Rendi yang sudah selesai membersihkan diri di kamar sebelah kembali masuk ke kamar yang mereka tempati berdua untuk berganti pakaian.
Drt...Drt...
Ponsel yang berbunyi nyaring membuat Rendi semakin mempercepat pergerakan nya.dia tidak ingin membuat kecewa client penting perusahaan nya untuk yang kedua kali nya .
" Ola! Aku harus segera ke kantor sekarang juga.ada meeting yang harus Aku hadiri di sana." ucap Rendi tanpa mengindahkan ponsel nya yang terus menyala dan tertulis nama Fadel yang tak lain adalah asisten pribadi nya.
" Sekarang?" tanya Ola memastikan.wanita ini berpikir bahwa kepergian suami nya adalah karena kekecewaan nya kepada diri nya yang belum bisa memberikan hak lelaki ini sebagai suami nya.
" Iya.Aku akan segera pulang setelah meeting dan pekerjaan ku selesai.kalau waktu makan malam sudah datang.segera lah makan dan tidak perlu menunggu kedatangan ku." ucap nya mengulur kan tangan di hadapan Ola yang masih termenung.
Cup
Rendi membalas dengan mengecup kening Ola dengan waktu yang lama.lalu turun ke bibir manis yang masih terlihat bengkak oleh ulah nya tadi.
"Kamu nggak lagi mencari pelampiasan kan Mas?" tanya Ola curiga.wanita ini menatap lekat penampilan suami nya yang sudah kembali rapi dan terlihat segar.
" Maksud Kamu apa ? Memang nya pelampiasan apa yang harus Aku cari?" ujar Rendi kembali melempar tuduhan yang di berikan oleh istri nya.bukan karena tidak mengerti maksud dari pertanyaan bernada tuduhan itu.tapi pria ini merasa kesal dengan isi pikiran wanita yang ada di hadapan nya.
" Jangan pura-pura nggak ngerti Mas! Aku yakin Kamu pasti ngerti maksud dari ucapan ku tadi." Ola melipat kedua tangannya di dada menatap setiap pergerakan yang dilakukan oleh suami nya.
"Buang jauh-jauh pikiran kotor mu itu kepada suami mu sendiri.Aku bukan pria pengecut yang haus belaian wanita murahan." Rendi mengikis jarak di antara mereka dan membawa Ola masuk ke dalam pelukan nya untuk meredakan kegundahan di hati wanita nya.
" Aku nggak akan pergi kemana-mana,kalau Kamu masih nggak percaya Kamu boleh ikut ke kantor." bisik Rendi karena tidak ingin merusak hubungan baik yang baru saja akan di mulai.
" Cup..." Rendi kembali meninggalkan sebuah kecupan sayang di kening Ola.
" Aku berangkat ya,Kamu istirahat aja." pamit Rendi melerai pelukan yang sebenarnya enggan untuk dia lepaskan.
Ola membalas dengan mengangguk kan kepala nya.
Ola yang sudah bertekad untuk memulai rumah tangga dari awal ikut turun kebawah mengantarkan suami nya sampai ke teras depan.benar-benar seperti istri yang sangat berbakti.
Ola melambaikan tangan saat mobil yang di tumpangi oleh suami perlahan meninggalkan pekarangan rumah.sore ini Rendi memilih menggunakan sopir karena merasa sangat lelah sekali kalau harus menyetir sendirian.
Setelah mobil yang di tumpangi oleh Rendi tidak terlihat lagi.Ola beranjak masuk menuju kamar nya.
Tiba-tiba saja rasa rindu nya kepada kedua orang tua menyeruak begitu saja setelah cukup lama tidak bertemu.
Di raih nya ponsel yang tergeletak di atas meja lalu menekan nomer sang Bunda yang memakai foto mereka sekeluarga sebagai profil nya aplikasi hijau nya.
" Ya Assalamualaikum sayang." sapa Yesi menatap rindu wajah sang putri.
" Wa alaikum salam Bunda.Ayah mana?" tanya Ola yang tidak melihat wajah sang Ayah yang berada di dekat Bunda nya.
" Ayah masih berada di kantor sayang,belum pulang.Kamu apa kabar?" tanya Yesi meninggalkan pekerjaan nya demi bercengkrama dengan putri kesayangan nya.putri yang sudah tidak kecil lagi karena sudah menjadi seorang istri.dan mungkin saja sebentar lagi akan menjadi seorang ibu.
"Baik Bun,Bunda sama Ayah sendiri apa kabar? Kapan pulang ke kota?" Ola berbicara dengan manik mata yang sudah berkaca-kaca.rasa rindu di dalam dada sudah tidak bisa di jelaskan lagi.entah sampai kapan mereka akan terpisahkan oleh kesibukan yang tiada habisnya.Ola bisa mengerti sampai sejauh ini tapi tidak dengan rasa rindu nya yang semakin menumpuk tak terhitung lagi.
Yesi yang tahu kalau suasana hati putri nya sedang melow lantas tersenyum manis lalu terdiam sejenak memberi waktu agar tidak terjadi suasana yang membuat diri nya merasa bersalah kepada sang putri.sebenar nya bukan keinginan Yesi untuk berpisah seperti ini.cerita yang dulu menjadi momok menakutkan untuk Ola sebenarnya hampir terjadi pada rumah tangga kedua orang tua nya.untung saja Yesi cepat sadar dan memutuskan menyusul suami nya waktu itu.sehingga niat busuk mantan sekretaris pertama suami nya tidak sampai terealisasi dan merusak rumah tangga yang sudah lama mereka perjuangkan.sejak saat itu Yesi benar -benar menjaga suami nya dari wanita nakal yang berharap bisa masuk menggantikan posisi nya.
Yesi menyimpan cerita pilu ini rapat-rapat dari keluarga dan orang terdekat nya.hanya dia dan sang suami yang mengetahui penjebakan obat laknat itu.dan untuk membuat Ola mengerti kegelisahan hati nya. Yesi sengaja mengarang cerita untuk membuat putri nya memahami keadaan. di tambah lagi di sekolah nya ada salah satu teman Ola yang mengalami kejadian buruk ini sehingga membuat Ola paham tanpa membantah sedikit pun.
" Kabar kami berdua sama seperti Kamu sayang,Bunda janji dalam waktu dekat kami akan segera pulang menemui Kamu." jawab Yesi tanpa berani menyebutkan tanggal dan hari yang pasti.
" Bagaimana dengan kuliah dan suami mu? Apa semua nya baik-baik saja sayang?" imbuh Yesi lagi.
" Janji ya Bun, kuliah Ola baik.rumah tangga Ola juga baik.Mas Rendi nya juga lagi ke kantor." tutur Ola menjelaskan.
" Syukur lah Sayang,Bunda sama Ayah selalu mendoakan yang terbaik untuk Kamu dan suami mu.sampaikan salam Bunda kepada Rendi dan ucapkan kata terima kasih Bunda karena telah menjaga putri cantik Bunda." Perbincangan antara Ibu dan anak ini berlangsung cukup lama sampai membuat ponsel Ola kehabisan daya.
Sedang kan Di sebuah Cafe tempat dimana meeting sedang berlangsung.Rendi kembali di ganggu oleh wanita masa lalu yang tidak pernah dia harapkan kedatangan nya di masa sekarang.padahal Rendi baru bernafas lega melihat Fadel sang asisten berhasil mengusir wanita yang sekarang lebih mirip dengan ondel-ondel.
" Ren! Aku mau bicara sesuatu sama Kamu.boleh?" tanya Alina pantang menyerah.dia akan terus berjuang sampai keinginan nya tercapai dan hidup mewah nya kembali berkibar seperti dulu saat dia masih bersama mantan yang berdiri di depan nya.
Rendi yang berencana akan segera kembali ke kantor nya terpaksa menghentikan langkah kaki karena wanita ini terus-menerus merengek sambil menarik ujung jas yang dia kenakan.
Huft..Rendi menghembus kasar nafas nya di udara dengan kedua tangan yang tersimpan manis di saku celana nya.
" Memang nya apa yang mau Kamu bicarakan lagi.Aku tidak punya banyak waktu.jangan terlalu lama merangkai kata penuh kebohongan karena waktu ku terlalu berharga untuk meladeni mu."balas Rendi ketus.
" Jangan di sini...Pliss." rengek Alina berusaha mencari simpati Rendi.nanun sayang nya dia malah mendapat tatapan mata penuh kebencian dari lelaki yang sedang berdiri di depan nya.
" Kalau mau bicara silahkan di sini saja atau tidak sama sekali." ucap Rendi tegas.
Huftt..Kini Alina yang terdengar menghembuskan nafas kasar nya karena keinginan nya tidak di penuhi oleh Rendi.rupa nya lelaki ini benar-benar menjaga jarak terhadap diri nya.dengan terpaksa Alina mengikuti permintaan Rendi dari pada tidak mendapatkan kesempatan sama sekali.
" Ren! Aku mau minta maaf atas perbuatan ku beberapa tahun lalu.Aku sadar waktu itu Aku salah dan melupakan Kamu yang selalu setia dengan cinta kita.Aku sebenar nya di jebak sama pria itu."Alina mendekat tubuh nya ke arah Rendi agar tidak terlalu banyak pengunjung cafe yang mendengar suara nya.
Rendi yang mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Alina mengerutkan dahi nya. karena sebelum wanita ini memberikan klarifikasi tentang perselingkuhan nya bersama pria asing.Rendi sudah terlebih dahulu menyelidiki dan menyimpan semua bukti yang sengaja di titipkan kepada sang Asisten.Rendi masih cukup waras dan tidak begitu tertarik untuk melihat bukti yang cukup menjijikkan untuk nya.
" Ren! Kamu dengerin Aku nggak sih." Alina kembali merengek menahan rasa kesal.susah payah dia merendahkan harga diri nya di hadapan mantan pacar ternyata tidak mendapatkan sambutan yang begitu baik.
" Sudah lah! Yang lalu biar lah berlalu dan tidak perlu di ungkit lagi.Aku sudah melupakan semua nya jadi silahkan pergi dari sini."jawab Rendi malas seraya memberi kode kepada Fadel.
" Tapi Aku ingin kita seperti dulu lagi." pinta Alina begitu percaya diri.
" Seperti dulu lagi? Hahahaahaha." Rendi tertawa sumbang melihat Alina yang begitu tidak tahu diri.
Rendi melanjutkan langkah nya menuju ke parkiran cafe.meninggalkan Alina yang terpaksa bertahan di tempat nya karena di cegah oleh Fadel.
" Nona! Jangan terlalu jauh berkhayal.simpan saja tawaran itu untuk lelaki kaya lain nya yang sering anda layani di hotel Fastel." sindir Fadel tegas yang mampu melumpuhkan imajinasi tingkat tinggi milik Alina.
" Saya peringat kan sekali lagi.jangan pernah berani lagi menampakkan diri anda di hadapan Tuan muda .kalau sampai anda melanggar nya.jangan salah kan Saya kalau semua video panas anda tersebar di media sosial dan segala macam." imbuh Fadel menghentikan langkah kaki nya tanpa berniat menatap lawan bicara nya.
Alina yang merasa harga diri nya di injak-injak terlihat kesal dengan tangan yang terkepal kuat.
" Padahal selama ini Aku sudah bermain begitu cantik.tapi kenapa mereka bisa mengetahui semua nya?" gumam Alina hanya mampu menatap kepergian Rendi tanpa berani mendekat lagi.
" Jangan salah kan Aku jika nanti Aku terpaksa menggunakan cara kedua untuk mendapatkan Kamu kembali." wanita licik ini rupanya tidak mudah menyerah sebelum mendapatkan kembali pundi-pundi uang yang akan membuat gaya hidup nya berada di atas lagi.
Jangan lupa Like Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments