Betapa sial nya Daniel hari ini, selain Cery yang terus mengejarnya dan membuat masalah. Kedua orang tuanya bahkan saat ini tidak mempercayainya, padahal selama hidup nya ia tidak pernah berbohong.
Daniel menggeleng. “Tidak Mam, aku tidak salah ini semua hanya salah paham. Cery selama ini selalu merayu ku dan berusaha membuat aku menjadi kekasih nya, aku selalu menolak nya selama ini Mam aku sekali pun tidak pernah tergoda oleh nya Mam.” Daniel berusaha lagi memberi tahu kebenaran nya.
Mami Eria rupanya tidak mau mendengar alasan Daniel, dia justru malah menatap gadis yang berada di pelukan nya.
“Namamu Cery?” Tanya Mami Eria dan di jawab anggukan oleh gadis yang sejak tadi terlihat bergetar dengan kedua lengan yang meremat kancing atasnya. “Apa benar yang di katakan oleh Daniel?” Tanya Mami Eria.
Cery menatap sebentar ke arah Daniel dengan wajah ketakutan, lalu beralih menatap Mami Eria.
“Saya memang menyukai Pak Daniel nyonya, tapi saya tidak menyangka jika pernyataan cinta saya membuat pak Daniel… hikss.. me-melakukan itu.”
“Cerya Putri!” Pekik Daniel kesal bagaimana bisa ia di fitnah begitu saja di depan matanya, apalagi oleh muridnya sendiri.
“Cukup Daniel!” Pekik Papi Ben dengan wajah murkanya. “Mami dan Papi pernah bilang jika kamu harus menjadi pria yang bertanggung jawab kan?” tanya Papi Ben lagi pada Putra keduanya itu. Daniel pun tertegun dia tidak pernah bisa melawan ucapan sang Papi. “kalau begitu! Bertanggung jawab lah untuk menikahi gadis ini!” lanjut Papi Ben.
“Tapi Pap—“
“Tidak ada penolakan!” Ucap tegas Papi Ben.
Daniel menelan salivanya susah, dia lalu menatap murka Cery yang tersenyum di dalam pelukan ibunya.
“Murid kurang ajar!” Pekik Daniel dalam hatinya.
“Bersiap lah Nak, kita akan segera menemui kedua orang tuamu.” Ucap Mami Eria sambil melepaskan pelukan nya. Cery mengangguk sambil menyeka air matanya, dia pergi meninggalakan ketiga orang itu untuk kembali kekelasnya dan mengambil tas miliknya.
Mami Eria menatap sang anak dengan tatapan sendu, sedih, kesal dan marah bercampur aduk.
“Daniel, Mami membuat mu menjadi seorang guru agar kamu setidak nya dekat dengan seorang wanita. Tapi bukan dengan cara ini maksud Mami.” Ucap Mami Eria sendu. Dia sangat sedih ternyata pilihan nya untuk membuat Daniel melupakan cinta pertamanya dengan banyak di kelilingi wanita malah menjadi bumerang untuk anaknya.
“Mam, apa Mami juga tidak percaya padaku?” Tanya Daniel.
“Mami percaya, dan akan selalu percaya padamu Daniel. Tapi tidak ada bukti jika kamu sudah melupakan Lilac, karena selama hampir 5 tahun ini kamu tidak pernah dekat dengan seorang wanita.” Ucap Mami Eria.
“Mam itu hanya masa lalu. Aku sudah melupakannya Mam, aku—“
“Kalau sudah melupakanya menikah lah dengan Cery, dia gadis yang cocok untuk mu. Mami takut jika kamu akan seperti sepupu mu Al, Mami takut jika kali ini kamu tidak menikah dengan Cery mungkin kedepan nya kamu akan melukai wanita lain dengan cara menidurinya atau bahkan…” Mami Eria tidak sanggup lagi berkata-kata dia menangis memeluk suaminya.
“Mam, Pap. Maafkan aku, maafkan aku..” lirih Daniel dia merasa sangat menyesal, andai saja jika selama ini dia tidak terlalu pokus bekerja. Dan segera mencari wanita agar Mami dan Papi nya tidak menghawatirkannya sampai berlebihan seperti ini.
“Baiklah Mam, aku akan menikah dengan Cery.” Ucap Daniel akhirnya. Selama hampir 5 tahun ini memang kedua orang tuanya sangat menghawatirkan dirinya setelah cinta pertamanya di rebut sepupunya sendiri, Daniel tidak mau lagi membuat kedua orangtuanya hawatir lagi hanya karena dia belum mempunyai wanita di dalam hatinya.
Papi Ben yang sedang memeluk istrinya pun tersenyum ke arah Daniel sambil menepuk-nepuk pundak putra keduanya itu dengan bangga karena mau bertanggung jawab.
Sementara di tempat lain, Cery berjalan masuk kedalam kelasnya sambil tersenyum ceria hingga membuat Nisa penasaran.
“Bagaimana hasilnya? Apa kamu sudah menjadi pacarnya?” Tanya Nisa langsung mendatangi Cery yang berjalan ke arahnya.
“Tidak berhasil. Tapi aku berhasil menjadikan nya suamikuuuu….” Teriak Cery dengan bahagia, Cery menarik kedua lengan Nisa sambil melompat-lompat kecil. “Akhirnya aku mendapatkan sumber ATMku .” Ucap Cery.
Nisa tersenyum kikuk, dia ikut bahagia namun dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi.
“Nanti aku ceritain lagi yah, aku ada urusan penting.” Ucap Cery dia segera meraih ranselnya dan berlari keluar kelas. Untung nya saat itu adalah jam kosong hingga Cery tidak kesulitan untuk keluar masuk kelas.
Nisa hanya kebingungan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menatap kepergian sahabatnya.
*************
Di kediaman Cery yang kecil dan sederhana itu tampaknya keluarga Ben Felix sama sekali tidak menampakan sikap risih atau memandang rendah keluarga Cery hanya karena rumah mereka yang sederhana.
Kedua orang tua dan Kakak Cery terdiam saat mendengar jika anak perempuan nya yang masih duduk di bangku SMA hari ini sedang di pinang oleh guru SMA nya.
Tapi masalahnya bukan itu, masalahnya adalah keluarga Ben Felix terkenal sangat kaya raya. Mereka pemilik beberapa sekolah di Indonesia, dan juga pemilik hotel mewah di Jakarta.
“Ayah… cepat jawab kenapa kalian hanya diam saja?” Resah Cery karena dia hawatir jika kedua orang tuanya merusak rencananya untuk menikah dengan Daniel.
“Cery. Kamu yakin jika mereka tidak salah orang untuk melamar mu?” Bisik Ayah Erwin, dia nampaknya tidak mepercaya jika anak nya sedang di lamar pria kaya raya.
“Ayah!!” Rengek Cery. Mami Eria pun tersenyum melihat interaksi Ayah dan anak itu.
“Pak Erwin, saya dan istri tidak salah orang. Kami memang datang kemari untuk melamar Cery anak dari bapak dan ibu.” Ucap Papi Ben.
“Tapi Tuan, anda tau kan jika anak saya masih sekolah. Dan keadaan kami—“ ucapan nya terhenti karena Mami Eria mulai berbicara.
“Pak, anak bapak dan ibu sangat cantik. Kami sangat menyukainya, kami juga sudah sepakat untuk menikahkan mereka secara diam-diam sampai kelulusan Cery baru kami akan menggelar pesta yang meriah.” Ucap Mami Eria.
“Lantas kenapa kalian harus menikah sekarang jika setelah lulus sekolah masih bisa dilakukan?” Tanya Ayah Erwin bingung.
Ketiga orang itu terdiam, Ayah Erwin memang melihat acara lamaran ini tidak seperti dadakan karena semua terlihat seperti sudah di siapkan dengan matang. Karena sebelum datang Mami Eria sudah menyuruh orang untuk menyiapkan semua hantaran yang harus di bawa ke rumah sang besan, seperti seperangkat perhiasan, tas, sepatu dan barang mewah lainnya.
“Ayah… ayah tau kan jika aku suka pada Pak Daniel sejak masuk SMA, kenapa ayah masih mempertanyakan itu? Jika bisa menikah hari ini pun aku mau, Ayah.” Rengek Cery dia benar-benar kesal dengan Ayah nya yang bisa saja menbuat kedua orang tua Daniel goyah.
“Sayang, kenapa kamu berbicara seperti itu di depan banyak orang.” Ucap Ayah Erwin dia tidak mau jika anak terlihat tergila-gila pada Gurunya sendiri di depan capon besannya.
Papi Ben dan Mami Eria hanya mengulum senyum. Terutama Mami Eria dia senang karena rupanya pernikahan ini memang di inginkan Cery, padahal dia sempat hawatir jika keduanya harus terpaksa menikah karena permintaan dirinya.
Makasih yang udah mampir✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Raisyah Al Lila
lanjut
2025-02-02
0
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2024-05-12
0
Priskha
Oalah ini danielnya si Lilac yg dipanggil ungu sm suaminya itu ya thor...
2024-02-02
3