Daniel tertidur di atas sofa sejak tadi, ia terbangun karena mendengar isak tangis seseorang. Dilihatnya Cery yang sedang tertidur di atas ranjang, Daniel berdiri dan perlahan mendekati Cery.
Daniel mengerutkan keningnya karena rupanya memang benar jika Cery yang sedang menangis, namun matanya terpejam.
“Cery? Kamu nangis atau sedang tidur?” Tanya Daniel bingung.
Cery tidak menjawab dia terus terisak sambil sesekali memanggil kedua orang tuanya.
“Ck! Menyusahkan,” keluh Daniel. Dia membaringkan tubuhnya di samping wanita yang tengah tertidur itu, lalu memeluk tubuh mungil itu secara perlahan. “Jangan sedih, ada aku di sini.” Ucapnya pelan sambil mengusap-usap punggung gadis itu.
Yah Daniel melakukan ini bukan karena dirinya tidak tega melihat Cery yang menangis, namun ini permintaan Ayah dari isterinya. Di hari Daniel melamar muridnya, Ayah Erwin memberi tahu beberapa informasi tentang Cery, gadis berusia 17 tahun ini tidak pernah tidur jauh dari kedua orang tuanya.
Dia takut jika Cery akan menangis dan merindukan mereka, jadi Ayah Erwin sempat berpesan untuk memeluk dan mengusap punggung anaknya ketika sedang menangis saat tertidur, karena itulah yang selalu di lakukan Ibunya Cery.
Sayangnya Daniel sudah berjanji untuk melakukan itu.
Daniel menundukan wajahnya untuk menatap Cery yang sudah tidak menangis lagi, pandanganya beralih pada bibir ranum gadis muda itu.
Bibir yang selalu mengoceh menggodanya.
Tanpa sadar ia tersenyum, “astaga apa yang ku lakukan.” Keluh Daniel ia segera membaringkan tubuh Cery dan merebahkan tubuhnya sendiri di samping gadis itu.
Selang satu jam Cery terbangun, menyentuh air matanya yang mengering di pipinya.
Ia melirik Daniel yang tertidur sambil memeluk guling, lalu mendekatkan tubuhnya lalu memeluk Daniel secara perlahan.
“Andai saat tidak tidur aku bisa memelukmu sesuka hatiku, tentu saja aku akan sangat bahagia.” Ucap Cery, dia bingung harus bagaimna lagi caranya untuk mendapatkan cinta Daniel.
Dia kira akan mudah mendapatkan cintanya saat sudah menikah, namun Daniel malah semakin jijik padanya.
Cery pun teringat kata-kata Sherena yang harus membuang guling yang ada di atas ranjang.
“Aku gak tau maksudnya apa, tapi maafkan aku suamiku.” Gumamnya perlahan Cery mengangkat lengan Daniel dan berusaha mengambil guling yang di peluknya. Dengan cepat ia menyembunyikan guling itu d lemarinya.
Dan kembali merebahkan tubuhnya di samping Daniel, Cery tak berani mendekati pria itu lagi dia hanya menatap wajah Daniel dalam diam, mengagumi betapa tampanya suaminya itu.
Sementara di kediaman William, Xavia terlihat menangis sesegukan. Aron yang melihat kakak perempuanya itu menangis dengan segera mendekati wanita itu. Dia terlihat sangat hawatir.
“Kak ada apa? Kenapa kamu nangis?” Tanya Aron. Siapa orang yang tega membuat kakak kesayanganya ini menangis.
“Aron, aku sakit.” Ucapnya lalu memeluk adik laki-lakinya. Umur mereka terpaut 10 tahun tapi hubungan keduanya sangat begitu dekat.
“Ada apa? Cerita padaku siapa orang yang sudah menyakitimu?” Tanya Aron.
“Daniel, dia ternyata sudah menikah. Aku kira dia akan menikahi ku, selama ini aku selalu menunggunya tapi kenapa? Kenapa dia tega meninggalkan ku demi seorang gadis SMA.” Keluhnya kesal dia terus bercerita kepada Aron yang sedikit lebih tau siapa pria yang bernama Daniel itu.
Tentu saja Daniel Felix, selain menjadi gurunya di sekolah. Dia juga adalah atasan kakaknya di perusahaan tempat sang kakak bekerja.
“Tunggu, maksud kakak gadis SMA itu siapa?” Tanya Aron tidak mungkin kan jika gurunya menikahi gadis yang masih bersekolah, mungkin saja maksudnya adalah gadis yang baru lulus sekolah. Ya mungkin begitu.
“Cerya putri, dia muridnya sendiri. Kamu kenal dia? Kakak mau minta bantuan mu Aron.” Ucap Xavia pada adiknya.
Aron tidak menjawab, dia tertegun dengan ucapan kakanya. Cerya Putri?
“Kakak tidak salah orang kan?” Tanya Aron lagi.
“Tidak, kami bahkan bertemu tadi siang dan dia mengenalkan dirinya sebagai isteri Daniel, Aron kamu bisa bantu kakak kan?” Tanya Xavia dia tidak mau pernikahan itu berjalan lebih lama.
“Kakak minta bantuan apa?” Tanya Aron masih bingung dan masih Syok.
Dada terasa amat sakit, dia sudah mencintai Cery selama hampir 3 tahun ini. Semua orang tau jika Cery menyukai Daniel sejak dulu termasuk Aron, tapi Aron kira itu hanya lelucon seorang gadis. Dia tidak mengira hal itu bisa terjadi, apalagi saat dirinya terungat pertanyaan Daniel yang mempertanyakan perasaannya pada seseorang yang jelas dia tahu siapa gadis itu.
“Sial!” Pekik Aron.
“Aron ada apa?” Tanya Xavia yang sedang berpikir.
“Maaf kak aku sedang banyak fikiran, kakak tadi ngomong apa?” Tanya Aron lagi.
“Aku minta tolong, kamu harus buat Cerya itu jatuh cinta padamu dan membuat dia meninggalkan Daniel. Kakak juga akan berusaha agar Daniel mencintai kakka. Kakak gak mau pernikahan mereka berlangsung lama, kakak ingin menikah dengan Daniel.” Ucapnya panjang lebar.
Jika dia bisa pasti sudah sejak lama dia mendapatkan Cery, selama banyak pria yang mendekati Cery tidak ada satu pun pria yang di terimanya. Pikirnya.
“Aron kamu mengerti kan maksud kakak?” Tanya Xavia.
“Iya kak, aku akan berusaha membuat Cery jatuh cinta padaku.” Ucapnya. “jangan nangis pagi, aku tidak suka melihat kakak menangis seperti ini.” Ucapnya.
Xavia dengan cepat memeluk adiknya itu, dia senang karena Aron mau membantunya.
Aron mengepalkan lenganya kesal, sakit di dadanya begitu nyata. Mereka berdua telah membodohi semua orang dengan pernikahan yang mereka sembunyikan.
“Cery…” lirihnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ernadina 86
harusnya kalian sadar diri orang yg kalian kejar tidak mencintai kalian..apalagi sekarang statusnya suami istri malah mau jadi pelakor pebinor...ck ck ck
2023-12-22
1
Nendah Wenda
ternyata Aron cinta sama cery begitu juga kakanya cinta sama daniel
2023-12-12
0
Dwi Winarni Wina
cerry pertahankan suamimu akan ada bibit pelakor savia sangat sakit hati dan kecewa daniel menikah dgn cerry dan savia akan mempunyai niat akan merebut daniel dan adeknya aron akan memisahkan crry dgn daniel...
2023-11-14
0