Bab 18

Rendi yang baru sampai di rumah tepat pukul 22.00 WIB bergegas masuk ke dalam kamar nya.hanya lampu tidur yang masih tersisa menyala sebagai alat penerangan di dalam kamar yang luas ini.di atas ranjang berukuran besar itu ada sosok wanita yang mulai memenuhi ruang di hati nya.sekilas sebuah senyum manis tercetak di wajah pria yang selalu terlihat dingin tanpa ekspresi.

" Mmhhh." suara rintihan kecil yang keluar dari mulut Ola memaksa Rendi untuk mendekat ke arah ranjang.pria ini berlutut menyamakan tinggi mereka sehingga membuat dia dengan mudah mencari penyebab rintihan yang di keluarkan oleh mulut Ola yang masih terlelap dengan mata yang terpejam sempurna.

Rendi bergegas menyalakan lampu utama supaya lebih terang lagi.

Tangan nya tergerak menyentuh kening Ola namun tidak terasa panas sama sekali.itu artinya dia tidak demam.Rendi bagaikan seorang detektif yang sedang mencari alasan di balik kata sakit yang di gumam kan oleh istri nya.

Pergerakan penuh kehati-hatian yang di lakukan oleh Rendi agak nya mengusik tidur Ola yang sebenarnya belum bisa menemukan kata nyenyak.Ola perlahan membuka kedua mata nya dan menatap Rendi dengan bola mata yang menyipit sempurna.sedangkan kedua tangan nya menekan perut yang sejak tadi terasa sangat sakit sekali.

" Kamu sudah pulang Mas?" tanya Ola lemah dan suara yang sangat pelan sekali bahkan hampir tidak terdengar jika di ucapkan di tengah keramaian.hingga membuat Rendi

pun kesulitan untuk memahami ucapan nya

" Kamu sakit? Apa perlu kita ke rumah sakit sekarang juga?" tanya Rendi penuh perhatian.

Ola menggeleng kepala menolak ajakan Rendi.

" Nggak perlu Mas, palingan sebentar lagi sakit nya juga hilang." jawab Ola lemah.dan bersiap hendak kembali tidur.namun sayang nya rasa sakit yang tidak tertahan karena hari ini adalah hari pertama dia kedatangan tamu bulanan membuat Ola kembali mengaduh dengan suara yang sedikit lebih keras lagi.

Rendi dengan sigap memeriksa seluruh tubuh sang istri namun kembali mendapatkan kata gagal.

" Sebenar nya Kamu kenapa? Padahal tadi sebelum Aku tinggal ke kantor Kamu terlihat baik-baik saja." tutur nya lembut.

" I-ini biasa terjadi kalau Aku sedang kedatangan tamu bulanan Mas.sebentar lagi juga bakal hilang." jawab Ola sedikit gugup kalau harus menjelaskan secara rinci tentang urusan pribadi wanita.

" Separah itu?" tanya Rendi lagi.

Ola hanya mengangguk karena rasa sakit itu kembali menyerang perut nya secara bertubi-tubi.

Rendi yang merasa iba melihat penderitaan yang di alami oleh Ola terdiam memikirkan cara terbaik untuk mengobati wanita nya.cukup lama berdiam diri di tengah keheningan sampai membuat dia harus berulangkali melihat Ola merintih kesakitan.ini baru datang bulan.bagaimana kalau melahirkan nanti? Apakah rasa sakit nya akan lebih parah dari ini?

Ingin rasa nya Rendi bertukar posisi agar bisa menggantikan rasa sakit yang di tanggung oleh istri nya.namun apalah daya kuasa yang dia miliki tidak sampai sejauh itu.

Rendi berdiri hendak membersihkan diri dan berganti pakaian dengan lebih santai.namun pergelangan tangan nya di tahan oleh tangan mungil milik istri nya.wajah Ola bahkan terlihat sangat pucat sekali akibat terlalu lama menahan rasa sakit.

Rendi menatap Ola yang kembali terlentang dengan bola mata yang kembali terbuka.

" Ada apa?" tanya Rendi.

" Kamu mau kemana lagi?" Ola masih menahan pergelangan tangan Rendi meminta dia untuk kembali duduk di samping nya.

" Aku mau mandi dan ganti baju dulu.nanti Aku kesini lagi." jawab Rendi menjelaskan.

Ola tidak lagi berkata apa-apa selain wajah yang mengernyit menahan rasa sakit.

" Hanya sebentar." imbuh Rendi meyakinkan.

Ola dengan cepat menggeleng kan kepala nya.

" Kamu nggak perlu mandi Mas,di sini saja temani Aku dan tolong usap perut ku dengan minyak itu." jari telunjuk Ola mengarah ke atas meja rias yang terdapat sebuah minyak yang sering dia gunakan jika merasakan sakit.

Rendi bergeming di tempat.di satu sisi dia sangat merasa gerah memakai kemeja yang sudah basah oleh keringat nya.dan di sisi yang berbeda dia tidak tega menolak permintaan istri nya yang sedang butuh pertolongan nya sebagai seorang suami.

" Please ...." pinta Ola dengan suara lirih.

Rendi tersenyum hangat dengan mengangguk sebagai tanda setuju.

" Baiklah.tapi jawab jujur dulu pertanyaan ku."secara mengejutkan rupa nya pria ini malah mengajukan pertanyaan yang sebenarnya tidak di kehendaki oleh Ola yang sedang malas berdebat ataupun berbicara.

" Apa itu Mas?" tanya Ola curiga .

" Apa Kamu tidak merasa risih dengan bau badan ku? Aku akan mandi sebentar saja.setelah itu Aku janji akan menemani Kamu sampai pagi." Rendi terus mengendus bau tubuh nya karena tidak ingin membuat Ola berpikiran jelek terhadap diri nya.

Ola mendekat kan wajah nya mengendus ketiak Rendi yang berada di dekat wajah nya.aroma tubuh Rendi masih sangat wangi dan sama persis seperti saat dia berangkat tadi sore.

" Kamu masih sangat wangi Mas? Memang nya siapa yang bilang Kamu bau?" Ola menarik paksa tangan Rendi dan meletakkan di atas perut nya.

" Yakin?" tanya Rendi memastikan.

" Iya Mas,udah jangan banyak tanya lagi.tolong usap-usap perut ku seperti ini pakai minyak itu." gumam Ola lirih memejamkan mata menahan rasa sakit yang teramat menyiksa.

Rendi tersenyum simpul lalu bergerak mengambil sesuatu yang di inginkan oleh istri nya.Rendi menyingkap perlahan baju tidur yang di kenakan oleh Ola malam ini.

Melihat kulit halus yang terpampang nyata di depan mata nya membuat Rendi dengan susah payah menelan saliva yang tercekat di tenggorokan nya.ingin rasa nya Rendi menerkam Ola saat ini juga.namun

mengingat Ola yang sedang kesakitan membuat Rendi dengan susah payah menjinakkan pusaka yang langsung menegang hanya karena melihat perut Ola.

" Sabar ya bro.. Kamu masih harus berpuasa beberapa hari lagi." gumam nya masih setia memijit pelan perut Ola agar tidak lagi merasakan sakit.

" Lebih kuat lagi Mas." pinta Ola merasa nyaman dengan sentuhan yang di berikan oleh suami nya

" La! " panggil Rendi lembut.

" Hmm." Ola berdehem singkat.

" Memang nya berapa lama tamu mu ini akan pergi dari tubuh mu?" tanya Rendi penasaran.

" 5 hari lagi.tangan nya jangan pindah ke sana." jawab Ola lalu merasa geli saat tangan Rendi dengan sengaja membelai pangkal paha nya yang sedang tidak tertutup celana.karena saat ini Ola menggunakan baju tidur sebatas lutut dengan lengan pendek.

Rendi meraup kasar wajah nya mendengar jawaban yang tidak dia ingin kan.ternyata pusaka nya kembali harus berpuasa dalam waktu yang terasa begitu lambat.

Setelah nya Ola dan Rendi tidur berpelukan di atas tempat tidur dengan tangan Rendi yang setia melingkar di perut nya.bahkan Rendi masih memakai pakaian kantor nya karena mengikuti keinginan sang istri.

Jangan lupa Like ,Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!