H&W16. Meminta keputusan

"Cinta itu terasanya kalau orang yang kita cinta udah pergi. Aku gak bisa jawab, karena gak tau akhirnya kita gimana." Ia menjawab dengan menatapku sejenak, sebelum akhirnya fokus pada laptopku kembali. 

"Ya udah kita tak jadi aja." Aku menunggu responnya. 

Ia menarik napas dan memandangku dalam. "Hamil dulu aja gimana? Ayo nih."

Aku langsung mencomot bibirnya dengan tanganku. Namun, ia malah tertawa. 

"Kenapa berpikir untuk gak jadi? Ada masalah apa? Coba cerita, biar aku tau harus gimana." Ia berubah dalam mode serius sekarang. 

Aku sudah tidak mood untuk melanjutkan makananku. Aku bersandar pada tiang beton, kemudian mengarahkan pandangan ke arah pintu rumah ayah yang terbuka lebar. 

Ayah ada di salah satu sofa yang terlihat dari sini, ia tengah makan sesuatu dalam piring. Ditambah dengan laptop dan beberapa tumpuk dokumen di depannya. Ia sampai berpindah tempat untuk mengawasiku, padahal dirinya sedang sibuk bekerja. 

"Abang punya masa lalu sama Bunga. Fakta itu, buat orang tua aku keberatan." Akhirnya aku jujur juga, terasa sedikit plong di hatiku. 

"Orang tua? Ayah kamu kali. Biyung gak begitu dan aku yakin dia gak mungkin mikir begitu."

Sepertinya, bang Han cukup dekat dengan biyung. 

"Iya," akuku jujur. 

"Aku pernah ngajak dia nikah tanpa pikir panjang. Delapan puluh persen tipe wanita idaman aku, dia miliki."

Glek….

Aku jujur, tapi ia memberikan pil pahit untukku. 

"Rumah tangganya lagi hancur, Abang bisa cari celah untuk masuk kembali ke kehidupannya." Aku sok tegar membiarkannya kembali ke Bunga, padahal aslinya aku ini seperti sengaja menyindirnya. 

"Aku gak peduli." Ia menatapku dalam. 

Apa itu tatapan n****? Atau, memang ia tengah mengutarakan jawaban yang benar dari hatinya? 

"Ekonominya lagi hancur, Abang bisa iming-imingi dia kemewahan," usulku yang menyesakkan hatiku sendiri. 

"Aku pernah tawarkan dia rumah senilai tiga ratus juta."

Pengakuan apalagi yang harus aku dengar? Kenapa semakin ia menyakitiku dengan pengakuannya, semakin aku merasa sebaiknya ia jangan dilepaskan. Sepertinya, aku tidak baik-baik saja sekarang. 

"Terus, harus gimana lagi? Semuanya udah terlewat kok, aku gak bisa merubah masa lalu. Jangan nyuruh-nyuruh aku untuk dekati Bunga, kalau memang sebenarnya kamu mau sama aku. Aku bukan lagi merasa diri ini laris, Ra." Nada bicaranya lembut, tapi membuat mataku basah. 

"Han, aku kurang sreg sama kamu. Udah aja pulang, gak usah berjuang." Ia mengatakan kalimat tersebut. "Udah, gitu aja. Aku gak punya kekuatan untuk merubah masa lalu, aku akuin memang aku sebodoh itu kok. Tapi kan aku hidup di masa depan, aku hidup dengan anak perempuan yang bakal ikuti baik buruknya ibu barunya nanti. Aku udah janjikan begini dan begitu, aku berani ambil kesempatan surat perjanjian. Aku berhak kan melanjutkan hidup? Melanjutkan, bukan kembali ke masa lalu. Tolong pahami kata-kata aku, Ra."

Aku memejamkan mataku dan menyimak kalimatnya baik-baik. 

Ia butuh calon ibu yang pantas untuk anaknya, ia ingin melanjutkan hidupnya, yang artinya ingin tetap berada di jalur yang benar. Ia tidak ingin kembali ke masa lalu, karena dulunya ia berada di jalur yang salah. Bertambah resikonya jika berada di jalur yang salah, karena sekarang ia membawa anak. 

Ia butuh ibu untuk anaknya. 

Jahat, menyakitkan. Aku pun punya hati, selain dianggap sebagai seorang ibu, aku ingin dianggap sebagai pendamping dan istri yang sempurna. 

Aku memang ingin memiliki suami kembali, tapi aku memikirkan ayah baru untuk anakku juga. Sedangkan bang Bangkel, ia ingin memberi ibu untuk anaknya. 

"Aku butuh suami, bukan cuma butuh seorang ayah untuk Galen. Aku butuh pendamping, bukan cuma butuh peran suami. Ngerti tak?!" Aku menekan mataku dan memberikan ketegasan pada suaraku. 

Nangisan bukan karakterku, tapi aku punya keturunan cengeng dari ibuku. 

"Ngerti, Ra. Ngerti banget. Aku salah ngomong memangnya?"

Ingin aku getok kepalanya. 

"Abang cuma butuh ibu yang baik untuk anaknya!"

Puas, akhirnya ia bengong mendengar bentakanku. 

"Balik lagi, ini tentang perasaan? Bener kan?"

Kenapa harus ditanya? Aku kan gengsi untuk menjawab. 

"Pikirannya gimana?!" Katakanlah aku adalah perempuan yang berbelit-belit. 

"Ya gimana? Mau nunjukin sikap mesra pun gimana? Ayah kamu bukan biyung yang gampang dikelabui, Sayang." Ia berbicara perlahan dan mengusap-usap dadanya. 

Ke mana-mana, aku tidak mengerti. 

"Pulang aja sana! Aku emosi." Aku membuang napasku. 

"I love you kalau begitu." Ia mengulurkan segepok dompet berwarna coklat itu padaku. 

Cincin kek, bunga kek.

"Bukan kek gitu caranya." Aku mendorong dompet yang ia ulurkan dan tertawa kecil. 

Ia membuat moodku terombang-ambing. 

"Gimana?" Ia terkekeh kecil. 

"Udah pernah jadi suami, udah mempelajari sifat wanita. Tapi herannya, kenapa gagal terus jadi laki-laki yang didambakan wanita? Seolah salah aja, seolah kurang peka aja. Harus gimana lagi? Masa mau bilang aku cinta kamu? Udah ada ser-seran sejak ketemu di Cirebon, udah deg-degan setiap kali dialog. Nanti dibilang lagi kalau aku ini buaya, padahal lagi ngomong jujur," jelasnya kemudian. 

Perasaanku absurd, obrolan ini terlalu ke mana-mana. 

"Bohong betul kau!" Aku menyipitkan mataku. 

"Udahlah, cepatlah action. Kau gimana sih?! Bilang serius pengen nikahin, malah yang nikah bapaknya duluan." Aku menepuk pangkuanku sendiri. 

Ia melongo sepersekian detik. 

"Udah bilang, Sayang. Udah usahakan, tapi kamu gak dukung. Coba kamu bilang ke ayah kamu, bilang kalau memang mau sama aku dan nerima semua tentang aku. Orang kamunya yang gak nerima tentang masa lalu dan semuanya yang ada di diri aku, aku gak bisa lah jadi laki-laki yang kayak ekspektasi kamu. Mana kamu yang sewot lagi, kamu yang ngambek lagi. Orang udah dikasih tau juga, gimana aku dulunya. Sekarang tinggal di kamunya aja, Ra. Masa lalu aku begitu, aku gak bisa rubah masa lalu aku, tapi aku bisa perbaiki masa depan aku, apalagi kalau kamu pendamping aku. Kamunya nerima aku gak? Kalau memang sulit menerima segalanya tentang aku, ya paling bener udah aja. Bukan aku egois, tapi aku mikirin kedepannya nanti."

Melamun sudah, ia malah memintaku memutuskan. Boro-boro menggantungnya seperti keinginan ayah, ia bergerak cepat meminta keputusanku kedepannya. 

Ia adalah orang yang tidak banyak basa-basi. Jika aku menolak, aku khawatir kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Aku takut ia tidak memperjuangkanku, ketika ia sudah aku putuskan untuk tidak melanjutkan rencana pernikahan kami. Namun, mengulur waktu bukannya hal yang mudah aku ucapkan. 

Harusnya aku memahami dari awal. Jika memang aku ingin dirinya, aku harus menerima semua masa lalunya. Aku tidak bisa membuang Bunga dari sejarah hidupnya, nama Bunga sudah lebih dulu muncul dari namaku. 

"Jangan kelamaan mikir dan ngasih keputusan, Ra. Cepat kasih aku keputusan, biar gak sia-sia berjuang." Sorot mata dalam menghantarkan harapannya yang besar. 

...****************...

Terpopuler

Comments

Batriani Betty

Batriani Betty

sar ser sat set gitu Ra maunya Han kadung sayang han sm kamu Ra. iurusan bunga jgn terlalu difikirkan, kesalahan ada di bunga sendiri itu masa lalu. kasian handaru dia nutuh pendamping ug bikin dia tenang nitip anaknya. dan dia jg ayang banget sm galen. bicara sm yayah gimana perasaan klean be2 klu perlu ajak han bicara pada yayah. jujur terbuka biar ayah dak kawatir bunga akan masuk ketengah klean.

2023-08-08

1

khair

khair

ya iyalah... laki mana mau kalo sekedar buat jaga anak... bayar baby sitter pro aja 5 juta dah tenang... ya Gan juga nyari yg cocok buat dia lah

2023-08-08

1

Mafa

Mafa

sabar ngapa han, masak mau nikah kayak mau beli baju, asal suka comot . . . .
harusnya kamu lebih mengerti ayah ipan, gimanapun juga bunga itu anaknya meski anak angkat, sejarah orang tua juga jangan lupa, seringnya terjadi pertukaran pasangan jd membuaat ayah ipan tuh . . . mikir seribu kali krn g mau anaknya merasakan hal sama

2023-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 H&W1. Balap di lampu merah
2 H&W2. Tamu malam-malam
3 H&W3. Interaksi Galen
4 H&W4. Eklampsia
5 H&W5. Drama mimi cucu
6 H&W6. Kabar di sana
7 H&W7. Alasan di balik tujuan
8 H&W8. Semua tentangnya
9 H&W9. Menikah secepatnya
10 H&W10. Panggilan video
11 H&W11. Tiba-tiba meragu
12 H&W12. Keburukkan yang diblacklist
13 H&W13. Dijemput di bandara
14 H&W14. Perkenalan baru
15 H&W15. Ngapel
16 H&W16. Meminta keputusan
17 H&W17. Meminta kesepakatan
18 H&W18. Undur diri
19 H&W19. Kehabisan bensin
20 H&W20. Bawah kolong
21 H&W21. Cari makan
22 H&W22. Kejadian di sana
23 H&W23. Kejadian di sana 2
24 H&W24. Di kamar bengkel
25 H&W25. Berkunjung pagi
26 H&W26. Suka jajan perempuan
27 H&W27. Mengorek kisah lalu
28 H&W28. Surat perjanjian kesepakatan
29 H&W29. Menyimak bacaan dan mengobrol
30 H&W30. Berduaan di halaman rumah
31 H&W31. Halaman samping
32 H&W32. Niat baik ayah Givan
33 H&W33. Surat perjanjian pernikahan
34 H&W34. Kabar di tengah-tengah keluarga
35 H&W35. Drama Galen
36 H&W36. Pencerahan biyung
37 H&W37. Dibabat biyung
38 H&W38. Nanny dan baby sitter
39 H&W39. Respon Farah
40 H&W40. Akad tidak disaksikan
41 H&W41. Improvisasi prosesi
42 H&W42. Menengok Farah
43 H&W43. Good mood
44 H&W44. Sensasinya
45 H&W45. Obrolan meja makan
46 H&W46. Perubahan tubuh
47 H&W47. Hina menghinakan
48 H&W48. Jeda obrolan
49 H&W49. Tempat tinggal
50 H&W50. Dikecewakan keputusan
51 H&W51. Mendadak panik
52 H&W52. Dirawat
53 H&W53. Sumbangan tenaga
54 H&W54. Sudah mengabari
55 H&W55. Bertengkar
56 H&W56. Menuntut keputusan cepat
57 H&W57. Pisah sejenak
58 H&W58. Ditegur mertua
59 H&W59. Pulang ke rumah
60 H&W60. Penilaian ayah
61 H&W61. Ketukan pintu
62 H&W62. Isi chatting
63 H&W63. Opsi baru
64 H&W64. Mencari Galen
65 H&W65. Niat mengajak
66 H&W66. Tamu kedinginan
67 H&W67. Keputusan tetap
68 H&W68. Suami ekspresif
69 H&W69. Surat-surat penting
70 H&W70. Rasa tersinggung
71 H&W71. Harga diri tergores
72 H&W72. Bertukar pikiran
73 H&W73. Akan berbelanja
74 H&W74. Adu banteng
75 H&W76. Pasal 310 UU No 22 Tahun 2009
76 H&W76. Kesepakatan dari ayah
77 H&W77. Dalam pengawasan ayah saja
78 H&W78. Menenangkan Ra
79 H&W79. Penenang hati
80 H&W80. Menjaga sikap
81 H&W81. Cerita dari kak Jasmine
82 H&W82. Kerepotan kak Jasmine
83 H&W83. Sepenggal nasehat yang didapat
84 H&W84. Pergi ke wali
85 H&W85. Ribut dengan Chandra
86 H&W86. Membuka permasalahan
87 H&W87. Kembali ke ayah
88 H&W88. Cerita dari bang Chandra
89 H&W89. Jasmine pamit
90 H&W90. Mengadukan ke mama Aca
91 H&W91. Sudut pandang mama Aca
92 H&W92. Membayar jasa
93 KARYA BARU NIH DEK CANI KESAYANGAN KAKEK ADI
94 H&W93. Bertamu ke keluarga Hema
95 H&W94. Menjenguk Bunga
96 H&W95. Membantu makwa
97 H&W96. Menengok kondisi Hema
98 H&W97. Kabar tak terduga
99 H&W98. Satu tahun kemudian
100 H&W99. Membawa dua anak
101 H&W100. Duka
102 H&W101. Secuil keterangan Han
103 H&W102. Sidang Hema
104 H&W103. Sudah normal
105 H&W104. Masa hukum selesai
106 H&W105. Menghirup udara bebas
107 AGAM
108 H&W106. Tabur paku
109 H&W107. Eror
110 H&W108. Nekat membeli
111 H&W109. Pembalasan Hema
112 H&W110. TAMAT
113 KARYA BARU DI NOVELTOON
Episodes

Updated 113 Episodes

1
H&W1. Balap di lampu merah
2
H&W2. Tamu malam-malam
3
H&W3. Interaksi Galen
4
H&W4. Eklampsia
5
H&W5. Drama mimi cucu
6
H&W6. Kabar di sana
7
H&W7. Alasan di balik tujuan
8
H&W8. Semua tentangnya
9
H&W9. Menikah secepatnya
10
H&W10. Panggilan video
11
H&W11. Tiba-tiba meragu
12
H&W12. Keburukkan yang diblacklist
13
H&W13. Dijemput di bandara
14
H&W14. Perkenalan baru
15
H&W15. Ngapel
16
H&W16. Meminta keputusan
17
H&W17. Meminta kesepakatan
18
H&W18. Undur diri
19
H&W19. Kehabisan bensin
20
H&W20. Bawah kolong
21
H&W21. Cari makan
22
H&W22. Kejadian di sana
23
H&W23. Kejadian di sana 2
24
H&W24. Di kamar bengkel
25
H&W25. Berkunjung pagi
26
H&W26. Suka jajan perempuan
27
H&W27. Mengorek kisah lalu
28
H&W28. Surat perjanjian kesepakatan
29
H&W29. Menyimak bacaan dan mengobrol
30
H&W30. Berduaan di halaman rumah
31
H&W31. Halaman samping
32
H&W32. Niat baik ayah Givan
33
H&W33. Surat perjanjian pernikahan
34
H&W34. Kabar di tengah-tengah keluarga
35
H&W35. Drama Galen
36
H&W36. Pencerahan biyung
37
H&W37. Dibabat biyung
38
H&W38. Nanny dan baby sitter
39
H&W39. Respon Farah
40
H&W40. Akad tidak disaksikan
41
H&W41. Improvisasi prosesi
42
H&W42. Menengok Farah
43
H&W43. Good mood
44
H&W44. Sensasinya
45
H&W45. Obrolan meja makan
46
H&W46. Perubahan tubuh
47
H&W47. Hina menghinakan
48
H&W48. Jeda obrolan
49
H&W49. Tempat tinggal
50
H&W50. Dikecewakan keputusan
51
H&W51. Mendadak panik
52
H&W52. Dirawat
53
H&W53. Sumbangan tenaga
54
H&W54. Sudah mengabari
55
H&W55. Bertengkar
56
H&W56. Menuntut keputusan cepat
57
H&W57. Pisah sejenak
58
H&W58. Ditegur mertua
59
H&W59. Pulang ke rumah
60
H&W60. Penilaian ayah
61
H&W61. Ketukan pintu
62
H&W62. Isi chatting
63
H&W63. Opsi baru
64
H&W64. Mencari Galen
65
H&W65. Niat mengajak
66
H&W66. Tamu kedinginan
67
H&W67. Keputusan tetap
68
H&W68. Suami ekspresif
69
H&W69. Surat-surat penting
70
H&W70. Rasa tersinggung
71
H&W71. Harga diri tergores
72
H&W72. Bertukar pikiran
73
H&W73. Akan berbelanja
74
H&W74. Adu banteng
75
H&W76. Pasal 310 UU No 22 Tahun 2009
76
H&W76. Kesepakatan dari ayah
77
H&W77. Dalam pengawasan ayah saja
78
H&W78. Menenangkan Ra
79
H&W79. Penenang hati
80
H&W80. Menjaga sikap
81
H&W81. Cerita dari kak Jasmine
82
H&W82. Kerepotan kak Jasmine
83
H&W83. Sepenggal nasehat yang didapat
84
H&W84. Pergi ke wali
85
H&W85. Ribut dengan Chandra
86
H&W86. Membuka permasalahan
87
H&W87. Kembali ke ayah
88
H&W88. Cerita dari bang Chandra
89
H&W89. Jasmine pamit
90
H&W90. Mengadukan ke mama Aca
91
H&W91. Sudut pandang mama Aca
92
H&W92. Membayar jasa
93
KARYA BARU NIH DEK CANI KESAYANGAN KAKEK ADI
94
H&W93. Bertamu ke keluarga Hema
95
H&W94. Menjenguk Bunga
96
H&W95. Membantu makwa
97
H&W96. Menengok kondisi Hema
98
H&W97. Kabar tak terduga
99
H&W98. Satu tahun kemudian
100
H&W99. Membawa dua anak
101
H&W100. Duka
102
H&W101. Secuil keterangan Han
103
H&W102. Sidang Hema
104
H&W103. Sudah normal
105
H&W104. Masa hukum selesai
106
H&W105. Menghirup udara bebas
107
AGAM
108
H&W106. Tabur paku
109
H&W107. Eror
110
H&W108. Nekat membeli
111
H&W109. Pembalasan Hema
112
H&W110. TAMAT
113
KARYA BARU DI NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!