Saat ini Aether dan Bastian sudah berada di dalam kelas dan sedang mendengar guru yang menjelaskan pelajaran mereka hari ini.
" Ingkaran atau negasi adalah kebalikan nilai dari suatu pernyataan, dimana ketika suatu pernyataan bernilai benar, maka negasinya bernilai salah dan saat suatu pernyataan bernilai salah, negasinya bernilai benar. Ingkaran atau negasi dari pernyataan P dilambangkan dengan ~P - Bla bla bla " Ucap seorang guru yang menjelaskan pelajaran di depan para siswa siswi.
" Baik anak anak, Silahkan kerjakan halaman XX X setelah selesai langsung bawa ke bapak dan akan bapak nilai setelah itu kalian bisa pulang " Ucap pak guru di depan papan tulis itu.
Aether membuka buku matematika nya dan membalik halaman buku itu ke halaman yang dikatakan oleh guru Aether.
Aether melihat soal yang berada di bukunya itu, Dia merasa tak terlalu sulit dan juga tidak terlalu mudah.
Aether membuka buku catatannya dan mulai menulis dan menjawab soal yang berada di halaman buku matematika itu.
15 Menit berlalu, Aether yang selesai langsung membawa catatan miliknya ke pak guru, Beberapa siswa yang juga sudah selesai kini mengikuti Aether yang telah melakukan start untuk penilaian terhadap soal jawaban mereka.
Kalian harusnya tau itu kan? Terkadang sudah ada orang yang duluan menyelesaikan soalnya tapi dia tak membawanya ke guru untuk dinilai Karena dia menunggu seseorang yang lebih dulu maju barulah dia juga akan ikut maju, Hal itu sering terjadi di sekolah.
Aether mendapat nilai 78, Itu tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah, Aether mengangguk puas dan kembali ke mejanya untuk mengemas barangnya.
Aether menatap malas sahabatnya yang sedang tertidur karena tidak dapat menjawab soal di depannya.
Aether berjalan menuju keluar kelas, Dia ingat dia memiliki sebuah hukuman jadi dia tak membawa tasnya terlebih dahulu melainkan meninggalnya di kelas lalu berjalan keluar kelas menuju kolam renang.
Saat Aether masuk kesana terdapat seorang siswi yang sedang membersihkan kolam renang, Sepertinya dia juga terlambat saat datang ke sekolah?
Aether membuka pintu dan masuk lalu melihat gadis itu adalah Uriel Chyrisye Malaikat sekolah.
Uriel yang melihat pintu terbuka, Kini menatap ke arah pintu dan melihat seorang pria yang masuk.
" Ah, Halo aku juga mendapat hukuman " Ucap Aether dengan santai karena takut dikira penguntit, Wajar Aether merasa begitu karena gadis secantik dia pasti sering melihat seseorang menguntitnya, Jadi agar tak disalahpahami Aether angkat bicara duluan.
Sesuai yang dikatakan author, Uriel adalah gadis yang ramah dan baik, Tapi dia juga tak sepolos itu jika menghadapi masalah.
" Halo, Kalau begitu mohon bantuannya untuk saat ini " Jawab Uriel dengan tersenyum manis ke arah Aether.
Aether yang mendapat jawaban itu kini berjalan mendekat dan mengambil Cleaner Set yang sudah tersedia di sekolah Aether, Setelah itu Aether mulai membersihkan kolam renang.
Mereka membersihkan kolam renang tanpa berbicara sedikitpun, Situasi canggung tapi mereka mengabaikan hal itu karena mereka hanya ingin menyelesaikan hal ini secepat mungkin lalu segera pulang.
Uriel saat ini mengangkat sebuah ember yang berisikan air untuk digunakan saat membersihkan lantai di pinggir di kolam renang.
Dengan langkah hati hati Uriel mengangkat dan membawanya, Berat? Tentu saja berat bagaimanapun dia hanyalah seorang wanita.
Aether sendiri tak peduli dan tak ingin terlibat.
Tapi hal itu seketika berubah saat dia melihat Uriel yang tiba tiba terpeleset saat mengangkat ember itu.
Aether dengan sigap menangkap tubuh Uriel dan berhasil menahan Uriel agar tidak terjatuh.
Uriel sendiri terkejut dan sangat berterima kasih kepada Aether karena menolongnya.
" Terima kasih sudah membantu ku " Ucap Uriel menatap ke arah Aether dengan senyum manisnya, Uriel merasa jika bau yang di pancarkan oleh Aether sangat unik dan wangy.
Aether yang merasa sudah aman kini mulai melepaskan pelukannya dari Uriel, Tapi naasnya giliran Aether yang terpeleset dalam kondisi belum benar benar melepas pelukannya dari Uriel.
Blurrrppp!!!!!
Mereka berdua terjatuh ke kolam renang, Aether membantu Uriel untuk naik duluan, Setelah itu Aether meminta maaf pada Uriel karena menjatuhkannya.
" Ah! Maaf aku terpeleset " Ucap Aether sembari menggunakan kedua tangannya untuk menutup mukanya, Yah kacamatanya terjatuh, Dia sangat tidak ingin seseorang mengekspos wajahnya.
Uriel sendiri sedikit terkejut " Ah tak masalah, Hanya saja bajuku basah " Ucapnya sedikit sedih, Aether semakin merasa bersalah.
" Maaf " Ucap Aether, Uriel kini menatap ke arah Aether, Dia bingung mengapa Aether menutup wajahnya.
" Kenapa kamu menutup wajahmu? " Tanya Uriel penasaran dengan tingkah Aether.
" Tidak, Tidak ada, Bisakah kamu memberikan kacamataku? " Tanya Aether kepada Uriel.
Uriel menatap kacamata Aether yang mengapung di pinggir kolam renang lalu mengambilnya setelah itu ingin mendekat memberikannya pada Aether.
" Tak perlu mendekat jika bisa lempar saja " Ucap Aether yang menahan Uriel agar tidak mendekat kearahnya.
" Kenapa? Apa ada sesuatu yang salah dengan matamu? Atau wajahmu? " Tanya Uriel benar benar penasaran dengan wajah Aether yang sedang di Tutupi oleh kedua tangan Aether.
" Tidak tidak tidak, Aku memiliki privasi ku sendiri, Jadi aku tak harus memberitahukannya kan? " Ucap Aether.
"......." Uriel terdiam sejenak seakan berpikir apakah dia harus memberikannya sekarang? Tapi dia benar benar penasaran.
Aether melihat jika Uriel terlihat ragu ragu memberikan kacamatanya, Jadi Aether memutuskan untuk melakukan Sedikit akting.
" Hiks, Hiks, Kumohon berikan kacamataku " Ucap Aether dengan aktingnya.
Uriel yang melihat hal itu menjadi merasa bersalah, " Eh eh eh, Jangan menangis maaf kan aku " Ucap Ariel dan kini meletakkan kacamata itu ke lantai lalu dia membalikkan badannya " Nah pakai kacamatamu dan aku akan berbalik ".
Aether tersenyum lalu mendekat mengambil kacamatanya lalu mengenakannya, " Terima kasih " Ucap Aether kepada Uriel.
Uriel kini membalikkan kembali badannya melihat Aether yang sedang tertawa " Mengapa kau tertawa? " Tanya Uriel sembari mengernyitkan dahinya.
Aether mulai berhenti tertawa dan berkata " Tidak tidak, Hanya saja sangat lucu melihat reaksimu yang mengira aku benar benar menangis ".
Krekk!!
Hari Uriel terasa ditusuk sesuatu dia tak menyangka jika dia telah dibohongi, " Tsk " Decih Uriel lalu meninggal Aether yang tertawa sendirian disana.
Aether menatap punggung kecil Uriel yang terlihat mulai pergi meninggalkannya lalu dia juga mulai melanjutkan aktivitas nya kembali.
".......
Waktu berlalu selama 15 Menit dan kini mereka telah selesai membersihkan kolam renang itu, Aether dan Uriel kini merapikan barang yang mereka gunakan lalu berjalan menuju keluar bersama.
Mereka berpisah saat menuju ke kelas masing masing, " Hei siapa namamu? " Tanya Uriel kepada Aether.
" Aether, Aether Alke " Ucap Aether berbalik menjawab ucapan Uriel.
Uriel tersenyum dan juga berkata " Namaku Uriel Chyrisye " Setelah itu pergi meninggalkan tempat itu.
Aether juga berjalan menuju ke kelasnya meninggalkan tempat itu.
~ BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Zero
Pelajaran Matematika A*u
2023-10-29
1
amore💞💞
ini mah terlalu kepedean ... namanya...
2023-10-01
0
the Amay one
next thor 👍🏿👍🏿👍🏿
2023-07-26
0