Menyuapi Bram dan Violetta

Selesai memasak Renata membawa bubur sekalian makan siang untuk Violetta, dia membawa nampan ke kamar Bram. Saat membuka pintu Violetta ternyata sudah bangun dari tidurnya, dia memijat kaki ayahnya sambil mengobrol.

"Eh Vio udah bangun, lagi pijitin kaki daddy nya ya? Pinter banget sih kamu nak." ucap Renata.

"Iya tatak, kasihan daddy nya lagi sakit." ucap Violetta.

"Daddy hanya pusing sedikit saja sayang, udah ya pijitinnya." ucap Bram.

"Sini sayang, kita cuci muka dulu yuk." ajak Renata.

Violetta menghentikkan aktifitas memijat kaki ayahnya, dia melompat dari kasur menghampiri Renata. Renata menggendong tubuh Violetta kearah kamar mandi, dia membasuh muka Violetta kemudian keluar dari kamar mandi kembali mendudukkan tubuh Violetta disamping Bram.

"Tuan, ini buburnya. Apa tuan bisa makan sendiri?" tanya Renata.

"Tanganku rasanya lemas, bisakah kau menyuapiku? Itupun jika kau tidak keberatan." jawab Bram.

"Yasudah saya akan menyuapi tuan, tapi gantian sama Vio ya." ucap Renata.

Renata mengambil kursi kemudian ia duduk menyimpan nampan yang berisikan bubur dan juga makan siang untuk Bram dan Violetta, pertama-tama Renata menyuapi Violetta kemudian setelahnya ia menyuapi Bram.

'Kalo di pikir-pikir gue jadi sekalian ngasuh bapaknya ini mah, gapapa lah kali aja bonusnya nambah hihi' batin Renata.

Renata menyuapi keduanya dengan begitu telaten, jika dilihat-lihat Renata seperti seorang ibu dan juga istri untuk Bram dan juga Violetta.

Di sisi lain Bilqis sedang mabuk bersama Regan pacarnya di sebuah club, keduanya sering kali menghabiskan waktu berduaan hanya untuk mabuk-mabukan.

"Bilqis loe udah mabuk parah, yok kita pulang." ajak temannya yang bernama Fuji.

"Apaan sih loe, orang lagi enjoy juga." jawab Bilqis sambil berjoget sempoyongan.

"Sayangkuh tambah lagi wine nya." ucap Regan.

Fuji menggelengkan kepalanya melihat Bilqis dan juga Regan yang terus menambah minumannya sampai habis beberapa botol, Regan menggandeng tangan Bilqis kearah kamar yang sudah tersedia di club dengan sempoyongan.

"Kita buat malam ini semakin panas babe." racau Regan.

"Of course babe, touch me please." ucap Bilqis dengan suara erotisnya.

Cup.

Regan menyambar b**** Bilqis dengan rakus, mereka melakukan malam panas seperti yang biasa mereka lakukan. Bilqis tak pernah sekalipun ingat akan darah dagingnya setelah apa yang dia lakukan, setelah bercerai dengan Bram ia semakin bebas melakukan apapun yang dia inginkan.

Renata membereskan piring dan juga mangkuk setelah selesai menyuapi keduanya, dia mengambilkan obat untuk Bram dan juga Violetta lalu meyerahkannya. Violetta tipikal anak yang tidak rewel jika disuruh meminum obatnya, kaduanya meminum obat secara bersamaan.

"Daddy cepet sembuh ya, jangan cakit lagi Vio ndak mau liat daddy cakit." ucap Violetta.

"Daddy janji, daddy akan selalu sehatdemi princess daddy. Tapi daddy juga mau Vio janji sama daddy, Vio harus lawan trauma Vio ya? Daddy gak tega lihat kamu terus ketakutan, daddy mau kamu ceria seperti dulu lagi sayang." ucap Bram.

"Bantu Vio ya daddy, maaf ya Vio udah sucahin daddy." ucap Violetta.

"Kata siapa kamu nyusahin daddy? Kamu gak pernah sekalipun nyusahin daddy sayang, apapun akan daddy lakukan untuk puteri kesayangan daddy." ucap Bram mengusap kepala Violetta dengan sayang.

Renata membereskan piring kotor dan juga obatnya, dia membawanya turun ke bawah sedangkan Bram dan Violetta meneruskan obrolannya. Sampai di bawah Renata membantu bik Marni mencuci piring kotor, setelah beres mencuci semua piring kotor Renata kembali kelantai atas menuju kamar Bram.

"Vio sini sama kakak dulu, kasihan daddy nya harus istiraha kita main lagi di bawah ya." aja Renata.

"Iya tatak." ucap Violetta menganggukkan kepalanya.

Sebelum turun dari kasur Bram Violetta mengecup pipi ayahnya, Violetta merentangkan tangannya pada Renata minta di gendong. Renata menggendong tubuh Violetta turun ke bawah, dia mengajak Violetta kembali bermain agar Bram bisa beristirahat.

"Mbak Renata makan siang dulu gih didapur, bibi udah masak daritadi mbak belum makan loh. Biar non Vio sama saya dulu, kalau den Bram tahu mbak belum makan nanti bibik yang kena marah." ucap bik Marni.

"Iya bik, yaudah saya titip Vio dulu ya bik." ucap Renata.

"Iya, non Vio sama bibik dulu ya mbak nya makan dulu." ucap bik Marni.

"Iya mbok." sahut Violetta.

Renata bangkit dari duduknya lalu berjalan kearah dapur, dia makan siang sendirian karena yang lainnya sudah makan terlebih dahulu.

Bram tak bisa memejamkan matanya kembali, dia bangkit dari duduknya mengganti pakaiannya yang masih memakai pakaian kantornya.

"Renata ternyata baik juga." gumam Bram.

Bram senyum-senyum sendiri mengingat wajah Renata, sebenarnya Bram hanya beralasan kalau tangannya lemas. Dia senang bisa menatapn Renata dari jarak yang dekat, entahlah sepertinya dekat dengan Renata menciptakan getaran dari dalam hatinya.

"Sepertinya otakku ikutan sakit karena memikirkan wajah Renata, dia berbeda sangat jauh dari Bilqis meskipun umurnya masih muda tapi pemikirannya dewasa dan juga keibuan." ucap Bram sambil menagap dirinya di depan cermin.

Selesai mengganti bajunya Bram kembali bersandar diatas kasurnya, dia mengambil laptopnya dan mengerjakan pekerjaannya dari rumah. Setelah di beri obat dan juga di kompres oleh Renata kini kondisi Bram jauh lebih baik, dia merasa lebih fresh daripada sebelumnya.

Violetta meminta buku gambar serta pensil warna kepada bik Marni, dia melukis wajah Renata di dalam bukunya. Violetta dengan lihainya menggambar wajah Renata yang bersampingan dengan Bram sedangkan ia berada di tengahnya, bik Marni tidak heran melihat kemampuan Violetta yang pintar menggambar dia hanya memperhatikan Violetta dari sampingnya.

"Mbok bagus dak gambalnya?" tanya Violetta menunjukkan gambarnya.

"Bagus non, non Vio emang jago deh gambarnya cepet lagi." puji bik Marni.

"Mbok tolong sembunyiin ya, ini lahasia kita aja jangan sampai tatak sama daddy tahu." ucap Violetta.

"Kenapa emangnya non?" tanya bim Marni.

Vietta membisikkan sesuatu ke telinga bik Marni, mendengar apa yang di bisikan oleh Violetta bik Marni membulatkan matanya. Violetta tersenyum ke arah bik Marni, dia mengedipkan sebelah matanya kemudian menyerahkan hasil gambarnya pada bik Marni sebelum Renata datang melihatnya.

"Vio." panggil Renata yang sedang berjalan kearah Violetta.

"Iya tatak?" sahut Violetta.

"Kamu ngerasa bosen gak?" tanya Renata duduk disamping Violetta.

Hap.

"Iya tatak, Vio mau jalan ke taman depan lumah." ucap Violetta memeluk leher Violetta.

"Oke, ayo kita ke depan." ucap Renata.

"AYO!" seru Violetta.

"Bik aku bawa Vio ke depan dulu yah." ucap Renata pada bik Marni.

"Iya mbak." ucap bik Marni.

Renata menuntun Violetta berjalan ke depan rumah, disana ada taman yang lumayan luas serta air mancur di tengahnya. Belum lama keduanya duduk ditaman Violetta tiba-tiba ketakutan, sekelebat ingatan dimana ia disiksa oleh ibunya seketika muncul di kepalanya.

"Vio?Vio? kamu kenapa Vio? hei sayang kamu kenapa?" tanya Renata beruntun sambil menangkup wajah Violetta.

"AAARRGHHH." teriak Violetta.

Terpopuler

Comments

Sweet Girl

Sweet Girl

Bonus jadi teman hidup Re...

2024-05-10

0

Sweet Girl

Sweet Girl

Sengaja...

2024-05-10

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

kasian vio traumay smp dalem gitu

2023-10-23

3

lihat semua
Episodes
1 Perceraian
2 Violetta histeris
3 Bertemu Bilqis
4 Mengantar Violetta
5 Pergi bekerja
6 Perkara ikat pinggang
7 Mencari Renata
8 Menemukan Renata
9 Trauma yang mendalam
10 Luka cambukan
11 Menjadi pengasuh
12 Mengantar Renata pulang.
13 Bram Marah
14 Rutinitas Violetta.
15 Bram pingsan
16 Bram pingsan kembali
17 Bram demam
18 Menyuapi Bram dan Violetta
19 Violetta ketakutan
20 Renata salah tingkah
21 Mimpi buruk
22 Tidur bersama
23 Regan terancam bangkrut
24 Perkara pelukan
25 Bunda?
26 Memenangkan Penghargaan
27 Bilqis menyesal
28 Kedatangan Bilqis
29 Pulang ke rumah
30 Mengusir Bilqis
31 Tempat persembunyian
32 Menyembunyikan Violetta.
33 Renata di serang
34 Renata terluka
35 Kebakaran
36 Renata siuman
37 Setan yang datang kembali
38 Belajar beladiri
39 Aksara dan Violetta
40 Di serang
41 Cerita singkat Violetta
42 Sebuah ledakan
43 Mengusir Bilqis.
44 Menjemput Violetta dan Renata
45 Bonus yang lebih besar
46 Melamar Renata
47 Mansion baru
48 Mansion baru 2
49 Minta disuapi
50 Violetta berulah
51 Kecerobohan Bram
52 Belanja baju.
53 Kejutan
54 Lamaran
55 Hamil
56 Mencari pelaku
57 Kekecewaan Fadlan.
58 Talak
59 Membeli boneka
60 Menunjukkan bekas luka
61 Menemukan dalangnya
62 Mimpi buruk
63 Mengingatkan
64 Memenjarakan Bilqis
65 Babak belur
66 berunding
67 Mengunjungi Desa
68 Tingkah Violetta
69 Kembali berpisah
70 Harus mengambil tindakan
71 Fadlan mencari Renata
72 Bermain di taman
73 Menggambar bersama
74 Rencana B
75 Diikuti
76 Rencana C
77 Jebakan
78 Memaafkan
79 Kebucinan Bram dan Renata
80 Mengunjungi Fadlan
81 Merestui
82 Namira gila
83 Dipingit
84 Menikah
85 Di belakang layar
86 Ungkapan hati Violetta
87 Malam pertama
88 Mual
89 Ku Penuhi Janjiku
90 Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91 Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Perceraian
2
Violetta histeris
3
Bertemu Bilqis
4
Mengantar Violetta
5
Pergi bekerja
6
Perkara ikat pinggang
7
Mencari Renata
8
Menemukan Renata
9
Trauma yang mendalam
10
Luka cambukan
11
Menjadi pengasuh
12
Mengantar Renata pulang.
13
Bram Marah
14
Rutinitas Violetta.
15
Bram pingsan
16
Bram pingsan kembali
17
Bram demam
18
Menyuapi Bram dan Violetta
19
Violetta ketakutan
20
Renata salah tingkah
21
Mimpi buruk
22
Tidur bersama
23
Regan terancam bangkrut
24
Perkara pelukan
25
Bunda?
26
Memenangkan Penghargaan
27
Bilqis menyesal
28
Kedatangan Bilqis
29
Pulang ke rumah
30
Mengusir Bilqis
31
Tempat persembunyian
32
Menyembunyikan Violetta.
33
Renata di serang
34
Renata terluka
35
Kebakaran
36
Renata siuman
37
Setan yang datang kembali
38
Belajar beladiri
39
Aksara dan Violetta
40
Di serang
41
Cerita singkat Violetta
42
Sebuah ledakan
43
Mengusir Bilqis.
44
Menjemput Violetta dan Renata
45
Bonus yang lebih besar
46
Melamar Renata
47
Mansion baru
48
Mansion baru 2
49
Minta disuapi
50
Violetta berulah
51
Kecerobohan Bram
52
Belanja baju.
53
Kejutan
54
Lamaran
55
Hamil
56
Mencari pelaku
57
Kekecewaan Fadlan.
58
Talak
59
Membeli boneka
60
Menunjukkan bekas luka
61
Menemukan dalangnya
62
Mimpi buruk
63
Mengingatkan
64
Memenjarakan Bilqis
65
Babak belur
66
berunding
67
Mengunjungi Desa
68
Tingkah Violetta
69
Kembali berpisah
70
Harus mengambil tindakan
71
Fadlan mencari Renata
72
Bermain di taman
73
Menggambar bersama
74
Rencana B
75
Diikuti
76
Rencana C
77
Jebakan
78
Memaafkan
79
Kebucinan Bram dan Renata
80
Mengunjungi Fadlan
81
Merestui
82
Namira gila
83
Dipingit
84
Menikah
85
Di belakang layar
86
Ungkapan hati Violetta
87
Malam pertama
88
Mual
89
Ku Penuhi Janjiku
90
Novel Baru "Luka dan Pembalasan"
91
Novel Baru "Mengandung Benih si Culun"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!