Kylie setelah sampi Rumah Sakit berjalan menuju tempat administrasi untuk membayar biaya operasi mama Nadin.
"Sus, apa mama saya bisa secepatnya dioperasi?"kata Kylie sambil menadatangani nota pembayaran.
"Kalau soal itu sebaiknya kamu tanya sama dokter yang menangani mamamu karena beliau yang lebih tau keadaan mamamu apakah bisa dioperasi atau belum."kata suster.
"Makasih sus nanti aku akan tanya langsung ke dokternya."kata Kylie.
Kylie menerima bukti pembayaran itu lalu berjalan menuju ruang rawat mamanya, dia mau bicara dengan Alan. Tapi saat masuk kedalam ruang rawat itu ternyata Narti ada disana, Narti yang melihat Kylie datang menatapnya tajam membuat Kylie mengerutkan keningnya ada apa dengan temannya itu.
"Kamu ada disini?"kata Kylie sambil tersenyum.
"Memangnya aku gak boleh menjenguk tante Nadin?"kata Narti.
"Boleh, bukannya kamu ada kelas hari ini?"kata Kylie yang tau jika Narti ada dua mata kuliah.
"Sudah selesai, aku mau bicara sama kamu Ky. Bolehkan tan aku bicara berdua dengan Kylie?"kata Narti minta izin pada mama Nadin.
"Boleh."kata mama Nadin.
Kylie mengajak Narti keluar mencari tempat yang enak untuk berbicara, mereka memutuskan untuk duduk ditaman sambil melihat pasien yang sedang berada ditaman juga. Narti menghela nafasnya sebelum memulai berbicara dengan Kylie membuat Kylie penasaran apa yang mau dibicarakan oleh temannya itu.
"Kamu mau bicara apa?"kata Kylie.
"Apa benar Earl membiayai operasi mamamu dengan syarat kamu menikah dengannya?"kata Narti.
"Kamu tau darimana soal ini?"kata Kylie.
"Sudah jawab saja apa benar yang aku tanyakan tadi?"kata Narti membuat Kylie menghela nafasnya lalu menganggukan kepalanya.
"Kamu gila, kamu tau gak Earl melakukan semua ini karena dia ingin memenangkan taruhan dengan teman-temannya."kata Narti.
"Aku gak perduli apa alasannya membantuku yang aku perdulikan kesehatan mamaku itu lebih penting. Aku rela mengorbankan apapun asal mamaku bisa selamat."kata Kylie.
"Walaupun mengorbankan dirimu dan harga dirimu?"kata Narti.
"Aku akan lakukan apapun asal mamaku bisa sembuh."kata Kylie.
"Termasuk menyerahkan tubuhmu padanya?"kata Narti.
"Dia sudah membayarku untuk operasi mamaku jadi apa salahnya aku memberikan tubuhku?"kata Kylie sambil menghela nafas berat.
Narti tau jika Kylie berat melakukan semua ini tapi demi mamanya dia akan melakukan apapun termasuk menukar tubuhnya dengan biaya operasi mamanya. Narti berjanji pada dirinya sendiri akan menjaga Kylie jika Earl menyakiti temannya itu. Narti juga penasaran kenapa Earl mau melakukan taruhan itu padahal selama ini yang dia tau jika Earl tak akan bertahan lama dengan perempuan yang dikencaninya hanya semalam saja setelah itu Earl tak akan menyentuhnya lagi tapi berbeda dengan Kylie, Narti takut jika Earl merencanakan sesuatu pada temannya itu.
"Ky, kapan kamu akan menikah dengan Earl akan aku temani kamu?"kata Narti.
"Besok, sekarang aku bingung bagaimana bicara sama mama."kata Kylie.
"Bicara apa memangnya sama mamamu?"kata Narti.
"Earl minta aku tinggal dengannya setlah menikah."kata Kylie sambil mengusap wajahnya.
"Bilang saja kalau kamu harus tinggal diasrama itu lebih dekat tempat kerja dan kuliahmu. Aku akan membantumu nanti bicara sama mamamu. Oh ya kamu sudah siapkan buat pernikahan besok?"kata Narti mengalihkan pembicaraan.
"Katanya aku gak perlu menyiapkan apapun karena semua sudah dia siapkan, aku hanya datang membawa badan saja. Dia juga bilang suruh bawa barangku yang penting saja masalah baju sudah dia siapkan diapartemennya."kata Kylie membuat Narti terdiam.
"Walaupun begitu kamu harus tetap bawa baju sedikit, aku takutnya dia menyiapkan pakaian yang gak pantas kamu pakai lagi nanti."kata Narti membuat Kylie tersenyum.
"Aku sudah memikirkan itu tenang saja, apalagi gak mungkin aku kuliah pakai baju aneh-aneh."kata Kylie.
"Sudah ayo kembali pasti tante Nadin menunggu sudah lama kita pergi."kata Narti.
Mereka berdua kembali ke ruang rawat mama Nadin, keesokan paginya Nadim menjemput Kylie ke Rumah Sakit sekalian membawakan pakaian yang akan Kylie pakai saat akad nanti. Kylie masuk kedalam mobil dan terkejut saat disamping tempat pengemudi ada Narti sedangkan Earl juga ada dibelakang tapi dia sibuk dengan ponselnya.
"Hai, aku nepatin janjiku kan?"kata Narti sambil memberikan kode pada Kylie.
"Iya, makasih."kata Kylie.
"Sudah jalan Dim, habis ini aku masih ada kerjaan yang gak bisa ditunda."kata Earl.
"Kalau begitu kenapa mengajak aku menikah hari ini?"kata Kylie membuat Earl memandang kearah Kylie tajam membuat perempuan disebelahnya ketakutan.
"Itu bukan urusanmu bukannya dalam perjanjian kamu gak boleh banyak tanya nurut semua apa yang aku minta."kata Earl.
"Maaf."kata Kylie sambil menundukkan kepalanya.
"Bagus."kata Earl sambil mengusap kepala Kylie dengan tersenyum.
Narti yang melihat senyum Earl merasa aneh dengan temannya itu padahal selama ini pria itu akan susah tersenyum pada perempuan. Mereka sampai diKUA, Earl meminta Kylie untuk menganti pakaian dengan Narti mengrias wajah Kylie tipis padahal Kylie tak mau tetap saja Narti memaksanya. Earl melihat Kylie dengan dandanan yang sederhana dan riasan tipis sudah membuat Kylie cantik.
"Apa anda sudah siap?"kata penghulu.
"Siap pak."kata Earl.
"Nak, Kylie apa anda benar ingin menikah dengan nak Earl?"kata penghulu bertanya pada Kylie.
"Saya yakin pak."kata Kylie.
"Kalian harus ingat pernikahan bukan sebuah permainan, pernikahan itu dilakukan untuk seumur hidup kalau bisa."kata penghulu.
"Baik pak, apa kita bisa memulai akadnya?"kata Earl membuat penghulu tersenyum.
Earl menghela nafasnya saat akad yang dia lakukan hanya sekali lafas tak mengulanginya lagi. Setelah pernikahan itu Earl mengantar Narti dan Kylie kembali ke Rumah Sakit karena mama Nadin hari ini menunggu hasil testnya apakah bisa dioperasi atau belum. Kylie menganti pakaiannya lalu berjalan menuju ruang rawat mamanya. Saat dia masuk ternyata dokter sedang memeriksa keadaan mamanya.
"Dok, bagaimana apakah mama saya bisa segera dioperasi?"kata Kylie.
"Mamamu besok baru bisa dioperasi karena hari ini dia harus puasa seharian."kata dokter.
"Tu ma, dengar apa kata dokter. Mama gak usah banyak pikiran supaya mama besok bisa dioperasi."kata Kylie.
"Kalau mama habis dioperasi bukannya kamu akan tinggal diasrama? Kenapa gak tinggal sama kami saja sih Ky?"kata mama Nadin yang gak tega jika putrinya tinggal diasrama kampus.
"Ma, kalau aku tinggal diasrama aku lebih dekat dari kampus dan tempat kerja agar aku bisa istirahat lebih lama juga kalau harus pulang pergi jauh waktu istirahatku habis dijalan."kata Kylie.
"Mama gak tau liat saja nanti."kata mama Nadin membuat Kylie menghela nafasnya.
"Itu pikir nanti saja tan yang terpenting sekarang tante jaga kesehatan biar besok bisa dilakukan operasi bukannya tante ingin sembuh?"kata Narti.
Narti menganggukan kepalanya sambil memandang Kylie, bukannya dia gak mau melepaskan Kylie tinggal diasrama tapi dia takut jika terjadi sesuatu dengan putrinya. Apalagi keluarga suaminya masih saja menganggu mereka karena biar bagaimana pun perusahaan suaminya masih belum bisa mereka kuasai kalau Kylie tak menadatangani surat pengalihan perusahaan itu atasnama mereka. Narti sadar jika ada kekhawatiran dimata mama Nadin membuat dia akan mencari tau sendiri karena kalau tanya pasti tak akan dijawab apalagi ada Kylie disini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Yusria Mumba
kasiang kella
2024-02-24
2