11. Bisa Disembuhkan

Menempati ruang inap kamar kelas VVIP, Alea dan bayi kembarnya kini berada. Dokter spesialis anak yang sudah memeriksakan kedua bayinya Alea untuk mengetahui kondisi bayi yang sudah diprediksi cacat dan penyakit bawaan sejak dalam kandungan Alea kini terbukti benar adanya.

Dokter spesialis anak yaitu dokter Wildan memberitahukan hasil diagnosanya pada Alea.

"Nyonya Alea. Dengan sangat menyesal saya memberitahukan tentang kondisi kesehatan si kembar. Dari kondisi putri anda mengalami lemah jantung dan putra anda mengalami kelumpuhan," ucap dokter Wildan.

"Apakah tidak bisa disembuhkan dokter?" tanya Alea sendu.

"Mungkin bisa disembuhkan, tapi butuh proses yang cukup rumit mengingat mereka masih bayi. Dan teknologi canggih yang di miliki di rumah sakit ini atau di Jakarta ini sangat terbatas.

Saya sarankan pada anda untuk membawa si kembar ke rumah sakit yang ada di Amerika. Karena ada seorang dokter spesialis anak yang menangani penyakit bawaan si kembar. Dia juga seorang dokter spesialis bedah. Tapi,...-" dokter Wildan tidak bisa melanjutkan perkataannya.

"Tapi apa dokter?" desak Alea.

"Biayanya tidak sedikit nyonya. Karena operasinya dilakukan secara bertahap. Penuh resiko dan butuh kesabaran sebagai orangtuanya si kembar," lanjut dokter Wildan membuat Alea hanya bisa memejamkan matanya lalu menarik nafas panjang untuk melepaskan beban di hatinya.

"Ya Allah. Semoga aku bisa dan Engkau pasti akan menolong aku, bukan? Ini ujian dariMu. Engkaulah yang memberikan mereka penyakit dan Engkau jua yang akan menyembuhkan penyakitnya anak-anakku," batin Alea mendoakan kesembuhan putra-putrinya.

"Itu saja yang saya sampaikan nyonya Alea. Keputusan ada ditangan anda. Apakah ada pertanyaan?" tanya dokter Wildan sebelum meninggalkan kamar inap Alea.

"Apakah dokter bisa merekomendasikan rumah sakit yang di Amerika itu? Siapa dokter bedah itu?" tanya Alea.

"Namanya dokter Mark Louis. Jika, nyonya sudah siap untuk melakukan operasi dengan biayanya yang tidak sedikit, saya akan mengkonfirmasikan rumah sakit itu dan mengirimkan arsip laporan medisnya ke rumah sakit tersebut," imbuh dokter Wildan.

"Apakah saya bisa mengetahui kira-kira berapa biaya yang harus saya siapkan untuk pengobatan bayi kembar saya, dokter?" tanya Alea dengan jantung yang ikut berdegup kencang.

"Jika dirupiahkan secara keseluruhan untuk dua bayi anda sekitar 3 triliun rupiah," ujar dokter Wildan yang sudah mempersiapkan jawaban untuk diberikan kepada Alea jika ibu si kembar ini bertanya.

Alea menelan salivanya dengan susah payah. Uang sebanyak itu dapat dari mana? Pikirnya sambil memijat pelipisnya yang berdenyut sakit.

"Terimakasih dokter. Insya Allah saya akan mengusahakannya. Tinggal minta sama yang punya langit dan bumi, saya yakin Allah tidak akan meninggalkan saya," ucap Alea menghibur diri sendiri di sela kegetiran hidupnya.

"Ok. Saya pamit dulu nyoya. Silahkan diskusikan dengan suami!" ucap dokter Wildan yang tidak mengetahui jika Alea kini menjadi seorang janda.

Sepeninggalnya dokter Wildan dan dua suster yang menemaninya, Alea menangis seorang diri sambil meremas dadanya yang terasa sakit. Ia menatap wajah bayi kembarnya yang sangat malang itu.

"Ya Allah, dek! Seandainya ayah kalian mau sedikit bersabar untuk melihat keadaan kalian dan mengetahui jika penyakit yang kalian derita ini bisa disembuhkan dengan perawatan medis, mungkin kalian tidak akan terlahir sebagai anak cacat maupun penyakitan," gumam Alea sambil mengusap pipi bayi kembarnya yang sedang terlelap.

Jika saat ini Alea menangis seorang diri di kamar inap dengan dua bayinya namun tidak dengan Rama yang justru saat itu sedang terbuai dalam percintaan panasnya dengan si janda gatal Ria. Keduanya saling melenguh ketika milik mereka saling beradu untuk mendapatkan kenikmatan.

"Aku tidak akan membiarkan kamu mengingat wanita pembawa sial itu, Rama. Aku bisa memberikan anak yang sehat untukmu," batin Ria sambil menekan kepala Rama menghisap pucuk coklat di dadanya yang tidak lagi terlihat kencang.

Keduanya menghela nafas panjang setelah mencapai kepuasan. Ria mendekap tubuh Rama yang masih keringatan." Sayang. Kapan kamu mau menikahi aku?" tanya Ria manja.

"Aku belum bisa menikahimu Ria," sahut Rama enteng.

"Tapi, kita sudah sering melakukan ini, bagaimana kalau aku hamil, Rama?" tekan Ria.

"Kamu bisa mengugurkan kandunganmu. Aku tidak mau memiliki anak di luar nikah," ketus Rama.

"Jadi, kau hanya ingin memuaskan dirimu saja tanpa ingin bertanggungjawab padaku?" pekik Ria tidak terima.

"Aku tidak berniat untuk menikahimu. Hubungan kita hanya suka sama suka. Tidak lebih, ayolah Ria! Kita sudah sepakat untuk tidak memiliki komitmen dalam hal apapun. Semuanya just for fun. Ok!" angkuh Rama tanpa merasa berdosa sama sekali.

"Dasar bajingan kamu Rama. Pantas saja Tuhan memberimu hukuman untuk memiliki anak cacat!" teriak Ria membuat Rama naik pitam.

Plakkkk....!

Rama mendekati Ria yang mengusap pipinya yang terasa sangat panas oleh tamparan pria selingkuhnya. Ia mencengkram erat rahang Ria dengan satu tangannya membuat Ria merasa kesakitan

"Jangan coba-coba menghinaku dan mengungkit sesuatu yang ingin aku lupakan. Aku sangat beruntung tidak menjadikan wanita ular sepertimu menjadi istriku karena wanita sepertimu hanya memanfaatkan kekayaanku saja," sarkas Rama sambil mengenakan lagi pakaiannya dan meninggalkan kamar apartemennya Ria.

"Dasar bajingaaannn....!" Prankkk....

Tepat di saat Rama menutup pintu kamar itu, Ria melemparkan gelas ke pintu kamarnya hingga pecah berantakan. Rama tidak peduli dengan teriakan Ria yang sakit hati. Ia hanya memanfaatkan kesepian wanita itu untuk menyalurkan hasratnya.

"Aku hanya mencintai Alea, bukan kamu atau wanita manapun," desis Rama menarik sudut bibirnya dan beranjak pergi.

Dua hari kemudian Alea membawa pulang si kembar ke apartemen miliknya. Dibantu oleh bibi Sari, Alea tidak sedikitpun memperlihatkan kesedihannya di depan bibi Sari.

Menangis hanya membuatnya lelah dan tidak menemukan solusi. Bersabar dan mengharapkan pertolongan Allah lebih diinginkannya daripada meratapi kemalangan yang tak berujung. Itu yang ada dipikiran Alea untuk masa depan bayi kembarnya.

"Non. Kalau dilihat seperti ini, mereka sangat manis dan menggemaskan. Bibi tidak menyangka jika mereka harus mengalami penyakit serius," ucap bibi Sari di sela memandikan bayi kembarnya Alea.

"Kalau kita yakin setiap ujian yang Allah berikan ada hikmahnya, insya Allah, penderitaan yang kita alami pasti dimudahkan jalannya oleh Allah. Asalkan kita tidak putus asa dengan doa," ucap Alea.

"Non. Ngomong-ngomong nama mereka siapa?" tanya bibi Sari.

"Abrar dan Azira," sahut Alea.

"Nama yang bagus. Semoga nama keduanya menjadi doa untuk masa depan mereka," timpal bibi Sari.

"Aamiin.

Usai di mandikan keduanya, Alea mengenakan baju pada kedua bayinya dan berjalan mendekati jendela untuk menjemur keduanya agar mendapatkan asupan sinar matahari.

"Sayang. Tolong doakan bunda agar selalu sehat supaya lebih keras lagi untuk mencari nafkah agar bisa membiayai pengobatan kalian. Kalian harus sabar ya.

Allah sudah menyiapkan jalannya, tinggal kita yang harus berdoa dan terus iktiar untuk mendapatkan uang 3 triliun itu. Tidak ada yang mustahil di sisi Allah karena Allah maha kaya," ucap Alea pada bayi kembarnya yang sekilas tersenyum pada ibu mereka.

"Masya Allah. Kalian tersenyum pada bunda?" tanya Alea begitu takjub pada bayi kembarnya seakan mengerti apa yang dia katakan.

Terpopuler

Comments

Dwi Setyaningrum

Dwi Setyaningrum

3 trilyun itu brp truk ya Thor uangnya🤔😁😁

2023-09-17

3

Uthie

Uthie

dikirain 3 M doang yaa 🤭

2023-08-27

1

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Lanjutkan, tetap semangat ya dan sukses selalu dlm berkarya jangan lupa jaga kesehatan biar lancar updatenya 😉🤗💪

2023-08-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Alea Yang Malang
2 2. Nyiyiran Tak Bermutu
3 3. Memisahkan Mereka
4 4. Jangan Kuatir! Ada aku disini.
5 5. Mulai Main Api
6 6. Merahasiakannya
7 7. Hampir Ketahuan
8 8. Bom Waktu
9 9. Ada Yang Puas
10 10. Tetap Optimis
11 11. Bisa Disembuhkan
12 12. Kabar Baik
13 13. Pria Aneh
14 14. Akhirnya Tertolong
15 15. Berangkat Bersama
16 16. Baru mengetahuinya
17 17. Merahasiakannya
18 18. Kejeniusan Baby Abrar
19 19. Penuh Permohonan
20 20. Cukup...!
21 21. Amarah Mark
22 22. Tidak Ada Yang Unggul Dariku
23 23. Demam
24 24. Kebakaran
25 25. Tragis..
26 26. Alea Histeris
27 27. Kejeniusan Azira
28 28. Pertemuan Yang Tak Sengaja
29 29. Melakukan Penelusuran
30 30. Hanya Orang Nyasar
31 31. Mengamuk
32 32. Mulai menjatuhkan Mangsa
33 33. Ponsel Canggih Buatan Abrar
34 34. Daftar Lomba
35 35. Siapa Yang Bangga Sekarang?
36 36. Konferensi Pers
37 37. Apakah Aku Perlu Mengurusnya?"
38 38. Anda Siapa Ya..?
39 39. Sidang
40 40. Keputusan Sidang
41 41. Kekecewaan Rama
42 42. Permohonan
43 43. Pingsan
44 44. Dipecat
45 45. Hukuman Untuk Rama
46 46. Pintar Mengambil Hati
47 47. Berdebat
48 48. Menjadi Pusat Perhatian
49 49. Wanita Masa Lalu
50 50. Aku Tidak Peduli
51 51. Jujur
52 52. Pengaduan
53 53. Niat Jahat
54 54. Lakukan investigasi!
55 55. Kenekatan Mark
56 56. Perjuangan Alea
57 57. Lenyapkan Dia...!
58 58. Sang mata-mata sebenarnya
59 59. Mengelak
60 60. Peringatan Untuk Claire
61 61. Gelandangan
62 62. Tercengang
63 63. CEO Baru
64 64. Amukan Claire
65 65. Menjadi Tontonan Publik
66 66. Kerinduan
67 67. Kedatangan Nyonya Stevani
68 68. Di tinggalkan
69 69. Rama Yang Malang
70 70. Tidak Semudah Yang Dikira
71 71. Doamu Menembus Pencakar Langit
72 72. Terkesiap
73 73. Tunggu Sebentar...!
74 74. Pingin Berdua
75 75. Tidak Bisa Menikmati
76 76. Saatnya Berpisah
77 77. Kesan Terindah
78 78. Selamat Jalan Putriku...!
79 79. Tak Sanggup Berpisah
80 80. Tempat Kerja Baru
81 81. Tidak Semudah Itu Memaafkanmu!
82 82. Perayaan Ulang Tahun
83 83. Penyesalan Yang Tak Berguna
84 84. Surat wasiat
85 85. Selamat Jalan Ayah...!
86 86. Sepakat Menikah
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Alea Yang Malang
2
2. Nyiyiran Tak Bermutu
3
3. Memisahkan Mereka
4
4. Jangan Kuatir! Ada aku disini.
5
5. Mulai Main Api
6
6. Merahasiakannya
7
7. Hampir Ketahuan
8
8. Bom Waktu
9
9. Ada Yang Puas
10
10. Tetap Optimis
11
11. Bisa Disembuhkan
12
12. Kabar Baik
13
13. Pria Aneh
14
14. Akhirnya Tertolong
15
15. Berangkat Bersama
16
16. Baru mengetahuinya
17
17. Merahasiakannya
18
18. Kejeniusan Baby Abrar
19
19. Penuh Permohonan
20
20. Cukup...!
21
21. Amarah Mark
22
22. Tidak Ada Yang Unggul Dariku
23
23. Demam
24
24. Kebakaran
25
25. Tragis..
26
26. Alea Histeris
27
27. Kejeniusan Azira
28
28. Pertemuan Yang Tak Sengaja
29
29. Melakukan Penelusuran
30
30. Hanya Orang Nyasar
31
31. Mengamuk
32
32. Mulai menjatuhkan Mangsa
33
33. Ponsel Canggih Buatan Abrar
34
34. Daftar Lomba
35
35. Siapa Yang Bangga Sekarang?
36
36. Konferensi Pers
37
37. Apakah Aku Perlu Mengurusnya?"
38
38. Anda Siapa Ya..?
39
39. Sidang
40
40. Keputusan Sidang
41
41. Kekecewaan Rama
42
42. Permohonan
43
43. Pingsan
44
44. Dipecat
45
45. Hukuman Untuk Rama
46
46. Pintar Mengambil Hati
47
47. Berdebat
48
48. Menjadi Pusat Perhatian
49
49. Wanita Masa Lalu
50
50. Aku Tidak Peduli
51
51. Jujur
52
52. Pengaduan
53
53. Niat Jahat
54
54. Lakukan investigasi!
55
55. Kenekatan Mark
56
56. Perjuangan Alea
57
57. Lenyapkan Dia...!
58
58. Sang mata-mata sebenarnya
59
59. Mengelak
60
60. Peringatan Untuk Claire
61
61. Gelandangan
62
62. Tercengang
63
63. CEO Baru
64
64. Amukan Claire
65
65. Menjadi Tontonan Publik
66
66. Kerinduan
67
67. Kedatangan Nyonya Stevani
68
68. Di tinggalkan
69
69. Rama Yang Malang
70
70. Tidak Semudah Yang Dikira
71
71. Doamu Menembus Pencakar Langit
72
72. Terkesiap
73
73. Tunggu Sebentar...!
74
74. Pingin Berdua
75
75. Tidak Bisa Menikmati
76
76. Saatnya Berpisah
77
77. Kesan Terindah
78
78. Selamat Jalan Putriku...!
79
79. Tak Sanggup Berpisah
80
80. Tempat Kerja Baru
81
81. Tidak Semudah Itu Memaafkanmu!
82
82. Perayaan Ulang Tahun
83
83. Penyesalan Yang Tak Berguna
84
84. Surat wasiat
85
85. Selamat Jalan Ayah...!
86
86. Sepakat Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!