“Aaaaaaa!!!” Teriak Cery dan Daniel bebarengan saat melihat mertuanya sedang mengintip di kaca pintu mobil itu, Mama Rina pun ikut berteriak karena kaget melihat Cery dan Daniel dan juga mendengar teriakan mereka.
“Bagaimana ini.” Ucap Cery ia buru-buru mengancingkan satu kancing bajunya dan bergegas pindah ke tempat duduknya semula.
Mereka pun keluar dengan perasaan yang berbeda, Cery takut jika Mamanya itu akan marah padanya sedangkan Daniel dia sama sekali tidak terlihat malu atau bahkan gerogi di depan mertuanya.
“Mama mau pulang? Sini biar aku yang bawa.” Ucap Daniel sambil mengambil kantong kresek besar yang ada di kedua lengan mertuanya itu.
“Ah menantuku sangat perhatian sekali.” Ucap Mama Rina sambil mengekori Daniel yang berjalan kebelakang mobil.
Cery yang kaku dan merasa bersalah malah ikut mengekori ke dua orang itu.
“Apa tidak masalah jika kalian mengantakan Mama, nak?” Tanya Mama Rina dia takut jika malah merepotkan menantunya.
“Tidak apa-apa, kami memang lewat jalan ini sengaja ingin berkunjung.” Ucap Daniel jujur.
Seketika Cery menatap sekelilingnya, dia baru menyadari jika jalanan ini menuju rumahnya.
“Pantesan Mama pikir salah liat mobil mu, Nak. Tapi mamah ingat betul mobil menantu Mama makanya mama datang menghampiri kalian.” Ucap Mama Rina.
“Ekhm… ayo cepat naik Mah. Nanti keburu sore,” ucap Cery takut jika Mamamnya akan membahas masalah tadi.
Mama Rina pun menatap sinis anaknya, lalu tersenyum saat melihat menantunya.
Daniel membuka kan pintu belakang untuk mertuanya, dan merekapun masuk lalu melajukan mobilnya ke kediaman sederhana keluarga Cery.
Di sana rupanya Papa Erwin sudah menunggu kedatangan Menantunya, sudah pasti jika beliau mendapat kabar dari isterinya.
“Nak Daniel, sialahkan masuk.” Ucap Papa Erwin. “Papa kira kalian tidak akan datang mengunjungi kami dalam eaktu dekat karena sibuk, tapi rupanya baru berapa hari menikah kalian sudah datang mengunjungi kami.” Ucap Papa Erwin dengan bangga.
Saat masuk ke dalam rumah, Cery merasakan sesuatu yang aneh. Ada hal yang berupa namun entah apa.
“Tunggu, kenapa perabotan di rumah kita berubah?” Tanya Cery bingung saat melihat sofa baru, Ac baru padahal tadinya hanya memakai kipas, lalu beberapa hiasan dinding.
Ceri pun masuk ke dapur dan benar saja di sana hampir seluruh perabotan berubah dengan barang baru dan bermerek.
“Suuut kamu ini jangan norak.” Ucap Mamam Rina saat di sapur dia menyusul Cery untuk menjelaskan.
Smentara Daniel sudah berbincang dengan Papanya di ruang tamu.
“Mamam dapat uang dari mana sampai membeli barang-barang mewah ini?” Tanya Cery, apakah mereka memenangkan lotre pikirnya.
“Tentu saja dari menantuku, dia memberi kita perabotan baru bahkan memberi kita uang bulanan.” Ucap Mama Rina dengan senang sambil mengulurkan lenganya dan menggaruk-garuk jari dna pergelangan tanganya seolah sedang meraskaan garal.
“Huaaa Kak angga bahkan sampai membelikan banyak perhiasan untuk mama. Apa dia menang lotre atau dapat pesangon Mah?” Tanya Cery penasaran karena beberapa hari hidup terpisah dia sampai tidak tau berita apapun yang sudah terjadi pada keluarganya.
“Yee, orang bukan dari Angga. Mama dapat dari suamimu.” Ucap Mama Rina karena memang pada hari pernikahanya dengan Cery Daniel sudah mengurus semua kebutuhan mertuanya juga.
Itu sebabnya keluarga Cery tidak mempermasalahkan apapun yang akan Daniel lakukan pada Cery.
“Hah serius Mam! Suamiku yang menberikanya?” Tanya Cery tidak percaya, padahal pada dirinya saja Danirl terlihat sangat perhitungan saat Cery meminta uang. Tapi rupanya dia diam-diam membahagiakan keluarganya, Cery sangat terharu. Dia sama sekali tidak salah memilih Daniel sebagai suaminya karena tujuanya sudah tercapai.
“Duhhh suamiku… mana atuh suaminya.” Goda sang Mama. “Ayo kita keluar.” Ajak Mamanya sambil membawa air minum dan beberapa cemilan untuk di suguhkan pada Daniel.
Mereka pun duduk ikut bergabung dengan Papa Erwin dan Daniel.
“Nak Daniel, ibu minta maaf yah karena Cery orangnya agak pemaksa.” Ucap Mama Rina saat mengingat kejadian di dalam mobil tadi, dia takut jika anaknya itu yang memaksa Daniel untuk melakukan hal yang iya-iya.
“Mama! Emang aku maksa apa sampai harus minta maaf?” Tanya Cery kesal.
“Ya kan kamu orang nya gitu kalo udah suka sama orang, kaya pas TK aja kamu maksa anak orang agar mau pacaran sama kamu sampai buat dia menangis.” Ceplos Mama Rina tanpa sadar membuat Daniel menatap tajam ke arah Cery.
Papa Erwin dan Ceri seketika terkekeh mengingat hal itu, “apa kalian sudah makan?” Tanya Mama Rina.
“Belum aku laper Mam.” Ucap Cery.
“Kalau gitu mama masak dulu yah.”
“Iya Mama, kalau boleh saya ingin melihat-lihat kamar Cery.” Pinta Daniel sambil tersenyum.
Tentu saja Mama Rina langsung membolehkan Daniel masuk kedalam kamar Cery, apalagi saat melihat wajah tampan menantunya itu sampai membuatnya tidak bisa menolaknya. Apalagi mereka sudah menjadi suami isteri.
“Tentu saja, bawa Nak Daniel masuk Cery.” Ucap Mama Rina.
“Iyah, istirahatlah dulu di sana. Nanti kami bangunkan kalau masakanya sudah siap.” Ucap Papa Erwin.
Daniel dan Cery pun masuk kedalam kamar Cery.
Daniel menutup pintu itu sambil menatap Cery dengan wajah dinginya.
“A-ada apa?” Tanya Cery karena tiba-tiba suasananya dadi lebih tegang.
“Siapa pria yang kamu ajak pacaran?” Tanya Daniel sambil mencengkram kedua pundak Cery.
“Itu aku sudah lupa, itu saat aku Tk.” Ucap Cery jujur.
“Lalu apa kamu mengajaknya ciuman juga? Apa kamu menyentuhnya?” Tanya Daniel sambil mengguncang-guncangkan kedua pundak isterinya dengan menahan amarah.
“Tu-tunggu itu aku lupa.” Ucap Cery sambil mengingat-ngingat dan berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman suaminya itu.
“Apa ?! Lupa?” Tanya Daniel, lalu Cery dengan cepat menjauh saat tubuhnya berhasil lepas dari kedua lengan suaminya.
“Aaahh!! Jangan mendekat!” Pekik Cery karena takut jika Daniel akan kembali mencengkramnya. Namun Daniel rupanya malah menggelitiku perut isterinya.
“Cepat katakan padaku apa saja yang pernah kamu lakukan dengan mantanmu?” Tanya Daniel sambil menggelitiki perut isterinya di atas ranjang, Cery meronta-ronta sambil berteriak kegelian.
“Ampun-amun geli! Lepaskan Kak!” Pekik cery.
“Baik akan aku lepaskan tapi dengan satu syarat, kamu harus ceritakan apa saja yang pernah kamu lakukan pada mantan-mantanmu.” Ucap Daniel karena tidak mungkin jika Cery tidak melakukan apapun pada mantanya pikir Daniel.
“Iya aku janji.” Ucap Cery.
Di luar sana Papa Erwin menaraik isterinya yang sednag menempelkan telinganya di pintu kamar Cery.
“Ih papa kenapa narik-narik mama ke dapur?” Tanya Mama Rina.
“Kamu yang aneh, ngapain kamu nguping anak kita dan suaminya?” Tanya Papa Erwin.
“Papa tau gak, kayanya mereka menikah memang karena cinta. Tadi di jalan mama lihat mereka sedang ciuman di dalam mobil.” Ucap Mama Eria lalu dia lanjut menceritakan apa yang dia lihat dengan antusiah bak ibu-ibu komplek yang sedang ngegosip.
.
.
Mana nih emak-emak komplek yang suka begosip
🤭
Jangan lupa klik ikuti akun aku yah di Nt❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Priskha
nach kayaknya mamanya Cery ini ketuanya ibu2 komplek 🤣🤣🤣🤣🤣
2024-02-03
1
Ernadina 86
😂😂😂😂😂😂😂
2023-12-22
0
Nendah Wenda
apa pak guru sudah mulai jatuh cinta sama istri ko kaya orang cemburru
2023-12-12
0