H&W13. Dijemput di bandara

"Hema bilang, terserah aja. Dia udah pasrah sejak rujuk juga, karena memang Bunga pengen dirinya. Sedangkan, dirinya tak bisa jadi yang Bunga harapkan. Entah ini tentang apa? Tapi, Ayah berpikir bahwa Hema sadar diri tentang kondisinya. Mungkin, ini masih tentang problem sebelumnya. Atau, memang Hema tak happy berumah tangga dengan Bunga." Ayah mengedikkan bahunya.

Suaranya sudah normal kembali. 

"Tak happy gimana, Yah? Rumah tangga happy itu gimana?" Aku kurang menangkap maksud ayah. 

"Kek semacam, cinta bertepuk sebelah tangan. Bunga cinta ke Hema, makanya Bunga happy. Sedangkan, Hema cuma menghargai perasaan Bunga. Hema tak cinta sama Bunga, tapi dia tak mau ngegantung Bunga. Jadi ibarat kata, ya udah jalani aja. Ayah tak tau pasti, karena kemarin keadaannya dalam pengaruh narkotika. Ngomong pun, kek gimana lah gitu." Ayah membuang napasnya perlahan. 

Jika bang Bengkel jadi denganku, apa dia happy berumah tangga denganku? Atau malah, aku yang happy sendiri? 

"Ayah happy sama biyung?" Aku mencoba tersenyum, mengalihkan pikiran semrawut ini. 

"Happy dong, alhamdulillah. Biyung sehat, biyung jarang rewel kek bayi lagi pas tambah tua, yang terpenting, biyung masih nempel aja sama Ayah. Coba kalau biyung mandiri, Ayah tambah tua begini, biyung malah puber travelling sama teman-temannya lagi." Ayah memasang senyum lebar. 

Bahagia sekali ayah mengatakan hal itu. 

"Biyung tak akan puber lagi, Yah." Aku mencoba menahan tawa. 

"Kenapa memang?" Ayah mengerutkan alisnya. 

"Biyung tak punya teman satu pun, kecuali ipar-iparnya." Aku meledakkan tawa dan ayah tertular tawa renyahku. 

Tapi biyung bisa mengatasi hal itu. Ia tidak kesepian dan ia tidak galau terus, ia tetap happy karena menyeret anak-anaknya untuk menjadi temannya. Sekarang, Cani adalah teman terbaiknya. 

Setelah menitipkan mobil di anak dari adiknya kakekku, kemudian kami melakukan perjalanan yang cukup lama. Hingga akhirnya, sopir spesial itu menjemputku. 

Lesung pipinya terukir dalam. 

Galen sudah pindah tangan, ia tengah kursus mengemudi sekarang. Ia duduk di kursi kemudi, di pangkuan laki-laki yang tingginya lebih dari ayahku itu. 

Ya ampun, yah. Anakmu tengah kesengsem ini. 

"Tidur aja, Dek." Ayah mengambil tas yang berada di pangkuanku. 

Ayah duduk di kursi depan bersama bang Bengkel. 

"Iya, Yah." Entah aku bisa tidur tidak, dengan kondisi jantung yang berdebar ini. 

"Gimana kondisi di sana, Han?" Ayah membuka obrolan.

"Kemarin malam bongkarkan lancar, Om. Bang Chandra pasrahkan ke aku, anaknya demam soalnya. Tapi laporannya udah aku kasih ke bang Chandra, katanya benar kayak gitu."

Aku pura-pura memejamkan mata. 

"Jadi, rencana ayah kau gimana?" Ayah menarik topik pembicaraan lain. 

Terdengar suara snack terbuka juga. 

"Akad nikah biasa, Om. Kak Jasmine minta mahar yang ayah sanggupi, udah sepakat. Masalah usaha, katanya gak apa dalam naungan perusahaan Om. Tapi Ayah bisa lepasin Farah, kalau memang Farah udah punya mamah baru katanya. Jadi mungkin ada sedikit masalah tentang ayah yang gak bisa dulu ikut kak Jasmine ke Singapore, Om. Terus satu masalah lagi, sembilan belas usaha itu, empatnya punya aku. Kalau memang sembilan belas usaha itu dalam naungan Om, otomatis aku gak punya aktivitas."

Aku ingin menimbrungi sekali, karena sudah menyangkut tentang mamah baru untuk Farah. 

"Ya kau ngurus Farah dong, kan aktivitas juga tuh." Aku mendengar ayah juga tertawa. 

"Iya sih, bisa aja." Mungkin maksud dan tujuan bang Bengkel adalah menarik pembahasan tentang aku dan dirinya.

Aku yakin ayah tidak sebodoh itu untuk memahami maksud seseorang, tapi ayah mengulur pembahasan ini. Seperti obrolan dalam perjalanan tadi, ayah ingin aku melihat opsi kedua dulu dan mempertimbangkan tentang keputusanku untuk bersama bang Bengkel. 

"Ayah kau punya pacar tak sebelumnya?"

Ah, aku sudah tidak tertarik untuk mendengarkan pembahasan itu. Aku kembali mencari posisi nyaman, kemudian mencoba memejamkan mataku. 

Sesampainya di halaman rumah, ayah langsung menyuruhku masuk ke rumahku sendiri. Sedangkan Galen ia bawa masuk ke rumahnya, katanya masih banyak ASIP beku di lemari pendinginnya, aku diminta untuk istirahat saja. 

Bang Bengkel diminta untuk mengambilkan tas Galen. Namun, sat aku menutup pintu rumah. Aku mendapati lesung pipi itu terukir ke arahku. 

Aduhhhhh, jika boleh. Rasanya aku ingin mempersilahkannya masuk ke dalam rumahku. 

Yah, lihatlah ketertarikanku pada duda itu. Aku ingin memasukkannya ke dalam kamar, aku yakin ia aslinya liar dan brutal juga. 

[Om Givan protektif ternyata 😅] 

Bang Bengkel langsung mengirimkan pesan chat padaku begitu aku masuk ke dalam rumah. 

[Dapatin hati ayah, dapatin hati aku sih mudah aja.] aku merebahkan tubuhku di ranjang. 

Nyamannya punggung ini. 

[Wow, kode nih. Oke, siap berjuang.] 

Aku tersenyum sendiri membaca balasannya, 

Aku memilih tidak meladeninya lagi, aku harus memanfaatkan waktu untuk benar-benar istirahat. Agar nantinya siap menghadapi Galen, menghadapi bang Bengkel dan menghadapi kenyataan jika memang akhirnya sulit untuk bersama. 

Saat aku terbangun, aku baru ingat jika tidak memiliki makanan siap saji di rumahku. Aku cuci muka dan merapikan penampilanku, sebelum akhirnya menuju ke rumah biyung untuk mengenyangkan perutku. 

Sedikit rasa bingung, kala melihat Farah ada di dekapan biyung. Sedangkan Galen, tidak ada di pandanganku. 

"Biyung, minta makan." Aku langsung duduk di samping beliau. 

"Makan di luar aja sama ayah, ayah udah pesan sama biyung untuk sampaikan itu. Tunggu sebentar lagi, ayah kau lagi rapat di dalam." Biyung fokus pada televisi. 

Lihatlah, mata Farah bulat sekali memperhatikan wajahku. 

"Rapat sama siapa, Biyung?" Aku tersenyum pada anak bayi itu. 

"Siapa tuh namanya? Handoyo sama Hamidun kah?"

Aku langsung bingung dengan nama yang biyung tarik. Sangat tidak familiar di telingaku. 

"Ini loh, ayah sama kakeknya Farah." Biyung terkekeh geli. 

Sebenarnya, ia sadar jika nama yang ia sebutkan itu salah. 

"Ohh, Handaru sama om Hamdan." Aku tertawa lepas karena teringat biyung mengatakan 'hamidun'. 

"Arrrrrrrrrr…." Farah bersuara dan menendang kakinya. 

"Biyung tuh gimana ya, Dek? Ayah dipanggilnya Handoyo, kakek dipanggilnya Hamidun." Aku mengangkat anak tersebut. 

Biyung langsung merenggangkan ototnya. Biyung memang banyak anaknya, tapi ia jarang menggendong-gendong. Paling sering ya dibiarkan rebahan, atau dipangku oleh lawan bicaranya ketika mengobrol. 

Ternyata anak perempuan ini botak di bagian belakang kepalanya. Rambutnya hanya tumbuh di atas saja, tapi ia terlihat lucu karena rambutnya berdiri semua. Ia seperti memakai filter. 

Gilanya lagi, aku langsung ngakak ketika mengangkat tubuhnya. Untungnya ini bayi tidak tersinggung, ia malah ikut tertawa sepertiku. 

"Lucu betul kau, Dek." Aku menciumi wajahnya. 

"Kayak ayahnya ya?" Tiba-tiba ada tangan yang menjuntai dari bahuku. 

"Biyung, pantas kan? Coba fotoin, Biyung." Pelaku yang merangkulku dari belakang sofa ini, menyodorkan ponselnya pada biyung. 

Bodohnya lagi, biyungku excited untuk mengambil gambar kami. Kemudian, beliau menunjukkan ibu jarinya setelah memfoto kami. 

Eh, biyung. Ini anak jandamu dirangkul duda yang pintar mengambil situasi menguntungkan. 

"Biyung, minta tolong bujuk ayah Ra ya? Han siap untuk buat surat perjanjian kesepakatan pernikahan gitu," bujuk bang Bengkel dengan menarik kembali tangannya dari bahuku. 

...****************...

Terpopuler

Comments

Auralia Citra Rengganis

Auralia Citra Rengganis

Baper abiz klo lihat kisah cintanya Biyung Canda ma ayah givan

2023-08-06

1

Ra2

Ra2

biyung bisa sesantai itu
krna punya suami yg bisa d andalkan
JD biyunggg itu selalu terima beress

2023-08-06

2

chaia

chaia

Han.. ambil kesempatan.... dapetin dl hati pawangnya ayah givan 🤭🤭🤭

2023-08-06

1

lihat semua
Episodes
1 H&W1. Balap di lampu merah
2 H&W2. Tamu malam-malam
3 H&W3. Interaksi Galen
4 H&W4. Eklampsia
5 H&W5. Drama mimi cucu
6 H&W6. Kabar di sana
7 H&W7. Alasan di balik tujuan
8 H&W8. Semua tentangnya
9 H&W9. Menikah secepatnya
10 H&W10. Panggilan video
11 H&W11. Tiba-tiba meragu
12 H&W12. Keburukkan yang diblacklist
13 H&W13. Dijemput di bandara
14 H&W14. Perkenalan baru
15 H&W15. Ngapel
16 H&W16. Meminta keputusan
17 H&W17. Meminta kesepakatan
18 H&W18. Undur diri
19 H&W19. Kehabisan bensin
20 H&W20. Bawah kolong
21 H&W21. Cari makan
22 H&W22. Kejadian di sana
23 H&W23. Kejadian di sana 2
24 H&W24. Di kamar bengkel
25 H&W25. Berkunjung pagi
26 H&W26. Suka jajan perempuan
27 H&W27. Mengorek kisah lalu
28 H&W28. Surat perjanjian kesepakatan
29 H&W29. Menyimak bacaan dan mengobrol
30 H&W30. Berduaan di halaman rumah
31 H&W31. Halaman samping
32 H&W32. Niat baik ayah Givan
33 H&W33. Surat perjanjian pernikahan
34 H&W34. Kabar di tengah-tengah keluarga
35 H&W35. Drama Galen
36 H&W36. Pencerahan biyung
37 H&W37. Dibabat biyung
38 H&W38. Nanny dan baby sitter
39 H&W39. Respon Farah
40 H&W40. Akad tidak disaksikan
41 H&W41. Improvisasi prosesi
42 H&W42. Menengok Farah
43 H&W43. Good mood
44 H&W44. Sensasinya
45 H&W45. Obrolan meja makan
46 H&W46. Perubahan tubuh
47 H&W47. Hina menghinakan
48 H&W48. Jeda obrolan
49 H&W49. Tempat tinggal
50 H&W50. Dikecewakan keputusan
51 H&W51. Mendadak panik
52 H&W52. Dirawat
53 H&W53. Sumbangan tenaga
54 H&W54. Sudah mengabari
55 H&W55. Bertengkar
56 H&W56. Menuntut keputusan cepat
57 H&W57. Pisah sejenak
58 H&W58. Ditegur mertua
59 H&W59. Pulang ke rumah
60 H&W60. Penilaian ayah
61 H&W61. Ketukan pintu
62 H&W62. Isi chatting
63 H&W63. Opsi baru
64 H&W64. Mencari Galen
65 H&W65. Niat mengajak
66 H&W66. Tamu kedinginan
67 H&W67. Keputusan tetap
68 H&W68. Suami ekspresif
69 H&W69. Surat-surat penting
70 H&W70. Rasa tersinggung
71 H&W71. Harga diri tergores
72 H&W72. Bertukar pikiran
73 H&W73. Akan berbelanja
74 H&W74. Adu banteng
75 H&W76. Pasal 310 UU No 22 Tahun 2009
76 H&W76. Kesepakatan dari ayah
77 H&W77. Dalam pengawasan ayah saja
78 H&W78. Menenangkan Ra
79 H&W79. Penenang hati
80 H&W80. Menjaga sikap
81 H&W81. Cerita dari kak Jasmine
82 H&W82. Kerepotan kak Jasmine
83 H&W83. Sepenggal nasehat yang didapat
84 H&W84. Pergi ke wali
85 H&W85. Ribut dengan Chandra
86 H&W86. Membuka permasalahan
87 H&W87. Kembali ke ayah
88 H&W88. Cerita dari bang Chandra
89 H&W89. Jasmine pamit
90 H&W90. Mengadukan ke mama Aca
91 H&W91. Sudut pandang mama Aca
92 H&W92. Membayar jasa
93 KARYA BARU NIH DEK CANI KESAYANGAN KAKEK ADI
94 H&W93. Bertamu ke keluarga Hema
95 H&W94. Menjenguk Bunga
96 H&W95. Membantu makwa
97 H&W96. Menengok kondisi Hema
98 H&W97. Kabar tak terduga
99 H&W98. Satu tahun kemudian
100 H&W99. Membawa dua anak
101 H&W100. Duka
102 H&W101. Secuil keterangan Han
103 H&W102. Sidang Hema
104 H&W103. Sudah normal
105 H&W104. Masa hukum selesai
106 H&W105. Menghirup udara bebas
107 AGAM
108 H&W106. Tabur paku
109 H&W107. Eror
110 H&W108. Nekat membeli
111 H&W109. Pembalasan Hema
112 H&W110. TAMAT
113 KARYA BARU DI NOVELTOON
Episodes

Updated 113 Episodes

1
H&W1. Balap di lampu merah
2
H&W2. Tamu malam-malam
3
H&W3. Interaksi Galen
4
H&W4. Eklampsia
5
H&W5. Drama mimi cucu
6
H&W6. Kabar di sana
7
H&W7. Alasan di balik tujuan
8
H&W8. Semua tentangnya
9
H&W9. Menikah secepatnya
10
H&W10. Panggilan video
11
H&W11. Tiba-tiba meragu
12
H&W12. Keburukkan yang diblacklist
13
H&W13. Dijemput di bandara
14
H&W14. Perkenalan baru
15
H&W15. Ngapel
16
H&W16. Meminta keputusan
17
H&W17. Meminta kesepakatan
18
H&W18. Undur diri
19
H&W19. Kehabisan bensin
20
H&W20. Bawah kolong
21
H&W21. Cari makan
22
H&W22. Kejadian di sana
23
H&W23. Kejadian di sana 2
24
H&W24. Di kamar bengkel
25
H&W25. Berkunjung pagi
26
H&W26. Suka jajan perempuan
27
H&W27. Mengorek kisah lalu
28
H&W28. Surat perjanjian kesepakatan
29
H&W29. Menyimak bacaan dan mengobrol
30
H&W30. Berduaan di halaman rumah
31
H&W31. Halaman samping
32
H&W32. Niat baik ayah Givan
33
H&W33. Surat perjanjian pernikahan
34
H&W34. Kabar di tengah-tengah keluarga
35
H&W35. Drama Galen
36
H&W36. Pencerahan biyung
37
H&W37. Dibabat biyung
38
H&W38. Nanny dan baby sitter
39
H&W39. Respon Farah
40
H&W40. Akad tidak disaksikan
41
H&W41. Improvisasi prosesi
42
H&W42. Menengok Farah
43
H&W43. Good mood
44
H&W44. Sensasinya
45
H&W45. Obrolan meja makan
46
H&W46. Perubahan tubuh
47
H&W47. Hina menghinakan
48
H&W48. Jeda obrolan
49
H&W49. Tempat tinggal
50
H&W50. Dikecewakan keputusan
51
H&W51. Mendadak panik
52
H&W52. Dirawat
53
H&W53. Sumbangan tenaga
54
H&W54. Sudah mengabari
55
H&W55. Bertengkar
56
H&W56. Menuntut keputusan cepat
57
H&W57. Pisah sejenak
58
H&W58. Ditegur mertua
59
H&W59. Pulang ke rumah
60
H&W60. Penilaian ayah
61
H&W61. Ketukan pintu
62
H&W62. Isi chatting
63
H&W63. Opsi baru
64
H&W64. Mencari Galen
65
H&W65. Niat mengajak
66
H&W66. Tamu kedinginan
67
H&W67. Keputusan tetap
68
H&W68. Suami ekspresif
69
H&W69. Surat-surat penting
70
H&W70. Rasa tersinggung
71
H&W71. Harga diri tergores
72
H&W72. Bertukar pikiran
73
H&W73. Akan berbelanja
74
H&W74. Adu banteng
75
H&W76. Pasal 310 UU No 22 Tahun 2009
76
H&W76. Kesepakatan dari ayah
77
H&W77. Dalam pengawasan ayah saja
78
H&W78. Menenangkan Ra
79
H&W79. Penenang hati
80
H&W80. Menjaga sikap
81
H&W81. Cerita dari kak Jasmine
82
H&W82. Kerepotan kak Jasmine
83
H&W83. Sepenggal nasehat yang didapat
84
H&W84. Pergi ke wali
85
H&W85. Ribut dengan Chandra
86
H&W86. Membuka permasalahan
87
H&W87. Kembali ke ayah
88
H&W88. Cerita dari bang Chandra
89
H&W89. Jasmine pamit
90
H&W90. Mengadukan ke mama Aca
91
H&W91. Sudut pandang mama Aca
92
H&W92. Membayar jasa
93
KARYA BARU NIH DEK CANI KESAYANGAN KAKEK ADI
94
H&W93. Bertamu ke keluarga Hema
95
H&W94. Menjenguk Bunga
96
H&W95. Membantu makwa
97
H&W96. Menengok kondisi Hema
98
H&W97. Kabar tak terduga
99
H&W98. Satu tahun kemudian
100
H&W99. Membawa dua anak
101
H&W100. Duka
102
H&W101. Secuil keterangan Han
103
H&W102. Sidang Hema
104
H&W103. Sudah normal
105
H&W104. Masa hukum selesai
106
H&W105. Menghirup udara bebas
107
AGAM
108
H&W106. Tabur paku
109
H&W107. Eror
110
H&W108. Nekat membeli
111
H&W109. Pembalasan Hema
112
H&W110. TAMAT
113
KARYA BARU DI NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!