Pagi ini juga sebelom Devan berangkat kerja Rita izin mengundurkan diri karena sudah tidak tahan sama sikap Tasya yang tidak bisa di ajak kerja sama nya.
Tasya yang berusia 4 tahun itu emang sulit di dekati oleh orang lain, Tasya bisa komunikasih dengan orang dekat dengan dirinya saja seperti Oma Maria, Devina, Robby, Roy dan Jimmy..
"Tuan maaf saya ingin mengundurkan diri." ucap Rita.
"Baiklah, nanti Gaji mu akan di urus oleh Mama ku." ucap Devan.
"Terimakasih banyak tuan." ucap Rita.
"Van, sampai kapan ini semua tidak ada yang betah kita mau cari dimana lagi baby sister buat Tasya.?" ucap mama Maria.
"Devan minta bantuan Mama..." ucap Devan.
"Tapi Van..." ucap mama Maria terhenti karena putranya langsung pamit pergi.
"Devan pergi dulu ya mah." ucap Devan.
"Anak itu..." ucap mama Maria geleng geleng kepala.
Sesampai di kantor devan sudah disibukan oleh banyak tumpukan dokumenan yang harus di selesaikan...
"Sudahlah Bro kamu lebih baik menikah lagi biar Tasya ada yang urus jadi kerjaan kamu tidak tertunda." ucap Robby.
"Kamu lebih baik diam, sebelom aku pecat." ucap Devan.
"Aku hanya kasian sama Tasya." ucap Robby.
"Sekali lagi kamu bicara." ucap Devan.
"Oke... Oke aku diam." ucap Robby sambil menggerakkan tangan mengunci mulutnya.
Selama 20 menit tidak ada perbincangan antara dua pria itu mereka benar sibuk dengan tumpukan dokumen yang ada di meja, hanya bunyi jam sedikit pembahasan...
"Rob... Apa kamu bisa cariin baby sister untuk Tasya." kata Devan memecah keheningan karena kerjaan sudah hampir selesai.
Tapi Robby yang di tanya hanya diam saja tidak menjawab apa yang di tanya oleh Devan itu sahabat + asistennya.
"Kamu kenapa diam.? aku bertanya sama Kamu." ucap Devan sudah agak kesal.
Robby hanya melalui kode tangan pundak dan mata... Devan sangat bingung sama sifat sahabatnya itu yang diam, Devan tidak sadar akan sikap Robby.
"Robby..." ucap Devan.
"Kamu kan menyuruh aku diam jangan bicara lagi..." ucap Robby.
Devan menarik nafas lalu mengusap muka dan palanya... Devan merasa lelah dan beban pikirannya apalagi Tasya yang selalu saja marah padanya.
"Oke kamu boleh bicara." ucap Devan.
"Ya saran saya bukan cari baby sister tapi cari mami buat Tasya." ucap Robby.
"Kamu..." ucap Devan.
"Eiiits... Ngak boleh marah, tadi kamu minta pendapat yaitu saran ku." ucap Robby.
"Kamu bisa kasih saran lain, atau cari lagi baby sister yang baru buat Tasya.?" ucap Devan.
"Dimana lagi, semua sudah pernah jadi baby sister Tasya hanya Rita yang di luar dari yayasan." ucap Robby.
"Kamu bisa cari emang di dunia ini tidak ada manusia.?" Ucap Devan.
"Kamu mau Tasya di jaga sembarang orang.?" ucap Robby.
"Ya ngak lah... " ucap Devan.
"Kenapa kamu tidak minta Rita cari penggantinya sebelom dia berhenti." ucap Robby.
" Aku tidak kepikiran." ucap Devan.
"Ya sudah kamu yang cari sendiri saja." ucap Robby.
Devan hanya diam menatap kepergian Robby, karena emang di akui Devan banyak baby sister yang berhenti... Paling lama bertahan 1 bulan terakhir Rita yang bertahan 2 bulan.
Ponsel Devan berdering, tertera dari sekolah Tasya putrinya segera Devan mengangkat ponselnya...
"Hallo... Selamat siang apa benar ini pak Devan.?" ucap mis di serbang ponsel
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments