Tiba diapartemen, Alina dan Farhan langsung naik kelantai atas menuju apartemen milik Alina dan setelah mereka masuk Alina mengajak Farhan masuk kedalam kamarnya
"Duduklah dulu" ucap Alina pada Farhan setelah mereka berada di kamar Alina lalu dia langsung menuju lemari pakayannya
Alina memilih beberapa baju yang dia rasa cocok untuk Farhan dan setelah itu Alina memberikannya pada Farhan
Farhan menatap pakayan yang baru di berikan Alina padanya "Untuk apa ini?" tanya Farhan sambil menatap beberapa palayan yang di berikan Alina padanya
"Dasar kqu masa tidak tau untuk apa ini, ini untuk di pakai" ucap Alina !
"Maksudku kenapa kau menyuruhku memakai pakayan ini" jelas Farhan
"agar kau bisa memakai pakayan yang sama seperti aku, bukankah tadi kau bilang ingin berpenampilan seperti aku".
Farhan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan tersenyum "Aku pikir kau tidak mendengar ucapanku yang Itu".
"Aku mendengarnya dan aku juga dengar jika kau sedang menyukai seorang yang tampan gagah dan berwibawa" jelas Alina
Farhan yang mendengarkan ucapan Alina menelan ludahnya "Aduh bagai mana kalau dia bertanya siapa orang yang aku sukai bisa gawat kalau dia memaksa ku untuk jujur tentang orang yang ku suka" ucap Farhan dalam hati
"Hey kenapa bengong" ucap Alina karena Farhan terdiam
"Eh tidak lin, oh iya aku pakai dulu baju ini" ucap Farhan mengalihkan pembicaraan mereka karena takut jika Alina mendesaknya untuk mengatakan siapa orang yang dia sukai
"Oh iya cepatlah aku juga tidak sabar melihat mu berpakayan perempuan" ucap Alina antusias
Sambil menunggu Farhan memakai baju yang dia berikan Alina kini mempersiapkan alat makeupnya untuk merias Farhan
Farhan keluar dari dalam kamar mandi menggunakan pakayan yang tadi di berikan Alina tanpa membuka kain yang melilit dadanya.
Alina yang mendengar pintu kamar mandi di buka langsung melihat kearah kamar mandi dan kini dia menatap Farhan dengan tatapan tak percaya jika Farhan benar-benar seorang perempuan
Alina melihat Farhan dari atas sampai kebawah dan kini fokusnya tertuju pada dada Farhan "Apa dada mu tidak tumbuh gara-gara kau terus menjadi laki-laki" ucap Alina sambil mendekat kearah Farhan lalu dia berkata lagi "kau mendapatkan tamu bulanan tapi kenapa dada mu tidak tumbuh?".
"Tumbuh" jawab Fahmi lalu Alina berkata "Jika tumbuh lantas kenapa dadamu datar begitu".
"Tunggulah" ucap Farhan lalu dia kembali masuk kedalam kamar mandi dan membuka kain yang membungkus bagian dada sampai setengah perutnya.
tak berselang lama Farhan keluar dari dalam kamar mandi dan kini terlihat jika dua gundukan itu ada
"Aku pikir kau berbohong jika kau seorang wanita karena dadamu tadi datar" ucap Alina setelah melihat dua gundukan itu.
"Jadi apa sekarang aku boleh menutupinya lagi rasanya aku kurang nyaman jika seperti ini".
"Tidak boleh karena mulai saat ini kau tidak boleh menjadi seorang laki-laki lagi dan pakai ini sebagai penyangga dadamu". ucap Alina pada Farhan
"Jangan bercanda Lin mana bisa aku tiba-tiba berubah wujud dan yang paling penting bagai mana dengan pekerjaanku, aku bisa di pecat karena merubah penampilanku" tegas Farhan yang tidak setuju dengan rencana Alina
"Kau ini kenapa takut sekali kehilangan pekerjaan".
"Tentu aku takut Lin kalau aku di pecat aku harus bekerja di mana karena mencari pekerjaan yang sesuai dengan keahlian kita itu cukup sulit". ucap Farhan beralasan karena sebenarnya alasan farhan tidak mau keluar dari perusahaan kakaknya Alina itu karena ada seseorang di sana yang sudah membuat dirinya jatuh hati sampai rasanya tidak rela jika harus berjauhan
"Dengar aku yakin seribu persen jika kakak ku tidak akan mungkin memecatmu dan jika kakak ku sampai memecatmu kau bisa bekerja di butik ku" ucap Alina yakin
"Aku tidak mau Lin biar saja aku tetap menjadi seorang laki-laki aku tidak mau ambil resiko".
Alina yang merasa jika sikap Farhan sangat mencurigakan langsung menatap Fathan dengan rasa curiganya itu lalu dia berkata "Jangan bilang kamu tidak mau dipecat dari sana karena orang yang kau suka ada di sana iyakan".
Pipi Farhan tiba-tiba saja berubah warna karena merasa malu dan Alina yang melihatnya langsung tertawa karena dugaannya benar
"Sudah kuduga, sudah cepat pakai penyangganya karena kita akan segera berangkat kebutik untuk membeli pakayan yang cocok untukmu".
"Aku tidak mau Lin" tolak Farhan lagi berharap Alina tidak memaksanya
"Maaf tidak menerima penolakan dan jika kau menolak keinginan ku aku akan menyuruh kakak ku untuk memecat mu".
Dan dengan terpaksa Farhan menuruti keinginan Alina dari memakai penyangga dadanya dan dengan pasrah di dandani Alina
"Sempurna dan kakak ku pasti akan benar-benar tergila-gila pada mu" ucap Alina yang sudah tau jika sang kakak menaruh rasa pada Farhan sejak pertama kali mereka bertemu
Alina tau sang kakak menaruh rasa pada Farhan karena sejak awal bertemu dengan Farhan sang kakak selalu membicarakan Farhan dan kecurigaan Alina terbukti saat dia memergoki Sang kakak yang sedang memandang Farahan dengan pandangan yang berbeda.
"Hei kenapa melamun" tanya Farhan
"Eh ini kau sangat cantik pantas saja aku tidak pernah merasakan rasa yang lebih padamu ternyata ini alasannya" ucap Alina sambil membereskan riasan diwajah Farhan
Ya kini Alina tau alasan kenapa dirinya tidak pernah menyukai Farhan seperti dirinya menyukai seorang laki-laki, padahal Farhan sangat tampan tapi dari dulu rasa itu tidak pernah ada untuk Farhan padahal dia dan Farhan sangat dekat.
"Terimakasih atas pujiannya" ucap Farhan lalu dia berkata lagi dalam hati "Apa dia akan melihatku".
sebuah pertanyaan yang di ucapkan Farhan untuk seseorang yang selama ini dia sukai
"Sudah ayo berangkat" ajak Alina yang sudah bersiap sementara Farhan masih melihat pantulan dirinya di cermin ada rasa tak percaya jika dirinya kini berpenampilan sebagai seorang perempuan.
Alina yang tidak mendengar jawaban Farhan langsung menghampiri Farhan
"Kau menangis hana?" tanya Alina yang sebenarnya sudah tau apa jawaban dari pertanyaannya itu
Farhan melihat Alina lalu berkata "Terimakasih Lin aku akhirnya bisa berpakayan dan memakai riasan seperti mu".
Alina menghela nafasnya lega lalu dia berkata "kau membuatku takut saja ku pikir kau menangis karena apa? sudahlah ayo berangkat".
***
mereka tiba di butik Alina dan sepanjang perjalanan Farhan mengeluhkan rasa tidak percaya dirinya pada Alina apalagi tadi saat para tetangga Alina dan para penjaga gedung Partemen melihat dirinya dengan tatapan yang membuatnya kurangnyaman dan hal yang samapun terjadi setelah dirinya berada di area butik.
"kau ini apa tidak bisa bersikap biasa saja walau hatimu tidak nyaman" ucap Alina setelah mendengar keluhan Farhan yang entah untuk yang kebeberapa kali
"Sulit Alina"
"Walau sulit berusahalah kau pasti bisa, mereka menatapmu seperti itu hanya saat pertama kali melihat perubahan mu dan nanti atau besok mereka akan menatapmu dengan tatapan biasa".
"Baiklah akan aku usahakan, tapi rasanya benar benar sulit Alina, lihatlah karyawan mu terus menatapku dan terus berbisik".
"Acuhkan saja, dan fokuslah memilih pakayan yang kau suka"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments