Flashback On
"Sayang, kamu lagi apa..??" tanya mama mengagetkan Anis yang tengah melakukan kegiatan di dalam kamar
"Lagi milih baju, ma, buat ke acara Minggu depan"
"Ohh...pasti kamu mau ke acaranya Novia kan"
"Iyaaa...mama" jawab Anis dengan sedikit penekanan pada kata 'iya'
"Sayangnya Mama yang cantik, dengarin ya, kamu mau pakai baju apapun itu, tetap akan terlihat cantik"
"Idiiihhhh...Mama bisa ajah"
"Ya sudah, sekarang kan sudah malam, kamu harus tidur, gak baik anak gadis tidur malam-malam"
"Siap kopral" Anis mengangkat tangan seperti tanda hormat dan tersenyum, Mamanya pun ikut tersenyum karena ulah anaknya itu.
Sebenarnya Anis masih belum mau berpisah dengan Mamanya, anis masih ingin menghabiskan waktu bersama Mamanya malam ini, kalau bisa Anis ingin di temani tidur Mamanya,
entah mengapa Anis merasa akan terjadi sesuatu, dan hal tersebut benar terjadi, dua hari setelah malam itu.
Papa dan Mamanya pamit pergi, bukan hanya sebentar tapi selama-lamanya, sebab mereka kecelakaan, di tabrak truk dari arah belakang sehingga mobil yang mereka berdua kendarai jatuh masuk ke dalam jurang menganga yang saat itu tepat berada di depan mereka.
Anis sangat terkejut dengan kabar yang di berikan oleh Paman Bara padanya, saat itu, paman Bara mengatakan kalau kedua orang tuanya ada di rumah sakit dalam keadaan mengenaskan dan tidak dapat di kenali.
Anis lantas segera ke rumah sakit, menangis meraung-raung atas kepergian mereka.
Flashback Off
______*****______
Semingu Kemudian
"Hai, ngapain di sini melamun sendirian"
"Gak kok,nov, lo ngagetin ajah" jawab Anis
"Lo tuh, di cariin sama teman-teman kita tuh"
Anis tidak menjawab perkataan Novi, anis hanya diam, saat ini lagi-lagi Anis mengingat kejadian minggu lalu, mengingat semua kenangan dan waktu yang telah di laluinya bersama kedua orangtuanya, yang selalu meluangkan waktu untuknya.
"Gue tau ini semua pasti berat buat Lo, tapi ini kenyataan yang harus Lo terima,nis"
Novi berkata lagi lalu pergi meninggalkan Anis
Dan apa yang Novi katakan lagi barusan mampu menyadarkan Anis dimana saat ini ia berada, anis saat ini tengah berada di acara ulang tahunnya.
Party yang di adakan di lantai sembilan sebuah gedung pencakar langit di kota Bandung 'PARAHYANGAN RESIDENCES'.
Anis berada di dekat balkonnya sekarang, novi sebenarnya menginginkan outdoor party namun karena saat ini sedang ada cuaca ekstrem dari kicauan BMKG, novi mengurungkan niatnya tersebut sebab tidak ingin acaranya jadi berantakan.
Anis sendiri sebenarnya tidak ingin berada di sini, suasana hatinya hanya ingin menangis di kamar mengingat kedua orang tuanya berhasil di gagalkan paman Bara, dia memaksa Anis untuk datang ke sini dengan dalih bahwa Novi adalah sahabatnya.
Memang tidak baik di kala berduka lantas beriang ria di acara pesta.Tapi Anis yang juga tidak ingin membuat Novi kecewa padanya, mau tidak mau harus mengikuti perintah paman Bara dan istrinya bibi Shintia.Anis tahu mereka memang sangat antusias dengan acara ini karena akan bertemu koleganya papa yang saat ini dia anggap koleganya, dia adalah pengganti papa saat ini.
Sebetulnya, harusnya Anis yang menggantikan papa, karena usianya saat ini sudah bisa di bilang layak memegang perusahaan, tentu saja lagi-lagi paman Bara berdalih bahwa di surat wasiat papa, anis akan bisa memiliki perusahaan jika telah menikah dan memiliki anak, sedangkan saat ini pikirannya tidak ada tujuannya ke sana.
Seperti pepatah sekali tepuk tangan dua tiga pulau di dapatkan, paman memanfaatkan kesempatan ini dengan meminta Anis menandatangani surat kuasa guna mendapatkan segala yang di miliki Anis.
Anis yang memang tidak begitu tertarik dengan harta kekayaan pun menyerahkan perusahaan beserta asetnya untuk di kelola oleh paman Bara.
Kini acara telah selesai, novi telah merayakan pesta ulang tahun ke dua puluhnya dan satu persatu tamu mulai keluar dari gedung ini, anis yang sudah dari awal berjanji akan menginap di rumahnya Novi malam ini tidak pulang bersama paman Bara melainkan dengan Novi.
Mereka saat ini tengah berdua di dalam kamar,novi berhasil menghibur Anis dengan membuat lelucon yang mampu menyunggingkan sebuah senyuman di wajahnya.
Setelah asyik dengan berbagai aksi Mereka pun tertidur dalam buaian mimpi masing-masing.
Skip.
Pagi pun tiba Anis bagun dan masih ada di atas ranjang milik sahabatnya, namun dia tidak melihat Novi ada di kamar, anis kemudian beranjak pergi ke kamar mandi, setelah selesai mandi, anis memakai pakaian Novi, sebab ia tidak membawa pakaian ganti dan tidak mungkin jika dirinya memakai gaun yang tadi malam ia kenakan, gaun yang di rancang oleh desainer terkenal mampu membuatnya muak dengan hanya memakainya.
Anis keluar kamar menuju halaman belakang rumah Novi karena ia yakin Novi saat ini pasti sedang melakukan ritual renangnya
Novi memang berada di sana namun tidak dalam keadaan berenang melainkan berdebat dengan kedua orang tuanya, anis yang tidak ingin menjadi penguntit pergi meninggalkan mereka, sangat tidak sopan bila ia mendengarkan permasalahan tuan rumah meski Novi sendiri selalu mencurahkan isi hatinya kepada Anis.
Sekilas Anis melihat Novi di tampar oleh papanya ketika ia melangkah hendak berbalik arah membatalkan niatnya ke halaman belakang, tapi apa daya Anis, itu adalah urusan keluarga Novi, tidak berhak jika Anis turut ikut campur.
Kebetulan sekali saat itu Anis berasa sangat lapar sebab sejak tadi malam tidak makan, anis pun segera melangkah ke meja makan dan menyantap makanan yang telah di sediakan oleh pembantu Novi, bik Lastri.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments