"T..tuan Daren lepaskan!" ucapku dengan nada yang melemah, karena lelah terus meronta namun gagal melepaskan pelukannya.
Pengunjung yang berada disana tidak ada yang menyadari jika saat ini aku membutuhkan pertolongan, mereka semua terlalu sibuk menggerakkan tubuhnya dengan lincah, mengikuti irama musik yang ada.
"Aku sudah memesanmu malam ini, pilihlah kamar yang kau suka" ucap Daren
Aku membulatkan mata mendengar kalimatnya, kenapa dia memesanku? bukankah malam ini malam bebas?
Nyonya Helen mengatakan bahwa malam ini seluruh Armore hanya perlu menemani semua pelanggan di ruang utama, tepat dimana pesta berlangsung, tidak ada pelanggan pribadi atau ruang pribadi. Aku yakin mengingat jelas perkataan Nyonya Helen.
"Tidak bisa, Tuan! Malam ini kau ti..tidak bisa memesanku"
Sial! Aku ingin menutupi kegugupanku, namun aura pria ini terlalu mendominasi.
Tangan besar Daren mengusap lembut lengan telanjangku, lagi-lagi tubuhku menimbulkan reaksi yang tidak ku mengerti, rambut-rambut disekujur tubuhku meremang, degup jantungku berdetak begitu cepat.
"Oh ya? tapi aku sudah memesanmu, Ronald bahkan sudah menerima uangnya"
Tuan Ronald brengsek!
Sejak awal aku bekerja disini, aku memang sudah sangat kesal dengannya, ku fikir sifat dinginnya karena aku adalah orang baru, tapi ternyata orang itu memang jahat, tidak mau rugi!
"A..aku akan memintanya untuk mengembalikan uangmu, Tuan. Dia pasti lupa jika malam ini tidak bisa menerima tamu pribadi"
Tuhan..kenapa harus aku yang menghadapi pria ini, dia sungguh keras kepala!
"Kau tidak ingin kehilangan pekerjaanmu kan?" kalimat Daren membuatku menelan kasar salivaku, apa sekarang dia mengancamku?
Aku menggeleng pelan, ini belum waktunya untukku meninggalkan pekerjaan ini, walaupun sebenarnya sangat ingin. Tidak ada pekerjaan lain yang bisa memberiku gaji sebesar disini, masih banyak yang harus aku tanggung, setidaknya aku harus bertahan lebih lama lagi disini, sampai semua hutang-hutangku lunas.
"Kalau begitu, temani aku sebentar saja"
"Tuan, mengertilah, malam ini kau tidak bisa memesanku, kau bisa memesan Arca--"
"Apa aku meminta saranmu?" Daren mencengkram kuat kedua lenganku dari belakang, nada bicaranya berbeda, seolah ada nada kesal yang berusaha ia tahan.
Tubuhku kini memanas, bergetar karena takut, tidak bisakah pria itu mengerti dan berhenti untuk bersikap seperti ini?
"Temani aku sebentar saja, maka kau tidak akan kehilangan pekerjaanmu, dan aku akan memberimu uang lebih banyak dari sebelumnya"
Tolong siapa pun pukul aku, tampar aku yang kini kembali luluh dengan kalimat uang banyak. Aku butuh uang itu, aku butuh uang yang banyak untuk melunasi semua hutangku secepatnya, dan pergi dari tempat mengerikan ini selamanya.
"Kemarilah, ikut denganku" belum sempat aku menjawab, dia lebih dulu menarik lenganku menjauh dari kerumunan orang-orang di lantai dansa.
Ia membawaku berjalan cepat ke arah ruangan VIP, hatiku bergemuruh tidak tenang, aku merasa lemas karena rasa takut. Entah apa lagi yang akan dia lakukan padaku malam ini?
Tiba di ruang VIP aku mengikutinya masuk, sudah ada sofa dan meja lengkap dengan botol-botol minuman diatasnya.
"Duduklah" ucap Daren seraya melepaskan jas yang ia kenakan, lalu melepaskan dasi yang masih tergantung di lehernya, tiga kancing kemejanya terlepas membuat dada bidangnya sedikit terekspos.
Ia melepaskan sabuk hitam yang melingkar pada pinggangnya, membuatku mengalihkan pandangan.
Apa yang dia lakukan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Riri_awrite
semangat upnya Thor. Btw bab ini terlalu pendek 😭
2023-07-28
0