Kylie sampai disekolahan Alan meminta izin pada guru untuk bertemu dengan Alan sebentar. Guru mengizinkannya dan mereka berbicara dikantin sekolahan Alan. Alan menatap kakaknya dengan sikap tenang tanpa takut jika kakaknya marah. Alan sudah tau kenapa kakaknya ingin berbicara dengannya.
"Ada apa kak?"kata Alan.
"Ada apa katamu, apa yang kamu lakukan pada perusahaan papa ha?"kata Kylie kesal.
"Tenang kak, kecilkan suaramu. Aku gak melakukan apapun pada perusahaan papa lagi memangnya aku bisa melakukan apa?"kata Alan santai.
"Lan, kalau kamu gak melakukan apapun bagaimana bisa terjadi masalah dengan perusahaan papa?"kata Kylie.
"Mana aku tau kak, memangnya apa yang terjadi dengan perusahaan itu?"kata Alan.
"Lan, kalau kamu melakukannya tolong katakan pada kakak karena kakak gak mau terjadi sesuatu denganmu."kata Kylie.
"Kalau pun aku yang melakukannya gak akan ada yang tau jadi kakak tenang saja oke, sekarang kakak fokus saja dengan kuliah dan juga suami kakak itu. Walaupun aku gak setuju dengan kakak tapi dia berjanji akan menjagamu selama pernikahan kalian."kata Alan membuat Kylie memandang adiknya.
"Kapan kamu berbicara dengan tuan Earl?"kata Kylie.
"Kemarin saat mama dioperasi, sudah aku mau masuk kelas kakak harus kembali ke kampus."kata Alan.
Alan meninggalkan Kylie begitu saja membuat Kylie kesal tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa karena adiknya benar jika perusahaan itu bukan urusannya lagi. Kylie kembali ke kampus tapi saat sampai kampus dikelasnya sepi hanya tinggal Suci dan Narti. Kedua temannya itu yang melihat Kylie baru datang kesal. Tapi beda dengan Narti yang memandangnya dengan tatapan tajam.
"Kalian kenapa sih?"kata Kylie.
"Kamu ini darimana kok lama banget sih?"kata Suci kesal.
"Memangnya ada apa?"kata Kylie.
"Hari ini kita harus berkumpul diaula kampus karena ada narasumber yang sangat tampan."kata Suci.
"Kalian itu mau mendengar ilmu yang dia bawakan atau mau liat yang membacakan materi?"kata Kylie.
"Kamu pasti akan terkejut saat melihatnya karena selama ini dia tak pernah mau menjadi narasumber dikampus maupun dibisnisnya."kata Narti.
"Siapa memangnya orang itu aku kok jadi ikut penasaran?"kata Kylie.
"Kita ke aula saja semoga saja kita bisa mendapatkan tempat duduk paling depan supaya bisa melihat pria itu dari dekat."kata Suci.
Mereka bertiga berjalan sambil mendengarkan para mahasiswa sedang membicarakan narasumber yang akan mengisi pertemuan kali ini. Narti hanya bisa mengelengkan kepalanya memangnya apa hebatnya seorang Earl ya walaupun dia tau jika Earl bukan hanya tampan tapi dia bisa mendirikan perusahaan sendiri dan juga menjalankan perusahaan keluarganya secara bersamaan. Tapi kalau melihat sikapnya yang suka gonta-ganti perempuan itu bukannya membuat para perempuan takut tapi malah ingin mendekatinya apalagi mereka bangga jika bisa naik keranjang Earl walaupun hanya satu malam.
"Memangnya siapa yang mengisi pertemuan kali ini kok mereka pada heboh sih?"kata Kylie yang penasaran.
"Kamu tau gak dia bukan hanya pengusaha muda yang sukses tapi juga seseorang yang tampan."kata Suci.
"Aku gak tanya yang aku ingin tau siapa namanya?"kata Kylie.
"Namanya Sebastian Earl Sanders."kata Suci membuat Kylie terkejut lalu memandang kearah Narti untuk mencari kebenaran.
"Iya memang dia yang menjadi narasumber hari ini."kata Narti.
"Apa kalian saling kenal dengan ceo muda itu?"kata Suci.
Belum sempat Kylie menjawab pertanyaan Suci tanpa sengaja dia menabrak seseorang didepannya membuat kedua temannya terkejut apalagi Kylie mau jatuh untung saja ditangkap oleh orang yang dia tabrak. Kylie terdiam sejenak karena orang yang menolongnya itu adalah Earl. Saat sadar kalau mereka jadi tontonan Kylie melepaskan pelukan Earl.
"Maaf."kata Kylie.
"Lain kali kalau jalan pakai mata."kata Earl.
"Kalau gak pakai mata memangnya pakai apa tuan?"kata Narti.
"Aku gak bicara sama kamu tapi aku bicara sama temanmu ini."kata Earl sambil tersenyum pada Kylie.
"Bukankah saya sudah minta maaf tuan, apakah permintaan maaf saya kurang?"kata Kylie.
"Iya kurang karena nanti malam aku mau meminta kompensasi dari apa yang kamu lakukan ini."kata Earl dengan senyum menyeringainya.
Earl setelah berbisik ditelinga Kylie meninggalkan mereka untuk menuju ruang rektor karena ada yang mau dia bahas dengan rektor mengenai beasiswa yang akan dia tambah untuk mencari orang yang benar-benar memahami soal bidang yang digeluti oleh perusahaannya. Berbeda dengan Kylie yang masih terdiam membuat Narti dan Suci saling pandang, mereka penasaran apa yang dikatakan oleh Earl sehingga Kylie terdiam.
"Eh kamu kenapa? Apa yang dikatakan oleh tuan Earl?"kata Suci menyadarkan Kylie.
"Eh bukan apa-apa dia hanya minta aku untuk hati-hati, ayo masuk katanya mau cari tempat yang bisa melihat dia dengan jelas?"kata Kylie mengalihkan pembicaraan.
"Ky, jangan bilang dia mengancammu?"kata Narti berbisik ditelinga Kylie membuatnya memandang kearah Narti.
"Gak, dia gak mengancamku kok hanya saja dia tadi bilang suruh mendengarkan materinya saja."kata Kylie berbohong.
"Kamu gak bisa bohongi aku, Ky. Diliat dari ekspresimu tadi sudah jelas kalau dia berbicara sesuatu yang gak baik padamu."kata Narti.
"Kamu ini dia hanya mengingatkanku untuk menyiapkan makan malam untuknya puas?"kata Kylie membuat Narti tersenyum.
Mereka berdua menghentikan pembicaraan saat rektor, dosen dan juga Earl masuk ke aula. Para mahasiswi mulai ribut saat melihat Earl mereka berbisik-bisik untuk memuji ke tampanan Earl dan berharap bisa jadi pendampingnya. Bukan hanya mahasiswi tapi juga Suci seperti orang gila mengambil foto Earl membuat Suci dan Kylie hanya mengelengkan kepalanya saja dengan tingkah temannya ini.
"Kalau Suci tau Earl, suamimu bagaimana Ky?"kata Narti.
"Gak usah aneh-aneh deh, lagian aku sama dia hanya 3bulan saja setelah itu kami berpisah."kata Kylie.
"Kamu yakin akan meninggalkan Earl? Jika selama 3bulan itu kalian saling mencintai bagaimana?"kata Narti.
"Bukannya aku sudah bilang sama kamu kalau aku gak akan mungkin menjalin hubungan dengan keluarga yang secara tidak langsung menyebabkan papaku meninggal."kata Kylie.
Seandainya mereka tak ada kaitannya dengan kematian papamu apa kamu akan menjalin hubungan dengannya?"kata Narti.
"Sudah ah gak usah bahas sesuatu yang gak mungkin, kami menjalin hubungan ini karena sama-sama menguntungkan satu sama lain. Aku membutuhkan uangnya sedangkan dia membutuhkan tubuhku."kata Kylie membuat Narti menghela nafas berat.
"Kalian bicara apasih?"kata Suci yang merasa diabaikan.
"Kami bicarain kamu yang lupa sama kami gara-gara fokus mengambil foto tuan Earl."kata Narti membuat Suci tersenyum.
"Maaf ya, sekarang aku gak akan mengambil fotonya lagi karena dia sudah mulai menyampaikan materi."kata Suci.
Mereka bertiga tidak berbicara lagi saat Earl meminta waktunya untuk menyampaikan materi yang akan dia sampaikan. Kylie terdiam saat Earl menyampaikan pendapatnya tentang dunia kerja zaman sekarang dan bagaimana sikap anak muda yang mudah sekali putus asa jika tak mendapatkan apa yang dia impikan bukannya mencoba lagi tapi setelah gagal mereka akan menyerah begitu saja.
Saat masuk kedalam inti materi banyak mahasiswa yang merasa tertarik dengan materi yang dibawakan oleh Earl bukan hanya materinya tapi cara Earl membawakan materi itu tak membuat mahasiswa bosan. Earl menyampaikan materi itu dengan sangat menarik setelah itu dia mulai sesi tanya jawab tapi para mahasiswi bukannya bertanya tentang materi yang dibawakan oleh Earl melainkan masalah pribadinya. Earl tersenyum dan meminta para mahasiswi untuk tak bertanya soal pribadinya karena baginya kehidupan pribadinya bukan konsumsi publik membuat Kylie tersenyum.
"Kenapa kamu tersenyum?"kata Narti saat melihat Kylie tersenyum.
"Aku tak menyangka jika ada seorang pria yang berkata kalau kehidupan pribadinya bukan konsumsi publik secara tidak langsung dia melindungi keluarganya dari bahaya."kata Kylie.
"Memangnya kamu mau dia bilang kalau dia sudah menikah dan pernikahan itu hanya berjalan selama 3bulan?"kata Narti kesal karena Kylie mengagumi Earl.
"Kamu kenapa sih kayaknya benci banget sama tuan Earl?"kata Kylie membuat Narti menghela nafas.
"Aku gak benci sama dia tapi aku gak suka dia memanfaatkan temanku."kata Narti mengatakan apa yang membuat dia membenci Earl.
Narti sebenarnya mengagumi Earl karena pria itu tak akan tidur dengan perempuan yang masih perawan tapi saat bertemu dengan Kylie membuat pria itu berubah karena taruhan dengan teman-temannya. Mengingat taruhan itu membuat Narti semakin kesal, Kylie yang melihat kalau Narti sedang kesal mengelus lengan temannya itu.
"Aku baik-baik saja kok, lagian tuan Earl melakukanku dengan baik."kata Kylie.
"Iya, karena dia menang taruhan sedangkan uang yang dia gunakan untuk membayar biaya Rumah Sakit mamamu itu gak ada setengahnya dari yang dia dapat. Eh tunggu kalian 'kan nikah sah berarti kalau kalian bercerai setengah harta Earl adalah milikmu?"kata Narti tersenyum.
"Aku gak memikirkan soal itu."kata Kylie.
"Kalian ini bicara apasih sebenarnya?"kata Suci yang merasa diabaikan.
Narti tak menjawab dia memberikan kertas yang dia dapat pada Suci membuat Suci menghela nafasnya karena kertas itu tugas untuk merangkum materi yang diterangkan oleh Earl semua mahasiswa harus berkelompok 3orang untuk merangkum materi itu.
"Ish aku gak ngerti apa yang dia bawakan."kata Suci.
"Bukannya kamu daritadi memperhatikannya berbicara?"kata Kylie.
"Iya tapi materi yang dia bawakan tak masuk ke telingaku."kata Suci.
"Iya gak masuk ke telingamu karena kamu mengagumi ke tampanannya sehingga materi yang dia bawakan tak masuk ke kamu."kata Narti.
"Kamu kok bisa tau sih?"kata Suci tersenyum membuat kedua temannya menepuk keningnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments