Perpisahan

Setelah dua bulan usai kejadian satu malam tersebut. Kepala Riana rasanya berdenyut, badan nya pegal dan mual-mual. Entah apa yang terjadi pada pagi itu, Riana rasanya mau tumbang.

Mereka masih komunikasi sama Leonardo, namun hanya sebatas saja. Namun pada suatu saat Riana periksa ke Dokter sebab pusing dan mual-mual sudah dua minggu belum hilang.

Betapa terkejut Riana saat Dokter memberikan penjelasan, bahwa Riana sedang hamil satu bulan, betapa pilu hatinya. Saat dinyatakan hamil, marah, down dan frustasi rasanya kehamilan menghancurkan masa depan dan karirnya.

"Maaf Bu ... Setelah kami periksa dan hasilnya Ibu positif hamil, kandungan Ibu sudah satu bulan, mengapa tidak membawa Ayahnya bayi kesini Buk?" tanya Dokter tersebut kepada Riana.

Riana matanya berkaca-kaca, tidak mungkin memberitahu kepada Leonardo bahwa dirinya sudah hamil. Sedangkan Riana masih ingin menyendiri dan belum berniat untuk menikah.

"Dokter, saya tidak mungkin hamil?" Riana menangis didepan sang Dokter.

"Ibu kenapa?" tanya Dokter Elvan tersebut, baru pertama kali mendapati pasien yang periksa kepadanya menangis saat dinyatakan positif hamil.

"Saya bahagia kok, Dok." Riana menutupi kesedihannya, jika berkata jujur malu sebab hamil di luar nikah.

"Jika bahagia ... Tolong rawat anaknya dalam perut sebaik mungkin, Buk. Jaga pola makan dan istrahat secara teratur, semangat untuk menjalani masa kehamilan. Agar bisa melihat si kecil ada di dunia ini," ucap sang Dokter memberikan motivasi.

Riana menyetir mobilnya, selama dalam perjalanan. Riana menangis seorang diri dan matanya berkaca-kaca. Sesampai dirumah Riana langsung mengirimkan pesan singkat bahwa sudah hamil kepada Leonardo.

Namun Riana langsung memblokir nomor Leonardo. Bergegas untuk membereskan pakaian dan barang-barang yang akan dibawa soalnya Riana takut Leonardo akan datang kerumahnya.

"Aku harus bergegas meninggalkan tempat ini, soalnya buat apa bertahan disini," gumam Riana dalam hati.

Riana segera pergi dan pindah rumah jauh dari kota Leonardo tinggal. Sebab Riana juga malu jika suatu saat nanti tetangga akan mengetahui dirinya hamil tanpa suami bisa membuat Riana lebih malu lagi.

Sebenarnya Riana tidak kuat menyesali bertemu dengan Leonardo. Jika tidak dikenalkan dengan temannya tidak mungkin akan terjadi sesuatu yang membuat prihatin hidupnya.

Saat dinyatakan hancur dunia Riana bagaikan diambang keterpurukan, namun Riana berusaha untuk bangkit dan menyakinkan diri bahwa bisa mengurus anak yang ada dalam kandungannya tersebut.

Leonardo sedang berada di kantor saat itu sedang selesai meeting. Leonardo yang sedang fokus dengan hp, tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk dari Riana dan Leonardo langsung membuka isi pesan tersebut.

"Leonardo, saya baru periksa ke Dokter setelah itu, Dokter menyatakan bahwa saya hamil anak kamu dan saya minta tolong jangan cari saya, soalnya saya mau menenangkan diri dan pindah dari rumah gue, supaya tetangga tidak tahu bahwa saya hamil"

Beginilah isi pesan dari Riana terhadap Leonardo. Pria itu langsung berdiri dari tempat duduknya, hendak mendatangi rumah Riana untuk bertanggung jawab.

Leonardo ingin bertanggung jawab dengan memenuhi kebutuhan anak di luar nikah tersebut. Dari melahirkan hingga besar dan akan menikahi Riana sampai melahirkan saja lalu bercerai setelah anak itu lahir.

Dari pada harus seperti itu lebih baik Riana pergi dari lingkungan sekitar rumah dan pergi dari hidup Leonardo. Riana yakin bahwa dirinya bisa membesarkan anaknya, walau pun bersusah payah. Dengan bekerja sebagai sekretaris saja Riana masih sanggup membesarkan anak itu.

"Aku harus kuat dan aku tidak boleh lemah," gumam Riana dalam hati sambil menangis.

Leonardo sampai dirumah tersebut, saat mengetuk pintu rumah Riana. Namun tidak ada orang dirumah tersebut, sudah 10 kali Leonardo menggedor pintu tersebut namun tidak di buka.

"Riana ... Buka pintunya, aku mau bicara sama kamu," ucap pria tersebut seperti ada rasa bersalah.

Tidak ada terdengar suara Riana pada saat itu lalu tiba-tiba ada tetangga datang, untuk menyampaikan jika ada yang datang untuk bertemu dengannya, sampaikan bahwa Riana sudah pindah.

"Nak. Mau cari siapa?" tanya seorang ibu yang merupakan tetangga Riana.

"Mau jumpa dengan Riana, Buk." 

"Oalah, Nak. Riana sudah tidak tinggal disini lagi dan sudah pindah." Ibu tetangga tersebut memberitahu.

"Pindah kemana Bu?" tanya Leonardo kepada ibu tersebut.

"Pindah kemana kurang tahu?" jawab Ibu tersebut.

"Okelah, Buk. Jika begitu saya pergi dulu. Terimakasih ..."

Leonardo merasa terkejut Riana pergi saat sedang hamil. Leonardo mau bertanggung jawab mengenai kehamilan, namun gadis tersebut sudah pergi.

"Jika begitu mau kamu? Akan aku tunggu kabar mu," gumamnya dalam hati.

Leonardo tidak mencari Riana namun masih penasaran, gadis tersebut pindahnya kemana? Apakah jauh dari kota mereka tinggal?.

Hingga berapa bulan kemudian Riana sudah berusaha ikhlas. Untuk menjadi singel parent harus kuat dan bertahan demi kandungan dalam perutnya tersebut.

"Aku bisa berusaha untuk menerima kenyataan ini," gumam Riana dalam hati.

Hingga saat sudah 9 bulan Riana melahirkan seorang anak laki-laki. Yang diberi nama dengan Davin, berjuang sendiri menikmati masa mengandung selama 9 bulan, masih bekerja sebagai sekretaris, melahirkan dengan dukungan salah satu temannya membuat wanita ini semakin kebal dalam menghadapi kehidupan.

Davin lahir tanpa di dampingi oleh seorang ayah dan Riana tidak didampingi suami. Sebab belum menikah dan anak tersebut pun adalah anak di luar nikah karena terjebak dalam cinta satu malam.

Leonardo semakin sukses membangun usaha dan perusahaan nya. Hampir satu tahun berlalu Leonardo tidak penasaran lagi, mencoba menata hidup baru namun kini Leonardo sudah mempunyai pacar, namun mereka belum berencana untuk menikah.

Davin semakin tumbuh besar, setelah anaknya bisa berjalan. Riana baru bisa bekerja dan selama ini hanya mengandalkan uang saat bekerja dulu. Namun Riana cuti melahirkan selama satu tahun, Riana sudah bisa bekerja jika tidak bekerja anak mau diberi makan apa? Namun hidup akan tetap berjalan.

Riana menitipkan anaknya Davin kepada temannya yaitu Era, untuk menjaga putranya yang masih berumur satu tahun tersebut. Riana tulus menyanyangi anak tersebut, walau pun anak di luar nikah dan tanpa seorang bapak pun bisa membesarkan anak tersebut.

Riana sebenarnya tidak tega untuk meninggalkan David. Tetapi badai kehidupan begitu hebat mengguncang hidup Riana sampai saat ini. Saat sakit pun dipaksa berdiri untuk mencari uang supaya ada uang masuk.

Jika Riana tidak bekerja, Riana tidak bisa memikirkan bagaimana nasibnya dan setiap hari akan menangis sebab tidak bisa makan, tidak bisa beli barang-barang dan baju yang diinginkan. 

Impian Riana adalah fokus membesarkan si buah hati. Kebahagiaan si buah hati adalah hal terindah dalam hidupnya selaku sebagai seorang ibu dalam hidupnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!