CHAPTER 13 : BAGAIMANA WAJAH AETHER TANPA KACAMATA?

Aether saat ini sedang duduk di meja kantin berdua dengan Bastian.

" Aether apa yang ingin kamu makan? " Tanya Bastian sembari memperhatikan Aether yang fokus membaca sebuah novel.

Aether yang mendengar pertanyaan Bastian kini berkata " Seperti biasanya saja " Jawabnya.

Bastian mengangguk dan kini berdiri dari duduknya dan berniat menuju ke penjual di kantin tersebut.

" Bastian " Ucap wanita yang ada suaranya terdengar familiar di telinga Bastian.

Bastian menoleh dan melihat pacarnya yang sedang menyeret malaikat sekolah SMA dan ini, Bastian sebenarnya terpesona dengan Uriel, Tapi karena dia sudah punya pacar dia berjanji pada dirinya untuk tak melirik wanita lain lagi.

" Ariana, kelas milikmu baru selesai? " Tanya Bastian kepada sang pacar.

Ariana mengangguk dan berkata " Ya, jadi aku dan Uriel datang terlambat di kantin dan meja sudah penuh, Jadi tak masalahkan aku duduk disini bersama Uriel? " Tanya Ariana sembari menunjuk meja yang bisa di tempati empat orang itu.

Bastian tentu setuju " tak masalah, Mana mungkin aku tidak mau berbagi meja denganmu " Ucap Bastian sembari mengusap kepala Ariana.

" EKHEM! " Deheman dari Uriel terdengar dan Bastian yang merasa jika dia terlalu mesra di depan publik saat ini memutuskan menarik tangannya, Ariana sendiri malah tertawa kecil.

Disisi lain Aether yang mendengar nama Uriel bergumam kecil " Uriel? Ah wanita itu ya " gumamnya dan mengintip Uriel sedikit lalu kembali fokus pada novel yang dia baca.

Karena Bastian sudah setuju Kini Aether akan makan bersama dua wanita itu sekarang.

Bastian duduk berhadapan dengan Ariana sedangkan Aether berhadapan dengan Uriel.

Banyak pasang mata yang menatap iri pada Aether dan Bastian, Mereka iri pada Bastian karena berhasil berpacaran dengan Ariana dan mereka juga iri pada Aether yang bisa makan dengan dua wanita cantik apalagi satunya adalah si malaikat.

" Apa yang kalian ingin makan? " Tanya Bastian kepada Ariana dan Uriel.

" Aku seperti yang biasanya, Uriel juga samakan saja dengan punyaku " Ucap Ariana kepada pacarnya Bastian, Uriel juga mengangguk dan membenarkan ucapan Ariana.

Setelah itu Bastian kini pergi untuk memesan makanan.

Uriel menatap Aether yang sibuk dengan novel yang dibacanya, Aether benar benar tak peduli pada kehadiran mereka berdua.

Uriel kini angkat bicara untuk memecahkan keheningan " Kita bertemu lagi ya, Aether " Ucap Uriel dengan senyum ramahnya.

Aether berhenti membaca lalu menatap kearah Uriel lalu menjawabnya " Ya, kita bertemu lagi " Setelah itu Aether lanjut membaca novel yang dia baca.

" Aether aku penasaran, Katanya kamu tidak ingin memperlihatkan wajahmu? Kenapa? Bisakah kamu memperlihatkannya pada kami? " Ariana angkat bicara.

" Tidak bisa " Jawab Aether singkat padat dan jelas.

" Kenapa? Apakah matamu kecil sebelah? atau matamu kekecilan? Ah apa kamu cina? " Ariana menanyakan banyak hal pada Aether karena rasa penasaran Ariana sendiri bisa membuatnya kehilangan sikap dewasanya yang anggun.

Aether mendengus kesal lalu menjawab " Yang kamu katakan itu tidak ada yang benar sama sekali, Jadi tak usah mencari tahunya " Jawab Aether sembari memutar bola matanya.

" Tsk, jika begitu nanti akan kutanyakan pada Bastian " Ucap Ariana.

" Mhm " Aether hanya menjawab sesingkat itu.

Uriel sendiri hanya tertawa canggung melihat sikap Aether yang benar benar berbeda pada lelaki umumnya, Karena lelaki umumnya pasti akan sangat ramah dan sopan jika ditanya oleh wanita secantik Ariana.

Tak lama kemudian Bastian datang dengan nampan yang berisi makanan.

Bastian meletakkan makanan itu di meja dan masing masing dari mereka menarik piring makanan yang sudah mereka pesan.

Bastian juga kini duduk di sebelah Aether, Dan mulai memakan makanan yang mereka pesan.

Karena sangat penasaran Ariana pun langsung bertanya " Bastian! Apakah kamu pernah melihat wajah Aether tanpa kacamata? " Tanyanya.

Bastian merasa bingung tentang pertanyaan Ariana, " Tidak aku tidak pernah melihatnya juga tak pernah memintanya untuk memperlihatkan nya karena aku tak terlalu peduli tentang itu " Jawab Bastian.

Ariana Dan Uriel menjadi semakin penasaran tentang hal itu " Kenapa? Bukankah kalian sering bersama? Tapi kenapa kamu tak pernah melihat wajah Aether tanpa kacamata? " Uriel angkat bicara juga karena penasaran.

" Yah karena aku tak peduli tentang wajah Aether? Yang penting aku hanya menganggap sikap Aether itu cocok untuk ku ajak berteman karena itu aku tak memperdulikan yang lain " Jawab Bastian.

Aether hanya makan tak peduli dengan pembicaraan mereka.

" Tidakkah kau penasaran? Bagaimana wajah Aether di balik kacamatanya? " Tanya Ariana mencoba menghasut Bastian agar membuat Aether membuka kacamatanya.

Bastian diam sejenak lalu menatap Aether dan berkata " Benar juga, Bagaimana rupa Aether tanpa kacamata ya? " Bastian mengangguk setuju tentang apa yang dikatan pacarnya dan kini penasaran dengan wajah Aether tanpa kacamatanya.

" Aether bisakah kamu membuka kacamatamu? " Ucap Bastian kepada Aether dengan matanya yang berbinar.

" Tidak " Aether menjawab singkat.

" Kenapa? " Bastian bertanya dan semakin penasaran karena Aether tak ingin memperlihatkan wajahnya.

" Karena aku TIDAK ingin dan TIDAK mau lalu Benar benar TIDAK bisa memperlihatkan nya " Ucap Aether dengan menekankan kata tidak.

Bastian kini hanya bisa cemberut dan merasa sedih karena ini pertama kalinya dia di tolak oleh sahabatnya.

" Kita sudah bersahabat selama beberapa tahun, Tapi aku sampai sekarang masih tidak tau dengan rupa wajah aslimu? Kamu benar bena jahat padaku " Ucap Bastian cemberut dengan wajahnya juga yang terlihat sedih.

" Ya setiap orang punya privasi kan? Dan mengorek privasi orang itu tidak baik " Ucap Aether, Kini wajah Bastian menjadi cerah.

" Benar juga!, Aku tak seharusnya memaksamu " Jawab Bastian dengan begitu mudah pindah haluan.

Uriel dan Ariana sendiri menjadi semakin penasaran karena Aether tak ingin memperlihatkan wajahnya, Dan kini Ariana membuka handphone nya lalu membuat sebuah grup yang diisi oleh Dia Uriel dan Bastian.

Grup itu dinamakan ' Mencari tau wajah asli Aether '.

Uriel dan Bastian merasakan notifikasi di handphone nya dan membukanya, Mereka kini melihat sebuah grup yang dibuat oleh Ariana.

' Hei ayo kita susun rencana untuk melihat wajah asli Aether! ' Ariana )

' Eh? Tapi bukankah itu terlalu jahat jika kita memaksanya sampai pada keadaan dia yang harus memperlihatkan wajahnya? ' Uriel )

' Itu benar Ariana, Kita tak bisa mengorek privasi orang lain ' Bastian ).

' Tidakkah kalian penasaran? Kan jika kita bisa melihat wajah Aether kita bisa merahasiakan nya juga ' Ariana).

Bastian sekali lagi dengan mudah pindah haluan.

' Benar juga! Kita hanya perlu membantunya menjaga rahasia itu! Ayo kita susun rencana! ' Bastian )

' ........ ' Uriel)

sendiri hanya diam bingung harus apa.

' Bagus, Uriel kamu bakal ikutkan? ' Ariana )

Uriel mau tak mau hanya bisa mengikuti mereka karena dia sendiri juga penasaran.

' Ya aku ikut ' Uriel )

Kini mereka membahas rencana yang akan digunakan.

Tak lama setelah itu mereka telah selesai menyusun rencana.

Aether tak terlalu memperhatikan kegiatan mereka karena fokus pada makanannya.

" Bastian bisakah kau menemaniku ke sebuah festival taman hiburan malam ini? kamu taukan? Jika akan ada festival " Ucap Ariana kepada Bastian.

Bastian mengangguk dan berkata " Tentu saja, kenapa tidak? ".

Ariana kini menatap kearah Uriel dan berkata " Bagaimana jika kamu ikut Uriel? ".

" Eh? Aku hanya akan jadi nyamuk nantinya " Jawab Uriel sembari tersenyum canggung.

Ariana merasa apa yang dikatakan Uriel benar dan memikirkan solusi lalu matanya tertuju pada Aether yang sedang makan.

Aether yang merasakan Jika dia sedang dalam bahaya kini berkata " Ak-Aku sudah selesai makan aku pergi duluan " Ucapnya dan berniat pergi.

" Tunggu " Suara Ariana membuat Aether berhenti melangkah.

" Kenapa? " Aether berbalik dan bertanya mengapa.

" Bagaimana jika kamu ikut festival malam ini? Setidaknya agar Uriel bisa ikut " Ucap Ariana.

" Benar juga bagaimana jika kamu ikut Aether? hehe " Bastian juga ikut bicara.

" Kalian tak perlu melakukan itu, Memaksa Aether ikut agar aku bisa ikut? Bukankah itu keterlaluan?" Ucap Uriel.

" Eh tapi kan Aether juga bisa ikut liburan disana " Ucap Ariana.

" Itu benar, Bagaimana Aether? apakah kamu mau ikut? " Tanya Bastian.

Jadi ini sesuatu berbahaya yang mendekati ku? Pikir Aether dan menjawab mereka " Sepertinya aku tidak bisa ikut " Jawabnya dan lekas pergi.

" Aku akan membujuknya! " Ucap Bastian kepada pacarnya dan Uriel dan kini pergi meninggalkan mereka berdua dan mengekori Aether.

~ BERSAMBUNG.

- HARI SENIN

- PUKUL 09:55

Terpopuler

Comments

the Amay one

the Amay one

next thor 👍🏿👍🏿👍🏿

2023-07-27

1

the Amay one

the Amay one

rasis tapi secara halus

2023-07-27

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!