Keesokan harinya,Rendi dan Ola tengah bersiap-siap untuk menuju kampus. Penampilan Rendi pagi ini sungguh sangat tampan sekali dan mampu menggoyahkan tembok besar di hati Ola.
" Mas!" Ola memutar sedikit badan nya agar bisa saling bertatap muka.
" Hmm." jawab Rendi yang masih setia dengan sifat dingin nya meskipun sudah berulang kali merenggut kesucian bibir wanita yang berada di samping nya.
"Bisa nggak sih jawab nya jangan Hem aja? Ngeselin banget deh." gerutu Ola yang sudah tidak berniat lagi untuk melanjutkan pembicaraannya.
Rendi yang diam-diam suka melihat wajah cemberut istri kecil nya mengulum senyum secara sembunyi-sembunyi.
" Ada apa?" tanya Rendi setelah berhasil menguasai dirinya.
" Nggak jadi,Aku malas kalau bicara sama Kamu yang sudah kembali ke mood kulkas 10 pintu." Ola melipat kedua tangan di dada dengan bibir yang masih mengerucut panjang.
" Baiklah.jangan salah kan Aku kalau pagi ini bibir mu kembali bengkak.jangan coba-coba menggoda ku dengan bibir mu itu." ujar Rendi yang hanya sebagai sebuah alibi agar Ola mau membuka suara.
Ola yang tahu maksud suami nya dengan cepat membekap mulut agar terhindar dari kemesuman lelaki ini.
" Kamu mau ngomong apa? Sebentar lagi kita mau sampai di kampus?" tanya Rendi .
" Aku lupa mau nanya apa.tapi Aku punya pertanyaan pengganti nya." ujar Ola yang membuat pria di samping nya hanya geleng kepala tidak mengerti dengan jalan pikiran istri nya.
" Apa?" tanya Rendi lagi.
" Memangnya Kamu nggak capek apa setiap hari harus bolak-balik antara kantor dan kampus?" tanya Ola ingin tahu.
" Bukan kah pertanyaan itu sudah Kamu tanya kemarin.lalu untuk apa lagi Kamu mengulang pertanyaan yang sama." bukan nya menjawab.yang ada Rendi malah mengskakmat Ola.
" Iya sih,tapi Aku belum puas aja dengan jawaban yang kemarin." ujar Ola.dia yang hanya kuliah dari pagi sampai sore saja sudah merasa capek meladeni kesibukan nya.bagaimana dengan suami nya harus beraktivitas di pagi buta sampai gelap menyapa.tetapi tubuh pria ini masih terlihat fresh dan tidak pernah uring-uringan saat sampai di rumah.
" Di mana nya yang membuat Kamu tidak puas?" tanya Rendi memberhentikan mobil ketika bertemu lampu merah.
" Ya semua nya.bukan kah uang mu dan keluarga mu sudah sangat banyak sekali,lalu untuk apa Kamu mencari tambahan dengan mengambil profesi sebagai dosen?" tanya Ola seperti seorang wartawan.
" Ini bukan masalah uang atau materi.tetapi tentang sebuah cita-cita masa kecil yang harus Aku raih.Aku akan berhenti jika sudah waktunya nanti.tidak perlu khawatir dan jangan terlalu jauh mencampuri urusan ku." ucap Rendi tanpa dia sadari sudah menoreh luka di hati wanita nya.
" Oke." jawab Ola singkat tanpa punya nyali untuk melanjutkan kembali,dia tidak ingin hati nya kembali merasa sakit dengan ucapan pedas yang akan keluar dari mulut suami nya.
Begitu mobil yang Rendi kemudi kan sampai di depan kampus.Ola melirik ke sekitar memastikan bahwa tidak ada orang yang akan melihat nya keluar dari mobil dosen yang menjadi idola kampus.
" Ngapain?" tanya Rendi.
" Cuman memastikan keadaan." Ola lalu turun dan melupakan perintah Rendi yang meminta nya untuk mencium punggung tangan nya terlebih dahulu.
" Ola! "teriak Rendi saat Ola sudah keluar dari mobil nya.
Namun wanita ini memilih acuh seolah tidak mendengar apapun.hati nya masih terasa sakit mengingat ucapan pria tadi tentang larangan nya untuk mencampuri urusan pasangannya.
" Aku yang terlalu bodoh menyerah kan bibir perawan ku kepada dia.sementara dia masih menganggap Aku orang lain." batin Ola berjalan dengan tidak bersemangat menuju ruangan kelas nya.
Sedang kan di dalam mobil,Rendi masih menatap tajam punggung wanita yang mengabaikan uluran tangan nya.bahkan wanita itu juga tidak pamit saat akan keluar dari mobil.
" Apa Aku melakukan kesalahan?" batin nya lalu mematikan mesin mobil dan membawa semua peralatan mengajar nya.
Tanpa sengaja Rendi yang hendak menuju ruangan nya di buat tercengang saat tidak sengaja melihat Ola tengah berbincang dengan seorang pria yang dia ketahui mahasiswa semester akhir.Ola tertawa lepas bercengkrama dengan pria itu.tawa yang sempat dia lihat beberapa kali namun menghilang begitu saja tanpa dia ketahui apa penyebab nya.
Rasa nya ingin sekali dia menarik Ola masuk ke dalam ruangan nya dengan alasan ada pembahasan penting yang harus mereka bahas.namun siapa diri nya? Suami? Bukan kah diri nya sendiri yang meminta agar pernikahan ini di rahasiakan dan untuk tidak mencampuri urusan satu sama lain.
" Astaga! Apa dia marah karena ucapan Aku pas di mobil tadi?" batin Rendi mulai mengingat kembali.meski dia bukan seorang pujangga yang bisa merangkai setiap syair indah tapi Rendi cukup punya hati dan bisa merasakan kekeliruan yang dia perbuat tadi.
Rendi tetap berdiri menatap Ola dengan pandangan mata tajam nya,entah kenapa dia tidak rela melihat pemandangan itu,dia merasa iri saat ada pria lain yang mampu membuat wanita nya tersenyum dan tertawa lepas tanpa ada beban.
" Awas kamu bocah! Akan Aku beri hukuman setelah kita sampai di rumah nanti." batin Rendi melenggang masuk ke ruangan nya saat melihat Ola pun sudah pergi meninggalkan pria asing itu.
" La! Suami mu tampan sekali hari ini, Kamu kasih makan apa sih bisa tampan begitu?" tanya Meri menatap penuh damba sosok lelaki yang sedang berjalan menuju ruangan kelas nya.
" Ganjen banget sih Kamu Mer,udah nggak usah bahas dia lagi.Aku lagi bete nih." ucap Ola dengan wajah kesal nya.sedangkan ketiga sahabat yang sudah lama berteman dengan nya sudah sangat memahami kalau sudah terjadi sesuatu pagi tadi sehingga membuat mood Ola berantakan.
" Kamu kenapa sih? Cerita dong?" tanya Risa. yang sudah bersiap-siap hendak menjadi pendengar yang baik.namun sayang nya suara tegas dari sosok idola kampus menghentikan aksi nya.
" Selamat pagi." sapa Rendi berjalan penuh wibawa.
" Pagi Pak Rendi yang tampan." balas mahasiswa perempuan yang belum mengetahui tentang pernikahan Ola dan Rendi.
Ola sama sekali tidak tertarik memperhatikan pelajaran yang sedang di terangkan oleh suami nya.mata Ola justru tertarik melihat cara Meri menatap suami nya.
Entah sudah berapa kali Ola menghela nafas gusar nya dan berganti posisi duduk mencari posisi ternyaman.namun rupa nya aksi tersebut tertangkap jelas dari mata tajam sang dosen sekaligus suami rahasia nya.
" Yolanda Zevanya Himawan!" seru Rendi yang sudah gregetan melihat istri nya tampak gelisah sejak pelajaran di mulai.
" I-iya Pak." jawab Ola takut.sorot mata penuh intimidasi dari Rendi membuat nyali nya menciut tak bersisa.
" Kamu kenapa? Sakit? Atau ada hal lain nya?" tanya Rendi memastikan.
Ola dengan cepat menggeleng kan kepala nya membantah apa yang di tuduh kan oleh suami nya tadi.dia sendiri juga bingung mau menjawab apa karena tidak bisa memahami kegelisahan hati nya.yang jelas satu hal yang mengganggu pikiran nya yaitu tentang ucapan Rendi di mobil tadi yang tidak ingin urusan nya di campuri oleh dia yang notabene sudah sah menjadi istri dari pria itu.
" Kalau Kamu nggak bisa diam dan fokus dengan materi yang sedang Saya jelaskan , silahkan keluar dari kelas ini dari pada mengganggu mahasiswa lain nya."ucap Rendi dengan tegas seolah tiada ampun meskipun wanita yang dia marahi adalah istri nya sendiri.
" Ma-afkan Saya Pak.Saya nggak bermaksud..."
" Saya tidak butuh kata maaf atau alasan apapun.kalau memang ada urusan yang lebih penting dari jam kuliah Saya ini lebih baik Kamu selesai kan dulu sebab dari tadi Kamu terlihat sangat gelisah sekali.Saya tidak suka melihat Mahasiswi pintar tetapi tidak bisa menghargai orang lain." tegas Rendi menatap seksama manik mata Ola yang sedang menatap nya.
" Maaf Pak." Ola tertunduk malu karena baru kali ini ada dosen yang memarahi nya seperti tadi.
Ketiga sahabat Ola yang kaget melihat Ola yang menjadi sasaran kemarahan suami nya sendiri menatap tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi.
" Tega banget sih Pak Rendi memarahi Ola seperti itu.kenapa nggak di kasih tahu secara baik-baik aja sih." batin Risa menatap iba sang sahabat yang tertunduk malu.
Meri yang berada satu meja dengan Ola langsung menggenggam tangan Ola sebagai bentuk dukungan nya.Ola membalas menatap Meri dengan gelengan kecil seolah berkata tidak terjadi apa-apa kepada diri nya.
Lagi dan lagi Rendi membuat hati nya tersakiti.meski pun belum ada cinta yang jelas di antara mereka,setidak nya Rendi bisa menahan diri untuk tidak melakukan tindakan ini yang akan merugikan istri nya.pagi ini sudah dua kali Rendi menoreh kan belati tajam di dada wanita yang masih belajar menerima pernikahan dini ini.
Semua mahasiswa terdiam menatap mahasiswa paling pintar hari ini mendapat kan teguran pedas dari dosen tampan.
Rendi kembali melanjutkan penjelasan mengenai pelajaran yang sedang dia bahas tadi.sesekali mata nya kembali mengawasi Ola yang masih terlihat gelisah meskipun pandangan mata nya tetap ke arah depan.
" Ada apa dengan anak itu?" batin Rendi.
Saat jam istirahat tiba.Ola langsung mengajak ketiga sahabat nya menuju kantin dan seolah tidak perduli dengan Rendi yang sedang menatap ke arah nya.Ya Rendi sengaja bertahan lebih lama di dalam kelas karena masih ada kertas ujian yang harus dia selesaikan untuk mengurangi bebannya.
" Malah pergi lagi! Bukan nya tinggal di kelas." Rendi terlihat kecewa saat melihat Ola keluar dari ruangan ini.
" Kenapa sih La?" tanya Ketiga sahabat nya secara bersamaan.
" Nggak papa kok, emangnya kenapa?" Ola malah kembali melempar kan pertanyaan kepada ketiga sahabat nya yang sedang menatap lekat wajah nya mencari sebuah jawaban.
" Kalau ada masalah cerita dong La! Jangan di simpan sendiri.ntar kalau Kamu stres di usia muda bagaimana?" sindir Meri yang sudah terlebih dahulu mengambil antrian memesan makanan.
" Aku lagi bingung aja sama pernikahan ini.kadang dia itu baik dan penuh perhatian.kadang juga ngesellin dan suka bikin Aku marah.apa sih mau nya cowok itu? Malah bibir ku sudah tidak perawan lagi gara-gara di sosor terus sama si mesum itu." ujar Ola seolah tidak merasa malu membuka aib rumah tangga nya.benar-benar masih labil dan belum bisa menjaga rapat-rapat rahasia rumah tangga nya yang tidak layak menjadi konsumsi publik.
" Kalian udah pernah kissing tapi belum melakukan Making love?" tanya Meri penasaran sekaligus merasa kasihan.
" Iya begitu lah.masa tadi pagi dia bilang kalau Aku nggak boleh mencampuri urusan pribadi nya.egois banget kan seolah-olah Aku ini bukan orang spesial dalam hidup nya setelah apa yang dia perbuat kepada tubuh ku yang masih sangat suci ini." tutur Ola sedikit berbisik agar tidak ada orang lain yang mendengar pembicaraan mereka saat ini.
" Memang nya kalian sedang membahas apa sampai dia berkata seperti itu kepada Kamu?" tanya Dini lagi.
" Selain menjadi dosen ternyata dia juga mengurus sendiri perusahaan nya dan perusahaan keluarga.ya Aku nanya apa Kamu nggak capek.terus dia malah jawab kalau Aku nggak boleh mencampuri urusan nya.ngesellin banget kan." Ola menempelkan wajah nya di meja kantin seolah tidak bersemangat lagi untuk melanjutkan aktivitas nya hari ini.
" Wah bener -benar tajir melintir suami mu itu Ola.selain itu Aku dengar -dengar ternyata kampus ini milik mertua mu juga kan." sahut Meri yang sudah begitu jauh mencari tahu tentang idola nya.
" Iya." jawab Ola singkat.
" Kita nggak tahu mau kasih saran apa kepada Kamu saat ini.sebaiknya nanti begitu sampai di rumah kalian bicarakan baik-baik supaya tidak berlarut-larut .Aku yakin sudah tumbuh rasa cinta diantara kalian berdua.hanya saja kalian belum menyadari nya secara penuh.Pak Rendi nggak mungkin mencium dan menyentuh tubuh mu kalau dia tidak yakin dengan perasaan nya cinta nya." Dini yang super bijak kembali mengeluarkan kiasan nya yang mampu menenangkan hati sang sahabat.
" Entah lah lebih baik cepat habiskan makanan kalian.sebentar lagi jam kuliah ke tiga akan di mulai." Ola hanya menyeruput minuman dingin yang di pesan kan oleh Meri tanpa berselera menyentuh nasi goreng yang ada di hadapan nya. alhasil nasi goreng yang begitu lezat itu akhirnya masuk ke dalam perut Meri tanpa ada yang tersisa lagi.
Jangan lupa Like ,Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments