Episode 15

Setelah melihat hadiah-hadiah mereka, semangat mereka semakin berkobar. Mereka tahu bahwa setiap monster yang mereka kalahkan akan memberikan mereka peluang untuk mendapatkan harta karun semacam ini. Dengan tekad yang kuat, mereka berjanji untuk melanjutkan petualangan mereka dan menjelajahi setiap lantai dungeon dengan semua kekuatan yang mereka miliki.

Dan dengan itu, Andi dan teman-temannya siap melangkah maju menuju lantai berikutnya. Mereka tidak tahu apa yang menanti mereka di sana, tapi mereka siap untuk menghadapinya dengan segala keberanian dan keterampilan yang mereka miliki.

Petualangan baru mereka di dungeon telah dimulai, dan mereka tidak sabar untuk menemukan semua rahasia dan harta karun yang tersembunyi di dalamnya.

Mereka melangkah memasuki lantai baru dengan langkah yang mantap. Lantai dungeon ini tampak lebih gelap dan suram dibandingkan dengan sebelumnya. Andi dan teman-temannya merasa tegang dan waspada saat mereka menjelajahi lorong-lorong yang sempit.

Tidak lama setelah mereka memasuki lantai baru, mereka segera dihadapkan pada serangkaian monster yang lebih kuat dari yang sebelumnya. Meskipun tantangan ini lebih sulit, Andi dan teman-temannya tidak mundur. Mereka melibatkan diri dalam pertarungan dengan penuh semangat dan keahlian.

Selama perjalanan mereka melalui lantai dungeon yang baru, Andi dan teman-temannya menemukan berbagai teka-teki dan jebakan yang rumit. Mereka menggunakan kepintaran dan kerjasama tim untuk mengatasi setiap tantangan yang ada di hadapan mereka.

Setelah melewati berbagai rintangan dan pertarungan yang sulit, Andi dan teman-temannya akhirnya berhasil mencapai bagian paling dalam dari lantai dungeon. Di sana, mereka menemukan harta karun yang melimpah, termasuk senjata dan peralatan yang lebih kuat daripada yang mereka miliki sebelumnya.

Dengan kekuatan baru ini, mereka merasa semakin percaya diri dan siap untuk melanjutkan petualangan mereka ke lantai berikutnya. Setiap lantai dungeon yang mereka eksplorasi membawa mereka ke pengalaman yang lebih menarik dan memuaskan.

Mereka tahu bahwa perjalanan ini penuh dengan tantangan dan bahaya, tetapi dengan semangat dan kesatuan mereka sebagai tim, Andi dan teman-temannya yakin bahwa mereka dapat mengatasi semua itu. Bersama-sama, mereka melanjutkan petualangan mereka di dalam dungeon, siap menghadapi setiap rintangan yang menanti dan menemukan harta karun yang mengejutkan di depan.

Dengan tekad yang kuat dan keberanian yang tak tergoyahkan, Andi dan teman-temannya melanjutkan perjalanan mereka dalam mencari petualangan, kejutan, dan kekayaan di dalam lantai-lantai tersembunyi dari dungeon ini.

Akhirnya mereka tiba di lantai paling terbawah dan akan menghadapi bos terakhir dungeon tersebut.

“Hati-hati, Andi. Goblin Shaman lebih berbahaya dari bos lantai sebelumnya,” kata Fenrir.

Andi mengangguk dengan serius. Dia menggenggam pedangnya dengan erat, siap untuk menghadapi tantangan terbesar mereka sejauh ini.

Mereka melangkah masuk ke ruangan, yang dihiasi dengan simbol-simbol gelap dan kegelapan yang menggantung di udara. Di tengah ruangan itu, terdapat seorang Goblin Shaman yang memakai jubah hitam, lengkap dengan topi yang merah menyala.

"Goblin Shaman!" teriak Andi, menantang lawannya. "Kami datang untuk mengalahkanmu dan menghancurkan dungeon ini!"

Shaman itu melihat mereka dengan tatapan penuh kebencian. Dia mengangkat tangannya, dan api ungu berkobar dari telapak tangannya. Tanpa ragu, dia melemparkan serangan api itu ke arah mereka.

Andi cepat bereaksi, melompat ke samping untuk menghindari serangan api. Dia melihat Fenrir telah mengambil sikap bertahan dan siap melindungi mereka dengan perisai besar miliknya.

"Sekarang tiba giliranmu!" seru Fenrir, melompat ke depan dengan perisai terangkat tinggi. Dia menyerang Shaman dengan pukulan keras yang menerjang ke arahnya.

Namun, Shaman itu segera menghindar dengan kecepatan yang luar biasa. Dia menggoyangkan tongkatnya, dan dengan seketika petir meluncur ke arah Fenrir.

Fenrir dengan cepat masuk ke dalam gaya defensif, menggunakan perisainya untuk menangkal serangan petir itu. Namun, serangan itu terlalu kuat, membuatnya terdorong mundur beberapa langkah.

Andi merasa panik saat melihat temannya terdesak. Tanpa pikir panjang, dia berlari mendekati Shaman dan melancarkan serangannya dengan pedang.

Pertarungan berkecamuk, dengan Andi dan Fenrir bekerja sama untuk mengalahkan Shaman. Mereka menyerang dengan pukulan yang kuat dan refleks yang cepat, mencoba untuk mengecoh dan melumpuhkan lawan mereka.

Namun, Shaman itu sangat terampil dan tangkas. Dia dengan lincah menghindari serangan mereka, sambil melancarkan sihir-sihir gelap yang membingungkan dan melumpuhkan.

Andi merasa semangatnya menurun saat pertarungan berlangsung. Tapi dia tahu bahwa dia tidak boleh menyerah. Mereka telah melalui banyak hal untuk mencapai tahap ini, dan dia tidak akan membiarkan perjuangan mereka sia-sia.

“Jangan lupakan kami!" ujar gadis Elf bernama Ely dan putri Aria.

Dengan kehadiran Ely di medan pertempuran, semangat Andi kembali membara. Ely adalah seorang penyihir yang sangat berbakat, dan dia memiliki kekuatan sihir terang yang dapat melawan sihir gelap Shaman.

Andi, Fenrir, dan Ely saling berkomunikasi dengan mata dan menentukan strategi baru. Mereka menyadari bahwa mereka harus bekerja sama dengan sempurna dan menggunakan kekuatan masing-masing untuk mengalahkan Shaman.

Andi melompat ke udara dan menggunakan kecepatan dan kekuatannya untuk melayang di atas Shaman, sementara Fenrir mengendalikan rasa lapar dan menggigit kaki Shaman untuk mengganggu keseimbangannya.

Sementara itu, Ely mengeluarkan mantra sihir terang yang menerangi lapangan pertempuran. Cahaya yang memancar dari mantra itu menghalangi sihir gelap Shaman, membuatnya kesulitan untuk mengeluarkan serangan dengan akurasi.

Dengan kehebatan mereka yang saling melengkapi, mereka akhirnya berhasil menghadirkan tekanan yang tak tertahankan bagi Shaman. Shaman semakin lelah dan terjepit, tidak lagi memiliki ruang gerak dan waktu untuk mempersiapkan serangan.

Andi melompat ke udara dan dengan pukulan yang kuat dan tepat, ia berhasil menghantam tubuh Shaman, membuatnya terjatuh ke tanah dengan bunyi berat.

Melihat semuanya berjuang, Aria tidak mau kalah dan segera membantu dengan senjata tombaknya.

Dengan gerakan yang lincah, Aria meluncur menuju Shaman sambil berputar dengan tombaknya yang berkilauan. Tombak itu melayang ke arah tubuh Shaman, menghujam ke dada Shaman dengan tepat sasaran.

Serangan gabungan Andi dan Aria telah berhasil membuat Shaman terjatuh, kehilangan kekuatan dan kekuatan sihirnya yang kuat. Tubuhnya bergetar hebat, menandakan bahwa ia sangat terluka.

Sementara itu, Maya mengambil kesempatan yang baik ini untuk menggunakan sihir penyembuhan yang dimilikinya. Dia mengarahkan tangannya ke arah Shaman dan mengirimkan energi penyembuhan yang hangat ke tubuhnya.

Energi penyembuhan itu merangsang tubuh Shaman, mempercepat proses penyembuhan dan menghilangkan rasa sakitnya. Dalam sekejap, luka-lukanya mulai sembuh dan wajahnya berangsur kembali ke keadaan normal.

Namun, tim ini tidak berhenti di situ saja. Mereka tahu bahwa terlepas dari kekuatan serangan mereka, Shaman tetaplah musuh yang berbahaya. Dengan tekad dan semangat yang tak tergoyahkan, mereka melanjutkan serangan mereka dengan lebih kuat dan lebih bertekad lagi.

Serangan-serangan mereka terus memukul tubuh Shaman dengan keras, membuatnya semakin terjepit dan tidak berdaya. Mereka menggunakan kehebatan dan kemampuan mereka yang saling melengkapi dengan sangat baik, saling berkoordinasi dan menyinkronkan serangan mereka agar tidak ada celah untuk lawan.

Dalam waktu singkat, Shaman tidak mampu lagi menghindar atau melawan. Tubuhnya lemas dan terluka parah. Dalam satu serangan terakhir yang mematikan, tim ini berhasil mengalahkan Shaman dengan hantaman terakhir yang kuat dan tepat.

Dengan kemenangan ini, mereka semua merasa lega dan bahagia. Mereka bahu-membahu melihat ke arah Shaman yang tergeletak lemah di tanah. Meskipun mereka telah menghadapi banyak rintangan dan kesulitan, mereka tak pernah menyerah dan berhasil menjadikan kesatuan dan kerja sama mereka sebagai kekuatan yang tak terpisahkan.

“Kita berhasil!" teriak Andi, Ely, dan Aria.

Mereka berpelukan dan berterima kasih satu sama lain atas dukungan dan kerjasama yang luar biasa selama pertempuran. Mereka merasa bangga akan pencapaian ini dan yakin bahwa dengan kesatuan mereka, tidak ada musuh yang tak bisa mereka taklukkan.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!