Rendi menatap lekat wajah cantik yang sudah memakai makeup tipis yang semakin membuat wajah nya terlihat begitu mempesona.
Happ....
Rendi menyatukan bibir mereka berdua sehingga membuat suara decapan terdengar dari meja makan itu.para Art yang tidak sengaja melihat pemandangan indah ini langsung berhambur melarikan diri sebelum kepergok oleh pasangan yang sedang kasmaran.
"Eenngh...." Ola mengerang merasakan kenikmatan dari permainan lincah suami nya.
Cukup lama penyatuan bibir ini terjadi sampai membuat kedua nya kehabisan nafas.
Rendi mengelap sisa saliva yang masih menempel di dagu Ola.
" Manis!" ucap Rendi memuji rasa bibir Ola yang begitu memabukkan.
Ola yang merasa tersanjung tetap bertahan di posisi ternyaman nya karena belum menyadari kalau mereka sudah menjadi tontonan para art.
" Mas!Malu sama Bibi." ucap Ola.
" Mereka tidak akan berani mendekat.nanti kita lanjut kan lagi." goda Rendi lalu mengecup sekilas bibir yang sudah membengkak dan tidak lupa untuk mengecup kening Ola.
Rendi menggenggam tangan Ola menuju teras depan.dimana ada mobil yang sudah menyala menunggu kedatangan nya.
" Saya nyetir sendiri aja Pak." ucap Rendi kepada sopir pribadi nya.
" Baik Tuan." jawab sang sopir menutup pintu mobil dan menjauh saat melihat mobil hendak meninggalkan pekarangan rumah.
Perlahan mobil yang Rendi kemudi kan membelah ramai jalanan ibu kota yang nampak mulai macet.Ola yang duduk di kursi penumpang gelisah memikirkan maksud ucapan suami nya saat mereka di meja makan tadi.
" Mmm...Mas!" panggil Ola ragu-ragu.
" Hmmm." jawab Rendi mood kulkas 10 pintu.
Ola yang sudah terbiasa dengan sikap datar ini memilih cuek dan melanjutkan pertanyaan yang akan di keluarkan.
" Maksud ucapan Mas tadi apa? Bayaran double bagaimana?" tanya Ola bingung.
" Ya double.satu karena Kamu sedang datang bulan dan satu nya lagi karena Aku memberikan tenggat waktu untuk mengumpulkan tugas.nanti Kamu akan paham sendiri maksud nya.kita tunggu satu minggu lagi." Rendi kembali menggoda Ola yang masih begitu polos.otak Ola tidak bisa menjangkau maksud terselubung itu.tidak ingin membuat kepala nya pusing dengan hal yang tidak dia mengerti.Ola memilih menatap ke luar jendela yang menyuguhkan pemandangan alam.
10 menit kemudian akhirnya mereka berdua sampai di depan kampus.tepat nya di parkiran dosen yang sudah terdapat banyak mobil di samping kiri maupun kanan.
" Turun." ucap Rendi saat melihat Ola belum bergerak juga.
" Salim dulu." jawab Ola berkilah.padahal dia sengaja menunda menurunkan kaki nya karena di depan sana banyak para mahasiswi cewek sedang berkumpul menatap buas mobil milik suami nya.
Rendi mengulur kan tangan nya lalu menarik Ola untuk mendekatkan ke arah nya .
Cup...
Cup..
Cup..
" Mas!Kamu mesum banget sih.tuh fans Kamu lagi lihatin kita." sanggah Ola kesal.bukan karena di cium ya.tetapi karena banyak pasang mata yang menatap lapar kepada suami nya yang begitu tampan dan sempurna sekali sebagai seorang pria.harta dan tahta yang di miliki Rendi sehingga membuat banyak kaum wanita yang ingin berlomba mendekati nya dan berharap menjadi pendamping hidup nya.sayang nya posisi itu sudah di isi oleh Ola secara tidak sengaja.benar- benar keberuntungan untuk Ola yang awal nya belum ingin menikah muda.
"Hahaha..." Rendi tertawa kembali mengulurkan tangan mengelap wajah Ola yang basah oleh saliva nya.
Tanpa aba-aba Rendi kembali mendekat kan wajah nya dan menyatukan bibir seperti yang mereka lakukan di rumah tadi.
" Mmmm....." Ola memukul dada Rendi yang tidak mengerti suasana hati nya saat ini.
" Jangan pikirkan mereka.kaca mobil ini tidak bisa tembus keluar dan mereka tidak bisa melihat apa yang kita lakukan di dalam sini.sudah sana masuk kalau tidak ingin Aku mengulang kembali ciuman manis itu." tutur Rendi tersenyum miring.
" Hisss..Kamu suka banget sih bikin penampilan Aku berantakan seperti ini." Ola merapikan kunciran rambut nya dan mengoleskan lip balm tipis agar bibir nya terlihat segar.
" Lagian siapa suruh dandan seperti ini,ingat Kamu itu sudah punya suami dan nggak boleh dandan berlebihan seperti itu." ujar Rendi yang tidak suka melihat Ola berpenampilan cantik saat berada di luar rumah.kalau boleh berharap dia ingin istri nya bersolek hanya di depan nya saja.
" Lah! Nanti Aku kucel dan nggak menarik lagi dong.lagian nggak ada salah nya kan dandan,toh Aku juga masih ingat jalan pulang dan siapa Aku saat ini. jadi tidak perlu mengeluarkan peraturan baru yang sudah jelas tidak bisa Aku jalani.sekarang tolong pikirkan bagaimana cara nya agar Aku bisa keluar dari sini Mas.fans mu belum bubar juga tuh " Ola mengarahkan dagu kearah kumpulan wanita ganjen dan ikuti oleh Rendi.
" Ingat ya! Aku nggak suka milik ku di pegang atau pun di sentuh oleh orang lain."
" Iya... Iya Suami ku yang mulai posesif.sekarang bantu Aku supaya terhindar dari mata fans mu yang rasa nya mau Aku colok supaya tidak bisa melihat lagi." ujar Ola mengulang karena tidak kunjung mendapat kan solusi dari suami nya.
" Ya tinggal keluar aja kenapa di bikin ribet sih! Tuh." Rendi turun terlebih dahulu lalu membantu membuka kan pintu mobil untuk istri nya.
" Ayok." ajaknya mengulur kan tangan untuk membantu sang istri.
Ola yang belum siap kalau hubungan mereka berdua menjadi konsumsi mahasiswa kampus.bergeming di kursi memikirkan cara paling efektif.
" Hei! Kenapa Kamu malah melamun lagi.sebentar lagi jam kuliah akan di mulai dan Aku nggak mau lagi mengikuti keanehan mu itu." Rendi yang mengetahui alasan dari keengganan Ola untuk turun sontak memiliki ide dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ola yang masih duduk di kursi nya.
" Kunci mobil nya Kamu bawa aja.jangan lupa di kunci pintu nya kalau sudah turun nanti." pesan nya lalu melangkah terlebih dahulu untuk mengalihkan atensi mahasiswa yang sedang mengincar nya.
Setelah melihat situasi sudah aman dan terkendali.Ola juga bergerak turun lalu berjalan cepat menuju kelas nya.ketiga sahabat receh nya pun sudah menunggu di dalam kelas.
" Pagi." sapa Ola kepada ketiga sahabat nya.
" Pagi Nyonya RI." goda ketiga sahabat nya dan di iringi gelak tawa yang begitu renyah.
" Jangan aneh-aneh deh! Geser sana." Ola mendudukkan bokong nya di kursi yang sudah menjadi langganan nya.
Pagi ini suasana ruangan kelas ini sudah komplit sekali.karena beberapa menit lagi jam kuliah pertama akan segera di mulai.
" Makalah nya udah siap belum La?" tanya Meri dan Risa secara bersamaan.
Ola lantas menggeleng kan kepala nya dan memberikan kode kalau sang suami sudah masuk ke dalam ruangan mereka.
" Kok belum? Sekarang batas waktu nya Ola cantik." hardik Meri berbisik.
Belum sempat Ola menjawab pertanyaan yang di berikan oleh Meri.suara sang dosen tampan terdengar menginterupsi dan meminta mereka untuk membuka buku kecil yang sudah di bagikan kemarin.
" Makalah nya di kumpulkan di mana Pak?" tanya salah satu mahasiswi yang duduk paling depan.
" Oh..Nanti kumpul kan hari kamis aja.untuk yang masih ragu masih ada waktu untuk memperbaiki nya.jadi Saya tidak mau mendengar atau melihat lagi makalah yang kalian kumpulkan tidak sesuai dengan yang Saya harapkan." jelas Rendi dengan pandangan mata menatap ke arah Ola .
Merasa menjadi pusat perhatian suami nya.Ola lantas tersenyum manis sambil mengangguk kan kepala.
" Terimakasih." gumam Ola .Rendi pun ikut membalas dengan tersenyum tipis seolah mereka berdua sedang berbicara dari hati ke hati.
" Yakin nih Pak?" tanya mahasiswa lain nya.
" Ya yakin dong,emang nya kenapa?" balas Rendi lagi.
" Nggak papa sih Pak,tapi aneh aja sih." semua mahasiswa menyetujui ucapan cowok yang memakai kemeja abu-abu itu.selama ini yang mereka tahu dari kakak tingkat nya Rendi adalah dosen killer dan paling tegas jika sudah menyangkut nilai dan tugas.entah kenapa hari ini dosen tampan ini berubah melunak dengan tenggat waktu yang menurut mereka cukup lama.
" Sudah jangan ribut-ribut lagi.kumpulkan hari kamis dan Saya minta makalah nya harus benar-benar sempurna." Rendi kembali melanjutkan pelajaran sehingga membuat suasana kelas kembali tenang tanpa ada yang berani mengeluarkan suara.
" Kamu kan La yang ada di balik semua ini?" tuduh Meri begitu tepat.
" Hmm." Ola berdehem membenarkan.
" Wah gila sih,dosen killer tunduk karena bucin atau karena Kamu pelet?" tanya Meri lagi.
" Sttt! Jangan keras-keras.nanti kita di usir dari kelas nya.Aku semalam lagi sakit perut karena kedatangan tamu bulanan.jadi nggak sempat mengerjakan tugas itu dan pagi tadi pas Aku tahu ada tugas.ya Aku mohon sama dia untuk di berikan tenggat waktu menyelesaikan semua isi makalah nya." ujar Ola menjelaskan.
" Ada untung nya juga Aku punya teman seorang istri dosen.baiklah! Tingkat kan prestasi mu anak muda." celetuk Meri menepuk bahu Ola.
Aktivitas bisik-bisik yang mereka berdua lakukan ternyata kembali mendapat kan tatapan mata tajam dari Rendi yang terganggu dengan tingkah mereka berdua.
Ola mendadak bungkam dan kembali fokus menyimak ke arah depan supaya tidak mendapatkan kemurkaan sang dosen killer.
" Jangan ngomong terus La! Nanti Aku adakan kuis dadakan baru tahu rasa." ancam Rendi dari pesan yang dia kirim kan melalui ponsel nya.
Ola seketika menggeleng kepala tidak setuju dengan kuis dadakan itu.otak nya benar-benar belum siap terlebih lagi dia merasa tidak nyaman karena merasa risih dengan bagian bawah yang terasa sangat basah.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments