18. Kejeniusan Baby Abrar

Sejalannya waktu, si kembar sudah bisa bicara di usia mereka yang kini sudah menginjak 8 bulan lebih. Sampai saat ini si kembar belum menjalani operasi karena mereka harus melewati observasi terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan medis yang beresiko pada kematian.

Sesekali tuan Mark datang berkunjung untuk memeriksa keadaan si kembar untuk memastikan lagi kondisi si kembar guna menentukan jadwal operasi yang akan di siapkan mereka Minggu depan.

"Hai kesayangan daddy...!" sapa tuan Mark mengecup kening baby Abrar dan menggendong baby Azira.

"Hello daddy...!" kedua bocah itu mengecup pipi tuan Mark antara kanan dan kiri secara bersamaan.

"Sayang. Apa kabar kalian semua..!" tanya tuan Mark sambil melirik Alea yang hanya bisa menatap interaksi hangat antara dokter Mark dan bayi kembarnya.

"Ok..!" keduanya menunjukkan jempol mereka sambil tersenyum.

"Wow...! Kalian semangat sekali..!" ucap tuan Mark pada keduanya.

Tuan Mark melakukan beberapa pemeriksaan USG jantung( ECHO) pada baby Azira. Dan sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan pada kaki baby Abrar di ruang MMR saat Alea bekerja.

Ketika sedang menunggu gilirannya diperiksa oleh dokter Mark, baby Abrar membaca sederetan tulisan yang tertera di bawah layar monitor. Karena sedang duduk di samping ibunya, baby Abrar membaca dengan lantang sebisanya dengan suara putus-putus.

"Measure, patient, review, alarm, setting," itu yang dibaca oleh baby Abrar saat tangan kirinya di pasang alat tensi yang tersambung ke layar monitor untuk mengukur tekanan darah, saturasi dan lainnya.

Tuan Mark dan Alea seketika saling menatap lalu kembali melihat wajah baby Abrar yang bisa membaca dengan sangat baik padahal tidak ada yang mengajarinya.

"Masya Allah baby!" sentak Alea haru lalu meminta lagi putranya untuk mengulangi lagi untuk membaca yang lainnya.

Baby Abrar tidak ingin melakukannya. Justru ia malah membaca nama yang tertera di jas putih yang dipakai tuan Mark." Dr. Mark Antonio Louise."

Deggg ....

"Oh my God!" desis tuan Mark merasakan keajaiban yang terjadi pada putra dari Alea ini yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri sama seperti baby Azira.

Tuan Mark mencium pipi gembul baby Abrar. Betapa bangganya ia saat mengetahui baby Abrar tergolong anak jenius. Jika baby Abrar bisa membaca lain halnya dengan baby Azira yang bisa membaca angka dan menghitungnya dengan cermat. Jadilah hari itu antara Alea dan tuan Mark dibuat terpesona oleh bayi kembar ini dengan kejeniusan yang mereka miliki.

"Tuan. Saya harap anda tidak mengekspose kehebatan bayi kembarku pada media atau ahli manapun karena saya tidak ingin mereka terkenal. Hal itu akan membuat mereka tertekan dengan kemauan orang dewasa," pinta Alea.

"Aku tidak punya hak untuk melakukan itu pada bayi hebat ini. Aku tidak setega itu. Apalagi dengan kondisi kesehatan mereka saat ini, itu tidak memungkinkan bayi ini akan menjadi target pemburu berita yang akan berniat menaikkan ranting stasiun televisi mereka," ucap tuan Mark.

"Jika bukan anda yang melakukannya, bagaimana dengan para suster dan dokter lain yang bertugas menjaga mereka saat saya tidak ada di sini?" cemas Alea.

Tuan Mark nampak bingung untuk menjelaskan kepada Alea bahwa stafnya bisa ia kendalikan dengan mudah jika berani melanggar perintahnya. Ia terdiam sejenak sebelum melanjutkan perkataannya.

Alea hanya menunggu solusi dari tuan Mark karena ia tahu pria ini pasti bisa melakukan sesuatu untuknya.

"Tenang saja! Saya akan bicarakan ini dengan pemilik rumah sakit ini untuk mengawasi dokter maupun suster yang bertugas untuk menjaga baby kembar anda," ucap tuan Mark menenangkan Alea.

"Jadi, kamu ingin memberitahukannya juga bahwa si kembar memiliki kejeniusan?" cecar Alea masih belum terima dengan saran tuan Mark padanya.

Tuan Mark makin gemas dengan kecerewetan Alea yang sulit diajak tenang." Jadi, kau ingin aku harus bagaimana, hmm?" tanya tuan Mark segera mendekati Alea yang mundur beberapa langkah untuk menghindari jangkauan pria bunglon ini.

"Kau mau apa ..? Jangan coba-coba mendekatiku...!" ancam Alea yang sudah mentok di dinding sambil menahan nafas.

Melihat Alea ketakutan padanya justru seringai nakal tuan Mark makin menggoda wanita ini hingga menarik pinggang ramping Alea yang langsung membentur dada pria tampan itu.

Alea memejamkan matanya kuat dengan wajah mengkerut." Kamu kira aku ingin menciummu, hmm?! kau bukan seleraku," ucap tuan Mark lalu meniup wajahnya Alea lembut.

Setelah itu melepaskan rengkuhannya dari pinggang Alea sambil mengulum senyum.

"Sial ...! Dia selalu membuatku panas dingin dengan tingkah konyolnya," umpat Alea dalam hati.

Kedua bayi kembar itu nampak asyik dengan ponsel milik ibu mereka yang tergeletak di atas brangkar karena Alea memiliki dua ponsel.

"Ok. Sayang. Kita bertemu lagi Minggu depan untuk melakukan operasi terutama pada si cantik Azira,"

ucap tuan Mark pada Azira yang menyimak perkataan tuan Mark padanya dengan mendongakkan wajahnya pada tuan Mark sambil mengangguk seakan paham dengan perkataan tuan Mark padanya.

"Daddy jangan pergi! Di sini aja! Temanin Azira!" pinta baby Azira dengan suara cadelnya walaupun tidak jelas perkataannya namun tuan Mark mengerti apa yang dikatakan bayi cantik ini.

"Iya sayang. Apakah kamu mau tidur?" tanya tuan Mark.

"Hmm!" baby Azira mengangkat kedua tangannya untuk di gendong. Sementara itu baby Abrar masih ingin memain ponsel milik Alea.

"Kamu tidak mau bobo, sayang?" tanya Alea pada putranya karena ini sudah pukul delapan malam. Abrar menggeleng dan memilih untuk main.

"Kamu istirahat saja...! Biar aku yang menjaga mereka!" titah tuan Mark.

"Aku belum mengantuk. Aku ingin menemani baby Abrar main," ucap Alea lalu naik ke tempat tidur dan ikut menyandarkan tubuhnya di brangkar milik putranya.

Karena kelelahan seharian bekerja, akhirnya Alea ikut terlelap dan baby Abrar juga langsung menjatuhkan tubuhnya sambil menggenggam ponsel milik ibunya.

"Dasar wanita keras kepala. Di suruh tidur nggak mau padahal matanya sudah kelelahan," omel tuan Mark lalu membaringkan baby Azira di brangkar miliknya.

Tuan Mark mengangkat tubuh Alea untuk dipindahkan ke kasur khusus untuk kelurga pasien. Baru kali ini ia menggendong tubuh wanita selain ibunya.

Melihat wajah teduh Alea membuat dirinya tidak berkedip menatap wajah cantik Alea yang terlihat masih sangat muda padahal usia ibu si kembar ini sudah 26 tahun.

"Aku bersumpah akan memilikimu setelah kedua anakmu sudah sembuh, sayang. Aku sangat mencintaimu Alea. Tapi, aku tidak mau memberimu harapan karena ada yang perlu aku urus. Anakmu adalah milikku juga dan mereka seperti bagian dari diriku. Jadilah istriku!" ucap tuan Mark lalu mengecup kening Alea sangat lembut.

"Maafkan aku karena tidak bisa mengatakan perasaanku yang sebenarnya padamu," lanjut tuan Mark lalu meninggalkan kamar inap itu setelah memastikan bayi kembar itu sudah tenang di pembaringan mereka masing-masing.

Terpopuler

Comments

Al^Grizzly🐨

Al^Grizzly🐨

salah...harusnya baby itu saat bicara hurupnya belepotan..bukan langsung jadi..

2023-09-20

2

Molive(virgo girl)♍

Molive(virgo girl)♍

bayi 8 bulan udah bisa baca??
berarti
saat lagi udah bisa ngesot
sana sini
😱😱😱

2023-09-17

1

Alanna Th

Alanna Th

memang pjbt pmrnth kita msh brmental down; setiap ksmptn djadikn ajang korupsi hanya dg kedok mnolong rkyt yg lemah. aq dpt krt atm lansia bln lalu, tp smp skrg dananya msh 0 !! 😱😖

2023-09-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Alea Yang Malang
2 2. Nyiyiran Tak Bermutu
3 3. Memisahkan Mereka
4 4. Jangan Kuatir! Ada aku disini.
5 5. Mulai Main Api
6 6. Merahasiakannya
7 7. Hampir Ketahuan
8 8. Bom Waktu
9 9. Ada Yang Puas
10 10. Tetap Optimis
11 11. Bisa Disembuhkan
12 12. Kabar Baik
13 13. Pria Aneh
14 14. Akhirnya Tertolong
15 15. Berangkat Bersama
16 16. Baru mengetahuinya
17 17. Merahasiakannya
18 18. Kejeniusan Baby Abrar
19 19. Penuh Permohonan
20 20. Cukup...!
21 21. Amarah Mark
22 22. Tidak Ada Yang Unggul Dariku
23 23. Demam
24 24. Kebakaran
25 25. Tragis..
26 26. Alea Histeris
27 27. Kejeniusan Azira
28 28. Pertemuan Yang Tak Sengaja
29 29. Melakukan Penelusuran
30 30. Hanya Orang Nyasar
31 31. Mengamuk
32 32. Mulai menjatuhkan Mangsa
33 33. Ponsel Canggih Buatan Abrar
34 34. Daftar Lomba
35 35. Siapa Yang Bangga Sekarang?
36 36. Konferensi Pers
37 37. Apakah Aku Perlu Mengurusnya?"
38 38. Anda Siapa Ya..?
39 39. Sidang
40 40. Keputusan Sidang
41 41. Kekecewaan Rama
42 42. Permohonan
43 43. Pingsan
44 44. Dipecat
45 45. Hukuman Untuk Rama
46 46. Pintar Mengambil Hati
47 47. Berdebat
48 48. Menjadi Pusat Perhatian
49 49. Wanita Masa Lalu
50 50. Aku Tidak Peduli
51 51. Jujur
52 52. Pengaduan
53 53. Niat Jahat
54 54. Lakukan investigasi!
55 55. Kenekatan Mark
56 56. Perjuangan Alea
57 57. Lenyapkan Dia...!
58 58. Sang mata-mata sebenarnya
59 59. Mengelak
60 60. Peringatan Untuk Claire
61 61. Gelandangan
62 62. Tercengang
63 63. CEO Baru
64 64. Amukan Claire
65 65. Menjadi Tontonan Publik
66 66. Kerinduan
67 67. Kedatangan Nyonya Stevani
68 68. Di tinggalkan
69 69. Rama Yang Malang
70 70. Tidak Semudah Yang Dikira
71 71. Doamu Menembus Pencakar Langit
72 72. Terkesiap
73 73. Tunggu Sebentar...!
74 74. Pingin Berdua
75 75. Tidak Bisa Menikmati
76 76. Saatnya Berpisah
77 77. Kesan Terindah
78 78. Selamat Jalan Putriku...!
79 79. Tak Sanggup Berpisah
80 80. Tempat Kerja Baru
81 81. Tidak Semudah Itu Memaafkanmu!
82 82. Perayaan Ulang Tahun
83 83. Penyesalan Yang Tak Berguna
84 84. Surat wasiat
85 85. Selamat Jalan Ayah...!
86 86. Sepakat Menikah
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Alea Yang Malang
2
2. Nyiyiran Tak Bermutu
3
3. Memisahkan Mereka
4
4. Jangan Kuatir! Ada aku disini.
5
5. Mulai Main Api
6
6. Merahasiakannya
7
7. Hampir Ketahuan
8
8. Bom Waktu
9
9. Ada Yang Puas
10
10. Tetap Optimis
11
11. Bisa Disembuhkan
12
12. Kabar Baik
13
13. Pria Aneh
14
14. Akhirnya Tertolong
15
15. Berangkat Bersama
16
16. Baru mengetahuinya
17
17. Merahasiakannya
18
18. Kejeniusan Baby Abrar
19
19. Penuh Permohonan
20
20. Cukup...!
21
21. Amarah Mark
22
22. Tidak Ada Yang Unggul Dariku
23
23. Demam
24
24. Kebakaran
25
25. Tragis..
26
26. Alea Histeris
27
27. Kejeniusan Azira
28
28. Pertemuan Yang Tak Sengaja
29
29. Melakukan Penelusuran
30
30. Hanya Orang Nyasar
31
31. Mengamuk
32
32. Mulai menjatuhkan Mangsa
33
33. Ponsel Canggih Buatan Abrar
34
34. Daftar Lomba
35
35. Siapa Yang Bangga Sekarang?
36
36. Konferensi Pers
37
37. Apakah Aku Perlu Mengurusnya?"
38
38. Anda Siapa Ya..?
39
39. Sidang
40
40. Keputusan Sidang
41
41. Kekecewaan Rama
42
42. Permohonan
43
43. Pingsan
44
44. Dipecat
45
45. Hukuman Untuk Rama
46
46. Pintar Mengambil Hati
47
47. Berdebat
48
48. Menjadi Pusat Perhatian
49
49. Wanita Masa Lalu
50
50. Aku Tidak Peduli
51
51. Jujur
52
52. Pengaduan
53
53. Niat Jahat
54
54. Lakukan investigasi!
55
55. Kenekatan Mark
56
56. Perjuangan Alea
57
57. Lenyapkan Dia...!
58
58. Sang mata-mata sebenarnya
59
59. Mengelak
60
60. Peringatan Untuk Claire
61
61. Gelandangan
62
62. Tercengang
63
63. CEO Baru
64
64. Amukan Claire
65
65. Menjadi Tontonan Publik
66
66. Kerinduan
67
67. Kedatangan Nyonya Stevani
68
68. Di tinggalkan
69
69. Rama Yang Malang
70
70. Tidak Semudah Yang Dikira
71
71. Doamu Menembus Pencakar Langit
72
72. Terkesiap
73
73. Tunggu Sebentar...!
74
74. Pingin Berdua
75
75. Tidak Bisa Menikmati
76
76. Saatnya Berpisah
77
77. Kesan Terindah
78
78. Selamat Jalan Putriku...!
79
79. Tak Sanggup Berpisah
80
80. Tempat Kerja Baru
81
81. Tidak Semudah Itu Memaafkanmu!
82
82. Perayaan Ulang Tahun
83
83. Penyesalan Yang Tak Berguna
84
84. Surat wasiat
85
85. Selamat Jalan Ayah...!
86
86. Sepakat Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!