Aku takut salah jalan

Setelah selesai membeli semua yang di butuhkan Farhan kini Alina mengantar Farhan pulang dan setelah sampai di halaman rumah Farhan Alina berkata jika besok pagi dia akan menjemput Farhan untuk mengantarnya bekerja

"Ya tentu saja kau harus mengantarku bahkan kau juga harus menemaniku menghadapi kakak mu yang pemarah itu". ucap Farhan lalu dia turun setelah mendapat anggukan dari Alina.

***

Alina yang baru masuk kedalam rumahnya langsung mendapatkan pertanyaan dari kakaknya yang sudah dari tadi menunggu kedatangannya

"Dari mana saja? dan kenapa kau kabur saat acara baru di mulai?".

"Eh kakak sudah lama menunggu?" tanya Alina yang bukannya menjawab pertanyaan sangkak

"Kalau di tanya itu dijawab bukan balik bertanya".

"Maaf aku tadi habis berziarah dari makam ibunya Farhan". jelas Alina

"Kau ini kebiasaan selalu mementingkan sahabatmu itu". ucap Ardana yang tak habis pikir dengan sikap sang adik yang selalu mementingkan sahabatnya itu melebihi siapapun termasuk pacarnya sendiri

"Ya maaf ka maklum sahabat sejati" ucap Alina dan Ardana langsung berkata "Sahabat? kau jangan bercanda tidak ada persahabatan antara wanita dan laki-laki".

"Ya sudah sih kenapa juga kakak jadi membahas aku dan Farhan toh mau kami bersahabat atau kami mempunyai hubungan yang lebih tidak masalah bukan karena dia orang baik".

dan ucapan Alina barusan berhasil membuat Ardana tidak bisa berkata-kata lagi.

"Oh iya aku besok akan memberikan kejutan untuk kaka di kantor". ucap Alina sambil berlalu pergi meninggalkan Ardana

**

Pagi Hari Alina sudah berada di depan rumah Farhan sambil membawa sebuah tas yang entah apa isi dari tas tersebut.

"Hana kau sudah bangun belum?" teriak Alina di depan pintu rumah Farhan dan setelah Alina berteriak untuk yang ketiga kalinya pintupun di buka dan menampilkan Farhan yang masih memakai handuk karena baru selesai mandi

"Kau berisik sekali" kesal Farhan karena mendengar teriakan Alina yang sangat kencang sampai rasanya bisa mengalahkan suara sepiker masjid.

"Ya habis kau lama" jelas Alina

"Ya masa aku harus keluar dengan badan dan rambut yang masih penuh dengan sabun".

"Iya deh maaf" ucap Alina dan sebelum Farhan menjawab Alina sudah berkata lagi "Ini dalaman mu tertinggal di mobil dan ini rambut palsu agar bisa membuatmu semakin cantik".

"Iya" ucap Farhan dan dia lsngsung pergi kekamarnya dan membiarkan Alina menunggunya di ruang tamu.

Setelah selesai memakai baju dan riasan Farhan keluar dan Alina yang tak menyangka jika Farhan sudah berdandan berkata "Wih sudah pandai saja kau merias diri".

"Cuman merias wajah apa susahnya, dan untuk memakai ini aku tidak bisa" ucap Farhan sambil menyodorkan rambut palsu pada Alina dan Alina langsung mengambil rambut palsu tersebut dan menyuruh Farhan duduk di kursi dan setelah memastikan rambut palsunya menempel dengan sempurna Alina langsung mengajak Farhan pergi tanpa sarapan terlebih dahulu

Alina sengaja ingin datang kekantor Ardana lebih awal karena ingin membuat kejutan untuk Ardana.

***

Sampai di kantor semua orang yang kebetulan sudah datang langsung bergosip setelah kedatangan Farhan dan Alina

mereka bergosip tentang siapa orang yang bersama Alina, apakah orang tersebut adalah kembaran Farhan atau Farhan yang merubah penampilannya

Dan semua pertanyaan orang orang tersebut terjawab saat salah satu dari mereka menghampiri Alina dan Farhan untuk bertanya langsung karena tidak mau menduga-duga

"Maaf nona apa kah ini tuan Farhan?".

"Iya ini Farhan dan mulai hari ini dia akan berpenampilan seperti ini dan kamu dan yang lain harus memanggilnya Nona Hana atau nona han".

Karyawan tersebut mengangguk tanda mengerti dan dia langsung pergi setelah mendapatkan jawaban dari semua pertanyaan yang tadi dia tanyakan dan dengan cepat kabar itu tersebar.

Alina kini duduk di tempat biasa Hana duduk dan tidak lama setelah Hana pergi Ardana datang menghampirinya dan berkata "Kenapa kau disini dan dimana sahabat sejati mu itu?".

"Kenapa kakak bertamya lagi, bukankah kemarin aku sudah bilang jika aku ingin memmberi kejutan untuk kakak".

"Oh aku lupa, lalu kejutan apa yang ingin kau berikan padaku, walau rasanya aneh karena sekarang bukan hari ulang tahunku"

"Memangnya memberi kejutan harus di hari ulang tahun saja". ucap Alina dan saat dia sudah melihat Hana Alina langsung menyuruh Ardana untuk tidak melihat kebelakang dan Ardana menurutinya

Alina menghampiri Hana yang entah kenapa dia tidak melanjutkan langkahnya setelah melihat Ardana

"Hana kenapa kau malah diam disini ayo kita hampiri kakak ku" ajak Alina dan Hana pun melanjutkan lagi langkahnya dengan hati yang berdebar tidak karuan

Setelah jarak diantara mereka dan Ardana cukup dekat Alina langung menyuruh Ardana berbalik sambil berkata "Sebenarnya apa kejutan yang akan kau beri" ucapan Ardana terhenti karena dia sudah melihat Hana

Dengan mata yang membola sempurna Ardana menatap Hana tanpa berkedip dia benar-benar terpesona melihat Farhan yang kini berubah menjadi Hana

lama Ardana menatap Hana sampai membuat Hana takut melihat tatapan Ardana padanya dan saking takutnya Hana tidak sengaja memegang tangan Alina dengan kuat dan hal itu menyadarkan Alina jika Hana ketakutan

"Tenanglah dia tidak akan membunuhmu dia hanya akan memakanmu hidup-hudup" busik Alina

"Kau" ucap Hana kesal karena bisa-bisanya sahabatnya itu malah bercanda di situasi yang menurutnya sangat menegangkan

"Dia cantik bukan" ucap Alina pada sang kakak dan tanpa Alina dan Hana duga Ardana berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari Hana "Ya sangat cantik".

Dan setelah itu Alina tertawa lumayan keras dan suara tawa Alina mengalihkan perhatian Ardana dari Hana dan dia langsung bertanya kenapa Alina bisa tertawa dengan lepas dan keras seperti itu

"Aku tertawa karena senang mendengar kakak menyebut Hana sangat cantik".

"Hana siapa Hana?" tanya Ardana mengalihkan pembicaraan tentang dia yang keceplosan memuji Hana

"Ya ini Hana, sekarang Farhan bernama Hana dan kakak jangan memanggil Hana Dengan nama Farhan lagi karena mulai hari ini Farhan yang kita kenal akan berubah menjadi seorang wanita, dan Ingat kakak tidak boleh memecatnya karena alasan ini".

"Terserah kalian" ucap Ardana sambil berlalu pergi menuju ruangannya dan setelah Ardana berada di dalam ruangannya dia berkata sambil memegang dadanya yang entah kenapa sejak tadi berdetak sangat cepat.

"Ya Tuhan cobaan apa ini, aku melihat dia dengan bentuk pria saja sudah membuatku jatuh cinta apa lagi sekarang dengan dia yang berpenampilan seperti itu".

"Aku takut salah jalan" ucap Ardana dan setelah berpikir lumayan lama dia langsung menghubungi Hana dan menyuruhnya untuk datang keruangannya karena ada hal yang ingin dia sampaikan

Hana yang lumayan takut berusaha mengontrol dirinya dan setelah bisa menguasai rasa takutnya Hana langsung masuk kedalam ruangan Ardana

"Tuan apa ada yang bisa saya bantu" ucap Hana setelah dia masuk kedalam ruangan Ardana

"Duduklah dulu ada hal yang ingin aku bicarakan dengan mu!" ucap Ardana dengan aura yang membuat Hana bertambah takut.

Hana langsung duduk karena tidak mau membuat Ardana marah dan setelah dia duduk Ardana berkata tanpa mau melihat wajah Hana

"Hana apa kau bisa berpenampilan seperti biasanya jujur aku sedikit kurang nyaman dengan perubahanmu ini" ucap Ardana yang tiba-tiba melembut

"Tapi tuan saya ingin berpenampilan seperti ini" ucap Hana bernegosiasi

"Jika kau berpenampilan seperti ini dengan terpaksa aku harus memecatmu". jelas Ardana

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!