Maya dan nyonya Maria yang duduk di belakang sementara Devan yang mengemudi mobilnya mereka menuju ke rumah utama di mana di sana ada Tasya dan Devina serta Jimmy dan Roy yang sudah menunggu..
"Masuklah..." Ucap mama Maria mengajak Maya masuk kerumahnya...
"Mami..." Teriak Tasya berlari menghampiri Maya... Maya bingung dirinya langsung di sambut oleh Tasya yang langsung memeluknya...
"Tasya... Sini sama Oma sayang." ucap oma Maria.
"Tapi... Tasya." ucap Tasya menurut lalu melepaskan pelukannya ke Maya.
"Bi tolong ajak Tasya dan Jimmy ke kamar ya." ucap Devina.
"Baik Nyonya." ucap bi Wati.
"Tapi Tasya... Baiklah." ucap Tasya akhirnya nurut..
"Maaf ya May, tadi Tasya anak Devan." ucap Devina.
Maya hanya dia di seakan tidak peduli... Pikirannya kosong Maya hanya diam tidak ada semangat hidup dalam dirinya pikirnya bercabang entah apa yang ada di pikirannya.
"May, Maya... May..." Ucap nyonya Maria yang berkali kali memanggil Maya hanya diam... Devan yang melihat bingung.
"Maya." Ucap Devina menyadarkan Maya menggoyang lengannya... Karena Devina duduk di sebelah Maya.
"Ah iya ada apa.?" ucap Maya.
"May, izinkan putra saya bertanggung jawab." ucap nyonya Maria.
"Apa bisa dia kembalikan lagi hidup saya.? Tidak bisa, anda pikir dengan saya menikah semua masalah selesai tidak nyonya.?" ucap Maria menangis Devina langsung memeluk Maya.
"Kamu lihat Tasya dia langsung suka pada kamu, padahal kami belum memberi tahunya May, jadi saya yakin kamu wanita yang baik." ucap Maria.
"Saya permisi, saya ingin pulang... Maaf bila saya tidak sopan." ucap Maya.
"Minggu depan kita akan menikah, aku akan menemui orang tua kamu." ucap Devan berdiri.
"May, kamu pikirkan Bayi yang ada di perut kamu itu cucu ku." ucap nyonya Maria.
Maya hanya diam menangis... Sambil memegang perutnya, Devan yang cuek melihat Maya seperti itu membuat hatinya sedih dan merasa bersalah.
"Kamu pikirkan lagi May, Kasian bila anak itu tidak ada status May... Bayi itu tidak bersalah May." ucap mama Maria...
Maya diam semua benar apa kata Mama Maria biar bagaimanapun Maya juga tidak akan tega membunuh Bayi yang tumbuh di rahimnya.
"Baiklah, saya setujuh menikah dengan dia." ucap Maya.
"Terimakasih sayang." ucap Maria lalu memeluk Maya.
Devan tidak tahu dirinya harus senang, bahagia atau apalah... Devan hanya diam bagaimana dengan janji dia pada Tania, tapi Devan tidak akan tega membiarkan Bayi yang baru lahir tanpa status.
"Baik aku akan siapkan semua... Besok kita akan ke rumah orang tua kamu." ucap Devan.
"Bi ajak Tasya turun." ucap nyonya Maria pada pelayan yang satunya lagi bernama Rina.
"Baik nyonya.." Rina segera memanggil Tasya.
Tasya yang sudah mandi dan cantik segera turun Karena dia ingin sekali bertemu Maya... Gadis kecil itu yang selalu ingin punya mami akhirnya terwujud.
"Mami... Akan tinggal disini kan.?" ucap Tasya.
"Iya, tapi hari ini mami harus pulang." ucap Maya mensejajarkan dengan Tasya.
"Papi. Kenapa mami tidak tinggal disini.?" ucap Tasya menoleh ke Papi nya.
"Nanti ya sayang, Sekarang papi antar mami pulang." ucap Devan menatap Maya. Maya langsung membuang muka.
Entah kenapa hati Devan merasa bingung apa karena merasa bersalah pada Maya atau ingin bertanggung jawab atas perbuatan bejadnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Lisa Mawati
seruuu🥰🥰
2024-01-03
0
fitri
lagi seru seru nya Thor🥰
2023-08-23
2