Bu Sry yang tidak sengaja melihat kejadian tersebut awalnya merasa khawatir tapi saat melihat senyuman di bibir Hana rasa khawatir itu hilang
"Syukurlah dia tidak apa-apa" ucap Bu Sry sambil tersenyum, ya tersenyum karena sikap Hana yang tidak marah-marah karena sebuah lemparan bola yang mendarat di wajahnya.
Bu Sry melanjutkan langkahnya yang tadi sempat terhenti dan Hana kini sudah di ruangan UKS sedang mengompres bagian keningnya yang memerah
"Ka sekali lagi maaf" ucap Hendri cemas
"Tidak apa-apa pak, ini cuman merah saja tidak sampai berdarah" ucap Hana bercanda agar sangguru tidak terus-terusan meminta maaf
Hana yang berada di ruangan tersebut hanya berdua dan dia yang terus di tatap Hendri kini mulai merasa risih dan Hana pun berkata "oh iya sebaiknya bapak lanjutkan lagi kegiatan bapa sepertinya murid-murid bapa sudah menunggu!"
Dan berhasil Hendri pun pamit karena memang dia harus melanjutkan kegiatannya walau dengan raut wajah yang terlihat tidak rela untuk pergi
Setelah kepergian Hendri Hana berkata "Kenapa sekarang aku merasa tidak nyaman saat berduan dengan laki-laki padahal kemarin saat bersama pak Ardana dan yang lain rasanya biasa saja".
"Apa perasaan ku dipengaruhi cara mereka melihat ku" pikir Hana
"oh iya benar pak Hendri melihatku sebagai seorang wanita sedangkan pak Ardana dan yang lain melihatku sebagai seorang laki-laki" ucap Hana yang memberikan penjelasan akan perasaan yang berbeda pada situasi tersebut
Hana yang merasa sudah lebih baik keluar dari riang Uks dan tujuannya kali ini adalah kantin sekolah
Dia ingin kesana karena ingin melihat apakah disana dia bisa membuka usaha yang selama ini sudah dia rencanakan setelah menjadi seorang Hana
Hana tiba di kantin sekolah dan dia langsung menyapa penjual makanan yang ada di kantin yang bernama pak Dadang
Hana berbincang-bincang dengan pak Dadang sampai akhirnya Hana berkesempatan untuk berkata
"pak apa di sini tidak ada yang jualan bubur kacang hijau?" itu adalah pertanyaan inti dari semua basa basi yang di lakukan Hana
"Tidak neng memangnya kenapa neng bertanya seperti itu apa neng ingin bubur kacang hijau?" tanya pak Dadang
"Tidak pak saya bukan ingin membeli bubur tapi saya ingin berjualan" ucap Hana mengutarakan keinginannya
"Neng ini ada-ada saja masa iya neng yang cantik dan modis ini mau berjualan" ucap pak Dadang yang tidak percaya jika Hana berencana untuk berjualan
"Iya pak saya ingin berjualan saya bosan bekerja di kantor apalagi atasan saya dulu orangnya tukang marah-marah" ucap Hana sambil mengingat Ardana yang sering marah-marah tidak jelas
"Oh itu alasannya, tapi apa neng yakin ingin berjualan?" tanya pak Dadang lagi
"Iya pak, saya yakin, oh iya pak kalau boleh tau di sini saya bisa beli gerobak di mana?, tanya Hana
"Kurang tau neng soalnya saya membuat gerobak sendiri, oh iya neng mau beli gerobak yang kaya gimana? maksud saya apa neng mau beli gerobak dorong atau gerobak yang di simpan di atas motor? tanya pak Dadang yang sepertinya bisa membantu Hana
"Pengennya gerobak buat jualan pakai motor pak soalnya kalau yang si dorong takut tidak kuat dorongnya". ucap Hana sambil tersenyum
"Oh kalau yaang seperti itu kebetulan tetangga kontrakan saya mau menjual yang seperti itu jika neng mau neng bisa melihatnya kesana" Ucap Pak dadang
"Boleh pak tapi bapak antar saya kesana" Ucap Hana meminta pak Dadang untuk mengantarnya
"Iya boleh neng tapi bapa bisa nganterin neng nanti setelah jam pulang sekolah" ucap pak Dadang yang memang tidak mungkin mengantarkan Hana sekarang karena dia sedang berjualan
Hana setuju jika dia akan melihat gerobak tersebut nanti setelah jam sekolah usai dan saat jam istirahat tiba Hana menghampiri bu Sry untuk mengutarakan niatnya sekalian mengambil uang tabungannya yang telah di pindahkan kerekening bu Sry
Ya Hana masih beruntung walau atm dan buku tabungannya telah diambil orang tapi isi tabungannya belum di ambil terbukti saat Hana mengecek isi tabungannya lewat ponsel pembantu rumah tangga yang ada di rumah bu Sry isi tabungannya belum berkurang dan saat itu juga Hana langsung mengalihkan semua uangnya kedalam rekening bu Sry
Bu Sry yang tadinya berencana menjadikan Hana seorang guru di sekolah yang telah dia dirikan kini hanya bisa mendukung rencana Hana karena tidak mungkin juga dia memaksa Hana untuk menjadi seorang guru
***
Hana yang sudah membeli gerobak kini sudah sampai di rumah bu Sry dan bu Sry yang tidak melihat Hana pulang membawa gerobak yang telah dia beli mempertanyakan hal tersebut
Hana yamg di tanya demikian menjawab jika gerobak yang sudah dia beli sudah di simpan di rumah kontrakan yang nantinya akan menjadi tempat tinggalnya
Bu Sry yang tidak menyangka jika Hana tidak akan tinggal dirumahnya lagi merasa kaget dan bertanya kenapa Hana harus pindah dari rumahnya
"Bu saya tidak mungkin tinggal selamanya di sini dan merepotkan ibu terus". ucap Hana dengan suara yang terdengar lembut
"Hana ibu tidak merasa di repotkan, ibu justru senang kamu tinggal di sini". jelas bu Sry namun Hana yang sudah berencana untuk keluar dari rumah bu Sry tetap pada pendiriannya
Bu Sry yang awalnya tidak setuju kini harus menyetujui rencana Hana lagi dan lagi tapi sebelum itu bu Sry meminta Hana untuk selalu datang dan menginap di rumahnya saat sekolah libur dan Hana menyetujuinya
***
Di kota lain Sepasang adik kakak kini sedang ke bingungan karena mereka belum bisa menemukan keberadaan Hana
"Kak sebenarnya Hana kemana kenapa dia sulit sekali di temukan" ucap Alina yang kini tengah kesal
"Kakak juga tidak tau tapi ya mau bagai mana lagi orang suruhan kakak tidak bisa menemukannya". jawab Ardana
"Terus sekarang kita harus bagai mana kak, apa kakak akan terus membantuku mencari Hana?".
"Kalau kakak terserah kamu" ucap Ardana terkesan cuek
"Kalau boleh kita cari lagi kak dan jika sampai satu minggu Hana belum ketemu baru kita berhenti untuk mencarinya".
"Baiklah" ucap Ardana yang menyetujui keputusan Alina walau dalam hatinya dia berencana akan terus mencari keberadaan Hana sampai Hana di temukan karena rasa cintanya pada Hana juga karena dia ingin membalas apa yang telah Hana lakukan padanya
Ya Ardana masih belum bisa memaafkan Hana karena telah menyiksanya selama ini dengan membuatnya berpikir telah mencintai sesama jenis dan karena hal itu dia sampai harus berkonsultasi dengan seorang dokter
Alina yang melihat Ardana terdiam bertanya "Ka apa kakak merindukan Hana?".
Ardana yang memang merindukan Hana replek menjawab "sangat".
Alina tersenyum dan langsung menggoda sang kakak dengan menyebut jika kakaknya sudah tidak normal karena menyukai Hana dan Ardana yang tidak mau jika Alina tau jika dirinya sudah tau jika Hana adalah seorang wanita langsung pergi meninggalkan Alina
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments