16. Baru mengetahuinya

Di dalam pesawat, tuan Mark memberikan kamar pribadinya untuk Alea dan si kembar agar bisa beristirahat di temani bibi Sari. Awalnya Alea cukup segan menerima perlakuan istimewa dari tuan Mark yang terlalu berlebihan menurutnya.

"Nyonya. Silahkan tidur di dalam sini karena kamu butuh ruang privasi untuk menyusui si kembar!" pinta tuan Mark sambil membuka pintu kamar pribadinya itu.

"Tapi tuan!" ragu Alea.

"Apakah kamu mau, kalau kami bisa melihat bukit kembarmu itu saat kamu menyusui si kembar di luar sini?" sinis tuan Mark terkesan mesum.

"Cih...!" dasar manusia nggak jelas," umpat Alea lalu masuk juga ke kamar itu. Ia menarik tangan Bibi Sari untuk ikut bersamanya ke kamar itu.

"Ya Allah Gusti! Mimpi apa aku semalam bisa naik jet pribadi ini?" lirih bibi Sari dengan sejuta kagumnya pada interior di dalam pesawat jet itu.

Alea hanya bisa menarik nafas panjang. Bagi Alea yang merupakan mantan istri pengusaha, kemewahan yang ada di dalam pesawat milik tuan Mark bukanlah barang mewah baginya karena sebelumnya ia sudah merasakan kenikmatan duniawi itu. Hanya saja tuan Mark belum mengetahui secara menyeluruh tentang Alea karena asistennya Barack belum menelusuri identitas Alea sepenuhnya.

"Non. Rupanya tuan Mark tidak kalah kayanya seperti ....-"

Bibi Sari tidak bisa melanjutkan ucapannya karena sudah mendapatkan tatapan horor dari Alea.

"Sorry non. Bibi tidak bermaksud membandingkan mereka. Bibi saat ini lagi senang saja," ucap bibi Sari tersenyum kecut.

"Bibi. Kita ini hanya tamu bagi tuan Mark. Kita belum tahu siapa dia. Jadi, jangan terlalu terbawa senang," imbuh Alea.

"Iya non. Bibi tahu itu." Bibi Sari tidak lagi mau berkata-kata dan memilih untuk tidur.

Barack mulai dengan laporannya sesuai dengan pesanan si bos.

"Tuan."

"Hmm!"

"Apakah saya boleh melaporkan tentang identitas nyonya Alea?" ijin Barack.

"Apa yang sudah kamu temukan tentang wanita itu?" tanya tuan Mark.

"Nyonya Alea adalah seorang gadis yatim piatu. Dia merupakan seorang diplomat Indonesia yang bekerja di kementerian luar negeri dan sekarang di mutasi ke Amerika dan bekerja di kedutaan besar RI di Amerika. Dia baru saja bercerai dari suaminya yang merupakan pengusaha terkaya di Indonesia.

Lima tahun tidak memiliki anak dan justru kehamilannya yang bermasalah itulah yang menyebabkan keduanya bercerai karena mantan suaminya tidak menerima anak yang dikandung nyonya Alea cacat," ungkap Barack membuat Mark memejamkan matanya karena hidup Alea tidak jauh berbeda dengan dirinya yang juga dulu mengalami cacat dan di tinggalkan oleh ayahnya saat usianya masih 2 tahun.

Itulah sebabnya mengapa Mark menjadi seorang dokter spesialis anak karena ia tidak ingin melihat anak cacat di dunia ini harus tumbuh kembang tanpa empati masyarakat namun selalu dijauhi oleh dunia.

Kecacatan menjadi momok yang menakutkan hingga dunia ikut menghukum mereka. Padahal kekurangan yang mereka alami bukan pilihan mereka. Tapi tidak sedikit yang memusuhi bahkan menghina mereka seakan tidak pantas untuk hadir di dunia ini dan ikut menghuni bumi ini.

Apakah menjadi anak cacat itu sebuah dosa? Itu yang tidak habis pikir di otaknya tuan Mark pada manusia yang berhati kerdil. Melihat manusia lainnya seperti sampah padahal dirinya lebih menjijikkan dan penuh dengan keterbatasan.

Makanya, mengapa Tuhan begitu adil dalam penciptaanNya sehingga memberikan banyak kelebihan pada hambaNya yang cacat untuk membuktikan kepada dunia bahwa produknya tidak pernah gagal.

"Apakah ada yang masih ingin anda ketahui tentang nyonya Alea, tuan?" tanya Barack usai menjelaskan siapa Alea pada tuan Mark.

"Cukup..! Yang penting dia bukan milik siapapun. Tetap awasi dia dan bayi kembarnya dan periksa tujuan dia selanjutnya. Siapkan apa yang dia butuhkan dalam perawatan medis bayi kembarnya di rumah sakit milikku dan jangan mengambil uang darinya. Dan satu hal lagi, rahasiakan apapun darinya tentang niat kita ini. Pastikan si kembar tidak kekurangan dalam hal apapun!" titah tuan Mark.

"Baik Tuan. Silahkan istirahat..! Selamat malam..!" ucap Barack yang juga ingin merebahkan tubuhnya sambil menikmati perjalanan ini di mana pesawat itu akan membawa pulang mereka kembali ke Amerika.

...----------------...

Tuan Mark sendiri mengantarkan Alea ke rumah dinas di mana Alea beserta anak kembarnya tempati. Melihat kondisi rumah yang jauh dari kata layak membuat tuan Mark tidak tega pada Alea.

"Nyonya Alea. Saya bukan bermaksud menghina atau berbuat lancang kepada anda. Melihat kondisi rumah dinas ini yang jauh dari kata sehat untuk si kembar yang masih dalam masa perawatan, sebaiknya anda menempati apartemen milik saya. Tolong jangan menolak demi si kembar!" pinta tuan Mark.

"Tapi tuan ...!"

"Saya tidak ingin memohon untuk kedua kalinya padamu, nyonya. Lakukan ini demi si kembar. Apakah karena gengsi padaku dan kamu ingin mengorbankan bayi kembarmu itu?" tekan tuan Mark lagi-lagi membuat Alea tidak bisa menolak.

Jujur saja. Ia juga tidak sanggup untuk menempati rumah yang belum direnovasi lagi untuk dirinya dan si kembar. Akhirnya Alea menerima tawaran tuan Mark sebagai berkah dari Allah.

"Baiklah tuan! Saya bersedia menerima tawaran anda," ucap Alea.

"Silahkan kembali ke mobil..!" ajak tuan Mark sambil menggendong baby Abrar yang saat ini sedang bangun dan baby Azira sedang terlelap dalam dekapan bibi Sari.

"Kita mau ke mana lagi, non?" tanya bibi Sari ketika koper milik mereka dibawa lagi oleh Barack ke dalam mobil.

"Ikuti saja bibi! Nanti aku jelaskan di mobil," ucap Alea yang lagi malas untuk bicara.

"Baik non."

Mobil kembali bergerak ke arah apartemen mewah yang sudah dibeli oleh tuan Mark untuk Alea dan si kembar karena ia sudah mengetahui keadaan rumah dinas yang tidak layak huni oleh Alea dan si kembar serta bibi Sari dari anak buahnya sesaat sebelum mereka tiba di rumah dinas itu. Hanya saja tuan Mark ingin Alea memastikan sendiri rumah yang akan ia tempati itu seperti rumah hantu.

Di apartemen mewah itu, Alea di manjakan dengan keindahan dan tata letak berbagai perabotan dan furniture di unit apartemen itu membuatnya merasa berada di dalam surga.

"Alhamdulillah ya Allah. Dari dulu aku pingin sekali punya apartemen sebagus ini dan baru sekarang bisa merasakannya walaupun ini hanya pinjaman saja," batin Alea tertegun.

"Bagaimana? Apakah kamu suka, nyonya? Kalau tidak suka, kita bisa mencarikan apartemen yang lain," ucap tuan Mark yang ingin mengetahui pendapat Alea tentang pilihannya untuk wanita ini.

"Alhamdulillah. Ini saja sudah sangat bagus dan luar biasa. Selera anda sangat hebat tuan," puji Alea tulus.

Tuan Mark menarik sudut bibirnya mendengar pujiannya Alea untuknya. Semangatnya makin membara untuk membantu Alea mewujudkan impian wanita ini agar bisa melihat bayinya terbebas dari penyakit bawaan dan juga cacat fisik.

"Kalau begitu silahkan istirahat! Jangan lupa bawa bayi kembarnya ke rumah sakit yang sudah direkomendasikan oleh dokter rumah sakit asal negara anda. Kalau begitu saya permisi mau pulang ke rumah.

Jika butuh sesuatu hubungi saja saya atau Barack. Tidak usah sungkan pada kami karena anda adalah tanggung jawab saya mulai detik ini," ucap tuan Mark lalu keluar dari unit kamar apartemennya Alea.

"Hahh ..? Aku tanggung jawab dia? emang gue bini loe...? Dasar pria bunglon!"

......................

Vote dan likenya cinta please!

Terpopuler

Comments

bunda sekar

bunda sekar

diplomat tapi ngomong nya kok gitu 😪

2023-12-29

3

KaylaKesya

KaylaKesya

hahahaha🤣

2023-12-25

0

KaylaKesya

KaylaKesya

syukur Ada tuan mark👏

2023-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Alea Yang Malang
2 2. Nyiyiran Tak Bermutu
3 3. Memisahkan Mereka
4 4. Jangan Kuatir! Ada aku disini.
5 5. Mulai Main Api
6 6. Merahasiakannya
7 7. Hampir Ketahuan
8 8. Bom Waktu
9 9. Ada Yang Puas
10 10. Tetap Optimis
11 11. Bisa Disembuhkan
12 12. Kabar Baik
13 13. Pria Aneh
14 14. Akhirnya Tertolong
15 15. Berangkat Bersama
16 16. Baru mengetahuinya
17 17. Merahasiakannya
18 18. Kejeniusan Baby Abrar
19 19. Penuh Permohonan
20 20. Cukup...!
21 21. Amarah Mark
22 22. Tidak Ada Yang Unggul Dariku
23 23. Demam
24 24. Kebakaran
25 25. Tragis..
26 26. Alea Histeris
27 27. Kejeniusan Azira
28 28. Pertemuan Yang Tak Sengaja
29 29. Melakukan Penelusuran
30 30. Hanya Orang Nyasar
31 31. Mengamuk
32 32. Mulai menjatuhkan Mangsa
33 33. Ponsel Canggih Buatan Abrar
34 34. Daftar Lomba
35 35. Siapa Yang Bangga Sekarang?
36 36. Konferensi Pers
37 37. Apakah Aku Perlu Mengurusnya?"
38 38. Anda Siapa Ya..?
39 39. Sidang
40 40. Keputusan Sidang
41 41. Kekecewaan Rama
42 42. Permohonan
43 43. Pingsan
44 44. Dipecat
45 45. Hukuman Untuk Rama
46 46. Pintar Mengambil Hati
47 47. Berdebat
48 48. Menjadi Pusat Perhatian
49 49. Wanita Masa Lalu
50 50. Aku Tidak Peduli
51 51. Jujur
52 52. Pengaduan
53 53. Niat Jahat
54 54. Lakukan investigasi!
55 55. Kenekatan Mark
56 56. Perjuangan Alea
57 57. Lenyapkan Dia...!
58 58. Sang mata-mata sebenarnya
59 59. Mengelak
60 60. Peringatan Untuk Claire
61 61. Gelandangan
62 62. Tercengang
63 63. CEO Baru
64 64. Amukan Claire
65 65. Menjadi Tontonan Publik
66 66. Kerinduan
67 67. Kedatangan Nyonya Stevani
68 68. Di tinggalkan
69 69. Rama Yang Malang
70 70. Tidak Semudah Yang Dikira
71 71. Doamu Menembus Pencakar Langit
72 72. Terkesiap
73 73. Tunggu Sebentar...!
74 74. Pingin Berdua
75 75. Tidak Bisa Menikmati
76 76. Saatnya Berpisah
77 77. Kesan Terindah
78 78. Selamat Jalan Putriku...!
79 79. Tak Sanggup Berpisah
80 80. Tempat Kerja Baru
81 81. Tidak Semudah Itu Memaafkanmu!
82 82. Perayaan Ulang Tahun
83 83. Penyesalan Yang Tak Berguna
84 84. Surat wasiat
85 85. Selamat Jalan Ayah...!
86 86. Sepakat Menikah
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1. Alea Yang Malang
2
2. Nyiyiran Tak Bermutu
3
3. Memisahkan Mereka
4
4. Jangan Kuatir! Ada aku disini.
5
5. Mulai Main Api
6
6. Merahasiakannya
7
7. Hampir Ketahuan
8
8. Bom Waktu
9
9. Ada Yang Puas
10
10. Tetap Optimis
11
11. Bisa Disembuhkan
12
12. Kabar Baik
13
13. Pria Aneh
14
14. Akhirnya Tertolong
15
15. Berangkat Bersama
16
16. Baru mengetahuinya
17
17. Merahasiakannya
18
18. Kejeniusan Baby Abrar
19
19. Penuh Permohonan
20
20. Cukup...!
21
21. Amarah Mark
22
22. Tidak Ada Yang Unggul Dariku
23
23. Demam
24
24. Kebakaran
25
25. Tragis..
26
26. Alea Histeris
27
27. Kejeniusan Azira
28
28. Pertemuan Yang Tak Sengaja
29
29. Melakukan Penelusuran
30
30. Hanya Orang Nyasar
31
31. Mengamuk
32
32. Mulai menjatuhkan Mangsa
33
33. Ponsel Canggih Buatan Abrar
34
34. Daftar Lomba
35
35. Siapa Yang Bangga Sekarang?
36
36. Konferensi Pers
37
37. Apakah Aku Perlu Mengurusnya?"
38
38. Anda Siapa Ya..?
39
39. Sidang
40
40. Keputusan Sidang
41
41. Kekecewaan Rama
42
42. Permohonan
43
43. Pingsan
44
44. Dipecat
45
45. Hukuman Untuk Rama
46
46. Pintar Mengambil Hati
47
47. Berdebat
48
48. Menjadi Pusat Perhatian
49
49. Wanita Masa Lalu
50
50. Aku Tidak Peduli
51
51. Jujur
52
52. Pengaduan
53
53. Niat Jahat
54
54. Lakukan investigasi!
55
55. Kenekatan Mark
56
56. Perjuangan Alea
57
57. Lenyapkan Dia...!
58
58. Sang mata-mata sebenarnya
59
59. Mengelak
60
60. Peringatan Untuk Claire
61
61. Gelandangan
62
62. Tercengang
63
63. CEO Baru
64
64. Amukan Claire
65
65. Menjadi Tontonan Publik
66
66. Kerinduan
67
67. Kedatangan Nyonya Stevani
68
68. Di tinggalkan
69
69. Rama Yang Malang
70
70. Tidak Semudah Yang Dikira
71
71. Doamu Menembus Pencakar Langit
72
72. Terkesiap
73
73. Tunggu Sebentar...!
74
74. Pingin Berdua
75
75. Tidak Bisa Menikmati
76
76. Saatnya Berpisah
77
77. Kesan Terindah
78
78. Selamat Jalan Putriku...!
79
79. Tak Sanggup Berpisah
80
80. Tempat Kerja Baru
81
81. Tidak Semudah Itu Memaafkanmu!
82
82. Perayaan Ulang Tahun
83
83. Penyesalan Yang Tak Berguna
84
84. Surat wasiat
85
85. Selamat Jalan Ayah...!
86
86. Sepakat Menikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!