Perdebatan antara selingkuhannya yang bernama Ria dan Rama masing berlangsung sengit. Rama yang takut skandalnya akan ketahuan oleh sekuritinya, berusaha untuk menenangkan Ria yang tidak ingin diabaikan begitu saja oleh Rama setelah Alea balik dari luar negeri.
"Kau mengabaikan panggilan teleponku dan juga pesanku setelah pawang-mu itu pulang dari luar negeri? Jadi, aku hanya dimanfaatkan olehmu saja ketika kau kesepian, hahh?!" bentak Ria geram.
"Kita ini bukan suami istri. Kita hanya bertemu untuk saling mengisi kekosongan. Kau hanya seorang janda yang diceraikan oleh suamimu dan aku hanya pria kesepian dengan setumpuk masalah. Kita sudah sepakat untuk saling mengisi saja bukan untuk melangkah ke arah yang lebih jauh, Ria," ucap Rama menegaskan status hubungannya Ria.
"Dulu iya. Tapi, sekarang aku sudah terlanjur bergantung padamu. Aku sangat mencintaimu Rama! Jangan memperlakukan aku seperti ini! Aku ingin memberikan tubuhku untukmu, tapi kau tidak pernah mau menyentuhku. Aku harus bagaimana padamu?" keluh Ria mulai dengan dramanya.
"Jika aku menyentuhmu itu berarti aku sudah mengkhianati istriku. Aku tidak mau melakukan hal yang lebih jauh denganmu. Aku mohon mengertilah Ria! dengan tidak menyentuhmu berarti aku masih menghargaimu sebagai wanita yang berstatus janda. Kau bisa mendapatkan pria lain yang kau inginkan tapi bukan aku," ucap Rama.
"Jadi, setiap cumbuan kita tidak berarti apapun untukmu?" lirih Ria.
"Sayang. Pulanglah..! Aku harus menjemput Alea. Kasihan dia sedang hamil. Besok aku akan menemuimu lagi, ya!" rayu Rama lembut tanpa ingin menjawab pertanyaan Ria.
"Benarkah besok kamu datang ke apartemenku?" tanya Ria yang sudah mulai tenang karena janji Rama.
"Tentu saja sayang!" janji Rama.
"Berjanjilah untuk tidak bercinta dengan istrimu! Jika aku tidak mendapatkan milikmu itu, maka dia juga tidak boleh merasakan kenikmatan itu!" pinta Ria penuh penekanan pada kalimatnya.
"Iya sayang. Sampai jumpa besok siang!" ucap Rama membukakan pintu mobil untuk Ria.
Ria masuk ke dalam mobilnya. Mobil itu perlahan mulai bergerak meninggalkan Rama yang hanya bisa menarik nafas lega. Rama yang hendak membuka pintu mobilnya dikejutkan oleh kedatangan Alea dengan taksi online yang berhenti di depan mobilnya.
"Rama!" teriak Alea sambil tersenyum manis saat turun dari taksi itu.
"Sayang?" gugup Rama sambil melihat mobil Ria yang belum berapa jauh pergi dari tempatnya berdiri.
"Kamu lihat siapa?" tanya Alea yang melihat Rama menatap ke arah lain bukan menatapnya.
"Oh, itu. Klien aku baru tinggalkan tempat ini. Kenapa kamu tidak menunggu aku jemput, sayang?" tanya Rama terlihat kuatir pada istrinya yang hampir mengetahui perselingkuhannya untuk menutupi kebohongannya.
"Oh...!" hanya itu ucapan polos Alea sambil meraih tangannya Rama untuk ia cium.
"Ayo sayang, kita pulang! kamu bawa oleh-oleh nggak buat aku?" tanya Rama membukakan pintu mobil untuk Alea yang langsung duduk di jok samping suaminya.
"Maaf Rama! Aku tidak sempat untuk berkunjung ke manapun karena padatnya acara saat itu. Lagi pula kehamilan ini membatasi ruang gerakku," ucap Alea.
"Apakah mereka menyusahkan-mu, sayang?" tanya Rama sambil mengelus perut istrinya yang belum terlalu membesar.
"Sedikit," sahut Alea.
"Kalau begitu mereka harus dihukum, sayang! Aku kangen sama kamu," Rama memagut bibir istrinya dengan lembut seakan sedang menutupi rasa bersalahnya pada Alea.
"Apakah kamu mau bercinta denganku malam ini, sayang?" tanya Alea manja sambil meremas milik suaminya yang sudah mengeras dibawah sana.
"Apakah tidak apa kalau aku mengunjungi benihku, malam ini?" tanya Rama menahan gemuruh nafasnya yang kian mengaduk hasratnya.
"Tidak apa-apa asalkan kamu hati-hati menemui mereka," ucap Alea yang sudah merindukan milik suaminya yang sudah tiga bulan ini tidak pernah bertamu di sarangnya.
...----------------...
Di dalam kamar sana, suara lenguhan sang istri nampak menyemangati suami yang menikmati miliknya dibawah sana. Entah sudah beberapa kalinya Alea melakukan pelepasan hanya dengan lidah suaminya yang terus memanjakan kelopak indah itu yang makin bengkak di bawah sana.
Erangan erotis Alea mampu menghipnotis suaminya yang kini melupakan janjinya pada sang kekasih gelapnya untuk tidak menyentuh lagi milik istrinya.
"Milikmu makin nikmat sayang!" desis Rama menikmati sempit nan menggigit milik Alea yang seperti biasa membuatnya gila.
Hingga pada akhirnya keduanya tidak tahan lagi untuk mempercepat gerakan pinggul mereka yang beradu satu sama lain ketika gelombang kenikmatan itu makin dekat merasuk ke seluruh jiwa mereka yang merindukan kehangatan.
"Alea...!"
"Rama..!"
Pelukan hangat keduanya makin erat untuk menyatukan milik mereka agar menyirami benih di dalam sana yang makin tumbuh subur dengan harapan memperbaiki struktur pembentukan janin yang cacat kembali sempurna. Itu yang diharapkan seorang Alea yang begitu takut dengan ucapan dokter tentang keadaan kandungannya.
"Ya Allah. Aku adalah wanita lemah yang sangat berharap agar ciptaan makhluk yang Engkau titipkan dalam rahimku kembali sempurna dengan kuasaMu. Tolong aku..ya Robby!" cairan bening itu lolos juga di sudut mata indah milik Alea.
"Sayang. Kenapa kamu menangis?" tanya Rama saat Alea tidak mampu menyembunyikan kesedihannya.
"Aku hanya kangen sama kamu," ujar Alea bohong yang hampir ketahuan oleh suaminya tentang sesuatu yang ia rahasiakan.
Rama tersenyum lalu menangkup dagu Alea untuk menatapnya." Apakah ini yang selalu disebut orang, kalau perilaku aneh istri yang sedang hamil adalah bawaan bayinya?" tanya Rama menatap wajah teduh istrinya yang begitu tulus mencintainya.
"Entahlah. Aku berharap kehadiran bayi kembar kita dapat mengubah segalanya. Membawa berkah di rumah ini," tutur Alea.
Rama melepaskan miliknya dari liang sempit Alea lalu berbaring disisi istrinya." Konon katanya masa pernikahan yang sudah dilewati oleh pasangan selama lima tahun akan memiliki kekuatan hubungan mereka karena sudah melewati banyak badai dan aku harap kita adalah salah satunya, Alea," imbuh Rama.
"Bagaimana kalau kebahagiaan itu tidak membuatmu puas setelah mendapatkan keturunan yang mengalami cacat fisik atau mental, Rama?" batin Alea yang tidak sanggup berkata jujur pada suaminya.
"Sayang. Sebaiknya kita tidur. Kamu pasti lelah, bukan?" ajak Rama yang sudah dilanda rasa ngantuk setelah puas bercinta dengan istrinya.
"Iya Rama. Kita harus bersih-bersih dulu baru tidur!" ajak Alea beringsut turun dari tempat tidur ke kamar mandi sambil memegang perut bagian bawahnya yang sudah agak membesar seperti buah kelapa.
Sesaat kemudian keduanya sudah terlelap sambil berpelukan melewati malam yang sudah semakin larut.
"Gugurkan mereka....! Aku tidak sudi membesarkan anak penyakitan!" titah Rama.
"Tidak. Mereka darah daging kita. Jika kamu tidak menginginkan mereka. Aku sanggup membesarkan mereka seorang diri!" tegas Alea.
"Ayo kita cerai!"
"Tidakkkkkkk....!" teriak Alea ketakutan sambil terduduk lemas dengan nafas memburu.
"Alhamdulillah. Ya Allah. Syukurlah. Ini hanya mimpi. Aku harap Rama tidak melakukan itu padaku," lirih Alea dengan nafas tersengal.
Rama yang ikut terganggu mendengarkan teriakan istrinya, ikut bangun dan memeluk tubuh Alea.
"Ada apa sayang?" serak Rama dengan matanya yang terasa sangat berat.
"Maaf sayang. Aku hanya mimpi buruk tentang bayi kembar kita," ucap Alea.
"Buang ludah ke kiri 3 kali sebagai syarat saja lalu baca istrigfar dan balikkan bantalnya. Rubah posisi tidurmu. Setan sedang menggodamu! Ayo kita tidur lagi!" titah Rama mendekap lagi tubuh istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Nor Azlin
betul tu mama sama anak nya sama aja ...kenapa dulu sebelum Aliea hamil mamanya menyuruh nya bersama nantan pacar nya si Rama bermatian tidak mau di jodoh kan dengan nya ...sekarang ini dia berselingkuh dengan janda untuk menyakiti Aliea dasar laki2 munafik si Rama ini ...lanjut thor
2023-07-27
5
Bunda Salma
huhh... pingin ngeplak kepala Rama 😤 istrinya berjuang demi keturunan dia , tp dia malah main belakang sama perempuan lain , next thor 💪
2023-07-25
3
suti markonah
tadi ke pencet thorr....❤❤❤❤❤❤
2023-07-24
1