Hari ini Novi kembali bekerja seperti biasa sedangkan Anis hanya berdiam diri di rumah, sekitar pukul sepuluh pagi terdengar ada yang mengetuk pintu, anis melihat terlebih dahulu dari lubang kecil yang terdapat di tengah-tengah pintu, yang memang tersedia di sana sebagai media melihat lebih dulu siapa orang yang datang sebelum membukanya tanpa di sadari oleh orang tersebut jika dirinya sedang di intip.
(udah kayak apartemen aja pake-pake lubang kecil segala) 😁😁😁
Setelah di lihat itu siapa Anis membuka pintunya dan terlihatlah Arsya yang sedang berdiri di depan pintu.
Anis bingung mengapa Arsya datang, soalnya Anis sempat berpikir bahwa pertemuannya yang kemarin merupakan pertemuan pertama dan terakhir mereka.
"Assalamualaikum" ucap Arsya setelah pintu rumah terbuka
"Walaikumsalam" jawab Anis
"Aku kira kamu tidak ada di rumah, karena lama sekali pintunya di buka"
"maaf , tadi aku lagi tidur" kilah Anis
(padahal kan asyik ngintipin dulu)☺️😉
"Kalau begitu apa aku mengganggu mu..??" tanya Arsya
"Tidak, silahkan masuk" ucap anis tersenyum pada Arsya
Arsya masuk dan Anis langsung mengajaknya menuju ke halaman belakang rumah tepat di sebelah kolam renang, arsya langsung lebih memilih duduk di atas rumput dari pada di bangku yang tersedia di teras, anis yang sebelumnya sekalian mengambil minuman dan beberapa camilan ringan dalam kulkas di dapur pun juga ikut duduk disana, mereka duduk tanpa alas, sama sekali tidak memikirkan pakaian yang akan kotor.
"Kamu gak bekerja seperti teman kamu" tanya Arsya memulai pembicaraan
"Tidak" ucap Anis singkat
"Haruskah sesingkat itu nona,dasar jutek, apakah kau tidak suka kalau aku ada disini,kalau iya, mengapa tadi kau tidak mengusir ku saja bukan malah
mempersilahkan diriku masuk"
(batin Arsya)
"Kenapa diam" tanya Anis yang tidak tahu bahwa Arsya tengah menggerutu dalam hatinya
"Tidak, hmmmm...kenapa kamu tidak bekerja...??"
ucap Arsya sambil tersenyum mengingat kata-kata hatinya yang tidak di ketahui oleh Anis
"Karena belum ada lowongan"
"Kalau ada lowongan apa kamu mau"
"Tentu saja"
"Kebetulan sekali masih ada lowongan di kantor ku"
"Oh, ya, benarkah"
"Ya, dan kamu bisa melamar ku di sana"
"Apa..."
ucap Anis kaget hampir saja dirinya tersedak oleh camilan yang baru di masukkan ke dalam mulutnya
"Kamu bisa melamar ku di sana" ulang Arsya
"Oh..." ucap Anis datar dengan raut wajah dingin
"Becanda, serius amat mukanya"
jelas Arsya
"Alamatnya dimana" ucap Anis tanpa memperdulikan perkataan Arsya barusan
Arsya memberikan alamat lengkap kantornya dan ternyata itu adalah kantor tempatnya Novi bekerja, anis pernah pergi ke sana, ketika Anis menanyakan pada Arsya apakah dia juga merupakan salah satu karyawan di sana, Arsya hanya menganggukkan kepalanya saja.
Kemudian mereka pun berbincang santai di sana dengan berbagai pembahasan hingga jam menunjukkan pukul tiga sore, arsya pun berpamitan untuk pulang, tidak lupa dia mengingatkan Anis untuk besok datang melamar pekerjaan di kantornya.
Dua jam setelah kepergian Arsya,novi pulang, anis pun langsung saja menceritakan kepada Novi tentang tawaran Arsya, dan Novi bingung dengan perkataan Anis tentang Arsya yang menjadi salah satu karyawan disana, sebab tidak ada satupun karyawan dengan nama itu ada di kantornya, bahkan para OB di sana tidak ada yang bernama Arsya, meskipun Novi adalah karyawan baru tapi dirinya sudah mengenal serta mengetahui semua nama pekerja di kantornya, tidak ada yang bernama Arsya kecuali satu orang tapi dia bukanlah seorang karyawan, namun Novi tidak mengatakan itu siapa kepada Anis, karena hal tersebut baru sekadar tebakannya saja.
"Semoga aja itu bukan dia"
gumam Novi dalam hatinya melupakan tebakannya itu dan ikut senang dengan kabar bahagia dari Anis
"Jadi Lo akan interview besok di kantor gue" tanya Novi kemudian kepada sahabatnya itu
"Iya, nov" ujar Anis
"Selamat ya"
"Thanks"
"Oh, ya, arsya yang Lo maksud itu bukannya cowok yang ketemu sama Lo di Mall kan...??" ucap Novi
"Bener, nov, dan tadi siang dia ke sini, gue ngobrol Sama dia, terus tuh orang nawarin gue kerjaan di kantornya dia" jelas Anis
"Itu bagus nis, kita bisa satu kantor dan berangkat bersama tiap hari kalau Lo keterima entar"
ucap Novi bersemangat berharap Anis diterima kerja, dengan begitu setidaknya Anis dapat sedikit melupakan kesedihannya juga
"Ahheamm.." anis mengangguk
Lama mereka berbincang,novi dan Anis masuk kedalam kamar mereka masing-masing untuk mandi dan setelah itu mereka makan malam bersama lalu tidur.
Skip.
Novi tidak sendirian lagi saat akan pergi ke kantor, ada Anis bersamanya pagi ini,
sesampainya dikantor Novi memarkirkan mobilnya dan pamit kepada Anis untuk masuk terlebih dahulu, sementara Anis tidak, sebab dirinya mengatakan ingin menunggu Arsya datang.
Tidak lama kemudian orang yang di tunggu oleh Anis pun datang dan melihat Anis masih berada di luar gedung, arsya langsung menghampiri Anis, dan kebetulan saat itu Novi juga kembali keluar dari kantor bermaksud mengambil map yang ketinggalan di dalam mobil untuk di serahkan kepada manager di sana, novi pun melihat Anis sedang bersama seseorang yang sangat di kenalnya, tebakan Novi tentang siapa Arsya ternyata benar adanya
"Pak Devind, selamat pagi"
sapa Novi memberikan ucapan selamat pagi sebagai tanda hormat kepada Arsya yang membuat Anis bingung dengan ucapan Novi tersebut
"Novi Lo kenal sama Arsya..??"
tanya Anis kepada Novi tapi Novi hanya diam tidak menjawab pertanyaan dari Anis sebab dia sendiri bingung, mengapa pak Devind memperkenalkan dirinya sendiri sebagai Arsya kepada Anis sahabatnya.
Bersambung...
#Jangan Lupa Like,,,👍👍👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
𝑺𝒖𝒏𝒔𝒉𝒊𝒏𝒆 🌞
3 Like. Semangat Up kak!! 💪🏻
salam dari 'Istri Ceo Nakal' jangan lupa mampir, terimakasih
2020-08-19
1