Jam makan siang pun tiba, anis yang seperti biasanya makan siang bersama Arsya, hari ini menolaknya dengan alasan sudah berjanji pada Novi tadi pagi, untuk makan siang bersama dirinya, yang sebenarnya semua itu tidak ada, anis sengaja menolak hanya karena Anis ingin pergi ke warung makan di depan kantornya seperti rencana Anis yang tertunda tadi pagi tapi Anis tidak ingin Arsya tahu hal ini, sebab takut akan ada sebuah kekacauan terjadi jika Arsya dan orang itu bertemu satu sama lain, apalagi kesalahan ada pada pemilik warung tersebut, jadi lebih baik Arsya tidak tahu untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan oleh Anis.
Anis mulai menyebrang jalan, terlihat suasana di sana sedang tidak terlalu ramai, anis pun masuk dan lagi-lagi harus bertemu dengan Andi yang mengatakan bahwa majikannya sedang tidak ada di tempat, anis pun sekali lagi harus kembali ke kantornya dengan rasa kecewa setelah sebelumnya membeli makan siang di warung yang di datanginya tersebut.
Anis membawa makan siang itu ke mejanya sembari berpikir bagaimana bisa orang yang cuma menjadi pemilik dari sebuah warung makan bisa sesibuk itu, kalau iya berarti mungkin pemilik warung tersebut sangat bekerja keras dalam mengembangkan usahanya atau mungkin juga hal ini hanyalah sebuah kebetulan saja.
Padahal niat Anis sebenarnya hanya ingin mencari tahu apakah orang itu baik-baik saja setelah insiden yang terjadi di lampu merah tadi, namun jika terjadi sesuatu padanya tidak mungkin orang itu begitu sibuk sehingga tidak bisa di temui oleh Anis, jadi itu artinya orang itu tidak kenapa-kenapa dan Anis tidak harus menemuinya lagi, anis pun kini mulai menikmati makan siang itu dengan pikiran positifnya tersebut yang ternyata sangat enak dan lezat sekali.
"Atau jangan-jangan tuh orang sebenarnya kenapa-kenapa tapi tidak di rasakannya, karena sangkin bersemangatnya bekerja, maka semua itu tidak di rasakannya" Ucap Anis ketika tiba-tiba rasa kekhawatirannya muncul kembali
Anis pun kemudian memutuskan akan mencoba menemui orang itu satu kali lagi untuk memastikan pikirannya barusan bahwa orang itu baik-baik saja atau tidak agar tidak perlu khawatir dan memikirkannya lagi.
Skip.
Sementara itu di warung makan
"Jadi itu cewek yang tadi pagi nyari-nyari saya, ndi..?"
tanya Dendra yang datang dari arah belakang kepada Andi
"Iya, pak bos" ucap Andi
"Bener sih, cantik banget, tapi untuk apa dia nyari-nyari saya, saya aja gak kenal sama dia" ucap Dendra lagi
"Gimana mau kenal, orang pak bos-nya tidak mau ketemu gadis itu" ucap Andi blak-blakan kepada Dendra
"Kamu benar juga, ndi" ucap Dendra lembut
"Hehehe....ngomong-ngomong mungkin itu fans misteriusnya pak bos, kali"
ucap Andi
"Bisa aja kamu, ndi" ucap Dendra tertawa
"Bisa aja bener kan, pak bos, kalau tidak mana mungkin tuh neng geulis mau datang sampai dua kali ke sini"
ucap Andi lagi
Tapi Dendra tidak menggubris kata-kata Andi yang barusan dan malah masuk kembali ke lantai dua ruko itu.
Dendra sebenarnya sedari tadi memang berada di lantai atas, dirinya sengaja tidak ingin menemui gadis yang mencarinya sejak tadi pagi itu dan hanya mendengar percakapan antara gadis itu dengan Andi.
"Siapa sebenarnya kamu gadis cantik",
gumam Dendra
Skip.
Jam pulang kantor pun tiba,anis menolak ajakan Arsya yang berniat mengantarkannya pulang ke rumah,
anis masih ingin memastikan sesuatu yang entah kenapa ada di pikirannya, rasa khawatirnya terhadap orang yang tidak di kenalnya bahkan Anis tidak tahu wajah orang itu seperti apa dan apakah dia wanita atau seorang laki-laki, sebab Anis lupa bertanya pada karyawannya, apakah bos-nya itu seorang wanita atau laki-laki, di tambah pula tadi pagi orang tersebut memakai helm keselamatan dan juga masker untuk menutupi mulutnya dari udara yang kotor (debu).
Anis juga sangat bingung terhadap dirinya sendiri, karena dirinya tidak pernah mengkhawatirkan seseorang sebegitu-nya, kecuali almarhum kedua orang tuanya dan sahabat tercintanya Novi, bahkan Arsya yang kini sangat di kenalnya tidak pernah Anis khawatirkan karena Anis dapat di bilang termasuk salah satu gadis yang jutek, terutama pada seorang laki-laki, tapi untuk yang satu ini sangat berbeda, anis tetap ingin memastikan apakah orang tersebut baik-baik saja atau tidak agar Anis tidak perlu mengkhawatirkan dan memikirkannya lagi.
Anis mulai menyebrang jalan, terlihat ruko dua lantai itu akan tutup, anis langsung masuk ke dalam dan bertemu lagi dengan Andi
"Neng geulis, kenapa atuh, bolak-balik... bolak-balik...mulu ke sini, udah kayak setrikaan saja"
ucap Andi memulai pembicaraan ketika melihat Anis masuk
"Maaf jika kamu terganggu, saya cuma mau ketemu sama bos kamu" ucap Anis sadar kalau dirinbya sejak tadi pagi terus-menerus datang kesini
"Pak bos-nya sudah pulang" ucap Andi lagi
"Jadi dia laki-laki" (batin Anis)
"Apakah dia tidak tinggal di sini...?", tanya Anis
"Yang tinggal di sini cuma saya neng, pak bos mah punya rumah, kalau saya rumahnya jauh, makanya tinggal di sini"
ucap Andi kemudian
Anis hanya diam tidak mengatakan apapun dan kemudian pergi meninggalkan Andi begitu saja.
Andi yang bingung kenapa Anis tiba-tiba pergi sempat memanggil Anis tapi
Anis hanya menoleh dan permisi pamit dari tempat tersebut.
"Cewek cantik yang aneh" (batin Andi)
Bersambung....
Selamat Membaca Buat Kalian Semua Yang Sudah Berkenan Mampir Ke Cerita Saya Ini....
"Perjalanan Cinta Segitiga"
Jangan Lupa Like
Terima Kasih reader ku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments