Chapter 7 | Berebut Kelas

Alea, Freya, Arin dan Cindy masih duduk dikantin menghabiskan makanan mereka sambil mengobrol.

"Eh, ngomong-ngomong lo lo pada, uda pada milih jurusan belum?", tanya Cindy setelah menelan mie goreng kesukaanya.

"Baru tadi gua ma Lea ngumpulin", jawab Freya sambil membuka bungkus snack potato. "Kalian sendiri udah? ".

" He-eh", gumam Cindy sambil mengangguk karena mulutnya masih mengunyah telur mata sapi yang sedikit alot.

Arin menyeruput kuah bakso berwarna merah yang penuh dengan saus pedas dan sambal. Dia memang maniak pedas yang sudah tidak bisa ditolong, meskipun sudah berulang kali masuk UKS karena sakit perut, tidak membuatnya kapok menambahkan bersendok-sendok sambal yang cabenya di petik saat harga cabai murah.

"Eh kalian tau gak? " celetuk Arin yang dari hidungnya pelan-pelan mengalir ingus.

"Jorok Riiin". Alea memalingkan wajahnya sambil menyodorkan tisu pada Arin.

"Jorok banget sih lo". Tawa Freya sambil menutupi matanya.

Cindy hanya meringis, karena baginya itu hal yang biasa mengingat mereka berdua memang sering bersama.

Arin meraih beberapa lembar tisu lantas mengusap hidungnya keras-keras. Jika dilihat dari wajahnya yang manis dengan kulit sawo matang, rambut lurus hitam panjang sebawah bahu dan mata coklat yang dihiasi kacamata, orang akan mengira Arin adalah gadis lembut nan anggun. Namun kenyataannya sangat berlainan.

Seperti tidak perduli dengan reaksi teman-temannya, Arin melanjutkan ucapannya yang sempat terjeda perkara ingus.

"Senin kemarin gue denger ada keributan di ruang guru," Arin membenarkan ujung kacamatanya yang sedikit turun sambil memberikan sorot mata tajam.

"Lo mau tau gak alasannya kenapa?", Arin menghentikan kata-katanya, lalu memandang Alea dan Freya bergantian.

Alea dan Freya balik memandang Arin dengan penasaran, sambil memakan snack potato yang dicelupkan saus.

"Gilaaaa...", Arin berseru heboh, sampai tangannya reflek memukul meja.

Alea, Freya dan Cindy terkejut sampai tubuhnya memantul.

"Jantung gue mau copot anjrit", Freya melemparkan snack potato yang ada di tangannya ke Arin.

"Rin, slow rin", Lea mengusap dada menenangkan dirinya.

Cindy hampir tersedak mie goreng yang hampir di telannya.

Arin menjorokkan tubuhnya ke depan sambil berucap pelan, "Kemaren murid-murid cewek pada desak-desakan di meja Bu Devi, mereka rebutan minta satu kelas sama Dewa".

Mendengar berita itu Freya dan Alea terdiam dan saling pandang beberapa saat.

Arin melanjutkan ceritanya dengan penuh semangat. Menurut penuturan Arin yang mendengar cerita itu langsung dari satpam yang berjaga, awal kehebohan itu bermula waktu Pak Joko sedang menunggu pergantian shift sekitar jam 4.30 pagi, tiba-tiba ada seorang murid perempuan yang datang ke sekolah dan minta di bukakan gerbang. Karna masih pagi buta Pak Joko tidak berani membukakan pintu gerbang. Pak Joko hanya kebingungan sambil berdiri di balik pintu gerbang.

Pak Joko lalu menanyakan alasannya masuk pagi-pagi sekali. Saat murid perempuan itu belum sempat menjawabnya, dari arah belakangnya muncul murid perempuan lain sekitar 3 orang yang datang berurutan. Pak Joko semakin terkejut dan kebingungan karena hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Apalagi di SMA Praditya terdapat peraturan ketat yang melarang murid-murid melakukan kegiatan apapun di luar jam operasional sekolah. Yakni semua murid hanya boleh berada di sekolah selama jam operasional, sebelum dan sesudah jam operasional di larang memasuki gedung sekolah. Kebetulan jam operasional SMA Praditya di mulai jam 6.30 dan berakhir jam 21.30.

Pak Joko lalu berusaha menghubungi beberapa guru dan menanyakan perihal murid-murid yang datang sangat pagi. Namun pihak guru juga sama terkejutnya mendengar kabar dari Pak Joko. Akhirnya pihak guru meminta Pak Joko untuk tidak membukakan pintu gerbang sesuai peraturan. Sesaat kemudian Pak Baron yang merupakan satpam yang akan bergantian shift dengan Pak Joko datang dengan wajah yang kebingungan.

Saat Pak Baron datang sekitar jam 5 kurang 10 menit, dia melihat sudah ramai siswa perempuan berjejer di depan gerbang sambil berteriak memohon Pak Joko untuk membukakan gerbang. Pak Baron lalu berusaha menertibkan siswa perempuan yang berjumlah lebih dari 40 orang itu.

Saat murid-murid perempuan itu sudah tenang, akhirnya Pak Baron menanyakan alasan mengapa mereka datang sangat pagi. Salah satu murid menjawab, alasannya adalah agar dapat giliran pertama menyerahkan formulir penjuruan pada Bu Devi. Pasalnya Bu Devi membuat kartu antrian di depan ruang guru bagi siswa-siswi yang akan menyerahkan formulir penjuruan. Kedua satpam yang mendengarkan alasan dari siswi-siswi kelas 10 itu hanya bengong dan tak habis pikir.

Kehebohan memuncak saat waktu mendekati pukul 06.30, murid-murid perempuan yang sudah berkumpul di luar gerbang mulai berdesakan saling dorong. Mereka berusaha berdiri paling depan agar dapat masuk lebih dulu saat gerbang dibuka. Benar saja, saat gerbang di buka murid-murid itu saling dorong dan ada beberapa yang jatuh. Murid lain yang sudah melewati gerbang lantas berlari sprint melewati halaman sekolah yang luas menuju ruang guru yang berada di lantai dua.

"Bentar-bentar", Freya menghentikan cerita Arin. "Kok gue gak tau Bu Devi bikin antrian-antrian gitu, perasaan gak ada pengumumannya".

Arin dengan seringai dibibirnya berkata, "Lo mainnya kurang jauh".

Freya manyun mendengar olokan temannya itu, menurutnya dia sudah berusaha mencari informasi terupdate mengenai hal-hal yang terjadi di sekolahnya.

"Gue tau", Alea menjawab santai dan sekaligus membuat Freya terkejut dan tak percaya bahwa dirinya satu-satunya yang tidak tau.

Ternyata beberapa hari yang lalu Alea tidak sengaja mendengar beberapa murid perempuan berbisik-bisik di lorong rak-rak buku perpustakaan. Dan menurutnya perpustakaan adalah salah satu tempat favorit murid-murid bertukar beberapa rahasia.

Arin menambahi bahwa informasi ini memang hanya Bu Devi sampaikan pada satu orang dan menyuruhnya untuk menyampaikannya ke seluruh siswa-siswi kelas 10. Tapi seseorang yang mendapat mandat itu malah menyembunyikan informasi itu dan sengaja menjualnya ke beberapa murid saja.

"Lah ngapain beli info kayak gitu, perasaan ngumpulin formulir bisa kapan aja", Freya menjawab ketus.

Cindy yang dari tadi sibuk menghabiskan mie goreng lantas angkat bicara, "No no no, infonya bukan cuman itu".

Cindy mengelap mulutnya yang belepotan dengan tisu lantas melanjutkan ucapannya "Bu Devi bilang kalau kita boleh milih kelas sesuai yang kita mau". Tambah Cindy serius.

Cindy menjelaskan bahwa Bu Devi mengizinkan kita memilih mau sekelas dengan siapa saja, namun setiap kelas hanya terdiri dari 20 murid, yakni 10 murid laki-laki dan 10 murid perempuan.

"Kayaknya banyak murid lain yang gak tau info ini deh", Freya kesal karena info sepenting ini dia tak mengetahuinya. "Kenapa Bu Devi nggak bikin pengumuman resmi aja sih". Batin Freya semakin kesal karena jika dia tau tentang informasi ini dia juga akan berusaha berebut nomor antrian agar Alea dapat meminta satu kelas dengan Dewa.

Cindy hanya menaikkan pundaknya menandakan dia tak tahu alasannya.

"Informasi di sekolah ini itu mahal guys". Arin menambahi.

Arin mengungkapkan bahwa pengumuman resmi di sekolah ini hanya mencakup hal-hal yeng bersifat menyeluruh terhadap siswa atau berkaitan dengan peraturan sekolah dan kebijakan sekolah. Beberapa informasi yang berkaitan dengan inisiatif guru atau kebijakan masing-masing guru hanya di sampaikan lewat beberapa murid secara acak yang kebetulan bertemu guru tersebut.

"Wah nggak adil banget dong", protes Freya..

"This is competition guys", ucap Arin sambil mengaduk es dawetnya.

Arin melanjutkan bahwa sekitar jam 6.40 pagi Bu Devi sampai di sekolah dan kebijakan itu akhirnya ditarik kembali karena terjadi keributan yang di luar kendali. Murid-murid akhirnya di paksa bubar setelah formulir penjurusan dikumpulkan. Setelah itu suasana sekolah menjadi tenang kembali, sehingga beberapa murid yang datang kesekolah lebih siang tidak mengetahui kericuhan itu.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!