Davin ingin menyatukan kembali papa dan mamanya, bahkan tidak rela rasanya jika sang papa menjadi milik Orang lain. Papa Leonardo harus jadi milik mamanya.
Di ruang tamu putra Leonardo disuapi oleh Riana, lalu mendekap melihat keduanya yang membisu, tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari keduanya.
"Bagaimana kalau Papa, jadi milik Mama selamanya?" ucap Davin iseng.
Leonardo yang mendengar putranya bicara saat itu, menghentikan sejenak menyuapi Davin dan tiba-tiba spontan ingin batuk tenggorokan.
Bagaimana mungkin mereka akan tinggal satu rumah, tanpa ada ikatan pernikahan diantara keduanya, sedangkan Leonardo akan menikah dengan Mia.
"Maafkan, Papa. Tidak mungkin Papa tinggal satu rumah." Leonardo pagi-pagi sekali, sudah datang ke rumah empat lantai yang dibelikan untuk Riana dan putranya.
"Mengapa tidak bisa sih, Papa? Aku ingin seperti teman aku yang lain, bahwa Papa mereka tingga satu rumah!" jawab Davin dengan wajah merenggut serta bagian jidatnya sudah nampak berkerut dengan jawaban penolakan dari papa kandungnya tersebut.
"Sayang ... Papa ini sibuk bekerja di luar kota dan luar negeri. Papa tidak punya waktu untuk tinggal bersama dengan kita. Davin juga sudah tahu, bahwa Mama dan Papa belum ada ikatan pernikahan? Tidak bis tinggal satu rumah dong, Sayang," sambung Riana langsung mendekat putranya dan memegang kedua pipi putranya.
"Sudahlah, ikuti saja permintaan anak dan biarkan kita tinggal satu rumah." Leonardo tanpa pikir panjang lagi, langsung mengabulkan permintaan putra mereka untuk tinggal satu rumah.
Seakan setuju dengan permintaan putra mereka. Riana menatap Leonardo dengan mode serius dan nanar, tinggal satu rumah tidak akan mungkin bisa mereka kabulkan karena belum ada ikatan dalam sebuah pernikahan.
"Sayang kamu jangan paksa, Papa. Untuk tinggal satu rumah, dong. Apa kata orang nanti, jika kita tinggal satu rumah tanpa ada ikatan, sudah cukup Mama merasakan penolakan serta hinaan caci maki keluar dari mulut tetangga, waktu Mama hamil di luar nikah," ucap Riana teringat kejadian waktu 9 tahun silam, dimana dulu Riana harus merasakan penolakan karena hamil di luar nikah, bahkan Riana tidak bisa diterima.
Davin berpikir jika mama tidak mau tinggal satu rumah, tanpa ada ikatan pernikahan saat ini. Mengapa keduanya tidak menikah saja supaya bebas untuk tinggal bersama dengan Davin.
"Bagaimana jika Papa dan Mama menikah saja?" tanya Davin seakan memberikan restu supaya keduanya cepat menikah.
Sontak saja keduanya yang sedang menghabiskan waktu libur pada hari minggu bersama putra semata wayang, sangat kaget dengan Davin yang menyuruh keduanya untuk menikah.
Bagaimana mungkin mereka akan menikah sedangkan bunga cinta, belum terselip jauh didalam hati mereka saat ini, bahkan sudah 9 tahun berlalu, keduanya juga belum terlalu saling mengenal pribadi satu sama lain.
Hingga bisa punya anak itu pun karena terjebak dalam satu malam disaat pertemuan pertama. Pertemuan pertama saja belum memupuk rasa cinta diantara mereka karena Leonardo adalah pria yang kini menduduki kursi Ceo Leonardo Group, perusahaan miliknya.
Pria mempunyai tinggi 180 cm ini, memiliki postur badan tegap, gagah, perkasa dan perawakan wajah yang tampan. Membuat banyak wanita tergila-gila padanya, tetapi masih dua orang yang berkesan dalam hidupnya sampai saat ini yaitu Mia dan Riana yang telah mengisi hatinya.
Sedangkan Riana pada saat pertemuan pertama kali adalah seorang sekretaris cantik yang bekerja dibagian eksport, keduanya saling mengenal karena dijodohkan oleh teman dekat Leonardo yang juga teman dekat Riana yaitu Celo.
"Papa mau menikah? Tetapi coba kamu tanya sama Mama, maukah Mama menikah dengan Ayah?" ucap Leonardo seakan menganggukkan kepalanya memberikan respon setuju.
Davin bersorak kegirangan, bahwa hal yang akan diimpikan akan terwujud. Sosok ayah akan ada di dalam rumah mereka, Riana menggelengkan kepala, tidak akan mungkin Riana mengambil pria itu dari tunangannya saat ini.
"Leonardo, loh sudah punya tunangan, kamu serius?" bisik Riana tiba-tiba mendekap ke telinga sang Ceo.
"Aku sudah tidak mempunyai perasaan lagi dengan, Mia. Dia ketahuan selingkuh di belakang diriku," jawab Leonardo dengan tegas, malas dan benci mendengar nama Mia disebut.
Davin mendengar pembicaraan mereka berdua, nama salah satu wanita disebut yaitu Mia. Nama perempuan yang telah mengisi hati Leonardo selama 3 tahun.
"Siapa Mia, Papa?" tanya Davin dengan polosnya, bahwa selama ini Davin belum mengerti Leonardo mempunyai tunangan jauh sebelum dipertemukan kembali dengan Riana.
"Entah, Mama kamu ada-ada saja, Papa tidak kenal tuh perempuan," jawab Leonardo membela diri.
"Te-Tetapi, perempuan itu ...." Belum sempat Riana menyebut nama Mia, mulutnya langsung di tutup pakai tangan oleh Leonardo karena tidak ingin putranya tahu.
Davin membela sang mama karena merasakan sesak, saat mulutnya disumpal dengan kedua tangan Leonardo yang kekar tersebut, wajahnya meringis seakan ingin mengetahui siapa sebenarnya Mia yang dimaksud oleh mamanya.
"Papa tangan Papa menutupi mulut Mama dong, jadi susahkan bernapas sekarang, Mama." Anak kecil ini marah dan memukul pelan tangan Papanya dan membela sang mama.
Anaknya membela Riana, seakan Leonardo berdecak kagum. Putranya sangat mencintai Ibu yang telah melahirkannya tersebut, Leonardo ingin mengucapkan terimakasih, karena sang putra sudah melindungi Riana selama ini
"Sayang terimakasih, kamu adalah pria sejati yang telah membela Mama ...," kata Leonardo mengecup kening sang bocah dengan tatap terkagum-kagum.
Sebagai ayah dari anaknya, ternyata sang putra sudah berumur 8 tahun. Begitu sayang dengan waktu karena pria ini tidak bisa melihat tumbuh kembang, saat sang putra masih kecil.
Rasanya Leonardo ingin menimang Davin saat masih kecil dulu. Rasa sayang Davin sudah melekat, dalam jiwa sang putra, pria ini tak akan membiarkan insan lain untuk memisahkan mereka.
"Aku sayang, Papa. Ingin aku menuliskan surat cinta untuk, Papa. Terimakasih sudah menjadi Papa, dulu Davin merasa iri bahkan dalam pikiran, kapan bisa merasakan punya Papa? Seperti teman-teman aku." Anak kecil itu langsung memeluk sang papa, begitu besar pengorbanan seorang ayah.
Dalam setiap malam, anak ini selalu merengek kepada sang mama. Untuk memberikan sosok ayah baru, sebab anak ini merasa selalu di bully karena tidak punya sosok papa.
Saat berapa tahun silam, Davin belum mengerti. Jiwanya masih anak-anak, bahkan sang mama selalu mengatakan, bahwa papa sudah meninggal dunia dan tak akan kembali lagi.
"Papa menyanyangi, Kamu. Mari kita saling menyanyangi, sampai nanti Papa tua, kamu adalah harapan satu-satunya." Pria itu akan memberikan warisan berupa perusahaan kepada putranya.
Bahkan di dalam surat notaris Leonardo membuat, bahwa besar nanti Davin akan mewarisi beberapa perusahaan milik ayahnya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments