Keadaan rumah yang sudah sepi dan banyak lampu yang sudah padam.memaksa Rendi berjalan mengendap-endap langsung menuju kamar nya.tidak nampak lagi penghuni rumah lain nya kecuali kesunyian yang berbalut gelap nya malam.
Ceklek
Rendi membuka pintu berjalan masuk menghampiri Ola dengan stelan kantor,celana bahan dan baju kemeja abu-abu yang lengan nya sengaja dia gulung hingga ke siku-siku.baju ini sama persis dengan yang dia pakai saat berangkat ke kampus tadi,beda nya hanya pada dasi hitam yang melilit di leher nya.memberikan kesan maskulin bagi setiap wanita yang melihat nya.namun sayang nya tidak untuk Ola yang sudah terlelap dalam posisi duduk menyandar di ranjang dengan buku yang masih terbuka lebar.
" Dasar anak kecil." gumam Rendi tersenyum simpul lalu membenarkan posisi tidur istri kecil nya.
Ola yang merasa terganggu dengan tangan seseorang yang memegang leher nya sontak saja membuka kedua mata nya dengan rasa kaget yang menyerang kepala nya.
" M-mas! Mau ngapain?" tanya Ola gugup.jarak yang terlalu dekat membuat jantung nya berdetak tidak normal lagi.
" Memang nya Kamu pikir Aku mau ngapain?" goda Rendi sengaja ingin mengerjai Ola.
Ola yang merasa was-was bergerak menjauh kan diri dari tubuh suami nya dan tidak lupa menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh nya agar terhindar dari kejadian yang belum dia kehendaki.
" Ya nggak tahu! Udah sana ganti baju Mas yang bau keringat ini.kita langsung pulang atau nginap di sini aja?" tanya Ola sengaja memutar pembicaraan ke arah lain agar suami nya tidak lagi mengingat kejadian tadi.sepandai apapun Ola berdebat pasti akan kalah dengan suami nya yang super jenius dan pintar dalam segala hal.
" Malam ini kita nginap saja.Aku capek kalau harus bolak-balik ke rumah kita lagi." jawab Rendi melepas belitan dasi dan kemeja nya secara bergantian tanpa perduli dengan keberadaan istri nya.
" Aaaakhh." teriak Ola kencang dan tidak lupa menutup mata menggunakan kedua tangan nya.untung saja suasana kamar ini sengaja di pasang kedap suara sehingga tidak membuat kekacauan di tengah malam yang sunyi ini.
" Ya ampun ini ABG." Rendi menggeleng kepala tidak percaya melihat tingkah kekanakan istri nya.
Baru melihat Rendi bertelanjang dada saja Ola sudah seperti kesetanan saja.bagaimana cerita nya jika dia melihat sang suami dalam keadaan naked nanti.mungkin suara melengking itu akan menggemparkan seisi rumah.
" Ola! Kenapa Kamu berteriak seperti itu? Telinga ku masih berfungsi dengan cukup baik.tapi Aku nggak yakin setelah mendengar teriakkan mu tadi." Rendi mendekat ke arah Ola yang masih menutup wajah nya.
" Lagian Om ngapain sih buka baju di sini? Di kamar mandi kan bisa!" terang Ola masih belum mau memandang ke arah lawan bicara nya.wanita ini merasa syok sekali dan situasi ini membuat mata suci nya ternodai oleh suami nya sendiri.
Rendi yang kesal mendengar panggilan Ola kepada nya berangsur mendekat untuk mengikis jarak di antara mereka.
" Lah! Ini kenapa?" tanya Ola tidak mengerti dengan perasaan yang tidak menentu.lagi dan lagi jantung nya kembali berdetak tak menentu seperti seseorang yang baru mengenal kata cinta.sayang nya Ola yang masih polos belum mengerti sampai sejauh itu.
Tanpa permisi Rendi langsung memeluk tubuh Ola dan menyatu kan bibir mereka berdua hingga menimbulkan bunyi decapan yang begitu kuat.Rendi bermain dengan sangat lembut sampai membuat Ola terbuai dan tidak lagi melakukan perlawanan.
Ola mulai menikmati permainan sengit ini dengan tubuh yang tidak tegang lagi.tarikan demi tarikan indra perasa sudah di lakukan oleh Rendi hingga mengundang hasrat nya untuk meminta lebih.ingin rasa nya Rendi menuntaskan rasa sesak yang terasa di bawah sana kepada wanita yang sudah sah menjadi istri nya.namun sayang nya lelaki ini belum berani melakukan nya sebelum Ola benar-benar yakin dan mau menerima kenyataan nya nanti.
"Perasaan macam apa yang Aku rasakan ini." gumam Rendi masih betah bermain lama-lama di rongga mulut wanita yang mampu menggetarkan hati dan jiwa nya.
Niat hati ingin memberikan hukuman karena tidak suka mendengar ucapan Ola.namun pada akhirnya mereka berdua malah terlihat menikmati permainan yang Rendi ciptakan.
" Apa Kamu mau menerima hukuman lebih enak lagi dari hukuman yang pertama?" tanya Rendi melepas tautan bibir mereka berdua sebelum dia tidak bisa lagi mengontrol diri nya sendiri.dari balik celana bahan berwarna hitam itu bisa Ola lihat kalau ada sesuatu yang menonjol minta ingin keluar.
Ola seketika bergidik ngeri membayangkan benda panjang itu lah yang nantinya akan masuk ke bagian intim nya.
Ola bergumam lirih dengan menggeleng kepala nya.
" Hus! Jauh-jauh dari otak suci ku ini." batin Ola menghalau pikiran buruk nya.
" Diam mu itu Aku anggap sebagai tanda setuju." goda Rendi melakukan ancang-ancang ingin melepaskan celana yang masih tersisa di badan nya.
" Kamu apa-apaan si Mas? Aku tadi nggak sengaja memanggil Kamu dengan panggilan itu, lagian apa salah nya sih? Toh umur mu juga jauh lebih tua dari Aku." Ola mengusap pelan bibir yang terasa bengkak oleh suami nya.ada sebuah getaran aneh yang kembali muncul mengingat peristiwa yang baru saja terjadi.
Bukan nya menjawab celotehan yang keluar dari mulut mungil istri nya.Rendi malah kembali mendekat kan diri menahan kedua pergelangan tangan Ola dan terjadi lah penyatuan bibir untuk yang kedua kalinya dengan posisi yang berbeda.dimana Ola sudah terlentang sempurna dan di atas nya ada Rendi yang sedang menyesap manis bibir perawan yang belum tersentuh oleh kumbang berhidung belang di luar sana.
Ola yang masih menjaga kewarasan nya memilih menggigit bibir Rendi dengan sangat kuat sampai membuat pria ini mengaduh kesakitan.
" Aww..." Rendi mengusap bibir nya yang mengeluarkan sedikit darah segar dan terpaksa menghentikan ciuman yang sangat memabukkan itu.
" Salah sendiri,siapa suruh main terkam anak gadis orang tanpa permisi. sana ganti baju dan langsung tidur saja." kata Ola dengan perasaan yang tidak menentu,ada rasa bahagia menyelimuti hati nya namun sekejap mata bercampur dengan rasa tidak suka karena di antara mereka belum ada kata sepakat untuk menjadi suami istri yang sesungguhnya.
" Tanggung jawab dulu dong,obati dulu bibir Aku yang sudah Kamu buat berdarah ini.apa kata Mama dan Papa besok pagi kalau melihat Aku keluar dengan keadaan bibir bengkak mengeluarkan darah." ancam Rendi kembali mengerjai istri nya.
" Nggak mau! Obati sendiri aja." tolak Ola melipat kedua tangan di dada dengan bibir yang mengerucut sempurna.
Diam-diam Rendi tersenyum dalam hati melihat tingkah menggemaskan dari istri kecil nya yang masih ABG labil.ingin sekali rasa nya Rendi melahap habis bibir yang terasa manis mengalah kan rasa madu itu.tapi melihat Ola yang sedang marah kepada nya membuat dia menahan diri sampai waktu itu akan datang kembali.
" Kamu mau menjadi seorang istri yang durhaka? Padahal ini merupakan kali pertama nya Aku minta tolong kepada mu,dan Kamu malah menolak nya dengan mentah-mentah.Apa perlu Aku membawa mu ke sebuah pengajian agar Kamu bisa bertanya kepada para ustadz apa hukumnya menolak permintaan suami?" hardik Rendi tersenyum simpul kala menemukan kata yang cocok untuk membungkam mulut istri nya.
" CK...Iya udah iya..Iya...Aku mau.tapi sana ganti baju dan cuci muka dulu.nanti obat lukanya bisa luntur lagi kalau Mas bawa masuk ke kamar mandi." ujar Ola judes.
" Baiklah.tapi Kamu ambilkan dulu obat nya di lantai bawah.nanti kalau Aku sudah selesai bisa langsung di pakai kan." titah Rendi sebelum masuk ke kamar mandi untuk berganti baju.
Huft...Ola menghela nafas berat nya mendengar permintaan sang suami yang sulit untuk dia kabul kan.
" Aku mana berani turun sendirian Mas! Nanti kita ambil berdua aja,udah sana bersih-bersih dulu." Ola mendorong tubuh Rendi masuk ke kamar mandi.dan setelah itu baru dia beranjak membantu mengambil kan baju ganti dan juga celana pendek yang dia rasa cukup nyaman untuk di pakai tidur.apa yang di perbuat Ola saat ini sudah seperti istri sungguhan yang menyiapkan segala keperluan suami nya.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments