Kylie ikut mendorong brangkas milik mamanya untuk menuju ruang operasi. Saat Kylie sedang menunggu mama didepan ruang tunggu tiba-tiba ada seseorang yang duduk disampingnya. Kylie memandang siapa orang yang ada disampingnya ternyata itu adalah suaminya Earl.
"Kenapa melihatku seperti itu?"kata Earl.
"Kamu ngapain disini?"kata Kylie.
"Memangnya aku gak boleh menemani istriku yang sedang menunggui mamanya dioperasi?"kata Earl membuat Kylie tak percaya dengan apa yang dia dengar.
"Anda yakin tuan dengan perkataan anda ini?"kata Kylie.
"Aku memang suami kontrakmu tapi bukannya selama 3bulan ini kamu sepenuhnya milikku jadi terserah aku mau ngapain sama kamu. Nih makan dulu."kata Earl menyerahkan kantong kresek yang berisi makanan pada Kylie.
"Aku belum lapar."kata Kylie.
"Kamu harus makan supaya nanti malam saat berada dirumahku kamu ada tenaga menemaniku."kata Earl tersenyum menyeringai.
"Kalau saya gak mau bagaimana tuan?"kata Kylie.
"Kamu pasti tau apa yang aku akan lakukan padamu walaupun kamu tak mau tapi aku punya hak atas dirimu sepenuhnya. Lagian aku melakukan itu halal bukan seperti orang lain yang sekali pakai langsung aku buang."kata Earl sambil menaik turunkan alisnya.
Earl hanya menakut-nakuti Kylie supaya gadis itu mau makan gak mungkin dia meminta haknya disaat perasaan gadis disebelahnya ini mengkhawatirkan mamanya. Kylie yang mendengar ancaman dari Earl terpaksa mengambil kantong kresek itu lalu membuka makanan yang ada didalamnya. Earl tersenyum sambil membukakan botol air minuman yang dia bawa untuk Kylie. Tanpa mereka sadari tak jauh darisana ada seorang pria yang memandang kearah keduanya.
"Kamu ngapain ngelihatin mereka?"kata Nadim membuat pemuda itu terkejut.
"Siapa pria yang bersama kak Kylie itu?"kata Alan.
"Kamu siapanya Kylie?"kata Nadim.
"Aku adiknya, kamu siapa?"kata Alan balik bertanya.
"Aku asisten pria itu, eh kakak iparmu."kata Nadim sambil tersenyum.
"Dia yang bernama tuan Earl?"kata Alan.
"Iya, dia tuan Earl. Kamu gak mau bergabung dengan mereka supaya kamu bisa kenal dengan kakak iparmu itu?"kata Nadim.
"Gak kalau kak Kylie tau aku bolos sekolah pasti dia akan marah padaku, kak aku bisa minta tolong sama kamu?"kata Alan.
"Kamu mau minta tolong apa?"kata Nadim.
"Tolong jaga kakakku dari orang-orang yang jahat padanya."kata Alan.
"Kenapa kamu gak minta tolong sama kakak iparmu malah minta tolong sama aku?"kata Nadim bingung.
"Aku liat dia suka memerintah dan gampang marah beda dengan kakak yang terlihat baik dan mudah akrab sama orang."kata Alan membuat Nadim tersenyum.
Earl yang sedang melihat kesekeliling matanya tanpa sengaja memandang dua orang pria yang sedang berbicara. Earl pamit pada Kylie untuk meninggalkan istrinya itu sebentar ada urusan yang harus dia selesaikan. Earl mendekati kedua pria itu, Nadim yang melihat Earl tersenyum sedangkan Alan memandangnya tajam membuatnya mengerutkan keningnya.
"Siapa kamu? Kenapa menantapku seperti itu?"kata Earl.
"Tuan dia adiknya Kylie, Alan namanya."kata Nadim membuat Earl tersenyum.
"Kenapa kamu disini? Kamu gak sekolah?"kata Earl.
"Aku mau menunggu mamaku."kata Alan.
"Kalau mau menunggui mamamu kenapa gak bergabung sama kakakmu malah bicara disini dengan Nadim?"kata Earl.
"Dia takut dimarahi kakaknya."kata Nadim membuat Earl tersenyum.
"Kamu ini seorang pria kenapa bisa takut sama perempuan?"kata Earl.
"Aku gak takut aku hanya menghormatinya, selama ini kak Kylie yang jadi tulang punggung sedangkan aku hanya bisa menjadi bebannya."kata Alan menundukkan kepalanya.
Earl dan Nadim yang mendengar perkataan Alan menghela nafasnya, Earl memegang pundak Alan untuk memberi semangat pada Alan.
"Kalau kamu merasa jadi beban kakakmu maka tunjukkan pada mama dan kakakmu jika kamu bisa membahagiakan mereka dengan prestasimu dan kesuksesanmu. Raih mimpimu jadikan pengorbanan kakakmu sebagai semangat untuk maju."kata Eral.
"Makasih kak, aku janji akan membahagiakan mama dan kakakku."kata Alan tersenyum.
"Lan, katanya kamu mau minta tolong sama tuan Earl. Dia ada disini katakan saja apa yang mau kamu katakan, dia gak akan marah kok asal itu tak merugikannya."kata Nadim membuat Earl mengangkat alisnya.
"Kamu mau minta tolong apa?"kata Earl.
"Tolong jaga kakakku, walaupun aku tau kalian menikah bukan karena saling cinta tapi aku mohon jangan sakiti dia."kata Alan membuat Earl menghela nafasnya.
"Kamu tau tentang pernikahaku dengan kakakmu?"kata Earl.
"Aku tau karena kakak gak pernah merahasiakan sesuatu dariku, aku mohon tuan jaga kakakku jika waktu itu tiba tolong kembalikan kakakku tanpa kurang suatu apapun."kata Alan.
"Aku gak janji memulangkan kakakmu dengan utuh karena aku punya hak atas dirinya. Tapi kalau untuk menjaganya akan aku lakukan semampuku, sudah ayo kita temui kakakmu beri dia semangat."kata Earl.
"Tapi..."kata Alan.
"Kalau kakakmu marah biar aku yang menjelaskannya."kata Earl.
Ketiga pria itu berjalan menghampiri Kylie, benar saja kata Alan kalau kakaknya akan marah saat melihatnya. Kylie memarahi Alan saat tau kalau adiknya itu bolos sekolah dengan tenang Earl memberikan penjelasan pada Kylie pelan awalnya dia tak terima tapi lama-lama akhirnya luruh juga. Nadim yang melihat itu tersenyum karena selama ini Earl tak pernah bersabar dengan perempuan biasanya dia akan langsung marah. Nadim yakin jika lama-lama pasti hati Earl akan luruh dengan Kylie. Jika benar Earl akan mendukungnya karena Nadim yakin jika Kylie perempuan baik-baik hanya saja apakah keluarga Earl akan menerimanya itu yang jadi pertanyaan Nadim. Kalau orangtua Earl mungkin mereka bisa menerima status Kylie yang bukan dari karangan pengusaha tapi keluarga besarnya pasti akan menentang habis-habisan apalagi kalau tau Kylie pernah bekerja diclub malam.
Kylie berhenti berbicara saat mendengar suara pintu ruang operasi dibuka dari dalam, dia berjalan mendekati dokter yang mengoperasi mamanya untuk menanyakan bagaimana kabar mamanya.
"Dok, bagaimana keadaan mama saya?"kata Kylie.
"Operasi bu Nadin berhasil untuk lebih jelasnya nanti saat beliau sudah siuman akan kami lakukan test lebih menyeluruh."kata dokter.
"Lakukan yang terbaik buat bu Nadin dok, berapapun biayanya akan saya bayar asal beliau bisa sembuh."kata Earl membuat Kylie memandang kearah Earl.
"Kami akan melakukan yang terbaik tapi kalian harus berdoa karena hasilnya hanya Allah yang menentukan."kata dokter.
"Dok, apa kami boleh menemui mama saya?"kata Kylie.
"Nanti kalau sudah dipindah keruang rawat kalian bisa menemui beliau tapi jangan terlalu bising karena bu Nadin perlu istirahat yang cukup."kata dokter.
"Baik dok."kata Alan.
"Kalau begitu saya permisi dulu."kata dokter.
Setelah beberapa saat berangkas mama Nadin didorong keluar oleh suster dari ruang operasi menuju ruang perawatannya. Earl memberikan perawatan mama Nadin dengan perawatan yang fasilitasnya no 1. Awalnya Kylie menolak tapi dia gak bisa berbuat apa-apa saat Earl mengancamnya. Earl setelah berdebat dengan Kylie dan memastikan kalau mertuanya itu dapat perawatan yang baik pamit untuk pergi darisana karena dia ada pekerjaan yang harus dia selesaikan.
Sepeninggalan Earl, Kylie duduk disamping ranjang mamanya sedangkan Alan sedang membuka ponselnya. Alan sedang mengerjakan sesuatu tapi Kylie tak tau apa itu. Saat mereka sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing pintu ruang rawat itu dibuka dari luar, ternyata yang datang nenek dan tantenya membuat Kylie menghela nafasnya.
"Mau ngapain lagi kalian kesini?"kata Kylie.
"Aku hanya mau liat menantuku apa gak boleh?"kata Wati.
"Kami juga ingin tau darimana kalian punya uang untuk membayar biaya operasi dan perawatan mamamu."kata Lisa.
"Memangnya untuk apa kalian tau apa kalian mau membantu kami untuk membayarnya?"kata Kylie.
"Buat apa kami buang-buang uang untuk mamamu lebih baik kami gunakan uang kami untuk senang-senang? Lagian kalau mau memberi pun hanya sedekah, bentar aku ambilkan dulu."kata Lisa.
Lisa mengambil dompetnya lalu mengambil uang 2000 dan melemparkannya kearah kylie. Alan diam saja ingin tau apa yang akan dilakukan oleh kakaknya itu ternyata kakaknya bangun lalu tersenyum pada tante Lisa sambil memberikan uang yang dilempar tadi ke tantenya itu.
"Makasih tante tapi aku gak butuh uang tante, lagian uang tante ini didapat dengan cara gak halal aku gak mau menerimanya."kata Kylie.
"Kamu, memangnya aku gak tau kalau kamu bekerja diclub malam. Oh atau jangan-jangan kamu dapat uang banyak karena jual tubuhmu?"kata Lisa membuat Kylie tersenyum.
"Aku dapat uang darimana tante gak perlu tau karena uang itu halal yang pastinya. Aku memang bekerja diclub malam tapi bukan sebagai pengoda laki-laki seperti putrimu. Aku hanya mengantarkan minuman dan bersih-bersih."kata Kylie yang tau sepak terjang Luna selama ini didunia malam.
"Jaga mulutmu Luna bukan perempuan murahan sepertimu."kata Lisa yang sudah naik darah karena Kylie membawa-bawa Luna.
"Kita liat saja nanti apakah yang aku katakan ini benar atau gak? Maaf, kalau kalian datang kesini hanya bikin keributan sebaiknya kalian pergi dari sini karena tadi dokter bilang mama saya butuh ketenangan."kata Kylie.
Kylie berjalan menuju pintu sambil membukakan pintu itu supaya nenek dan tantenya itu keluar dari ruang rawat mama Nadin. Kedua perempuan itu keluar dengan tatapan mengancamnya karena Kylie tak takut pada mereka. Alan sendiri hanya tersenyum lalu bernafas lega karena apa yang dia kerjakan berhasil. Kylie yang melihat adiknya tersenyum menghampiri Alan untuk mencari tau apa yang dilakukan oleh adiknya itu tapi Alan tak mau memberitaunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments