Maya berusaha bangkit sakit dan darah yang keluar dari mahkotanya rasa sakit di miliknya dan rasa ny semua hancur dunia nya semua gelap... Melihat baju miliknya rusak akibat Devan merobeknya...
Maya meraih kemeja Devan yang ada di tepi ranjang itu, berjalan menuju keluar dari kamar dan apartemen milim Devan. Scurity yang melihatnya merasa heran pada Maya.
"Kenapa... Kenapa ini terjadi." gumam ku sambil berjalan tanpa memakai sepatu ku.
Akhirnya Maya tiba di kontrakannya... Bertemu Rita dan Nina yang baru saja balik habis beli keperluannya di mini market yang tidak jaub dari kontrakannya.
"Maya... May, apa yang terjadi.?" ucap Nina.
"Ajak Maya masuk dulu Nin, kita bicara di dalam." ucap Rita.
"May, Ada apa dengan kamu.?" ucap Nina cemas.
"Aku di perkosa... Hiks... Hiks..." ucap Maya menangis.
"Baju yang Kamu pakai apa baju bajingan itu.?" ucap Nina.
"Siapa bajingan itu May.?" tanya Rita.
Maya hanya menggelengkan kepalanya dirinya tidka tahu... Maya hanya bisa menangis segera iya masuk kamar mandi membersihkan dirinya atas perintah Rita.
Rita mencium parfum dari baju itu tapi diriny ragu... Sementara Maya belom juga keluar kamar mandi membuat Nina cemas...
"May, keluarlah... May keluarlah." ucap Nina.
"Aku kotor... Aku sudah kotor." ucap Maya... saat keluar dari kamar di hadapan Nina.
"May, kamu tenang dulu... Kamu bisa cerita ke kita May." ucap Rita.
"Tenang, apa kata kamu Tenang aku rasa nya ingin mati saja." ucap Ku menangis yang merasa jijik pada diriku sendiri.
"Aku ngerti May..." ucap Nina...
"Apa yang akan aku bilang sama Bibi dan nenek ku Nina, aku mempermalukan mereka aku sudah tidak ada lagi muka untuk bertemu mereka." Menangis di pelukan Nina.
Maya pun akhirnya tertidur... Karena berat baginya meski dirinya berharap kalau ini hanya mimpi tapi tidak mungkin...
Ke esokan pagi nya, ini masih jam 5 subuh Tasya sudah membangunkan seisi rumah ingin bertemu papi nya... Nenek Maria dan Devina sudah membujuk Tasya untuk pulang sekolah bertemu papi nya...
"Tidak mau, Tasya tidak mau sekolah kalau tidak ketemu Papi." ucap Tasya.
"Tapi tasya Papi mu pastiasih tidur." ucap Devina.
"Pokoknya Tasya mau ketemu papi." ucap Tasya.
"Baiklah aunty ganti baju dulu." ucap Devina.
"Mama ikot..." ucap mama Maria lalu ikot ganti baju...
Dengan di temani supir pagi pagi sekali mereka ke apartment Devan karena sebelom pergi Devina menghubungi rumah Devan kabar dari pelayan bahwa Devan tidak di rumah...
Devina juga menghubungi Robby asisten plus sahabat Devan itu setelah menfapat info dari Robby mereka segera menuju apartemen Devan.
"Oma kita kasih kejutan sama Papi jadi jangan pencet bel ya oma." ucap Tasya.
"Iya sayang...." ucap Oma Maria.
"Tasya mau yang pertama ucap selamat pulang tahun ke papi." ucap Tasya.
Hari ini tanggal 10 adalah ulang tahun Devan yang ke 32 tahun usia usai nya... Sesampai di apartment melihat kotak makan yang ada di lantai, pintu kamar yang sedikit ke buka..
"Sepatu Siapa ini Ma.?" ucap Devina.
"Tasya kamu sama aunty, biar mama yang masuk." ucap mama Maria.
Tasya dan Devina di ruang tamu, Sementara mama Maria masuk ke kamar Devan... Melihat putranya yang hanya di selimuti tanpa sehelai...
"Devan..." ucap Maria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments