Aether masih berada di dalam rumah kusamnya saat ini, Dia tercengang dengan wajahnya yang tampan itu.
" Baiklah, System sisa berapa Pointku? " Ucap Aether yang masih terus berpose di depan Cermin.
- 0/100
" Eh? Sudah habis?, Aku tidak menyadari jika sudah menghabiskannya " Ucap Aether dengan tubuhnya meleyot kebawah, Garis biru tercetak di bagian sebelah kanan alis kanannya.
" Yasudah sih, Jika dilihat sekarang juga sudah malam, Jadi jika aku tidur besok pagi sudah aku mendapat 100 Point lagi " Ucap Aether, Dan kini Aether menuju ke kasurnya yang kasar itu lalu membaringkan dirinya dan berniat tidur.
Setelah itu Aether mengernyitkan dahinya, dia baru menyadari bahwa sekarang dia sangat lapar.
" Ughh, Lapar...., " Ucap Aether dan bangkit dari tidurnya lalu memeriksa apakah ada makanan atau tidak, Sayangnya Aether tak menemukan makanan sama sekali.
" Aku harus belanja di luar? Hah~ Aku hanya ingin hidup menganggur, Membeli makanan benar benar melelahkan " Ucap Aether dan kini mengambil 3 Lembar uang merahnya lalu beranjak keluar meninggalkan rumah kusamnya.
Rumah Aether terletak di belakang rumah rumah dan cukup tersembunyi.
Aether berjalan menelusuri jalanan dan menuju ke sebuah supermarket, Aether masuk kedalam supermarket itu lalu membeli banyak Pop Mie dan mie instan, Juga dia membeli begitu banyak cemilan agar nantinya tak perlu keluar lagi.
Setelah itu Aether menuju ke kasir untuk membayar belanjaannya, Kini terlihat wanita kasir dengan wajah yang tidak di bawah rata rata tapi tidak di atas rata rata juga.
Aether meletakkan belanjaannya di atas meja kasir, Adapun kasir itu terpesona dengan wajah indah Aether, Tapi wanita itu tidak mengenali Aether karena biasanya Aether pasti akan mengenakan kacamata saat menuju ke supermarket ( Pemilik sebelumnya ).
Aether yang Paham mengapa wanita itu terus menatapnya kini angkat bicara " Mbak, Barang saya tidak perlu di bayar ? " Ucap Aether membayarkan lamunan wanita di depannya.
" Eh? apa- ah iya maaf " Ucap wanita itu dan lalu melakukan scan pada barang Aether.
" Totalnya 230K Tuan " Ucap wanita itu kepada Aether selagi mencuri pandang kepada Aether.
Aether mengeluarkan 3 uang merah miliknya lalu memberikannya kepada wanita kasir itu, Aether mengambil barang belanjaan lalu bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
" Ambil saja sisanya " Ucap terakhir Aether lalu meninggalkan Supermarket itu.
Wanita itu tidak mendengar apa yang dikatakan Aether dia hanya fokus menatap wajah Aether yang menurutnya sangat tampan.
Setelahnya wanita itu kini melihat uang merah di depannya " Huh? Aku belum mengangsulnya " Ucap wanita itu dan kini dia panik, Tapi saat dia keluar Aether sudah tidak terlihat, Kini dia berharap suatu saat Aether akan muncul lagi saat itu dia akan mengangsul uang Aether yang tertinggal, itulah yang di pikirkan wanita itu.
Aether menelusuri jalan yang sepi nan gelap itu dan menuju ke tempat tersepi di daerah itu dan mendapati rumahnya di belakang rumah rumah lainnya, Aether menuju ke rumahnya dan membuka pintu lalu beranjak masuk dalam untuk makan karena dia sudah sangat lapar.
Setelah selesai makan, Barulah Aether berdiri dan menuju ke ranjang kasarnya lalu menutup kelopak matanya dan tak lama kemudian Aether telah tertidur dan menuju ke alam mimpi..,
Kini pagi hari telah tiba, Matahari pagi sudah menyinari sebagian dunia, Kicauan burung terdengar begitu merdu, Aether pemuda yang masih tengah tertidur itu kini mulai membuka kelopak matanya, Menatap ke arah luar dan menebak jika sudah jam 5 Pagi, Baginya menebak jam adalah hal yang mudah karena dia dulunya hidup liar di Medan perang.
Aether bangun dari tidurnya dan mendengar notifikasi indah di kepalanya.
- TING! POINT TELAH TERISI KEMBALI.
Suara itu adalah pemberitahuan system bahwa Aether bisa menggunakan 100 Point lagi untuk hari ini.
Aether langsung saja bangkit dari tidurnya dan terduduk lalu berkata " Cepat! 20 Point untuk pesona tubuh! " Ucap Aether dengan girang.
- BERHASIL MENGKOVERSI POINT KE PESONA TUBUH.
Aether merasakan pijatan nyaman itu lagi dan merasa bau wangy tubuhnya semakin pekat, Itu adalah bau khusus yang hanya akan dimiliki oleh Aether seorang.
" Baiklah! Setelah ini aku akan menuju sekolah, Dan hidup nyaman damai tanpa ada seseorang yang menganggu " Ucap Aether dan bersiap menuju mandi, Setelah itu Aether kini teringat sesuatu.
Dengan wajahnya sekarang Jia dia menuju sekolah bukankah akan banyak wanita yang jatuh cinta padanya? Karena dengan tambahan 20 Point ini dia sudah setampan bahkan lebih tampan dari oppa oppa Korea.
" Sial, Bagaimana aku akan hidup nyaman jika begini? " Ucap aether.
Aether merengek dan menangis kepada system " System!! Bisakah aku tarik kembali poin pesona tubuhku??!!!! " Ucapnya.
-.....
System tak menjawab yang berarti itu tidak bisa dilakukan...,
Aether sangat menyesal karena keputusan yang dia buat.
Kini Aether menatap sebuah kacamata di dekatnya...,
" Hmm kalau begitu aku akan mengenakan kacamata yang agak besar dan bisa sedikit menutup wajahku kan? Hehe " Ucap Aether dengan seringai di wajahnya.
Aether kini menuju ke kamar mandi dan membersihkan dirinya, Tak lama setelah itu Aether mengenakan pakaian sekolahnya yang sudah sedikit sesak karena perubahan tubuhnya, Meskipun tidak terlalu bertambah tinggi hanya saja bersama 2 Cm dari sebelumnya dan pakaian sekolah Aether sudah lama tidak dia ganti.
Setelah Aether memakai pakaian sekolahnya, Aether menatap dirinya di cermin, Dirinya mengenakan pakaian sekolah memanglah sangat tampan tapi semua ketampanan itu hilang di saat dia mengenakan kacamata yang membuat matanya itu tak terlihat dan hanya terlihat sebuah kaca berwarna putih dari luar.
Aether Tersenyum dan merasa jika sudah pas sekarang!!..,
Aether berniat membeli sebuah ponsel terlebih dahulu sebelum pergi ke sekolahnya.
Kini Aether beranjak dari rumahnya dan berjalan menelusuri jalanan yang sudah terlihat banyak kendaraan yang berlalu lalang.
" Selamat pagi nak Aether " Ucap seorang pria tua menyapa Aether.
Aether tentunya mengenal mereka dari ingatan pemilik tubuh sebelumnya, Dia adalah bapak bapak tetangga Aether.
" Pagi pak " Jawab Aether, Meskipun Aether lebih terbiasa berbahasa formal, Tapi dia juga harus membiasakan diri saat berbicara pada mereka yang berbicara dengan bahasa informal dan logat yang berbeda.
Setelah menyapa Aether lanjut berjalan dan menuju ke sebuah konter hp terdekat di daerahnya, Aether menuju ke dalam konter.
Dan kini terlihat wanita yang cukup tua sebagai pegawai di konter itu.
" Ada yang bisa saya bantu? " Tanya wanita itu.
Ah ya, Di dunia ini orang orang tidak terlalu gila layaknya novel lain, Yang jika mereka melihat orang miskin menuju ke sebuah toko yang cukup mahal, Maka akan di caci dan diusir.
" Mhm, Aku ingin membeli ponsel, Bawakan saja yang kisaran 10 Juta kebawah " Ucap Aether.
Wanita itu tersenyum lalu mengambil sebuah ponsel yang menurutnya cukup rekomendasi untuk pria muda yang bersekolah di SMA.
" Bagaimana jika adik ini menambah sebanyak 800 Ribu? " Tanya Wanita itu kepada Aether, Sembari menyodorkan sebuah handphone kehadapan Aether.
" Jika cocok maka akan kubeli " Jawab Aether.
" Ini adalah Samsung Galaxy S22 5G, Memiliki layar dinamik AMOLED 2X, 120 Hz, 6.1 Inches, 1080 X 2340 Pixels, Memiliki chipset Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1, Gpu Xclipse 920, Memori internal 256 GB dengan 8GB Ram, Adapun kamer- " Wanita itu menjelaskan panjang lebar kepada Aether dan Aether yang merasa lelah mendengarnya kini memotong pembicaraan nya.
" Stop stop, Baiklah aku akan beli ini " Ucap Aether, Lalu Aether menyerahkan 108 Lembar uang merah menuju ke hadapan wanita itu.
Wanita itu tersenyum dan menghitung uang Aether dan itu pas.
Lalu Aether hanya melakukan beberapa hal untuk menyiapkan handphone nya.
Setelah itu Aether kini beranjak pergi meninggalkan konter itu dan menuju ke Sekolahnya.
~ BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Eda Eda
👍
2025-03-25
0
Renn.
animeehh
2024-01-25
0
rizky nandala
hm kupikir Sony Xperia 3 yang gahar ternyata ada yang gahar
2024-01-23
0