Mungkin kedua orang tua Cery tidak tau apa yang di pikirkan anak keduanya itu, namun berbeda dengan Nayla kakak perempuan Cery dia jauh lebih peka pada situasi apapun.
Nayla menatap nanar Cery yang sedang tersenyum menatap dirinya di depan cermin dengan gaun pengantin yang sangat indah, walau acaranya sangat sederhana dan hanya di hadiri saudara. Mami Eria tetap melakukan yang terbaik untuk pernikahan putra keduanya itu.
“Kak ada apa? Kenapa kakak sedih seperti itu?” Tanya Cery yang sadar dengan perubahan raut wajah kakaknya.
“Cery, apa kamu yakin semuanya akan baik-baik saja? Jangan terlalu memaksakan kehendak.” Ucap Nayla. Nayla tau betul jika Daniel tidak mencintai Cery, dan Nayla juga tau jika adiknya itu cinta sepihak pada gurunya karena setiap hari Cery selalu menceritakan apa yang sudah ia lakukan pada gurunya untuk mengejar cintanya.
“Kak, jangan sedih. Serahkan semuanya padaku, aku yakin lambat laun pak Daniel akan menyukaiku seperti aku menyukainya.” Ucap Cery. Nayla tersenyum pilu melihat sang adik yang selalu ceria di dalam situasi apapun. “Mulai sekarang Kakak tidak perlu pusing lagi mengurus biaya sekolah ku dan biaya orang tua kita, Kakak harus bahagia mengurus rumah tangga Kakak dengan Kak Angga.” Ucap Cery. Sejak dulu, Cery sangat ingin menggantikan Kakak nya yang selama ini membantu kedua orang tuanya.
Nayla tersenyum namun air mata nya tak terbendung lagi, dia senang karena Adik perempuanya sudah mulai beranjak dewasa.
“Aku sayang padamu Cery, kamu berhak mendapatkan orang yang kamu cintai.” Ucap Nayla dia mencium pucuk kepala adiknya yang ada di dalam pelukanya itu.
“Kak, aku sayang kakak.” Balas Cery dia pun mengeratkan pelukanya.
“Loh, kalian sedang apa? Kenapa tidak ajak-ajak mama?” Tanya Rina yang baru saja masuk kedalam kamar pengantin di salah satu hotel milik calon menantunya itu.
Nisa dan Erwin sangat bangga pada Cery yang bisa mendapatkan pria tampan dan juga kaya, apalagi calon besan nya itu terlihat sangat menyayangi Cery layaknya putrinya sendiri.
Cery dan Nayla menoleh ke arah Mama Rina yang baru masuk mereka pun tertawa dambil berpelukan satu sama lain.
*****
Sementara di kamar lain Daniel sedang duduk menatap langit melalui jendela, siang itu cuacanya sangat bagus namun tidak ada perasaan tegang, kesal ataupun marah. Daniel hanya meratapi nasibnya yang terpaksa menikah dengan muridnya sendiri, agar kedua orang tuanya tidak kecewa padanya ia sampai harus mengorbankan masa depanya dengan wanita yang tidak ia cintai.
“Sayang, ayo acaranya akan segera di mulai.” Ajak Mami Eria saat dia selesai menerima telpon. Daniel menatap wajah ibu nya yang sejak kemarin terlihat sangat bahagia saat mengetahui jika Daniel bersedia menikah dengan Cery.
Daniel berjalan menghampiri ibunya.
“Kamu tau gak? Cery sangat cantik. Mami sudah melihat nya tadi saat menemui Cery di kamarnya.” Ucap Mami Eria penuh antusis menceritakan apa yang ia lihat.
Mereka berdua berjalan menuju Ballroom dimana acara pernikahan Cery dan Daniel berlangsung.
Sepanjang perjalanan Daniel hanya mengangguk dan menjawab singkat ucapan Maminya, dia sesekali juga tersenyum kaku menanggapi Mami Eria yang terus membicarakan Cery.
Jujur saja menurut Daniel Cery memang gadis yang cantik, namun juga nakal dan bodoh di mata Daniel.
Cery adalah salah satu murid paling populer di sekolahnya, sehingga semua pria selalu ada di sekeliling nya. Hal itu yang membuat Daniel berpikiran jika Cery adalah wanita nakal yang suka bergonta ganti pria, di lihat dari bagaimana dia menggoda dirinya setiap hari tanpa kenal lelah dan rasa takut.
Daniel menghembuskan nafasnya kasar saat memasuki Ballroom. “Tunggu sayang, kamu harus masuk bersama Cery.” Ucap Mami Eria yang menghentikan langkahnya.
Daniel hanya mengikuti ucapan Maminya, dia tersenyum pada beberapa saudaranya yang hadir di acara itu.
Seketika tubuhnya membeku saat seorang wanita yang sejak tadi tersenyum dan berjalan ke arahnya, namun rasa tegang itu hanya sementara dia pun membalas senyuman istri dari kakak sepupunya itu.
“Lilac, kamu datang?” Sapa Daniel lebih dulu.
“Tentu saja aku akan datang, aku tidak akan absen hadir di acara seperti ini apalagi ini hari bahagia mu Kak.” Ucap Lilac.
Daniel hanya membalas senyuman Lilac, dia selalu bisa di buat tersenyum oleh wanita yang sudah menjadi istri sah dari sepupunya itu. Wanita yang pernah menemani hari-harinya, wanita yang pernah membuatnya semangat mengejar impianya.
“Pak Daniel.” Panggil Cery. Cery mengerutkan keningnya ia baru pertama kali melihat Daniel yang tersenyum, Daniel dan Lilac pun menoleh ke arah Cery yang ada di belakang Daniel.
Cery balik tersenyum kepada keduanya, wanita yang ada di samping calon suaminya itu membalas senyuman nya namun tidak dengan Daniel yang kini merubah raut wajahnya menjadi datar seperti biasanya.
“Kalau begitu, aku akan gabung dengan yang lain.” Pamit Lilac dia berpamitan pada kedua calon pengantin itu.
Sebenarnya Cery sangat ingin bertanya siapa wanita itu, namun ia urungkan niatnya untuk bertanya karena sudah pasti salah satu anggota keluarga Daniel. Karena yang Cery tau semua tamu undangan hanya di hadiri oleh keluarga dari pihak mempelai wanita dan pria.
“Ayo.” Ajak Cery. Namun Daniel tetap diam dia tidak sadar jika dirinya sudah lama menatap wajah cantik Cery. “Pak, jangan menatapku seperti itu. Semua orang pasti mengira jika bapaklah yang sangat tergila-gila padaku.” Goda Cery. Dengan cepat Daniel mengalihkan pandangan nya.
Cery hanya mengulum senyum, dia lalu menggandeng lengan Daniel dan pergi berjalan kepelaminan.
Sumpah kedua pengantin di depan Tuhan dan keluarganya itu tidak berlangsung lama, semuanya berjalan dengan sangat lancar tanpa ada sedikitpun kesalahan ataupun hambatan seperti apa yang di inginkan Mami Eria dan Cery.
Cery terlihat sangat bahagia walau sekarang di sisinya tidak ada Daniel karena sibuk berbincang dengan beberapa sepupunya yang tadi sempat di kenalkan padanya juga. Namun hal itu tidak membuat Cery sedih, karena fakta jika dirinya sudah menyandang status seorang istri itu jauh lebih membuat Cery bahagia.
“Cery… selamat. Akhirnya keinginan mu tercapai juga.” Ucap Nisa dia memeluk sahabatnya itu, walau Nisa tidak percaya jika Cery bisa melakukan hal apapun demi mendapatkan seorang Daniel.
“Makasih Nis, gimana pesenan ku sudah kamu beli kan?” Tanya Cery karena sejak tadi ia menantikan itu.
“Tenang saja, aku sudah membelinya dan menyimpanya di kamar pengantin.” Ucap Nisa dengan percaya diri.
“Makasih banyak, aku tidak sabar menantikanya.” Ucap Cery dengan sangat ceria.
“Ah, otak ku jadi berpikir kemana-mana gara-gara kamu Cery! Pekoknya besok kamu harus cerita sama aku, oke?” Tanya Nisa lagi.
Cery mengungulum senyum sambil mengangguk, dia jadi malu sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Nendah Wenda
ahirnya sah juga cery jadi istri apa Daniel akan jatuh cinta padanya dengan terbiasa bersama
2023-12-12
0
Rostiani lura
cery cantik..tetap sabar dan setia dengan daniel
2023-12-12
0
Suhartik Hartik
bar bar tingkat dewa cery....
2023-11-15
0