksa tas selempan yang dia bawa.

Hana meneriaki jamret tersebut sambil mengejarnya tanpa ingat jika kakinya baru saja sembuh, mungkin karena semua barang berharga ada di dalam tas tersebut jadi Hana tidak memperdulikan rasa sakit yang sedang dia rasakan sampai si penjamret itu menendang kaki Hana yang baru bisa berjalan itu.

"Sial kenapa dia menendang kaki ku yang ini" ucap Hana yang tidak tau jika sang penjamret itu tau jika kaki kanan hana baru sembuh dari cideranya

Hana menangis di tepi jalan karena dia bingung harus apa ponsel uang kartu Atm ada di dalam tas tersebut walau Kartu Tanda Pengenalnya masih ada karena tadi dia mengeluarkannya dari tas dan menyimpannya di dalam saku pakayannya

"Jika seperti ini aku akan menjadi gelandang" ucap Hana yang tidak mungkin meminta bantuan dari Alina lagi walau sebenarnya dia bisa menghubungi Alina dengan nomor ponsel Alina yang masih dia ingat.

Hana yang sedang bersedih tiba-tiba di hampiri seorang wanita yang sudah berumur sambil membawakan kopernya yang tadi sempat di tinggalkan oleh Hana.

"Nak apa kamu baik-baik saja?". tanya sang ibu

Hana yang merasa di panggil langsung melihat siapa yang bertanya padanya, dan setelah melihat orang tersebut hana berkata "Saya baik baik saja bu".

Sang ibu yang melihat Hana seperti menahan rasa sakit bertanya kembali "Apa kaki kamu terluka?".

Hana yang tidak bisa berpura-pura lagi berkata

" Iya ini tadi di tendang penjamret".

"Jika hanya di tendang lalu kenapa kamu sangat kesakitan". ucap ibu tersebut

"Karena kaki saya baru sembuh dari cidera" ucap Hana sambil menahan rasa sakit di kakinya

"jika seperti itu mari saya antar kerumah nak?" ucap Ibu tersebut terhanti dan Hana yang mengerti ucapan ibu tersebut berkata "Hana bu nama saya Hana"

"Iya mari ibu antar kerumah nak Hana" ucap ibu tersrbut menawarkan diri untuk mengantar Hana pulang

"Saya belum punya tempat tinggal di sini, karena saya baru saja pindah dari ibu kota kemari dan semua uang juga barang berharga saya ada di dalam tas itu" ucap Hana mengeluarkan keluh kesahnya

"Jika seperti itu apa mau jika nak Hana ikut ibu sementara waktu" ajak ibu tersebut namun Hana menolak ajakannya karena dia takut jika ibu tersebut ingin berbuat jahat padanya.

"Tidak perlu takut karena ibu tidak akan berbuat jahat, jika tidak percaya coba kamu perhatikan pakayan yang saya pakai" ucap Ibu tersrbut agar Hana percaya jika dia bukan orang jahat

Hana melihat pakayan ibu tersrbut dan dia tidak sengaja membaca nama yang tertulis di baju tersebut "Sry Alina"

"Apa ibu ini seorang guru?" tebak Alina setelah melihat baju ibu tersrbut dengan jelas

"Iya saya seorang guru, jadi apa kamu mau ikut bersama ibu?" tanya bu Sry

Hana yang sudah yakin jika bu Sry adalah orang baik langsung mengiyakannya dan dia pun langsung mencoba untuk berdiri dan berjalan

Hana berjalan di bantu bu Sry karena tadi Hana hampir terjatuh saat akan mulai melangkah

"Apa ibu boleh tau kenapa Nak Hana ingin tinggal di kota ini?" tanya bu Sry setelah mereka masuk kedalam mobil bu Sry

"Saya ingin memulai kehidupan yang baru di kota ini" jawab Hana

"Memang kenapa dengan kehidupan lama nak Hana?" tanya Bu Sry

"sangat menyedihkan bu, dan semua kesedihan saya terjadi karena saya seorang anak perempuan bukan anak laki-laki yang mereka harapkan". ucap Hana lalu dia melihat kearah jendela karena tidak mau lagi membahas tentang masa lalunya lagi.

Bu Sry yang mengerti jika Hana tidak mau membahas masalslunya lagi hanya bisa diam sampai mobil telah tiba di halaman rumah bu Sry

Hana keluar dari mobil tersebut dan dia kini menatap bangunan jaman dulu berada di hadapsnnya

"mobilnya mewah sama seperti milik pak Ardana tapi kenapa rumahnya sangat sederhana" ucap Hana dalam hati

Bu Sry yang tidak melihat kebingungan di mata Hana langsung saja berkata "Ayo nak masuk"

"Baik bu" ucap Hana lalu dia mengekor di belakang bu Sry dengan langkah yang lambat

Dan baru saja Hana masuk kedalam rumah Hana sudah di suguhkan dengan perabotan rumah yang Hana tau kualitasnya no satu dan harganya sudah di pastikan sangat mahal

"Siapa ibu ini?" Itulah sebuah pertanyaan yang terlintas di benak Hana

"Bu maaf apa saya boleh bertanya?" ucap Hana yang masih mematung di dekat pintu rumah

"Tentu" jawab Bu Sry

"Sebenarnya ibu siapa, maaf bukan bermaksud apa apa hanya saja saya penasaran kenapa mobil dan perabotan rumah ibu seperti ini".

Bu Sry tersenyum saat mendengar ucapan Hana karena dugaannya tentang Hana tidak meleset

Ya bu Sry yang sudah melihat Hana dari dekat merasa kaget karena pakayan yang di kenakan Hana bukan pakayan orang-orang biasa dan sekarang dugaannya tentang Hana yang bukan orang biasa semakin kuat

"Ya saya seorang guru yang bernama Sry Alina" jawab Bu Sry yang tidak mau menyombangkan diri

Hana hanya bisa diam karena bingung harus berbicara apa lagi, dia takut jika dia terlalu kepo bu Sry tidak akan menyukai hal tersebut.

"Hana sebaiknya kamu membersihkan tubuhmu terlebih dan ini kamar yang bisa kamu gunakan" ucap Bu Sry dengan membuka pintu kamar yang akan di gunakan Hana untuk sementara waktu dan kamar tersebut berada di depan tidak di belakang

"Kenapa kamar tamu berada di depan" ucap Hana yang bingung karena biasanya kamar tamu itu berada di belakang

Hana yang sudah di persilahkan untuk masuk langsung masuk dan tidak berselang lama pak sopir yang di suruh membawakan koperhana masuk setelah Hana memberikan izin

Hana masih di selimuti rasa takjub saat melihat kasur dan lemari di kamar tersebut yang ukurannya sangat besar sama besarnya dengan lemari Ardana dan Alina

Hana membuka pintu lemari tersebut dan ternyata lemari tersebut sudah di penuhi dengan baju seorang perempuan dan di pintu satunya lagi di penuhi baju laki-laki

"Oh mungkin ini kamar anaknya" ucap Hana setelah melihat pakayan yang ada di dalam lemari, Hana yang penasaran dengan pintu ketiga langsung saja membukanya dan ternyata tidak ada isinya

setelah puas melihat-lihat Hana pun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya terlebih dulu

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!