Mengantar Renata pulang.

Bram mengemudikan mobilnya memecah jalanan, di sepanjang jalan tidak ada yang bersuara keduanya fokus menatap kearah jalan. Renata mengarahkan arah jalan menuju rumah Nurul, dia tak berani bertanya apapun pada Bram begitu pun sebaliknya.

Di tengah perjalanan Renata tak sengaja melihat Nurul yang sedang berdebat dengan seorang laki-laki yang dia yakini pria tersebut adalah kekasih Nurul, dia meminta Bram menghentikan mobilnya kemudian ia keluar menghampiri Nurul.

"Nur, dengarkan penjelasanku Dea cuman temen aku gak lebih." ucap pria tersebut.

"Temen tapi bisa-bisanya ewita, heh loe pikir gue bakal kena sama tipu daya loe?! DASAR BAJINGAN!" ucap Nurul dengan Emosi.

"JAGA MULUTMU!" sentak pria tersebut.

Pria tersebut hendak melayangkan tangannya pada Nurul tetapi Renata langsung menendang tubuhnya sampai terhuyung kedepan, Nurul langsung mendekap tubuh Renata sambil menangis karena takut.

"Berani loe nyakitin temen gue Zevan?!" tekan Renata.

"Jangan ikut campur loe! Ini urusan gue sama Nurul gaka ada hubungannya sama loe!" sewot Zevan.

Zevan menarik tangan Nurul namun langsung di hempaskan oleh Renata, Zevan hendak menyerang Renata namun sejurus kemudian Renata langsung menendang burung milik Zevan sampai ia meringis kesakitan.

"AARGGHH, sialan loe!" teriak Zevan.

Bram melihat aksi Renata dari dalam mobilnya, dia tak menyangka ternyata calon pengasuh anaknya seberani itu.

'Uhh, gak bisa bayangin tuh burung pasti ngilu banget. Renata agak brutal juga ternyata, cocok lah kalau jadi pengasuh Violetta' batin Bram.

"Rasain itu akibatnya kalo loe berani nyakitin temen gue, gue udah tahu kelakuan busuk loe tapi sayangnya Nurul sedikit lemot jadi dia tetap nerima loe!" ucap Renata.

"Maafin gue Ren udah gak percaya sama loe." ucap Nurul.

"Udah gak papa, yang penting sekarang loe udah tahu gimana kelakuan dia dibelakang loe, lebih baik kita pulang." ucap Renata.

Nurul menganggukkan kepalanya, dia mpergi meninggalkan Zevan yang masih meringis kesakitan. Nurul menaiki motornya sedangkan Renata kembali menghampiri Bram yang masih berada di dalam mobil, dia masuk dan kembali duduk disamping Bram.

"Udah berantemnya?" tanya Bram.

"Udah." jawab Renata singkat.

"Galak juga ternyata yah? Emangnya kenapa tuh cowok sampe kamu tendang burungnya?" tanya Bram kepo.

"Tuh cowok pacarnya temen saya, dia itu suka celap-celup sama cewek lain emang dasarnya cowok gatel, saya udah tahu kelakuannya karena ada tetangga saya yang jadi korban dia juga pas saya bilangin ke temen malah gak percaya yaudah saya biarin aja, eh tahunya sekarang mungkin temen saya liat langsung terus cowoknya gak terima." jelas Renata dengan sisa emosinya.

"Anak muda zaman sekarang pada berani gitu, mereka gak takut apa kalau sampai kena penyakit kelamin seperti HIV/AIDS gitu? Kan bahaya." ucap Bram.

"Bodo amat, saya gak peduli yang penting orang itu bukan saya lagian semua juga pasti ada akibatnya tuan, zaman sekarang emang pada berani bahkan menyukai sesama jenis maupun lawan jenis melakukan ewita dengan terang-terangan." ucap Renata.

Bram melajukan mobilnya kembali kearah yang sudah Renata tunjukkan. Renata jadi terbawa emosi apalagi ia mengingat kelakuan ayahnya yang selingkuh dibelakang ibunya dan hal itu berhasil membuat ibunya sampai meninggal, tak hanya itu ayahnya malah menikahi selingkuhannya saat ia masih berduka ditambah lagi pacarnya yang ia jadikan sandaran direbut oleh adik tirinya. Semua kebahagiaannya telah direnggut oleh orang lain, kini ia hanya bisa mencintai dirinya sendiri tanpa adanya kasih sayang orangtua.

Sampai dirumah Nurul Bram menghentikan mobilnya, Renata keluar dari mobil Bram.

"Terimakasih sudah mengantarkan saya, tuan mau mampir dulu?" tanya Renata.

"Maaf saya tidak bisa berlama-lama disini, bukannya saya menolak tapi Violetta dirumah sendirian kalau dia bangun dia pasti cari kamu ataupun aku." ucap Bram.

"Iya tidak apa-apa, lain kali saja." ucap Renata.

"Kalau begitu saya pamit dulu." ucap Bram.

"Silahkan tuan, sekali lagi saya ucapkan terimakasih." ucap Renata.

Bram menganggukkan kepalanya kemudian ia melajukan mobilnya langsung pergi menuju rumahnya, Renata berjalan masuk ke dalam rumah Nurul dimana orangtua Nurul sedang mengintip berjamaah di depan jendela.

"Gak usah ngintip, tinggal keluar aja samperin." sindir Renata.

"Hihihi maaf Ren, ngomong-ngomong kamu pulang sama siapa? Mobilnya keren banget deh." ucap Yuli cengengesan.

"Itu bos Rena tante, dia nawarin Rena jadi pengasuh anaknya yang mengalami trauma berat soalnya anaknya gak mau lepas dari Rena." jawab Rena jujur.

"Anak yang waktu itu Ren? Yang rumahnya gede?" cecar Nurul.

"Iya Nur, loe tahu gak dia tadi mau bundir sampe pecahin kaca lemarinya." jawab Renata.

"Kok bisa? Emangnya anaknya udah gede? Coba ceritain?" tanya Rizal beruntun sekaligus kepo.

Renata menceritakan Violetta kepada keluarga Nurul dan alasan mengapa dia diminta menjadi pengasuhnya, Yuli sampai menangis mendengarkan cerita Renata karena ia tipikal orang yang gak tegaan apalagi membayangkan anak sekecil Violetta yang diperlakukan dengan begitu kejamnya oleh ibunya.

"Kasihan sekali anak itu hikss.." ucap Yuli sambil menangis.

"Rena kalau kamu emang udah bersedia jadi pengasuhnya, om cuman nitip sama kamu jaga diri kamu baik-baik mungkin kamu emang udah ditakdirkan menjadi obat bagi orang lain yang membutuhkan uluran tanganmu, didik dia sebaik mungkin karena om percaya sekaligus yakin kamu pasti bisa." pesan Rizal pada Renata.

"Iya om, Rena usahakan." ucap Renata.

"Yah gue sendirian deh." ucap Nurul sedih.

"Gak ada yang bantuin ngerjain PR." keluh Denis.

"Kan kalau weekend aku libur, nanti aku pasti sempetin main kesini." ucap Renata.

"Yasudah, sekarang kalian makan habis itu pergi ke kamar jangan pada begadang." ucap Yuli.

Rizal dan yang lainnya kompak menganggukkan kepalanya, jika ibu negara sudah memberi perintah maka anak buah harus mematuhinya. Selesai makan malam Renata membereskan piring kotor dan mencucinya, Yuli sudah melarangnya namun Renata kekeh ingin membersihkannya karena tidak enak dengan keluarga Nurul. Setelah piring sudah bersih dan tertata rapih pada tempatnya Renata masuk kedalam kamar Nurul yang dipakai untuk berdua, keduanya tak langsung tidur mereka saling curhat satu sama lain sampai tidur tengah malam.

Pagi hari.

Seperti biasanya Yuli membangunkan seluruh anggota keluarga untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah, hal tersebut sudah menjadi rutinitas di dalam keluarganya. Selesai menunaikan sholat subuh berjamaahnya Renata membereskan semua pakaiannya dan memasukkannya kedalam tas, Nurul ikut membantu Renata berkemas meskipun dalam hatinya ia tak rela jika Renata pergi dari rumahnya.

"Om, tante, Denis, Nurul, Terimakasih kalian telah menerimaku dengan baik, mengizinkanku untuk menginap dirumah ini aku janji setiap kali aku libur aku akan menyempatkan waktuku mengunjungi kalian." ucap Renata.

Yuli dan Nurul memeluk Renata bergantian, keduanya menyayangi Renata dan menganggapnya keluarga sendiri.

"Jangan berterimakasih seperti itu, kami sudah menganggapmu sebagai keluarga kami sendiri. Sampai kapanpun rumah ini akan selalu terbuka untukmu, jadi jangan pernah sungkan ya." ucap Yuli dengan tulus.

Mata Renata berkaca-kaca mendengar ucapan Yuli yang begitu tulus menyayanginya, keluarga Nurul mengantarkan Renata kedepan rumah. Sebuah mobil mewah sudah terparkir dihalaman rumah, Renata terkejut melihat Bram sudah berdiri disamping mobilnya.

Terpopuler

Comments

Nanik Kusno

Nanik Kusno

Sang pangeran dah jemput tuan Puteri nya....☺️☺️☺️☺️☺️

2024-11-27

0

Neli Susanti

Neli Susanti

Nurul sm Yandi aja' thor

2024-10-30

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒌𝒂𝒈𝒆𝒕 𝒌𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒈𝒂 𝑵𝒖𝒓𝒖𝒍

2024-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Violetta histeris
3 Bertemu Bilqis
4 Mengantar Violetta
5 Pergi bekerja
6 Perkara ikat pinggang
7 Mencari Renata
8 Menemukan Renata
9 Trauma yang mendalam
10 Luka cambukan
11 Menjadi pengasuh
12 Mengantar Renata pulang.
13 Bram Marah
14 Rutinitas Violetta.
15 Bram pingsan
16 Bram pingsan kembali
17 Bram demam
18 Menyuapi Bram dan Violetta
19 Violetta ketakutan
20 Renata salah tingkah
21 Mimpi buruk
22 Tidur bersama
23 Regan terancam bangkrut
24 Perkara pelukan
25 Bunda?
26 Memenangkan Penghargaan
27 Bilqis menyesal
28 Kedatangan Bilqis
29 Pulang ke rumah
30 Mengusir Bilqis
31 Tempat persembunyian
32 Menyembunyikan Violetta.
33 Renata di serang
34 Renata terluka
35 Kebakaran
36 Renata siuman
37 Setan yang datang kembali
38 Belajar beladiri
39 Aksara dan Violetta
40 Di serang
41 Cerita singkat Violetta
42 Sebuah ledakan
43 Mengusir Bilqis.
44 Menjemput Violetta dan Renata
45 Bonus yang lebih besar
46 Melamar Renata
47 Mansion baru
48 Mansion baru 2
49 Minta disuapi
50 Violetta berulah
51 Kecerobohan Bram
52 Belanja baju.
53 Kejutan
54 Lamaran
55 Hamil
56 Mencari pelaku
57 Kekecewaan Fadlan.
58 Talak
59 Membeli boneka
60 Menunjukkan bekas luka
61 Menemukan dalangnya
62 Mimpi buruk
63 Mengingatkan
64 Memenjarakan Bilqis
65 Babak belur
66 berunding
67 Mengunjungi Desa
68 Tingkah Violetta
69 Kembali berpisah
70 Harus mengambil tindakan
71 Fadlan mencari Renata
72 Bermain di taman
73 Menggambar bersama
74 Rencana B
75 Diikuti
76 Rencana C
77 Jebakan
78 Memaafkan
79 Kebucinan Bram dan Renata
80 Mengunjungi Fadlan
81 Merestui
82 Namira gila
83 Dipingit
84 Menikah
85 Di belakang layar
86 Ungkapan hati Violetta
87 Malam pertama
88 Mual
89 Ku Penuhi Janjiku
90 Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91 Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92 Novel Baru
93 Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Perceraian
2
Violetta histeris
3
Bertemu Bilqis
4
Mengantar Violetta
5
Pergi bekerja
6
Perkara ikat pinggang
7
Mencari Renata
8
Menemukan Renata
9
Trauma yang mendalam
10
Luka cambukan
11
Menjadi pengasuh
12
Mengantar Renata pulang.
13
Bram Marah
14
Rutinitas Violetta.
15
Bram pingsan
16
Bram pingsan kembali
17
Bram demam
18
Menyuapi Bram dan Violetta
19
Violetta ketakutan
20
Renata salah tingkah
21
Mimpi buruk
22
Tidur bersama
23
Regan terancam bangkrut
24
Perkara pelukan
25
Bunda?
26
Memenangkan Penghargaan
27
Bilqis menyesal
28
Kedatangan Bilqis
29
Pulang ke rumah
30
Mengusir Bilqis
31
Tempat persembunyian
32
Menyembunyikan Violetta.
33
Renata di serang
34
Renata terluka
35
Kebakaran
36
Renata siuman
37
Setan yang datang kembali
38
Belajar beladiri
39
Aksara dan Violetta
40
Di serang
41
Cerita singkat Violetta
42
Sebuah ledakan
43
Mengusir Bilqis.
44
Menjemput Violetta dan Renata
45
Bonus yang lebih besar
46
Melamar Renata
47
Mansion baru
48
Mansion baru 2
49
Minta disuapi
50
Violetta berulah
51
Kecerobohan Bram
52
Belanja baju.
53
Kejutan
54
Lamaran
55
Hamil
56
Mencari pelaku
57
Kekecewaan Fadlan.
58
Talak
59
Membeli boneka
60
Menunjukkan bekas luka
61
Menemukan dalangnya
62
Mimpi buruk
63
Mengingatkan
64
Memenjarakan Bilqis
65
Babak belur
66
berunding
67
Mengunjungi Desa
68
Tingkah Violetta
69
Kembali berpisah
70
Harus mengambil tindakan
71
Fadlan mencari Renata
72
Bermain di taman
73
Menggambar bersama
74
Rencana B
75
Diikuti
76
Rencana C
77
Jebakan
78
Memaafkan
79
Kebucinan Bram dan Renata
80
Mengunjungi Fadlan
81
Merestui
82
Namira gila
83
Dipingit
84
Menikah
85
Di belakang layar
86
Ungkapan hati Violetta
87
Malam pertama
88
Mual
89
Ku Penuhi Janjiku
90
Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91
Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
92
Novel Baru
93
Spill Judul Nove yang baru "Kasoh sayang Cahaya" Jangan lupa di baca ya guys

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!