Setelah memutuskan untuk bolos masuk kuliah pagi tadi.siang nya tepat jam 13.00 WIB.Ola melajukan mobil nya ke restoran milik sang Bunda.Ola yang sudah pusing mendapatkan teror telepon dari kedua orang tua nya memutuskan mengalah dan menerima tawaran ini.
Awal nya gadis muda ini sempat menolak dengan alasan masih ada jam kuliah.namun sayang nya kedua orang tua nya terlalu sulit untuk di bohongi dan bahkan mereka juga tahu kalau Ola dan ketiga sahabat nya bolos kuliah dengan menghabiskan waktu nongkrong berjam-jam lama nya di dalam perpustakaan.
Ola menghembuskan nafas berat nya seberat beban kehidupan nya saat ini.
Perut yang keroncongan karena kelaparan tidak dia hiraukan lagi karena terlalu fokus mencari cara menggagalkan rencana kedua orang tua nya.tanpa berpikir panjang lagi Ola turun dari mobil dan meminta security untuk memindahkan mobil nya ke tempat parkir khusus pemilik restoran.
" Nona Ola! Mari Saya antar ke meja yang di pesan Nyonya." sambut salah satu pegawai restoran yang sudah mengenal sosok Ola.
" Oh...Iya Mbak." Ola yang masih linglung berjalan mengikuti dengan perlahan.jika saja dia ikut lomba dengan siput mungkin siput lah pemenang nya karena kaki Ola begitu menikmati setiap hentakan yang dia lakukan.
"Mati Aku...." teriak Ola dalam hati dengan penampilan yang sudah tidak sempurna lagi.dia sengaja tidak berdandan terlebih dahulu karena ingin membuat calon suami dan juga calon mertua nya ilfil dengan penampilan nya.
" Itu Nona,meja nomer 20 ." ucap pegawai itu memberitahu.
" Te-rima-ka-sih Mbak." Ola berusaha tersenyum manis walaupun hati dan jantung nya sedang tidak baik-baik saja.
Ola masih tetap berdiri di tempat nya, celingukan ke sana kemari mencari cara untuk menyelamatkan hidup nya.tanpa berpikir panjang lagi saat dia melihat ada sosok pria tampan dan tinggi sambil memegang ponsel di telinga nya dan kebetulan sedang berdiri tidak jauh dari meja yang di tempati oleh kedua orang tua nya.Ola berlari menghampiri pria itu.ketika jarak mereka sudah sangat dekat.Ola lantas menarik tangan pria tersebut lalu berjinjit, menekan tengkuk nya dan meraih kasar bibir tipis yang ada di hadapan nya.
Cup...
Bibir mereka berdua menempel lekat tanpa ada ******* dan juga gigitan.
Pria ini terkejut membelalakkan mata nya bulat .sontak saja ponsel yang berada di genggaman nya terjatuh dan berhasil mengalihkan atensi kedua pasangan paruh baya yang sedang mengobrol.pria ini dengan cepat mendorong tubuh Ola saat melihat kedua orang tua nya berjalan mendekati mereka.namun sayang nya Ola malah sengaja menahan ciuman itu dan semakin melingkar kan tangan di leher pria yang belum dia ketahui siapa nama dan juga alamat rumah nya.
Ola tetap bertahan mencium bibir pria tersebut meskipun sang empu nya berusaha menolak.
Lama terdiam akhirnya kedua manik mata mereka saling bertemu dan saling berpandangan cukup lama.
Khem....Khem...Khem...
Suara deheman seseorang berhasil memisah kan adegan romantis mereka berdua.
Banyak pasang mata yang ikut menyaksikan pertunjukkan langka ini.ada yang menghujat ada pula yang memuji keromantisan mereka sebagai pasangan ideal.
Ola yang merasa jika rencana nya sudah berhasil lantas mundur dengan tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa di antara mereka.
" Kamu agresif sekali sih sayang,sabar dong." goda Yesi kepada anak perempuan nya.
" Seperti nya mereka sudah tidak sabar lagi ingin kita nikah kan." sahut Nala menoel pipi Pria yang di cium Ola.kedua pipi itu sudah berwarna merah karena kulit nya yang putih bersih.
"Sebaiknya kita bicarakan di meja makan saja.nggak seru kalau berbicara sambil berdiri seperti ini." ajak Arif kepada sahabat nya.mereka semua mengangguk dan berjalan mengikuti arahannya.
Ola yang merasa bingung dengan situasi yang ada di depan mata nya.menarik lengan sang Bunda yang ingin beranjak meninggalkan nya.
"Bun! Ini Maksudnya apa?Bunda kenal sama pria ini?" bisik Ola dengan tungkai kaki yang sudah lemas.
Mendapatkan tatapan mata tajam dari pria yang sudah mendapatkan ciuman pertama nya membuat Ola bingung bagaimana cara menjelaskan nya.entah kenapa ide buruk ini tiba-tiba saja muncul di kepala nya.
Rendi yang masih syok menghela nafas nya dan dia sudah menduga akan terjadi sesuatu kepada nya nanti.tentu nya sesuatu yang sangat merepotkan untuk masa depan.
"Bunda nggak nyangka ternyata Kamu sudah mengenal sosok yang akan kami jodohkan sama Kamu,pria yang menjadi kekasih mu itu adalah anak dari teman Ayah sama Bunda.nama nya Rendi." jelas Yesi menyindir secara halus putri nya yang begitu ceroboh.
Sejujur nya Yesi sudah tahu kalau Ola belum punya kekasih atau pun teman dekat.tapi aksi Ola yang begitu nekat patut di acungi jempol juga.
" Bun! Kita nggak pacaran.Ola cuman akting doang." kelak Ola sebelum kedua orang tua benar-benar menikah kan mereka.
" Sudah lah sayang,maka nya jangan sok-sokan bermain licik.Kamu pikir Bunda nggak tahu apa? Bagaimana licin nya permainan Kamu dalam menggagalkan setiap acara yang tidak Kamu sukai.sekarang terima saja.Kamu tentu nggak mau dong ciuman pertama Kamu di renggut begitu saja.ayo kita gabung,nanti Ayah marah loh." Yeni langsung menarik tangan Ola yang masih belum terkumpul kewarasan nya.rasa nya hari ini menjadi hari paling sial untuk dia yang selalu berhasil membuat onar.entah kenapa feeling nya tidak tepat sasaran dan malah semakin mendekat kan dia dengan jurang pernikahan.
" Apakah ini yang di nama nya jodoh?" batin Ola terseok-seok mengikuti langkah kaki sang Bunda.
Jujur saja saat ini Ola sangat syok sekali, entah apa yang harus dia jelaskan nanti di hadapan keluarga dan juga pria yang sudah berhasil mendapatkan ciuman pertama nya.pria ini bagaikan mendapatkan durian runtuh di siang bolong.
"Jadi sudah sejak kapan kalian berdua menjalin hubungan?" tanya Arif membuka suara.dari sorot mata sang putri dapat Arif simpul kan bahwa telah terjadi sesuatu di belakang nya.
Rendi yang tidak tahu apa-apa mengernyit kan dahi nya dan kemudian menoleh ke arah Ola dengan tatapan mata penuh intimidasi.
Nyali Ola seketika menciut ketika menyadari telah berbuat masalah kepada orang yang tidak tepat.
" Nasib...Nasib! Ceroboh sih." batin Ola meremas kuat jemari nya yang saling bertautan.
" Kami tidak punya hubungan apa-apa Om.Rendi sama sekali belum pernah bertemu dengan dia.Rendi saja kaget saat wanita ini tiba-tiba saja melakukan perbuatan asusila itu." ujar Rendi membuka suara.dia tidak ingin semua orang salah menduga dan mengklaim dia sebagai pria mesum yang suka memamerkan kemesraan di depan khalayak ramai.
" Wanita ini? Sungguh keterlaluan pria ini,udah ngambil ciuman pertama Aku, mana pakai ngatain segala lagi." Ola semakin di buat kesal dengan jebakan yang dia rancang sendiri.
" Ola! Benar begitu?" hardik Arif penuh tanya.
Ola menatap sang Bunda lalu secara perlahan mengangguk kan kepala membenarkan ucapan Pria tengil yang ada di hadapan nya.
" Iya Yah! Ola tadi nggak sengaja.Ola .... hampir jatuh dan memeluk dia sebagai pegangan untuk menahan tubuh Ola." jawab Ola penuh kamuflase.
Kedua pasangan paruh baya ini saling bersitatap dan sedetik kemudian mengangguk kan kepala dengan tersenyum penuh misteri.
" Kalian berdua harus segera menikah." kali ini bukan Arif yang berbicara melainkan sosok pria paruh baya yang ada di hadapan nya.
Ola yang masih bingung menatap penuh tanya laki-laki yang meminta dia menikah.
" Itu Om Dion dan yang di samping nya ada Tante Nala.mereka berdua adalah orang tua dari Rendi,calon suami Kamu yang Bunda bicarakan tadi pagi." ujar Yesi memberitahu.
" Oh..." Ola bergumam pelan dengan posisi resah karena terjepit keadaan.
" Ola mau bicara sebentar dengan dia ,bolehkan Bun?" tanya Ola meminta persetujuan.
Sang Bunda pun mengangguk kan kepala menyetujui permintaan sang putri.
Ola berdiri dari kursi nya lalu menyeret paksa Rendi yang sedang fokus dengan minuman hangat nya.dia membawa Rendi duduk di meja yang letak nya sangat jauh dari meja kedua orang tua nya.Ola benar-benar menyesalkan dengan tindakan gila nya tadi.dia tidak menyangka kalau masalah ini akan menjadi semakin rumit dan sulit bagi nya untuk menghindar lagi.
" Kamu bisa nggak sih permisi dulu,jangan main tarik aja.benar-benar bad attitude." geram Rendi yang merasa terganggu dengan ulah Ola.
" Terserah Kamu mau bilang apa,Pokok nya Aku nggak mau perjodohan ataupun pernikahan ini di lanjutkan.Kamu bilang apa kek buat membantah perintah kedua orang kita." tutur Ola menyentak kasar tangan Rendi.
" Kenapa nggak Kamu saja yang melakukan itu." Rendi malah membalik kan keadaan dengan menyerang Ola.
" Ihh.. Ngeselin banget sih jadi orang,Aku udah menolak dan melakukan rekayasa,tapi sial nya Aku salah menggunakan seseorang.dan Kamu tahu! Aku tidak punya kuasa lagi untuk menolak perjodohan ini." Ola membentak dengan setengah berbisik.kedua mata nya sesekali mengawasi ke arah belakang takut saja jika kedua orang tua nya nekat menguping pembicaraan yang tidak boleh di dengar oleh pihak lain.
" Aku juga seperti itu,Kamu sendiri yang membuat perjodohan ini menjadi nyata.dan Aku tidak ingin membuat kedua orang tua ku bersedih.Aku bukan anak durhaka yang bisa menghalalkan segala cara demi mementingkan diri sendiri." balas Rendi lalu beranjak dari tempat nya dengan amarah yang begitu besar.
" Hari-hari ku akan terasa menyebalkan karena kehadiran Kamu." imbuh nya melenggang pergi dengan kedua tangan yang bertengger di saku celana.
" Arg....." Ola mengeram kesal namun tidak berani berbuat lebih.emosi ini terpaksa dia pendam dengan wajah memerah.
" Dasar pria banci! Tidak punya hati." batin Ola terpaksa kembali bergabung dengan kedua orang tua nya.
" Jadi bagaimana? Kapan kita adakan pertunangan mereka berdua.seperti nya mereka sudah sepakat menerima perjodohan ini." ucap Yeni dengan mata menatap hangat kepada sang putri.dia genggam tangan Ola seolah berkata bahwa semua nya akan baik-baik saja.
" Tapi Bun! Ola masih butuh waktu." elak Ola lirih.
" Waktu apalagi Nak,apa Kamu mau semua orang menjudge Kamu dengan stigma negatif setelah aksi ciuman panas mu tadi di tonton oleh semua orang.ini di tempat umum Nak,bisa jadi ada orang iseng yang merekam adegan tadi lalu memviralkan di media sosial."ucap Arif berusaha menekan Ola agar mau menerima tawaran nya.
" Kamu adalah pihak pertama yang akan di rugikan.jadi terima saja perjodohan ini dan kapan perlu kita percepat saja." imbuh Arif yang sudah gregetan melihat tingkah putri nya.
Pikiran Ola membenarkan ucapan sang Ayah,tapi hati nya masih bercabang menolak keputusan sepihak ini.
" Ayah...." Ola merengek meminta belas kasihan.
" Terima atau..." ancam Arif setengah berbisik.
Ola menghela nafas berat nya.dan secepat kilat menerima perjodohan ini.
"Iya..Iya Ola mau." Ola terlihat cemberut dan tidak konsentrasi lagi.
" Alhamdulillah..." Kedua pasangan paruh baya mengucap kata syukur setelah kedua anak mereka menyetujui keinginan mereka.
" Pertunangan nya akan kita lakukan besok siang di hotel milik keluarga,dan pernikahan kalian kita laksanakan hari Jum'at nya." putus Arif yang mana keputusan ini memang sudah mereka sepakati terlebih dahulu sebelum mengutarakan kepada anak-anak nya.
" Hah? Ini terlalu cepat Yah! Ola...." mulut Ola tiba-tiba saja bungkam tidak berani lagi melanjutkan kata-katanya yang mengganjal di dalam hati nya.
" Deal ya." ujar Arif setelah berhasil membungkam sang putri.
" Deal." sorak semua nya kecuali Ola dan Rendi.
Jangan lupa Like, Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments