Selamat Membaca...
Buat Para Pembaca Yang Baik.
Hari-hari baru kini sudah di mulai di dalam kehidupan Anis, saat ini dia sudah bekerja selama satu minggu di perusahaan milik Arsya.
Setiap hari, anis dan Novi berangkat ke kantor untuk melakukan pekerjaannya masing-masing, namun Anis sendiri tidak berangkat bersama Novi melainkan dengan Arsya, sehari-hari Arsya mengantar jemput dirinya, meski Anis sendiri sudah berulang kali menolak bahkan sampai mengancam untuk tidak mau berteman lagi dengan Arsya tapi Arsya tetap tidak mengubris ucapan Anis tersebut.
Seperti pagi ini, arsya kembali menjemput Anis di kontrakan-nya, tentu saja lagi-lagi Anis di buat terkejut dengan kehadiran Arsya yang sudah menunggu dirinya di depan rumah.
"Selamat pagi Nona Anissa Praditya"
sapa Arsya pagi ini kepada Anis
"Arsya..., kenapa mesti menjemput ku sih, aku kan sudah sering bilang tidak perlu menjemput diriku, dan satu lagi, bagaimana kamu bisa tahu nama lengkap ku, padahal kemarin-kemarin kan tidak tahu"
ujar Anis panjang lebar di sambut begitu oleh Arsya
"Tentu diriku tahu itu dari berkas surat lamaran mu, kemarin saat aku lembur tidak sengaja melihatnya masih ada di atas meja karena belum di pindahkan oleh sekretaris ku, makanya sekalian saja aku lihat nama aslimu"
ucap Arsya tidak kalah panjang
"Dasar kepo..."ucap Anis
"Kepo_lisian..., memangnya siapa yang di tangkap sampai bawa-bawa nama kepolisian segala Anis"
tukas Arsya dan tentu saja membuat Anis sedikit gemas dengan pelesetannya itu
"Sudahlah ratuku jangan cemberut begitu pagi-pagi begini, nanti cantiknya luntur"
ujar Arsya membuat wajah Anis sedikit keliatan merona
"Sudahlah ayo, berangkat" ucap Anis tanpa memperdulikan ucapan Arsya
"Seumur hidup baru kali ini aku melihat wanita jutek dengan pipi merah begitu, ternyata manis juga"
ucap Arsya tersenyum sambil mempersilahkan Anis masuk ke dalam mobilnya
"Arsya ingat jangan selalu menjemput ku, aku tidak enak dengan sahabat ku, apa katanya nanti jika melihat dirimu selalu menjemput ku, dan untuk wajah, ini cuma blush-on makanya tampak merah"
ucap Anis ketika sudah masuk ke dalam mobil, membuat Arsya tersenyum dengan kata-kata tersebut
Lagi-lagi Anis masih menggunakan Novi sebagai alasan agar tidak di jemput oleh Arsya, meski Anis sendiri tahu Novi tidak akan bersikap seperti itu, novi justru dapat mengerti jika Arsya tertarik pada Anis sementara Anis tentu saja tidak tertarik pada Arsya, anis hanya menghormatinya sebagai atasan dan tidak lebih dari itu.
Arsya sendiri bukannya tidak paham akan sikap Anis yang tidak tertarik dengan dirinya, hanya saja Arsya sendiri masih tetap berusaha untuk bisa membuat Anis jatuh hati kepadanya.
Arsya masih dengan senyuman hangatnya langsung menjalankan mobilnya yang kini melaju dengan kecepatan sedang di jalan, tapi saat berada di pertigaan Arsya tiba-tiba lepas kendali di karenakan ada pengendara sepeda motor yang menerobos lampu merah sehingga dirinya harus membanting setir kekiri dan hampir saja menabrak tiang papan iklan, anis sangat terkejut dengan kejadian ini, beruntung jalanan masih agak senggang, jika tidak mungkin akan terjadi tabrakan beruntun, karena di belakang mobil Arsya juga terdapat banyak mobil lainnya, tentu saja Arsya tidak salah, karena tanda di jalan tempatnya itu tertera lampu hijau, arsya kemudian berhenti untuk melihat si pengendara yang hampir saja tertabrak oleh mobilnya, arsya mulai berjalan untuk melihat keadaan orang tersebut, tapi ketika Arsya sudah agak dekat, orang itu malah pergi meninggalkan tempat tersebut, padahal niatnya Arsya hanya ingin minta maaf saja sebab hampir menabrak orang itu, meskipun di sini dirinya sama sekali tidak bersalah.
"Bagaimana apakah dia terluka" ucap Anis panik ketika melihat Arsya kembali masuk kedalam mobilnya
"Aku tidak tahu, saat aku sudah hampir dekat, tuh orang malah kabur, mungkin dia kira aku ingin marah"
ucap Arsya santai
"Ya, sudah, ayo jalan lagi, dan harus terus hati-hati...ok" ucap Anis menyemangati Arsya yang terlihat sedikit pucat dengan kejadian mendadak barusan
Saat ini, mereka berdua sudah berada di kantor dan seperti biasa mereka pun berpisah untuk menuju ke tempatnya masing-masing.
Arsya sudah masuk ke dalam lift untuk menuju ke ruangannya, tapi tidak dengan Anis, dirinya malah kembali keluar gedung untuk melihat sesuatu, ternyata dia kembali keluar sebab melihat motor yang sama dengan yang tadi menerobos lampu merah, di lihatnya motor sport berwarna biru itu terparkir di halaman sebuah warung makan tepat di sebrang sana, anis yang kebetulan sempat melihat nomer plat kendaraan sepeda motor tersebut lantas dapat memastikan bahwa itu adalah motor yang sama dengan yang ada di lampu merah tadi, anis pun tanpa pikir panjang langsung menyeberang untuk menemui pemilik motor, anis masuk ke dalam warung untuk mencari pemiliknya agar dirinya bisa bertanya tentang pemilik motor tersebut, tapi yang di temui Anis bukanlah pemilik warung itu melainkan pekerjanya yang bernama Andi, sedangkan pemilik warung sedang mengantarkan pesanan dengan motor matic milik Andi, andi meminta Anis menunggu sebentar tapi Anis menolak karena harus bekerja.
Meskipun Anis sedikit kecewa karena tidak dapat bertemu dengannya, tapi setidaknya sekarang dirinya sudah tahu bahwa pemilik motor sport itu adalah pemilik dari warung makan tersebut dan Anis akan menemuinya ketika jam makan siang nanti, anis pun kembali menyebrang jalan untuk segera masuk ke dalam kantornya yang tanpa Anis sadari bahwa dirinya tengah berselisih jalan dengan pemilik warung tersebut.
Bersambung...
Terima Kasih Sudah Mampir Ke Sini
Jangan Lupa
Jejak Kalian Kuyy....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
ig : skavivi_selfish
3jempol untuk kakak,terus semangat nulisnya 😊
2020-08-26
1