Episode 13

“Andi, perjalananmu yang akan datang mungkin akan penuh dengan bahaya dan rintangan. Tapi ingatlah, kamu memiliki keberanian dan kebaikan hati yang tidak akan pernah padam," kata ibunya dengan penuh keyakinan.

Andi tersenyum, "Terima kasih, Ibunda. Aku akan mengingat kata-katamu ini. Aku yakin dengan dukunganmu, aku bisa menghadapi apa pun yang mendatang."

Dengan pedang legendaris di tangan dan semangat yang membara dalam hati, Pangeran Andi siap menghadapi perjalanan yang menantang dan menghormati kepercayaan yang diberikan padanya. Sekarang Pangeran Andi akan berangkat ke benua iblis bersama dengan Ken. Tujuan mereka adalah berlatih di kota perbatasan agar siap untuk mengalahkan Raja Iblis. Namun, Putri Aria dan Ely memaksa untuk ikut dengan Andi. Mereka ingin membantu Pangeran Andi menghadapi Raja Iblis.

Meskipun awalnya Andi ragu dengan keputusan mereka untuk ikut serta, ia tidak bisa menolak permintaan mereka yang begitu kuat. Dia tahu bahwa mereka adalah sahabat sejati yang selalu ada untuknya dan dia sangat menghargai dukungan mereka.

Di kota perbatasan, mereka akan bertemu dengan tokoh-tokoh hebat dan harus melatih diri dengan tekun. Setiap hari, Andi dan kawan-kawannya akan bekerja keras, mengasah kemampuan fisik dan mental mereka untuk menghadapi pertarungan terbesar dalam hidup mereka.

“Kalian bisa memulai dengan gabung Guild Petualang,” kata Paman Ken.

“Wah, aku selalu penasaran dengan menjadi petualang," ungkap Pangeran Andi.

“Aku juga, tapi kita harus menyembunyikan identitas asli kita sebagai bangsawan," ucap Aria.

“Baiklah, aku juga ingin mendaftar juga jadi petualang," kata Ely si gadis Elf.

Andi dan teman-temannya pun pergi ke Guild Petualang dan mendaftar sebagai anggota. Mereka diberikan serangkaian latihan dan pelatihan untuk menguasai keterampilan bertarung, strategi, dan taktik yang diperlukan dalam petualangan.

Mereka belajar berbagai ilmu sihir, keterampilan panah, dan seni bela diri dari para mentor yang ahli. Mereka juga belajar tentang berbagai makhluk gaib dan monster yang mungkin mereka temui dalam petualangan mereka nanti.

“Selamat datang, Tuan Ken," kata Nona Resepsionis sudah mengenal Paman Ken.

“Apa kabar, Julia?" sapa Paman Ken.

“Saya baik, Tuan Ken. Apakah kamu ke sini untuk meminta diberikan misi baru?" tanya Julia.

“Tidak. Aku ke sini membawa murid-muridku untuk melatih mereka dengan mendaftarkannya sebagai petualang," jawab Paman Ken.

“Ah, bagus sekali! Saya yakin mereka akan mendapat banyak pengalaman berharga di Guild Petualang ini," kata Julia dengan senyum cerah.

Paman Ken kemudian memperkenalkan Andi dan teman-temannya kepada Julia. Mereka bercerita tentang keinginan mereka untuk menjadi petualang dan memperoleh pengalaman yang mendalam di dunia petualangan.

Julia memberikan mereka formulir pendaftaran dan menjelaskan proses seleksi yang akan dilakukan. Setelah itu, mereka akan diberikan pelatihan intensif yang mencakup latihan fisik, latihan sihir, dan latihan strategi pertempuran.

Andi dan teman-temannya sangat antusias dengan kesempatan ini. Mereka sudah lama bercita-cita menjadi petualang dan akhirnya kesempatan itu datang juga. Mereka sepakat untuk berlatih dengan sungguh-sungguh dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Setelah mendaftar, mereka segera memulai pelatihan. Mereka dibimbing oleh para mentor yang ahli dalam bidangnya masing-masing. Andi tertarik dengan ilmu sihir dan dia belajar dari seorang ahli sihir yang sangat berpengalaman.

Teman-temannya, seperti Aria, tertarik dengan seni bela diri dan mereka berlatih di bawah bimbingan seorang guru bela diri yang terkenal.

Selama proses pelatihan, mereka bertemu dengan beberapa anggota Guild Petualang lainnya. Mereka saling berbagi cerita dan pengalaman petualangan mereka. Semua orang di sana memiliki semangat dan keinginan untuk menjadi petualang yang tangguh dan berpengalaman.

“Baiklah, anak-anak, kalian sekarang akan mulai dari peringkat E. Nanti, kalian bisa meningkatkan peringkat kalian dengan menjalankan misi dari guild," jelas Paman Ken.

“Lalu, Paman akan ke mana?" tanya Pangeran Andi penasaran karena tampaknya Paman Ken akan pergi.

“Saya akan menjalankan misi peringkat S sesuai peringkat petualang saya. Tenang saja, saya sudah meminta Julia, nona resepsionis guild, untuk memilihkan misi yang cocok untuk kalian," kata Paman Ken.

“Apakah kita akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti misi peringkat S, Paman?" tanya Putri Aria khawatir.

Paman Ken menenangkan mereka, "Tidak, anak-anak. Saya telah berbicara dengan Julia dan dia sepakat untuk menyediakan misi peringkat S ketika waktu yang tepat tiba. Untuk saat ini, kalian perlu memperoleh pengalaman dan meningkatkan kemampuan kalian melalui misi-misi peringkat E. Itu adalah tahap awal yang penting dalam perjalanan ini."

Pangeran Andi mengangguk setuju, "Paman Ken benar. Sekarang adalah kesempatan kita untuk belajar dan berlatih. Kita harus bekerja keras agar bisa meningkatkan peringkat kita dan semakin dekat dengan misi peringkat S."

Anak-anak itu pun menjadi semangat dengan arahan dari Paman Ken. Mereka siap untuk memulai perjalanan mereka sebagai petualang dan menjalankan misi-misi peringkat E dengan sepenuh hati.

“Baiklah, anak-anak, misi pertama kalian adalah mengumpulkan tanaman obat," kata Julia, nona resepsionis guild, pada Andi dan teman-temannya.

Andi dan teman-temannya, yang terdiri dari Aria dan Ely, mengangguk setuju. Mereka semangat untuk menjalankan misi pertama mereka sebagai calon anggota guild baru.

Julia memberikan mereka peta yang menunjukkan lokasi tanaman obat yang perlu dikumpulkan. Tanaman-tanaman ini memiliki sifat penyembuhan yang kuat dan digunakan dalam berbagai ramuan penyembuhan di seluruh negeri.

"Tanaman obat ini tumbuh di hutan yang terletak di sebelah timur sini. Kalian harus hati-hati, karena hutan ini juga menjadi tempat tinggal makhluk-makhluk liar," Julia memberikan peringatan kepada Andi dan teman-temannya.

"Makhluk-makhluk apa yang kita harus waspadai?" tanya Ely dengan rasa penasaran.

"Beberapa di antaranya adalah harimau, ular berbisa, dan babi hutan. Kalian harus tetap waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan pertemuan dengan mereka," Julia menjelaskan dengan serius.

Andi dan teman-temannya melengkapi diri mereka dengan senjata yang mereka bawa, serta tas khusus untuk mengumpulkan tanaman obat. Mereka lalu berangkat ke hutan dengan semangat yang tinggi.

Setibanya di hutan, Andi memimpin kelompok dengan cermat mengikuti peta. Mereka berjalan dengan hati-hati, mencari tanda-tanda dari tanaman obat yang mereka cari. Setelah beberapa saat, mereka menemukan tanaman pertama yang tertulis dalam peta.

"Kita menemukannya! Tanaman ini disebut dengan akar dewa, sangat penting dalam ramuan penyembuhan," kata Aria dengan senang.

Andi melanjutkan mencari tanaman obat berikutnya, dengan teman-temannya membantunya. Mereka berhasil mengumpulkan beberapa jenis tanaman obat yang berbeda, termasuk daun silverleaf dan bunga midnight bloom.

Namun, di tengah perjalanan mereka, Aria tiba-tiba tergelincir dan jatuh. Dia meringis kesakitan.

"Andi! Tulangku patah!" Aria berteriak sambil memegangi lengannya.

Andi segera meraih tas darurat yang berisi perban dan ramuan penyembuhan. Dia mengajak Ely untuk membantu mengikat dan memberikan ramuan penyembuhan pada Aria.

Setelah memberikan pertolongan pertama, Aria mulai merasa lebih baik. Meskipun masih dalam sakit, dia bisa melanjutkan perjalanan bersama dengan kelompoknya.

Setelah melewati beberapa rintangan lain, Andi dan teman-temannya akhirnya berhasil mengumpulkan semua jenis tanaman obat yang ada dalam peta. Mereka dikembalikan ke markas guild dengan rasa bangga atas pencapaian mereka.

"Kalian telah melalui banyak hal di misi pertama kalian. Aku sangat bangga dengan kalian," kata Julia dengan senyum bangga.

Andi dan teman-temannya merasa puas dan senang dengan keberhasilan mereka. Misi pertama mereka telah membuktikan bahwa mereka adalah anggota yang berharga untuk guild ini.

Bersambung.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***