Panggilan dari sekolah Tasya membuat Devan membulatkan matanya...
"Iya saya Devan..." jawab Devan.
"Bapak bisa datang ke sekolah." ucap mis di serbang ponselnya.
Devan segera mengambil kunci mobilnya bergegas pergi menuju ke sekolah Tasya putrinya, ini ke dua kali nya Devan datang ke sekolah Tasya di panggil oleh gurunya.
"Van... Mau kemana.?" tanya Robby, yang baru keluar dari ruangannya melihat Devan terburu buru.
"Sekolah Tasya." ucap Devan.
"Aku ikot." ucap Robby mengekor Devan terus...
Devan dan Robby sudah sampai di sekolah Tasya segera Devan menuju ke kantor kepala sekolah... Di sana ada 2 orang tua murid, guru serta kepala sekolah.
"Masuk pak silakan duduk." ucap ibu guru Tasya.
"Sudah tidak perlu basa basi lagi... Pak anak anda perempuan tapi kenapa suka pukul.?" ucap ibu ibu berpenampilan modis itu dengan elegannya dengan dres pink.
"Iya, pantas saja anaknya galak papa nya saja biar ganteng tapi." ucap ibu satunya lagi yang tak kalah cantik memakai dres kuning.
"Sabar ya bu..." ucap kepala sekolah.
"Gini pak, saya lihat Tasya suka diam dan sendirian... Tapi kali ini Tasya memukul kedua temennya." ucap kepala sekolah.
"Saya minta maaf.." ucap Devan sudah tidak bisa di artikan lagi.
"Lebih baik anak anda di sekolahkan di sekolah khusu saja." ucap ibu yang memakai dress pink itu terlihat heboh itu.
"Maksud ibu khusu apa ini.?" ucap Devan.
"Ya sekolah khusus jafi petinju." ucap wanita itu...
Robby mendengar menahan tawa, lain dengan Devan yang sudah menahan amarah... dengan wanita ini yang dari tadi terlihat mencari masalah.
"Sabar..." ucap Robby memegang tangan Devan tanpa di sadari.... Semua wanita disana menatap heran...
"Pantas saja..." Ucap ibu pink itu lagi.
"Anda dari tadi." ucap Devan.
"Ibu tolong tenang dulu, sabar dulu ya pak..." akhirnya kepala sekolah berbicara.
"Anak saya tidak mungkin memukul temannya kalau tidak ada sebab." ucap Devan.
"Iya saya sudah tanya pada putri anda tapi Tasya hanya diam saja." ucap mis wali kelas Tasya.
"Bila bapak ada masalah dengan istri atau apa bisa jangan di depan anak pak." ucap wanita baju dres kuning.
Setelah sedikit berdebat akhirnya selesai, Tasya ikot pulang bersama Devan dan Robby... Tasya yang hanya diam sepanjang jalan sampai di rumah oma Maria, Tasya langsung masuk kamar setelah memberi salam ke oma Maria.
"Van kenapa dengan Tasya." tanya oma Maria. Devan hanya diam.
"Rob ada apa.?" tak dapat jawaban dari putranya Devan oma Maria berahli bertanya ke Robby.
"Tasya berkelahi dengan dua temannya sekolahnya." ucap Robby.
"Apa Dua.?" Ucap oma Maria terkejut.
"Ternyata berdebat sama wanita itu capek ya." ucap Robby.
"Kamu ini." ucap Oma lalu pergi ke kamar Tasya cucu nya.
...#####...
Hari ini Maya masuk jam 3 sore... Sampai di tempat kerja seperti biasa Maya berkemas menganti seragam kerja... Hari ini kemeja putih dan rok hitam seragam Maya.
"May, cantik sekali hari ini.?" ucap Beni yang baru datang.
"Maya kan emang sudah cantik... Jangan mau sama dia May." ucap Nita.
"Terimakasih." ucap Maya.
"Auw May senyum mu menggoda jantung ku." ucap Beni sambil memegang dada nya.
"Iih ganjen banget." ucap Nita mencubit pigang Beni dari belakang.
"Auw sakit Nita." ucap Beni sambil pegang pinggangnya yang ke sakitan.
Hari ini Maya sangat semangat kerja dia terlihat lebih segar, semua kerjaan di kerjakan oleh Maya dengan rapi seperti biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments