Di dalam pesawat, tuan Mark memberikan kamar pribadinya untuk Alea dan si kembar agar bisa beristirahat di temani bibi Sari. Awalnya Alea cukup segan menerima perlakuan istimewa dari tuan Mark yang terlalu berlebihan menurutnya.
"Nyonya. Silahkan tidur di dalam sini karena kamu butuh ruang privasi untuk menyusui si kembar!" pinta tuan Mark sambil membuka pintu kamar pribadinya itu.
"Tapi tuan!" ragu Alea.
"Apakah kamu mau, kalau kami bisa melihat bukit kembarmu itu saat kamu menyusui si kembar di luar sini?" sinis tuan Mark terkesan mesum.
"Cih...!" dasar manusia nggak jelas," umpat Alea lalu masuk juga ke kamar itu. Ia menarik tangan Bibi Sari untuk ikut bersamanya ke kamar itu.
"Ya Allah Gusti! Mimpi apa aku semalam bisa naik jet pribadi ini?" lirih bibi Sari dengan sejuta kagumnya pada interior di dalam pesawat jet itu.
Alea hanya bisa menarik nafas panjang. Bagi Alea yang merupakan mantan istri pengusaha, kemewahan yang ada di dalam pesawat milik tuan Mark bukanlah barang mewah baginya karena sebelumnya ia sudah merasakan kenikmatan duniawi itu. Hanya saja tuan Mark belum mengetahui secara menyeluruh tentang Alea karena asistennya Barack belum menelusuri identitas Alea sepenuhnya.
"Non. Rupanya tuan Mark tidak kalah kayanya seperti ....-"
Bibi Sari tidak bisa melanjutkan ucapannya karena sudah mendapatkan tatapan horor dari Alea.
"Sorry non. Bibi tidak bermaksud membandingkan mereka. Bibi saat ini lagi senang saja," ucap bibi Sari tersenyum kecut.
"Bibi. Kita ini hanya tamu bagi tuan Mark. Kita belum tahu siapa dia. Jadi, jangan terlalu terbawa senang," imbuh Alea.
"Iya non. Bibi tahu itu." Bibi Sari tidak lagi mau berkata-kata dan memilih untuk tidur.
Barack mulai dengan laporannya sesuai dengan pesanan si bos.
"Tuan."
"Hmm!"
"Apakah saya boleh melaporkan tentang identitas nyonya Alea?" ijin Barack.
"Apa yang sudah kamu temukan tentang wanita itu?" tanya tuan Mark.
"Nyonya Alea adalah seorang gadis yatim piatu. Dia merupakan seorang diplomat Indonesia yang bekerja di kementerian luar negeri dan sekarang di mutasi ke Amerika dan bekerja di kedutaan besar RI di Amerika. Dia baru saja bercerai dari suaminya yang merupakan pengusaha terkaya di Indonesia.
Lima tahun tidak memiliki anak dan justru kehamilannya yang bermasalah itulah yang menyebabkan keduanya bercerai karena mantan suaminya tidak menerima anak yang dikandung nyonya Alea cacat," ungkap Barack membuat Mark memejamkan matanya karena hidup Alea tidak jauh berbeda dengan dirinya yang juga dulu mengalami cacat dan di tinggalkan oleh ayahnya saat usianya masih 2 tahun.
Itulah sebabnya mengapa Mark menjadi seorang dokter spesialis anak karena ia tidak ingin melihat anak cacat di dunia ini harus tumbuh kembang tanpa empati masyarakat namun selalu dijauhi oleh dunia.
Kecacatan menjadi momok yang menakutkan hingga dunia ikut menghukum mereka. Padahal kekurangan yang mereka alami bukan pilihan mereka. Tapi tidak sedikit yang memusuhi bahkan menghina mereka seakan tidak pantas untuk hadir di dunia ini dan ikut menghuni bumi ini.
Apakah menjadi anak cacat itu sebuah dosa? Itu yang tidak habis pikir di otaknya tuan Mark pada manusia yang berhati kerdil. Melihat manusia lainnya seperti sampah padahal dirinya lebih menjijikkan dan penuh dengan keterbatasan.
Makanya, mengapa Tuhan begitu adil dalam penciptaanNya sehingga memberikan banyak kelebihan pada hambaNya yang cacat untuk membuktikan kepada dunia bahwa produknya tidak pernah gagal.
"Apakah ada yang masih ingin anda ketahui tentang nyonya Alea, tuan?" tanya Barack usai menjelaskan siapa Alea pada tuan Mark.
"Cukup..! Yang penting dia bukan milik siapapun. Tetap awasi dia dan bayi kembarnya dan periksa tujuan dia selanjutnya. Siapkan apa yang dia butuhkan dalam perawatan medis bayi kembarnya di rumah sakit milikku dan jangan mengambil uang darinya. Dan satu hal lagi, rahasiakan apapun darinya tentang niat kita ini. Pastikan si kembar tidak kekurangan dalam hal apapun!" titah tuan Mark.
"Baik Tuan. Silahkan istirahat..! Selamat malam..!" ucap Barack yang juga ingin merebahkan tubuhnya sambil menikmati perjalanan ini di mana pesawat itu akan membawa pulang mereka kembali ke Amerika.
...----------------...
Tuan Mark sendiri mengantarkan Alea ke rumah dinas di mana Alea beserta anak kembarnya tempati. Melihat kondisi rumah yang jauh dari kata layak membuat tuan Mark tidak tega pada Alea.
"Nyonya Alea. Saya bukan bermaksud menghina atau berbuat lancang kepada anda. Melihat kondisi rumah dinas ini yang jauh dari kata sehat untuk si kembar yang masih dalam masa perawatan, sebaiknya anda menempati apartemen milik saya. Tolong jangan menolak demi si kembar!" pinta tuan Mark.
"Tapi tuan ...!"
"Saya tidak ingin memohon untuk kedua kalinya padamu, nyonya. Lakukan ini demi si kembar. Apakah karena gengsi padaku dan kamu ingin mengorbankan bayi kembarmu itu?" tekan tuan Mark lagi-lagi membuat Alea tidak bisa menolak.
Jujur saja. Ia juga tidak sanggup untuk menempati rumah yang belum direnovasi lagi untuk dirinya dan si kembar. Akhirnya Alea menerima tawaran tuan Mark sebagai berkah dari Allah.
"Baiklah tuan! Saya bersedia menerima tawaran anda," ucap Alea.
"Silahkan kembali ke mobil..!" ajak tuan Mark sambil menggendong baby Abrar yang saat ini sedang bangun dan baby Azira sedang terlelap dalam dekapan bibi Sari.
"Kita mau ke mana lagi, non?" tanya bibi Sari ketika koper milik mereka dibawa lagi oleh Barack ke dalam mobil.
"Ikuti saja bibi! Nanti aku jelaskan di mobil," ucap Alea yang lagi malas untuk bicara.
"Baik non."
Mobil kembali bergerak ke arah apartemen mewah yang sudah dibeli oleh tuan Mark untuk Alea dan si kembar karena ia sudah mengetahui keadaan rumah dinas yang tidak layak huni oleh Alea dan si kembar serta bibi Sari dari anak buahnya sesaat sebelum mereka tiba di rumah dinas itu. Hanya saja tuan Mark ingin Alea memastikan sendiri rumah yang akan ia tempati itu seperti rumah hantu.
Di apartemen mewah itu, Alea di manjakan dengan keindahan dan tata letak berbagai perabotan dan furniture di unit apartemen itu membuatnya merasa berada di dalam surga.
"Alhamdulillah ya Allah. Dari dulu aku pingin sekali punya apartemen sebagus ini dan baru sekarang bisa merasakannya walaupun ini hanya pinjaman saja," batin Alea tertegun.
"Bagaimana? Apakah kamu suka, nyonya? Kalau tidak suka, kita bisa mencarikan apartemen yang lain," ucap tuan Mark yang ingin mengetahui pendapat Alea tentang pilihannya untuk wanita ini.
"Alhamdulillah. Ini saja sudah sangat bagus dan luar biasa. Selera anda sangat hebat tuan," puji Alea tulus.
Tuan Mark menarik sudut bibirnya mendengar pujiannya Alea untuknya. Semangatnya makin membara untuk membantu Alea mewujudkan impian wanita ini agar bisa melihat bayinya terbebas dari penyakit bawaan dan juga cacat fisik.
"Kalau begitu silahkan istirahat! Jangan lupa bawa bayi kembarnya ke rumah sakit yang sudah direkomendasikan oleh dokter rumah sakit asal negara anda. Kalau begitu saya permisi mau pulang ke rumah.
Jika butuh sesuatu hubungi saja saya atau Barack. Tidak usah sungkan pada kami karena anda adalah tanggung jawab saya mulai detik ini," ucap tuan Mark lalu keluar dari unit kamar apartemennya Alea.
"Hahh ..? Aku tanggung jawab dia? emang gue bini loe...? Dasar pria bunglon!"
......................
Vote dan likenya cinta please!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
bunda sekar
diplomat tapi ngomong nya kok gitu 😪
2023-12-29
3
KaylaKesya
hahahaha🤣
2023-12-25
0
KaylaKesya
syukur Ada tuan mark👏
2023-12-25
0