4. Jangan Kuatir! Ada aku disini.

Wajah murung itu menatap rumah-rumah mewah di depan sana sama tingginya dengan rumah mertua yang ia tempati. Kegusaran hati Alea terasa sesak karena suaminya seakan mengantarkan kematiannya secara perlahan di rumah besar itu.

Sebagai seorang diplomat ia sangat lihai bersilat lidah dengan para diplomat negara asing yang selalu menyudutkan negaranya untuk urusan politik. Tapi, di hadapan suaminya ia bahkan tidak bisa berontak untuk sekedar melarikan diri dari neraka yang siap melahap tubuhnya bersama dengan bayi kembarnya.

"Bagaimana kalau mertuaku mengetahui jika aku hamil bayi kembar? Sepertinya dia tidak begitu menyukai kehamilanku. Berarti ada niat buruk dibalik intimidasinya selama ini padaku," batin Alea mempertanyakan nasibnya sebagai menantu di rumah besar itu.

Rama yang baru masuk ke kamar itu melihat posisi istrinya yang sedang melamun menatap ke arah jendela kamar mereka, mendekati Alea.

"Sayang. Apakah kamu tidak suka berada di rumah ini, hmm?" tanya Rama sambil membaui leher jenjang istrinya yang sangat harum.

"Kamu pasti sudah tahu jawabannya Rama. Untuk apa kamu bertanya dengan hal yang sama?" sahut Alea merasa jengah dengan perhatian suaminya yang tidak konsisten pada janjinya.

"Tidak usah kuatir, sayang. Bukankah ada aku di sini yang selalu menemanimu, di sini? Kau bisa berangkat kerja bersamaku, begitu pula saat kamu pulang kerja dan aku akan menjemputmu. Dengan begitu aku akan terus melindungimu setiap saat dari nyinyiran mama," janji Rama.

"Apakah kamu yakin mama akan menjaga lisannya selama aku hamil cucunya? Bukankah selama ini, ada kamu juga, mama tetap saja tidak segan untuk menghinaku?" tanya Alea.

"Hinaan apa lagi yang akan dilayangkan mama padamu, sayang? Bukankah semuanya sudah terbantahkan dengan sendirinya, saat mereka mengetahui kamu bukanlah seorang wanita mandul?" balas Rama.

"Bukan keturunan yang mama inginkan dariku, Rama. Tapi, ketidaksukaan mama padaku yang tidak ingin aku hidup bersamamu," imbuh Alea seraya membalikkan tubuhnya menghadap suaminya.

"Aleaaa...! Kenapa pikiranmu sekeji itu pada mamaku, hah?! Kenapa kamu tidak bisa memberikan mamaku kesempatan untuk berubah dengan kehadiran calon cucunya, hah?!" Suara keras Rama menggema di kamar itu membuat hati Alea langsung menciut.

"Kamu membentakku Rama? saat aku mengatakan sikap munafik ibumu padaku?" tanya Alea dengan mata mendelik.

Air matanya tidak mampu lagi ia tahan karena penderitaannya selama lima tahun ini terus saja tertahan di rumah besar itu.

"Maaf.... maafkan aku sayang! Aku kelepasan hingga tidak sadar membentamu. Aku tidak bermaksud membentakmu. Hanya saja sebagai anaknya aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja saat kamu menuduhnya dengan tuduhan keji," ucap Rama memeluk lagi istrinya namun Alea tidak lagi respek.

"Lepaskan aku Rama..! Kalau tidak ingat anak yang sedang aku kandung ini, rasanya aku ingin membunuhmu sekarang!" pekik Alea sambil menangis.

"Lebih baik kau membunuhku daripada menuduh mamaku..!" sarkas Rama yang terlihat pecundang di depan istrinya.

Ia meninggal kamar itu dan keluar ke pintu balkon ruang keluarga yang ada di lantai dua itu. Rama menyulut rokoknya kemudian menghisapnya dengan kuat. Semburan asap dari mulutnya seakan mengeluarkan kekesalannya pada sang istri yang terlihat lebih sensitif saat ini.

"Kenapa kehamilannya malah membuat pikirannya menjadi tidak waras seperti itu?" geram Rama lalu mengoyak rokok yang belum habis ia hisap.

Rama kembali ke kamarnya dan mendapati Alea yang sudah terlelap. Wanita itu tampak masih sesenggukan dengan rembesan air matanya yang turun dari sudut mata indahnya. Luka yang ia rasakan hingga terbawa ke alam bawah sadarnya. Pria yang selama ini menjadi penguatnya malah berbalik 180 derajat saat ia membeberkan kebusukan hati ibu mertuanya.

Kehamilan yang sejatinya menjadi bumbu manis dalam kehidupan rumahtangganya yang sepi dari teriakan anak-anak kini berganti kegetiran baginya. Mungkin hanya menunggu bom waktu yang siap meledak entah itu kapan datangnya.

......................

Usai sholat subuh, Alea sudah rapi dengan mengenakan baju atasan batik berwarna coklat di padu celana kulot hitam membalut tubuh indahnya.

Sikapnya yang terlihat sangat waspada akan segala sesuatu di rumah itu hingga ia enggan untuk makan dan minum di rumah itu. Ia juga menenteng sepatunya dan saat menuruni tangga sambil melihat keadaan tangga yang baik-baik saja.

Sikap paranoidnya itu bukan tanpa alasan karena dirinya sudah tahu kalau selama ini ibu mertuanya selalu memberikan obat herbal pengering peranakan yang tercampur di minuman jus buah yang suka dibuat oleh pelayan di rumah itu. Hanya saja bukti itu ia simpan rapi agar mertuanya tidak curiga kalau dia sudah mengetahuinya.

"Alea...! Kamu mau berangkat ke kantor sepagi ini?" tanya Rama yang sudah berada di belakang Alea saat wanita ini hendak membuka pintu utama. Alea tersentak mendengar suara suaminya.

"Ada meeting di kedutaan Jerman jam 8 pagi. Aku takut telat karena aku yang akan menjadi juru bicara di meeting itu," ucap Alea.

"Kalau begitu biar aku yang akan mengantarkan kamu, sayang. Tunggu sebentar!" ucap Rama namun Alea yang masih sakit hati itu hanya bisa mengangguk pelan.

Saat melihat suaminya kembali ke kamar mereka untuk berpakaian, Alea sudah masuk ke dalam mobilnya dan menyetir mobil itu sendiri.

"Maafkan aku Rama! Aku bahkan tidak lagi percaya kepadamu. Aku harus berjuang untuk melindungi bayi kembarku sendiri," batin Alea sambil menekan pedal gas mobilnya sedikit lebih cepat lajunya saat ini.

Rama yang turun terburu-buru sengaja berjalan cepat menuju ke halaman rumahnya ternyata sudah tidak melihat Alea.

"Sial....! Kenapa dia jadi pembangkang saat sedang hamil? Padahal selama ini ia selalu menjadi istri yang penurut dan menyenangkan bagiku," umpat Rama saat menemukan mobil istrinya sudah raib di tempat parkir.

"Ada apa Rama? Kelihatannya kamu dongkol seperti itu?" pancing tuan Roy yang sekongkol dengan istrinya memusuhi Alea.

"Tidak apa, papa..! Alea takut telat meeting, jadi tidak sabar menungguku untuk jalan bersamaku ke kantornya," ucap Rama kembali ke kamarnya untuk mengambil ponsel.

"Apa kamu yakin anak yang dikandung istrimu itu adalah anakmu?" sindir tuan Roy tiba-tiba menanyakan hal yang sensitif itu pada putranya.

Langkah Rama terhenti di ujung anak tangga lalu membalikkan tubuhnya menghadap ke arah papanya yang sedang berada dibawah tangga.

"Maksud papa apa?" tanya Rama berusaha tenang.

"Bisa jadi Alea hamil anak pria lain. Siapa tahu program bayi tabung itu milik benih pria lain," sarkas tuan Roy.

"Serendah itukah pikiran papa tentang hasil bayi tabung? Bagaimana kalau saya bilang, kalau Alea hamil tanpa melalui proses bayi tabung," bantah Rama.

"Kalau begitu, dia sedang selingkuh dengan pria lain dan kamu hanya dapat apesnya saja. Bukankah dia selama ini selalu ke luar negeri? Siapa tahu kalau....-"

"Cukup papa..! Aku yang lebih tahu siapa istriku. Jika dia selingkuh harusnya dia sudah hamil dari dulu. Dan aku tidak percaya wanita cerdas dan terhormat seperti Alea menjatuhkan reputasi kelurga ini dengan skandal konyol yang akan merusak citranya sebagai seorang diplomat," ucap Rama berlalu ke kamarnya dan membanting pintu itu begitu kencang.

"Siallll ....! Ada apa dengan orang di rumah ini? Selalu saja memusuhi istriku. Kemarin belum hamil dikatain wanita mandul dan sekarang sudah hamil dituduh selingkuh. Sebenarnya, mereka maunya apa?" teriak Rama ditengah kebahagiaan yang sedang menyapanya kini.

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

itulah kelakuan kedua orang tua mu Rama. kenapa saat istrimu mengadu yg sebenarnya kamu malah marah dan TDK percaya?

2023-12-08

1

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

pergi dari rumah seperti neraka itu aja alea

2023-12-08

1

guntur 1609

guntur 1609

gtupun kau gal sadar juga. mati ja kau

2023-10-21

2

lihat semua
Episodes
1 1. Alea Yang Malang
2 2. Nyiyiran Tak Bermutu
3 3. Memisahkan Mereka
4 4. Jangan Kuatir! Ada aku disini.
5 5. Mulai Main Api
6 6. Merahasiakannya
7 7. Hampir Ketahuan
8 8. Bom Waktu
9 9. Ada Yang Puas
10 10. Tetap Optimis
11 11. Bisa Disembuhkan
12 12. Kabar Baik
13 13. Pria Aneh
14 14. Akhirnya Tertolong
15 15. Berangkat Bersama
16 16. Baru mengetahuinya
17 17. Merahasiakannya
18 18. Kejeniusan Baby Abrar
19 19. Penuh Permohonan
20 20. Cukup...!
21 21. Amarah Mark
22 22. Tidak Ada Yang Unggul Dariku
23 23. Demam
24 24. Kebakaran
25 25. Tragis..
26 26. Alea Histeris
27 27. Kejeniusan Azira
28 28. Pertemuan Yang Tak Sengaja
29 29. Melakukan Penelusuran
30 30. Hanya Orang Nyasar
31 31. Mengamuk
32 32. Mulai menjatuhkan Mangsa
33 33. Ponsel Canggih Buatan Abrar
34 34. Daftar Lomba
35 35. Siapa Yang Bangga Sekarang?
36 36. Konferensi Pers
37 37. Apakah Aku Perlu Mengurusnya?"
38 38. Anda Siapa Ya..?
39 39. Sidang
40 40. Keputusan Sidang
41 41. Kekecewaan Rama
42 42. Permohonan
43 43. Pingsan
44 44. Dipecat
45 45. Hukuman Untuk Rama
46 46. Pintar Mengambil Hati
47 47. Berdebat
48 48. Menjadi Pusat Perhatian
49 49. Wanita Masa Lalu
50 50. Aku Tidak Peduli
51 51. Jujur
52 52. Pengaduan
53 53. Niat Jahat
54 54. Lakukan investigasi!
55 55. Kenekatan Mark
56 56. Perjuangan Alea
57 57. Lenyapkan Dia...!
58 58. Sang mata-mata sebenarnya
59 59. Mengelak
60 60. Peringatan Untuk Claire
61 61. Gelandangan
62 62. Tercengang
63 63. CEO Baru
64 64. Amukan Claire
65 65. Menjadi Tontonan Publik
66 66. Kerinduan
67 67. Kedatangan Nyonya Stevani
68 68. Di tinggalkan
69 69. Rama Yang Malang
70 70. Tidak Semudah Yang Dikira
71 71. Doamu Menembus Pencakar Langit
72 72. Terkesiap
73 73. Tunggu Sebentar...!
74 74. Pingin Berdua
75 75. Tidak Bisa Menikmati
76 76. Saatnya Berpisah
77 77. Kesan Terindah
78 78. Selamat Jalan Putriku...!
79 79. Tak Sanggup Berpisah
80 80. Tempat Kerja Baru
81 81. Tidak Semudah Itu Memaafkanmu!
82 82. Perayaan Ulang Tahun
83 83. Penyesalan Yang Tak Berguna
84 84. Surat wasiat
85 85. Selamat Jalan Ayah...!
86 86. Sepakat Menikah
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Alea Yang Malang
2
2. Nyiyiran Tak Bermutu
3
3. Memisahkan Mereka
4
4. Jangan Kuatir! Ada aku disini.
5
5. Mulai Main Api
6
6. Merahasiakannya
7
7. Hampir Ketahuan
8
8. Bom Waktu
9
9. Ada Yang Puas
10
10. Tetap Optimis
11
11. Bisa Disembuhkan
12
12. Kabar Baik
13
13. Pria Aneh
14
14. Akhirnya Tertolong
15
15. Berangkat Bersama
16
16. Baru mengetahuinya
17
17. Merahasiakannya
18
18. Kejeniusan Baby Abrar
19
19. Penuh Permohonan
20
20. Cukup...!
21
21. Amarah Mark
22
22. Tidak Ada Yang Unggul Dariku
23
23. Demam
24
24. Kebakaran
25
25. Tragis..
26
26. Alea Histeris
27
27. Kejeniusan Azira
28
28. Pertemuan Yang Tak Sengaja
29
29. Melakukan Penelusuran
30
30. Hanya Orang Nyasar
31
31. Mengamuk
32
32. Mulai menjatuhkan Mangsa
33
33. Ponsel Canggih Buatan Abrar
34
34. Daftar Lomba
35
35. Siapa Yang Bangga Sekarang?
36
36. Konferensi Pers
37
37. Apakah Aku Perlu Mengurusnya?"
38
38. Anda Siapa Ya..?
39
39. Sidang
40
40. Keputusan Sidang
41
41. Kekecewaan Rama
42
42. Permohonan
43
43. Pingsan
44
44. Dipecat
45
45. Hukuman Untuk Rama
46
46. Pintar Mengambil Hati
47
47. Berdebat
48
48. Menjadi Pusat Perhatian
49
49. Wanita Masa Lalu
50
50. Aku Tidak Peduli
51
51. Jujur
52
52. Pengaduan
53
53. Niat Jahat
54
54. Lakukan investigasi!
55
55. Kenekatan Mark
56
56. Perjuangan Alea
57
57. Lenyapkan Dia...!
58
58. Sang mata-mata sebenarnya
59
59. Mengelak
60
60. Peringatan Untuk Claire
61
61. Gelandangan
62
62. Tercengang
63
63. CEO Baru
64
64. Amukan Claire
65
65. Menjadi Tontonan Publik
66
66. Kerinduan
67
67. Kedatangan Nyonya Stevani
68
68. Di tinggalkan
69
69. Rama Yang Malang
70
70. Tidak Semudah Yang Dikira
71
71. Doamu Menembus Pencakar Langit
72
72. Terkesiap
73
73. Tunggu Sebentar...!
74
74. Pingin Berdua
75
75. Tidak Bisa Menikmati
76
76. Saatnya Berpisah
77
77. Kesan Terindah
78
78. Selamat Jalan Putriku...!
79
79. Tak Sanggup Berpisah
80
80. Tempat Kerja Baru
81
81. Tidak Semudah Itu Memaafkanmu!
82
82. Perayaan Ulang Tahun
83
83. Penyesalan Yang Tak Berguna
84
84. Surat wasiat
85
85. Selamat Jalan Ayah...!
86
86. Sepakat Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!