jangan Tepat pada pukul 12.30 wib Ola dan ketiga sahabat nya keluar dari ruangan.ke empat gadis ini berencana melanjutkan acara yang sempat tertunda kemarin.
Ting..Bunyi notifikasi pesan yang masuk membuat Ola terpaksa menghentikan langkah kaki nya.
" Tunggu Aku di parkiran.kita pulang bareng." begitu pesan yang masuk dari nomer suami nya.
" Aku mau jalan sama teman-teman ku.Kamu pulang duluan aja." Ola dengan cepat membalas pesan itu karena memang belum mau bertemu dengan suami nya.masih membekas dengan jelas di kepala Ola bagaimana Rendi menegur nya di kelas tadi pagi.
" Aku tidak memberikan izin.ikut pulang dengan ku sekarang." balas Rendi lagi.
Ketiga sahabat Ola yang melihat perubahan wajah Ola menatap bingung secara bersamaan.
" Kenapa lagi? Semangat dong! Bukan kah kita mau happy-happy cuci mata di mall.kali aja nanti Kamu ketemu brondong yang bisa membuat hati mu mendua dari suami ku itu." Meri sengaja mencipta kan sebuah lelucon untuk membuat Ola tersenyum kembali.
" Gimana mau semangat,Aku nggak di kasih izin dan parah nya dia sedang nunggu Aku di parkiran." Ujar Ola menunjuk kan bukti chat yang di kirim oleh suami nya.
" Ya udah deh , memang sebaik nya seperti itu La.selesaikan dulu masalah kalian dan nggak baik istri keluyuran tanpa izin dari suami nya." tutur Dini mengingat kan.
" Benar apa kata ustadzah Dini.lain kali aja gabung sama para jomblowati ini." ucap Risa yang mendapat kan cubitan keras di pinggang nya.
" Awww...Sakit Din." keluh Risa menyipit kan mata menahan rasa sakit.
" Maka nya jangan suka meledek." Dini berlari menuju mobil dengan menarik serta Meri yang bertubuh besar.sedangkan Ola dan Risa masih tetap berdiri di tempat dengan beban pikiran masing-masing.
" Udah sana susul ke parkiran, sebelum suami mu ngamuk lagi karena kelamaan menunggu." ucap Risa mengingat kan.
" Sorry ya Ris,Aku belum bisa gabung sama kalian." ucap Ola merasa bersalah.
Bukan tidak ingin ikut, tetapi wanita ini rupa nya masih menghormati suami nya meskipun masih sangat marah .Ola berjalan gontai menuju mobil sang suami yang sudah menyala.untung saja suasana di parkiran sudah tidak ramai lagi sehingga Ola tidak perlu merasa takut ketahuan oleh mahasiswa lain nya.
Ola masuk ke kursi belakang tanpa tertarik duduk di samping suami nya yang menatap heran kepada nya.jangan lupa kan sorot mata tajam penuh intimidasi yang sejak tadi mengintai nya.
"Pindah!" ucap Rendi dengan wajah datar.
" Nggak mau." tolak Ola keras kepala.
" Pindah sendiri atau mau Aku angkat." ancam Rendi sedikit meninggikan suara nya.
" Kamu kenapa maksa terus sih? Udah cepat jalankan mobil nya sebelum Aku berubah pikiran lagi." Ola tetap mempertahankan ego nya.dia tidak mau lagi terlihat lemah di depan pria yang sudah menyakiti perasaan nya.
" Kamu lagi nantang cerita nya! Oke." Rendi lalu turun dari kursi nya dan bergerak menuju pintu mobil bagian belakang.Ola yang ketar-ketir melihat Rendi sudah hampir mendekati nya langsung turun sebelum tangan itu mengangkat nya secara paksa.
" Awas!" teriak Ola lalu berpindah tempat.
" Bagus! Kenapa nggak dari tadi aja.suka banget membantah ucapan suami nya." Rendi tersenyum simpul melihat tingkah Ola yang dia anggap terlalu kekanak-kanakan.
" Iya suami yang nggak menganggap istri nya ada dan suami yang tega memarahi istri nya di depan orang ramai." balas Ola seolah menabuh genderang perang.
" Kita bicarakan di rumah saja.nggak baik bicara sambil mengemudi mobil." Rendi melajukan mobil nya meninggalkan parkiran kampus.sesekali dia melirik Ola yang terlihat betah memandang ke arah luar.
Tidak ada obrolan yang terjadi setelah perdebatan panjang yang membuat sang wanita menyerah.Rendi yang sebenarnya sudah memiliki janji dengan client perusahaan nya terpaksa menunda sampai sore karena ada hal yang lebih penting yang harus segera di selesaikan.
Brakkk.
Ola menutup pintu mobil dengan keras saat mereka sampai di depan rumah.Rendi yang masih duduk di depan kemudi nya di buat kaget sambil menggeleng kan kepala.
" ABG labil." gumam nya lalu ikut turun.
Ola yang sudah masuk ke dalam rumah tidak lupa menyapa art yang berpapasan dengan nya.wanita ini memutuskan untuk langsung naik ke lantai atas mengganti pakaian dengan baju santai.
Ceklek.
Ola yang baru keluar dari kamar mandi di kaget kan dengan kedatangan Rendi yang mengusap wajah nya.
" Kamu kenapa sejak tadi Aku lihat uring-uringan terus?" tanya nya sambil duduk di tepi ranjang.
" Nggak papa,awas sana ganti baju dulu.Aku mau tidur saja." Ola yang hendak merebahkan tubuh nya tiba-tiba saja merasakan ada sebuah tangan yang melingkar di perut nya dan memaksa dia untuk untuk kembali duduk.
" Lepas!" ucap Ola kasar.
" Aku nggak akan melepas kan Kamu sebelum Kamu mendengar penjelasan ku terlebih dahulu." Rendi masih betah memeluk pinggang ramping Ola dengan kepala yang bersembunyi di ceruk leher sang wanita.
" Penjelasan apa lagi? Lebih baik kita pisah aja deh sebelum Aku benar-benar di rugikan dalam rumah tangga ini." Entah kenapa mulut Ola tiba-tiba saja berkata tentang hal yang tidak seharusnya dia ucapkan.Rendi yang tidak terima dengan ucapan sang istri sontak saja membulat kan mata dan membungkam cepat mulut Ola yang masih ingin melanjutkan cerita nya.
" Mmmhh..." Ola memberontak memukul dada Rendi karena tidak mau lagi bibir nya menjadi mainan lelaki yang tidak menghargai keberadaan nya.
" Plakkk." Ola menampar wajah Rendi begitu berhasil melepaskan bibirnya dari serangan pria mesum ini.
Bukan nya marah atau pun membalas tamparan yang di berikan oleh Ola.yang ada Rendi justru semakin memeluk erat tubuh wanita yang sedang di kuasai oleh amarah.
" Jangan dekat-dekat lagi dengan Aku.malam ini kita pisah kamar aja." Ola berusaha berdiri dan ingin pindah ke kamar tamu.tapi lagi dan lagi Rendi menahan pergerakan nya sampai membuat wanita ini duduk manis di pangkuan nya.
" Jangan pernah lagi mengatakan kata pisah di depan Aku.sedikitpun tidak pernah terlintas di kepala ku untuk mengakhiri rumah tangga ini.Aku selalu berharap menikah untuk satu kali seumur hidup." ucap Rendi menatap dalam wajah Ola yang tidak ingin menatap wajah nya.
" Dan mengenai ucapan ku di mobil tadi pagi.Aku minta maaf,Aku nggak bermaksud membuat Kamu tersinggung atau pun tersakiti.dan untuk yang di kelas tadi pagi Aku juga minta maaf.Aku hanya bermaksud ingin menegur mu supaya bisa fokus dengan pelajaran." imbuh nya lalu mencium punggung tangan Ola untuk mereda amarah yang sudah meninggi.
Rendi mengangkat dagu Ola agar menatap ke arah nya.
" Kamu marah kali ya sama Aku?" tanya Rendi lagi.
" Pikir aja sendiri,mana ada istri yang masih baik-baik saja setelah mendengar ucapan Kamu tadi pagi.di tambah lagi Kamu sudah membuat Aku malu di dalam kelas." tutur Ola mengeluarkan apa yang tersimpan di dalam dada nya.
" Aku minta maaf ya,Aku nggak bermaksud menyinggung perasaan mu.entah kenapa kata-kata itu tiba-tiba saja keluar dari mulut ku tadi pagi.sekarang Aku akan menjawab nya dengan benar agar Kamu bisa paham."
" Kamu mau tahu kan alasan kenapa Aku mau menjadi seorang dosen.selain karena hobi.di balik itu semua tersimpan sebuah niat terselubung yang ingin menjaga aset peninggalan kakek dari adik kakek yang sangat serakah ingin menguasai harta peninggalan kakek.Aku mengajar di sana sekaligus menjadi mata-mata.dulu pernah ada orang lain yang di utus kan Papa untuk menangani kasus ini.tapi nyata nya orang suruhan Papa itu malah berkhianat karena mendapat kan sogokan uang yang tidak sedikit dari adik kakek dan juga putra nya.setelah semua nya aman nanti.Aku akan berhenti dan lebih fokus lagi dengan perusahaan." ujar Rendi menjelaskan secara rinci.sebenar nya dia belum ingin membuka rahasia ini kepada siapa pun selain kedua orang tua nya.tetapi demi kebaikan hubungan rumah tangga nya.Rendi terpaksa membuka semua nya agar Ola tidak lagi salah paham dan menuntut kata pisah.
Ola menghela nafas panjang menatap intens mata Rendi mencari sebuah kebenaran.namun nyata nya semua yang dia ucapkan itu benar ada nya tanpa terlihat sebuah kebohongan.
" Ola! Aku harap mulai saat ini kita memulai rumah tangga kita dari awal lagi.saling membuka diri untuk menerima pernikahan ini tanpa pernah mengeluarkan kata pisah lagi.Aku sangat serius dengan pernikahan kita.Aku tidak pernah main-main jika sudah berjanji."
" Mau kah Kamu sama-sama berjanji untuk membuka hati menerima kehadiran ku?" tanya Rendi lagi.
Ola yang bingung harus menjawab apa hanya mampu mengangguk kan kepala sambil memejamkan mata mengingat nasehat kedua orang tua nya saat ijab qobul selesai di laksanakan.
" Terimakasih." Rendi mengecup lembut kedua pipi Ola yang tengah bersemu.kemudian turun menyusuri leher yang begitu mulus dan sangat menggoda.sejak tidur bersama waktu itu,aroma shampo dan bau tubuh wanita ini sudah menjadi candu bagi Rendi.tapi Rendi merasa kecewa karena belum bisa memiliki seutuhnya.
Ola masih tetap memejamkan kedua mata nya.bukan karena mengingat nasehat kedua orang tua nya.melainkan wanita ini cukup menikmati apa yang sedang di lakukan oleh suami nya di bawah sana.bahkan tanpa Ola sadari sebuah tangan suami nya sudah menelusup masuk ke dalam kaos longgar yang dia kenakan.pada akhir nya Ola ikut larut dalam suasana panas ini.namun di saat Rendi ingin merebahkan tubuh mereka berdua.tiba- tiba saja dia melihat ada bercak merah yang menempel di sprai kasur yang mereka tempati tadi.
" Kamu lagi datang bulan ya?" tanya Rendi menunjuk sprai yang kotor.
Ola yang kaget mendengar tuduhan suami nya langsung bangkit dan membenarkan kaos nya yang terangkat ke atas.
" Seperti nya begitu." Ola berlari masuk ke kamar mandi dan tidak lupa membawa baju ganti beserta roti tawar yang berukuran panjang.
Rendi yang merasa gagal melakukan unboxing hanya bisa pasrah dengan menatap pasrah junior yang sudah berdiri tegak.
Mau masuk ke kamar tidak bisa karena Ola sedang berada di sana berganti pakaian.
" Nasib! Nasib.yang sabar ya bro." gumam Rendi menatap kasihan junior yang terpaksa layu sebelum berperang.
Jangan lupa Like ,Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments