Nuwa

Hari hari berikutnya seusai kunjungan patriak Jia Ma dan Tetua Agung Tang Hu di sekte Pedang langit.....

Setiap hari di berbagai wilayah selalu terjadi gesekan dan pertarungan di berbagai tempat dan kesempatan yang melibatkan dua aliran berbeda.

Kehancuran sekte Kalajengking,menjadi alasan sekte aliran hitam sembarangan Menuduh sekte aliran putih manapun, yang akhirnya terjadi kesalah pahaman dan berakhir dgn pertarungan.

Seperti kelompok Jia Long yang tengah menikmati hidangan mereka di salah satu rumah makan di kota Chan.

"Lihatlah para murid sekte pengecut itu!! mereka dgn rasa tidak bersalah masih bisa bebas menikmati makanan enak, sedangkan kita di paksa mencari pelaku yang telah membunuh semua saudara dari sekte kalajengking! " ucap Shu Jang,salah satu murid dari sekte Lembah Beracun pada kelompok Jia Long.

Shao He,salah satu anggota kelompok Jia Long yang mendengar ucapan Shu Jang langsung berdiri dari kursinya.

"Sekte pengecut mana yang kau maksud?? " timpalnya dgn tangan yang sudah terkepal.

Melihat Shao He terpancing oleh perkataanya,Shu Jang mendekat beberapa langkah pada kelompok Jia Long.

"Hohooo.... jika kau merasa tersinggung? anggap saja sekte itu adalah sekte tempat asal kalian! bagaimana?? " Ucap Shu Jang memprovokasi.

"Sialan!!! kau memang sengaja menarik kami! baik.. aku akan melayanimu!! " Shao He merasa tidak Terima sekte Jia di anggap sebagai sekte pengecut.

Swooosssss.......

Shao He melesat menyerang Shu Jang. keduanya beserta anggota kelompok nya terlibat pertarungan di pelataran rumah makan kota Chan.

Dua kelompok pemuda itu saling serang dgn menggunakan ke ahlian mereka masing masing dan menjadi tontonan pengunjung kota Chan yang kebetulan berada di sekitar tmpat itu.

BAM......

Sebelum Shao He sempat menghantamkan pukulanya, Jia Long sudah lebih dulu menendang dada Shu Jang dan membuatnya terpental.

Begitupun dgn anggota Shu Jang lainya, yang akhirnya dapat dengan mudah di lumpuh kan oleh anggota kelompok Jia Long karena kekuatan kelompok Jia long memang berada di atas kelompok Shu Jang.

Beruntung bagi kelompok Shu Jang yang hampir menjadi bulan bulanan kelompok Jia Long.karena pasukan ke amanan kota datang di waktu yang tepat..

"Hentikan perkelahian kalian!! " teriak seorang komandan pasukan kota melerai dua kelompok yang sedang bertikai.

Komandan Li Cun Wei dengan sikap tegasnya meredam pertikaian dua kelompok pemuda itu.

"Kalian?!! jangan membuat onar di wilayah kota Chan ini!! " tegur komandan Li.dengan wajah tegasnya menatap satu persatu wajah dari dua kelompok yang bertikai.

"Bubar sekarang!!!! " Komandan Li mengusir mereka semua dan meminta mereka pergi.

"Cwih... aku akan mengingat hari ini, keparat!! " ucap Shu Jang dgn sorot mata mengancam pada Shao He dan Jia Long.lalu memberi aba aba pada anggota kelompoknya pergi dari kota itu.

Komandan Li, tak melepas tatapanya pada Kelompok Shu Jang, hingga mereka benar benar tak lagi terlihat.

"Junior?! apa kau berasal dari sekte Jia?! " tanya komandan Li setelah memastikan kolompok Shu Jang pergi.

Jia long mengangguk "Benar senior, kami adalah murid sekte Jia " jawab Jia long yang tak mengatakan identitasnya adalah putra dari patriak Jia.

"Kau tau?! aku juga seorang senior dari sekte tersebut,namun sudah lebih dari 20tahun aku mengabdi di kota Chan ini dan namaku adalah Li Cun Wei " ujar komandan Li. membuat semua orang terkejut. "Junior menyapa senior Li" Jia Long dan lainya memberi peradatan pada senior mereka.

"Hahaha... kalian terlalu sungkan!! baiklah! sekarang aku harus kembali bertugas. dan kelak jika kalian mendapat kesulitan di kota ini, kalian bisa mencariku di pusat ke amanan kota"

"Aku pamit sekarang! dan tetaplah untuk berhati hati! " Tandas Komandan Li memberi pesan.lalu pergi bersama pasukanya.

*

*

Desa Penempa.....

Wu Jian baru saja menuntaskan latihan tertutup dan Penyerapan inti api Ratu Liao Yi.keberhasilan nya kali ini mengantarkan kultivasinya pada Ranah Raja tahap awal tingkat 5.

Inti api Ratu Liao Yi benar benar membantu segala hal bagi Wu Jian. efek dari penyerapan itu, meningkatkan semua ke ahlian yang di miliki sang pelindung benua biru.

Selesai menstabilkan luapan energi pada tubuhnya, Wu Jian memilih kembali ke penginapan desa penempa dan langsung beristirahat tanpa ingin di ganggu.Hingga tiga hari kemudian,barulah Wu Jian keluar dari kamarnya, bersantai di kedai Shung.

"Senior Shung? kenapa desa ini terlihat semakin ramai? "ucap Wu Jian setelah mengamati dan merasa keadaan di Desa Penempa berubah ramai.bahkan kedai Shung yang biasanya hanya ada beberapa pelanggan, kini terlihat ramai dgn wajah wajah yang tidak di kenali oleh Wu Jian.

Shung hanya tersenyum sambil berjalan membawa nampan ke meja yang di tempati Wu Jian.lalu menaruh teko kecil berisi air teh dan dua gelas kosong,yang menjadi kebiasaan Wu Jian.

"Mereka semua kalangan manusia biasa seperti kami Tuan Muda!dan kunjungan mereka adalah mencari anda! " tutur Shung.

"Mencariku?? " ucap Wu Jian

"Benar tuan muda! mereka semua ingin mengenal sosok yang telah di pilih menjadi pemimpin bagi kami semua manusia biasa! " ujar Shung.

"Mungkin mereka belum mengenal wajah tuan muda, jadi bersikap biasa. apakah aku harus memberitahu mereka ttg anda?? "

"Tidak!! tidak perlu seperti itu, senior Shung.anda tau aku sedang menikmati teh ini" sambil menunjukkan gelas teh pada Shung, Wu Jian mencegah niat dari seniornya.

"Heheee.... baiklah kalau tuan muda mau seperti itu! " tandas Shung, lalu kembali ke dapurnya dgn sikap biasa.

"Ada ada saja!! " gumam Wu Jian sembari menyecap teh hangat nya sekalian melihat ke arah orang orang yang lalu lalang di jalan depan kedai Shung.

"Can... tik! " Ucapan Wu Jian keluar begitu saja dari mulutnya, saat menatap seorang wanita yang tengah mengarah ke kedai Shung.

"ah... sial,kenapa dgn mulutku?? " Wu Jian menepuk pelan mulutnya setelah keceplosan melihat wanita yang memang sangat cantik.

Wanita itu bernama Nuwa. dengan segala misteri yang melekat pada sosok nya.

Nuwa berasal dari kota Anming,kota pusat Kekaisaran Zha Yong.jika biasanya seorang manusia biasa akan mendapatkan pengusiran, berbeda dengan Nuwa yang justru bisa se enaknya keluar masuk ke kota pusat Kekaisaran tersebut.

Tidak ada yang berani menanyakan ttg hal tersebut padanya,karena Nuwa juga di anggap sebagai orang penting di kalangan manusia biasa.

"Senior Shung?! apa masih ada meja kosong? "ucap Nuwa dgn sikapnya yang memang terkenal sangat ramah.

Shung langsung menyapa Nuwa lalu mengarahkanya pada meja yang berada persis di samping meja Wu Jian.

Nuwa sekilas melirik Wu Jian lalu tersenyum seraya menganggukkan kepala menunjukkan ke sopanan.Wu Jian berdiri dari kursinya kemudian melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Nuwa.

Baru beberapa saat Nuwa mengambil kursinya,tiga orang pria paruh baya menyapa Nuwa lalu duduk satu meja dgn gadis cantik itu.

"Nona!? Pihak Kekaisaran telah mendapatkan informasi ttg pelaku yang menghancurkan sekte kalajengking dari sekte pedang langit! "

"Namun, baik sekte pedang langit maupun Kekaisaran masih merahasiakan identitas dari si pelaku! " Tutur salah satu dari pria paruh baya pada Nuwa.

Wu Jian yang memang duduk tak jauh dari mereka dapat dgn jelas mendengar semua perbincangan Nuwa dan tiga lainya.

"Lalu menurut paman Bu, kenapa mereka merahasiakan identitas dari orang tersebut? " tanya Nuwa

"Entahlah Nona! padahal, orang itu adalah yang menyebabkan gejolak di hampir seluruh wilayah Kekaisaran Zha Yong ini.sudah tak terhitung keributan antara dua aliran dgn alasan yang sama! "

"Mereka menuduh sekte aliran putih manapun sebagai pelaku atas pemusnahan sekte kalajengking? " tutur paman Bu pada Nuwa yang sesekali tertangkap melirik ke arah Wu Jian. entah karena curiga atau karena kagum melihat pemuda tampan baraut tegas penuh karisma itu.

"Kita akan mengetahui semuanya setelah bertemu dengan senior Ran, paman! " ujar Nuwa.yang kembali mengarahkan mata indahnya pada Wu Jian.

Namun Sayang, Wu Jian beranjak dari kursinya dgn sikap tak perduli. lalu melakukan pembayaran pada senior Shung.

"Apakah tuan muda sudah akan pergi? " tanya Shung yang sekarang mulai sedikit paham dgn karakter Wu Jian.

"M.. aku akan kembali setelah Tetua Ran selesai menempa pesananku senior! "

"aku pamit sekarang!! " ucap Wu Jian pamit lalu berjalan keluar kedai dan..

Woooossssssss..........

"Apaaaaaa????? " Nuwa yang ternyata memperhatikan Wu Jian, tersentak. dia tak menyangka bahwa pemuda yang sesaat lalu duduk santai di samping mejanya adalah seorang kultivator.

Dgn sedikit panik, Nuwa menghampiri senior Shung.untuk menanyakan identitas Wu Jian.

"Tuan Muda tadi, adalah Tuan Muda Wu Jian.orang yang membawa kepala Bin Fang. patriak sekte kalajengking dan memusnhakan sekte itu sebagai ganti upah menempa senjata pada Tetua Ran! " tutur Senior Shung dengan bangga.

Nuwa terduduk lemas di kursi yang berada tak jauh darinya setelah mendengar penuturan Senior Shung.betapa tidak... orang yang telah membuat kegemparan se Kekaisaran Zha Yong ternyata adalah pemuda tampan yang baru saja duduk beriringan dengan nya.

"Senior Shung? mohon ceritakan semuanya padaku!! " seru Nuwa.

Terpopuler

Comments

Akira

Akira

waah, Wu Jian mulai melirik perempuan lain nih 😁

2024-05-24

0

Lonely One

Lonely One

kena mental deh

2024-04-15

1

Lonely One

Lonely One

Lee chong Wei

2024-04-15

0

lihat semua
Episodes
1 Menuntaskan Dendam
2 Sisi Gila Bing RouYu
3 Desa Penempa
4 Jadi Perampok
5 Jia Ying
6 Elang Perak
7 Ke Hancuran Singkat
8 Di Pilih Oleh Sumpah
9 Pelaku Utama
10 Nuwa
11 Terciptanya Konflik
12 Teknik 13
13 Petarung Sejati
14 Yan Guo dan Chen Qin
15 Sekarang Giliranku
16 Gairah Jung Mo Gui
17 Tugas
18 Wu Jian Vs Yan Guo
19 Makan Siang Tak Gratis
20 Pedang Api dan Cakram Es Kaisar
21 Bincang Bincang
22 Datangnya Ancaman
23 Kal Gui
24 Dua Pilihan
25 Terlambat datang
26 Kematian Kal Gui
27 Debaran Jantung
28 Tendangan Calon Mertua
29 Patriak Sekte Banteng Api
30 Mengikuti Cara Main
31 Beda Spekulasi
32 Teh Dingin
33 Penyiksaan
34 Seorang Guru Perampok
35 Lembah Kutukan
36 Tak Berdaya
37 Pertanda
38 Naga Kaisar
39 Kerasukan
40 Sumpah Wu Jian
41 De Sa Han Tetangga
42 Kerjasama
43 Ikut Campur
44 Pembunuh Bayaran
45 Maksud Syarat
46 Kwe Tiau Dan Hun
47 Kitab Iblis
48 Keluhan Kuil 7Langit
49 GEGER
50 Surat Tantangan
51 Dua Hal
52 Menagih Tantangan
53 Kemarahan Wang Biu
54 Tangga Kaisar
55 Ujian Murid
56 Putra Mahkota
57 Rencana Wu Jian untuk Sekte
58 Biksu Tong
59 Daftar Musuh Kuil 7Langit
60 Perampok Tua
61 Ren Xue
62 Ketemu
63 Gelut
64 Adu Kuatl
65 Kematian Lu Yao Shen
66 Balik
67 Punya Adik
68 Melatih
69 Hua Xia
70 Kota Za Luan
71 Kunjungan Kwang dan O
72 Terjebak
73 Topeng
74 Salah Paham
75 Bertemu Nuwa dan Bing RouYu
76 Jodoh O Ra
77 Bandit Empat Saudara
78 Titah Pertama Calon Kaisar
79 Tawuran
80 Sekte Naga Air
81 Empat Banteng Terjebak
82 Kehancuran Sekte Kelelawar
83 Dendam Patriak Liang
84 Sosok Pelindung Banteng Api
85 Janggal
86 Keributan pagi hari
87 Tawaran
88 Sekte Darah
89 Keroyokan
90 Pengorbanan
91 He Shang
92 He Sang 2
93 He Shang 3
94 He Sh4ng
95 Kedatangan Kang Zi Shen
96 Memulai Ke Hancuran
97 Zhang Luo Shen
98 Pertarungan 1
99 Pertarungan 2
100 Pertarungan 3
101 Pertarungan 4
102 Pengabdian Tuan Kota
103 Pertarungan 5
104 Pertarungan 6
105 Kedatangan
106 Akar masalah
107 Menggila
108 Lamaran dan Pertarungan
109 Lanjutan
110 Ngeyel
111 Kematian Luo Shen
112 Akhir 1
113 Akhir dan Perpisahan
114 Kekuatan 12 Banteng 1
115 12 Banteng 2
116 Nasehat Biksu Tao
117 Menjelang end
118 The End
119 Penuturan
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Menuntaskan Dendam
2
Sisi Gila Bing RouYu
3
Desa Penempa
4
Jadi Perampok
5
Jia Ying
6
Elang Perak
7
Ke Hancuran Singkat
8
Di Pilih Oleh Sumpah
9
Pelaku Utama
10
Nuwa
11
Terciptanya Konflik
12
Teknik 13
13
Petarung Sejati
14
Yan Guo dan Chen Qin
15
Sekarang Giliranku
16
Gairah Jung Mo Gui
17
Tugas
18
Wu Jian Vs Yan Guo
19
Makan Siang Tak Gratis
20
Pedang Api dan Cakram Es Kaisar
21
Bincang Bincang
22
Datangnya Ancaman
23
Kal Gui
24
Dua Pilihan
25
Terlambat datang
26
Kematian Kal Gui
27
Debaran Jantung
28
Tendangan Calon Mertua
29
Patriak Sekte Banteng Api
30
Mengikuti Cara Main
31
Beda Spekulasi
32
Teh Dingin
33
Penyiksaan
34
Seorang Guru Perampok
35
Lembah Kutukan
36
Tak Berdaya
37
Pertanda
38
Naga Kaisar
39
Kerasukan
40
Sumpah Wu Jian
41
De Sa Han Tetangga
42
Kerjasama
43
Ikut Campur
44
Pembunuh Bayaran
45
Maksud Syarat
46
Kwe Tiau Dan Hun
47
Kitab Iblis
48
Keluhan Kuil 7Langit
49
GEGER
50
Surat Tantangan
51
Dua Hal
52
Menagih Tantangan
53
Kemarahan Wang Biu
54
Tangga Kaisar
55
Ujian Murid
56
Putra Mahkota
57
Rencana Wu Jian untuk Sekte
58
Biksu Tong
59
Daftar Musuh Kuil 7Langit
60
Perampok Tua
61
Ren Xue
62
Ketemu
63
Gelut
64
Adu Kuatl
65
Kematian Lu Yao Shen
66
Balik
67
Punya Adik
68
Melatih
69
Hua Xia
70
Kota Za Luan
71
Kunjungan Kwang dan O
72
Terjebak
73
Topeng
74
Salah Paham
75
Bertemu Nuwa dan Bing RouYu
76
Jodoh O Ra
77
Bandit Empat Saudara
78
Titah Pertama Calon Kaisar
79
Tawuran
80
Sekte Naga Air
81
Empat Banteng Terjebak
82
Kehancuran Sekte Kelelawar
83
Dendam Patriak Liang
84
Sosok Pelindung Banteng Api
85
Janggal
86
Keributan pagi hari
87
Tawaran
88
Sekte Darah
89
Keroyokan
90
Pengorbanan
91
He Shang
92
He Sang 2
93
He Shang 3
94
He Sh4ng
95
Kedatangan Kang Zi Shen
96
Memulai Ke Hancuran
97
Zhang Luo Shen
98
Pertarungan 1
99
Pertarungan 2
100
Pertarungan 3
101
Pertarungan 4
102
Pengabdian Tuan Kota
103
Pertarungan 5
104
Pertarungan 6
105
Kedatangan
106
Akar masalah
107
Menggila
108
Lamaran dan Pertarungan
109
Lanjutan
110
Ngeyel
111
Kematian Luo Shen
112
Akhir 1
113
Akhir dan Perpisahan
114
Kekuatan 12 Banteng 1
115
12 Banteng 2
116
Nasehat Biksu Tao
117
Menjelang end
118
The End
119
Penuturan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!